Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

PNEUMONIA PADA ANAK


dr. Satriyandi Mahmud

Pendamping Internsip : dr. Agus Asari


LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

Nama : An. ANW


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : 11 Agustus 2021
Umur : 2 tahun 4 bulan
Agama : Islam
Alamat : Desa Pangkalan Lima II Natai Baru
Tanggal MRS : 11 Desember 2023
Tanggal Pemeriksaan : 11 Desember 2023
Ruang : IGD
No. RM : 299353
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA
Demam sejak 1 hari yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


• Pasien rujukan dr. Windy, Sp. A datang dengan keluhan demam. Demam
dirasakan sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. batuk berdahak (+)
muncul bersamaan dengan demam. Pilek (-). Muntah (-). Nafas anak saat
tidur mengorok (+), anak sesak disangkal. Bibir, tangan dan kaki biru
disangkal. Menyusu ASI (-) karena sulit keluar. Menyusu susu formula (+).
• Berat badan lahir 2900gram. Imunisasi lengkap sesuai usia (Hb 0, BCG, DPT,
OPV 2 dan 3 bulan)
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat kejang (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Kakek dan Ayah yang tinggal bersama pasien batuk berdahak sejak kurang
lebih 7 hari yang lalu. Merokok (+)
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Compos mentis


Frekuensi nadi : 160 x/menit
Frekuensi nafas : 50x/menit
Saturasi oksigen : 98%
Suhu : 39,3oC
Berat badan : 6,8 kg
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Normal
Mata : Mata cowong -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokhor
Telinga : Normal
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Mulut dan gigi : Normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Tenggorokan : Normal
Dada : Dada simetris, retraksi (+) intercostal
Jantung : Bunyi jantung 1-2 reguler. Bising jantung (-)
Paru-paru : SDV +/+, Rhonki +/+, Wheezing -/-
Perut : Supel, BU (+), tugor kulit kembali cepat
Alat Gerak : Akral dingin (-/-), oedem (-/-), CRT <2 detik
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis Kerja
Pneumonia Berat

Diagnosis Banding
Bronkiolitis
Bronkhitis
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN
Advice dr. Windy Sp. A
Inf. RL 5ml/jam PO:
Inj. Ceftriaxone 2x300mg Salbutamol-GG syr 3x1,5 ml
Inj. Metylprednisolon 3x2mg Zinc syr 1x1 cth
Inj. Paracetamol-Metamizole 65mg/4jam Vitamin drop 1x1 ml
(selang-seling) apabila S>38C
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN DAN PROGNOSIS

PENATALAKSANAAN
Rawat inap > pasien menolak APS
Cefixime syr 2x1/2
Paracetamol drop 3x0,7cc (dapat diulang tiap 4 jam)
Salbutamo+GG (Lasal) 3x1cth
Zinc syr 1x1 cth
Vitamin drop 1x1 ml

PROGNOSIS
Ad vitam : bonam

Ad functionam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. sebagian


besar oleh mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil
disebabkan oleh hal lain (aspirasi, radiasi, dan lain-lain).

EPIDEMIOLOGI

Diperkirakan hampir seperlima kematian anak diseluruh dunia, lebih


kurang 2 juta anak balita meningal setiap tahun akibat pneumonia,
sebagian besar terjadi di Afrika dan Asia Tenggara. Menurut survei
kesehatan nasional 2001, 27% kematian bayi, 22,8% kematian balita di
Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori, terutama pneumonia.
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI

Usia Faktor penyebab


Lahir – 20 hari E.Coli, Streptococcus grup B, L.Monocytogenes
H.Influenza, S.Pneumonia, bakteri
anaerob, HSV

3 minggu – 3 bulan C.Trachomatis, S.Pneumoniae, Adenovirus, Influenza


virus, Parainfluenza virus, RSV S.aureus, H.Influenza,
M.Catharrais, B.Pertusis
3 bulan – 5 tahun C.Pneumonia, M.Pneumonia, S.Pneumoniae, RSV,
Adenovirus, Influenza virus
H.Influenza, M.Catharralis, N.Meningitidis,
S.Aureus
> 5 tahun - remaja C.Pneumonia, M.Pneumoniae, S.Pneumonia
RSV, Adenovirus, Influenza virus,
H.influenza
TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI

