Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN PEMERATAAN

BPJS
PENERIMA BANTUAN
IURAN (PBI) BAGI
MASYARAKAT KURANG
MAMPU
Oleh :
Kelompok 3
9C

Dosen Pengampu:
Dr. Taty Sugiarti Ramlan,
M.H.
KELOMPOK 3 – 9C

KETUA : MUHAMMAD SYAFRIL


FIRDAUS
SEKRETARIS : NI MADE RATIH
PURNAMA DEWI
ANGGOTA :
NUR FATIMAH HAQ SURYADI
OKTAVIANA LINDA FERMINA
POPPY PUTRI PRATIWI
RIO KARSONTANI
RYAN AVILA JOHANNES
TAUFAN HERMANSYAH
VENDA HAPPY PINESA
WILLY JOHAN
TEGAR PAMUNGKAS
PENDAHULUAN
Pasal 25 Ayat (1) Deklarasi PBB tahun
1948:

Setiap orang berhak atas derajat hidup yang


memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan
dirinya dan keluarganya termasuk hak atas
pangan, pakaian, perumahan dan perawatan
kesehatan serta pelayanan sosial yang
diperlukan dan berhak atas jaminan pada
saat menganggur, menderita sakit, cacat,
menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut
atau keadaan lainnya yang mengakibatkan
kekurangan nafkah, yang berada di luar
kekuasaannya.
Menurut UU Kesehatan No 17 tahun 2023:
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai
kewajiban turut serta dalam program jaminan
kesehatan sosial

Pada tahun 2004, dikeluarkan Undang-Undang


No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) yang mengamanatkan bahwa jaminan
sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui
suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
merupakan bagian dari SJSN yang
diselenggarakan dengan menggunakan
mekanisme asuransi kesehatan sosial yang
bersifat wajib (mandatory) dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
masyarakat yang layak yang diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Hak konstitusional setiap orang + Wujud tanggung jawab negara

• Standar minimal Jaminan Sosial (Tunjangan kesehatan,


Konvensi ILO 102 tunjangan sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua,
tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan
tahun 1952 persalinan, tunjangan kecacatan, tunjangan ahli waris

• “Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang memungkinkan


Pasal 28 H ayat 3 pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
UUD 45 bermanfaat".

Pasal 34 ayat 2 • "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh


rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
UUD 45 mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur

BPJS KESEHATAN
UU SJSN DAN UU BPJS

”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS


KESEHATAN”
BPJS KESEHATAN
DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANO. 101 TAHUN 2012
TENTANG PENERIMA BANTUAN IURAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 12 TAHUN 2013, TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN


2013
TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2013, TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 86 TAHUN 2013
TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF KEPADA PEMBERI
KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA DAN SETIAP ORANG, SELAIN
PEMBERI KERJA, PEKERJA, DAN PENERIMA BANTUAN IURAN DALAM
PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL
PERBEDAAN ASURANSI SOSIAL & KOMERSIAL

Sosial Kepesertaan
Komersial
Wajib bagi Kepesertaan
seluruh (100%) Sukarela
penduduk

Non Profit Profit

Manfaat Manfaat sesuai


Komprehensif dgn premi yg
dibayarkan

JAMINAN
KESEHATAN 10
NASIONAL
TUGAS BPJS
• Melakukan pendaftaran/penerimaan peserta
• Memungut dan mengumpulkan iuran dari Peserta dan Pemberi Kerja
• Menerima bantuan iuran dari Pemerintah
• Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta
• Mengumpulkan dan mengelola data peserta Program Jaminan Sosial
• Membayarkan manfaat/membiayai pelkes sesuai ketentuan Program Jaminan Sosial
• Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan Program Jaminan Sosial kepada Peserta
dan masyarakat

BPJS Kesehatan
WEWENANG BPJS
• Menagih pembayaran iuran
• Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi Jangka Panjang/Pendek
• Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan Pemberi Kerja dlm
memenuhi kewajibannya
• Membuat kesepakatan dgn faskes mengenai pembayaran mengacu pada standar tarif
• Membuat/menghentikan kontrak dgn faskes
• Mengenakan sanksi administratif thd Pekerja dan Pemberi Kerja
• Melaporkan Pemberi Kerja kpd instansi berwenang mengenai ketidakpatuhan terkait iuran dan
kewajiban lainnya
• Melakukan kerja sama dgn pihak lain dlm rangka penyelenggaraan program Jaminan Sosial

BPJS Kesehatan
PERTANYAANNYA: SIAPAKAH
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN?
Jawabannya: PT Askes (Persero) yang BERTRANSFORMASI
Menjadi BPJS Kesehatan Per 1 Januari 2014

2013 2014 - 2019 CAKUPAN


SEMESTA 2019
at an
e seh
JS K
B P

ASKES
Badan Hukum PRIVATE Badan Hukum PUBLIK
Di bawah Menteri BUMN Langsung Bertanggung Jawab Kepada PRESIDEN
Semula Hanya Untuk Jaminan
Kesehatan PNS dan Pensiunan
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
TNI/POLRI + Prts Kem + Vet SELURUH RAKYAT INDONESIA
BPJS KESEHATAN
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
HAK PESERTA KEWAJIBAN
PESERTA
a. Memperoleh identitas
Peserta a. Membayar iuran

b. Memperoleh manfaat b. Melaporkan data


pelayanan kesehatan di kepesertaannya kepada
fasilitas kesehatan yg BPJS Kesehatan dgn
bekerjasama dgn BPJS menunjukkan identitas
Kesehatan Peserta pd saat pindah
domisili &/atau pindah
kerja.