Mikroorganisme Hepatisasi merah Hepatisasi kelabu

• Masuk saluran • Peradangan • Fagositosis


nafas → parenkim paru kuman
infiltrasi oleh sel • Deposisi fibrin
parenkim paru radang PNM
• Edema

Resolusi

Antibiotik yang diberikan sedini mungkin dapat • Makrofag meningkat di alveoli


memotong perjalanan penyakit, • Kuman dan debris menghilang
TINJAUAN PUSTAKA
MANIFESTASI KLINIS

Anamnesis
• Gejala non spesifik: demam, malaise, resah, cephalgia
• Batuk yang awalnya kering kemudian produktif dg dahak
purulen (pada neonatus bisa tanpa batuk)
• Sesak napas
• Kesulitan makan/minum
• Tampak lemah
• Kelainan anatomi bronkus atau alergi/asma
TINJAUAN PUSTAKA
MANIFESTASI KLINIS

Pemeriksaan Fisik
KU : Kesadaran dan kemampuan makan/minum Vital Signs
RR : Takipnea
HR : Takikardia atau normal
TD : Normal
T : ↑/↓/N

Klasifikasi Takipnea

Usia Frekuensi
< 2 bulan ≥ 60 x/mnt
2 – 12 bulan ≥ 50 x/mnt
1 – 5 tahun ≥ 40 x/mnt
5-12 tahun ≥ 30 x/mnt
TINJAUAN PUSTAKA
MANIFESTASI KLINIS

Kepala : Tanda distress nafas, nodding, nafas cuping hidung,


sianosis, mata cekung (bila ada dehidrasi)
Thorak : Inspeksi = evaluasi ketinggalan gerak, retraksi
(subcostal, intercostal dan suprasternal
Auskultasi = suara nafas menurun ronkhi basah halus
Perkusi = bisa redup
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

Prediktor paling kuat adanya pneumonia adalah demam, sianosis, dan lebih
dari satu gejala respiratori berikut: takipnea, batuk, nafas cuping hidung,
retraksi, ronki dan suara nafas melemah.

Klasifikasi pneumonia berdasarkan pedoman diagnosis dari WHO :


• Pneumonia Berat
• Pneumonia
• Bukan Pneumonia
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

Usia 2 bulan – 5 tahun


Gejala Klasifikasi Tindakan/Pengobatan
• Ada tanda bahaya umum (sesak nafas), Harus dirawat dan diberikan
atau Pneumonia antibiotik
• Tarikan dinding dada ke dalam, atau Berat
• Stidor
• Bila tidak ada sesak nafas Tidak perlu dirawat, diberikan
• Ada nafas cepat dengan laju nafas: antibiotik oral
Pneumonia
>50x/menit untuk anak usia 2 bulan-1
tahun,
>40x/menit untuk anak >1-5 tahun
Bila tidak ada nafas cepat dan sesak nafas Tidak perlu dirawat dan tidak
Bukan perlu antibiotik, hanya
pneumonia diberikan pengobatan
simtomatis seperti penurun
panas
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS

Usia < 2 bulan


Gejala Klasifikasi Tindakan/Pengobatan
Bila ada nafas cepat (>60x/menit) atau Harus dirawat dan diberikan
Pneumonia
sesak nafas antibiotik
Tidak perlu dirawat, cukup
Bukan
Tidak ada nafas cepat atau sesak nafas diberikan pengobatan
pneumonia
simptomatis.
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS BANDING

Pneumonia Bronkiolitis Bronkitis


Bisa segala usia < 2 tahun Bisa semua usia
Etiologi bakteri tersering Etiologi tersering virus Selain bakteri, virus bisa
streptococcus pneumonia tersering RSV (respiratory karena polutan. Yang
Syncytial Virus) menyerang bronkus
Demam, batuk, pilek Didahului demam, batuk, pilek Batuk dan dapat membaik
Takipnea, sianosis, retraksi Takipnea, merintih, sianosis tanpa terapi
Rhonki (+) Wheezing (+) Aukultasi dada tidak khas
Hipersonor (-) Hipersonor (+)
Infiltrat interstitial, alveolar, Hiperinflasi paru Rontgen biasanya normal atau
difus Hiperaerasi paru peningkatan corakan
Konsolidasi Air trapping bronchial
Patchy infiltrate
TINJAUAN PUSTAKA
TATALAKSANA

Indikasi rawat inap berdasarkan berat ringannya penyakit


• Sianosis
• Distres pernapasan
• Tidak mau makan/minum, atau
• Ada penyakit dasar yang lain, komplikasi
• Usia pasien (Neonatus dan bayi kecil dengan kemungkinan klinis pneumonia harus dirawat inap)

Prinsip tatalaksana pneumonia rawat inap


• Pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai
• Tindakan suportif (cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan
asam-basa, elektrolit dan gula darah. Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik.
Suplementasi vitamin A tidak terbukti efektif).
TINJAUAN PUSTAKA
TATALAKSANA

Antibiotik yang direkomendasikan adalah antibiotik spektrum luas seperti kombinasi beta
laktam/klavulonat dengan aminoglikosid, atau sefalosporin generasi ketiga.

Pathogen Rekomendasi terapi Terapi alternative


Seftriakson, sefoktaksim, Sefuroksimaxetil, eritromisin,
Streptococcus pneumonia
penisilin G atau penisilin V klindamisin, atau vaksomisin.
TINJAUAN PUSTAKA

TATALAKSANA Pneumonia Rawat Jalan


• Lini pertama secara per oral amoksisilin (25mg/kgBB) atau kotrimoksazol (4mg/kgBB)
• Makrolid, eritromisin maupun makrolid baru dapat digunakan sebagai terapi alternatif beta
laktam untuk pengobatan inisial pneumonia, dengan pertimbangan adanya aktivitas ganda
terhadap S.pneumoniae dan bakteri atipik.
• Kontrol 2 hari kemudian

PROGNOSIS

• Pneumonia dapat cepat sembuh sempurna, walau kelainan radiologi masih bertahan 6-8
minggu
• Bila keluhan berlangsung > 1 bulan, evaluasi penyebab lain dengan uji tuberkulin
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN

Pasien datang dengan keluhan


Demam
Batuk
Tidur mengorok

PNEUMONIA BERAT
Pada pemeriksaan fisik
Nafas cepat (50x/menit)
Suhu 39,3C
Rhonki pada kedua lapang paru
Retraksi intercostal
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN

RAWAT INAP
Pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai
Tindakan suportif
______________________________________________________________
PNEUMONIA
Inf. RL 5ml/jam
BERAT Inj. Ceftriaxone 2x300mg
Inj. Metylprednisolon 3x2mg
Inj. PCT-Metamizole 65mg/4jam (selang-seling) apabila S>38C
Salbutamol-GG syr 3x1,5 ml
Zinc syr 1x1 cth
Vitamin drop 1x1 ml
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN

Pengobatan kausal dengan antibiotik yang sesuai


Tindakan suportif
______________________________________________________________

Menolak Cefixime syr 2x1/2


Paracetamol drop 3x0,7cc (dapat diulang tiap 4 jam)
rawat inap
Salbutamo+GG (Lasal) 3x1cth
Zinc syr 1x1 cth
Vitamin drop 1x1 ml

Edukasi kontrol Kembali bila keluhan belum membaik


Dan edukasi tentang penyebab lain bila tidak sembuh
TERIMA KASIH

LAPORAN KASUS
PNEUMONIA PADA ANAK

dr. Satriyandi Mahmud

Senin, 19 desember 2023

Anda mungkin juga menyukai