JAMINAN
KESEHATAN 14
NASIONAL
MASA BERLAKU
KEPESERTAAN
Selama peserta membayar iuran sesuai dgn
kelompok peserta.

Bila peserta tdk membayar iuran atau meninggal


dunia maka status kepesertaannya akan hilang.

Ketentuan lebih lanjut akan diatur oleh Peraturan


BPJS

JAMINAN
KESEHATAN 15
NASIONAL
II

KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN

BPJS KESEHATAN
Peserta Jaminan
Kesehatan

Bukan Penerima
Penerima Bantuan
Bantuan Iuran
Iuran (PBI)
(PBI)

Pekerja Penerima Pekerja Bukan Orang Tidak


Bukan Pekerja Fakir Miskin
Upah Penerima Upah Mampu

PNS

Anggota Keluarga

Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat


Isteri/Suami yang sah dari peserta
yang sah dari peserta

Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau


Tidak atau belum pernah menikah atau tidak
belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang
mempunyai penghasilan sendiri
masih melanjutkan pendidikan formal

BPJS KESEHATAN
RUMUSAN
MASALAH

Bagaimana Persoalan yang


ditemukan dalam penyelenggaraan
kepesertaan Jaminan Kesehatan
Nasional untuk PBI saat ini?
TUJUAN
PENELITIAN

• Menjelaskan persoalan yang ditemukan dalam


penyelenggaraan kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional PBI saat ini
• Menjelaskan Kriteria Kepesertaan BPJS PBI
Jaminan Kesehatan
PEMBIAYAAN
Besaran Iuran JKN
JKN
1. Iuran Peserta PBI
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk yang didaftarkan oleh
Pemerintah Daerah sebesar Rp 42.000,00 per orang per bulan.

2. Iuran Peserta Bukan PBI


• Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah sebesar 5% (lima persen) dari Gaji
atau Upah per bulan.
• Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja
serta keluarga peserta:
a) Rp 35.000 per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.
b) Rp 100.000 per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.
c) Rp 150.000 per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.
PEMBIAYAAN
Besaran Iuran JKN
JKN
2. Iuran Peserta Bukan PBI
• Iuran Jaminan Kesehatan bagi penerima pensiun ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari
besaran pensiun pokok dan tunjangan keluarga yang diterima perbulan.
• Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim
piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari
45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa
kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.
• Besaran Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga Peserta Penerima Upah ditetapkan
sebesar 1% (satu persen) dari Gaji atau Upah Peserta Pekerja Penerima Upah per orang per
bulan
Cara Pembayaran
Fasilitas Kesehatan

FKTP Faskes rujukan

Kapitasi INACBGs
Syarat – syarat untuk menjadi Peserta Penerima Biaya Iuran
Jaminan Kesehatan (PBI JK) bagi masyarakat kabupaten lebak
yang belum terdaftar sebagai peserta PBI JK APBD / APBN
harus melengkapi, antara lain :
1. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Desa
mengetahui Kecamatan (Camat & TKSK).
2. Foto copy Rekening Listrik 450 Volt
3. Foto copy Kartu Keluarga dan KTP
4. Foto Rumah
5. Tidak terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan secara
mandiri (bayar sendiri / mempunyai tunggakan/tagihan)
6. Semua berkas cukup diserahkan ke operator sdesa/kelurahan
masing-masing, yang kemudian dii nput ke aplikasi sebagai
usulan daftar tunggu.
ANALISIS
SITUASI
JUMLAH
KEPESERTAAN
Secara rinci, hingga 2022 jumlah peserta PBI BPJS
Kesehatan mencapai 96,7 juta jiwa atau naik 16,67%
dibandingkan jumlah peserta PBI BPJS Kesehatan
pada 2021, yang sebanyak 82,88 juta jiwa.

Sementara pada peserta lainnya, Kementerian


Keuangan mencatat jumlah peserta BPJS Kesehatan
Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara
(PPU PN) hingga 2022 sebanyak 18,53 juta, peserta
Pekerja Penerima Upah Badan Usaha (PPU BU)
sebanyak 33,92 juta.

Kemudian, hingga 2022 jumlah peserta Pekerja


Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja
(BP) sebanyak 18,98 juta, serta peserta dari
penduduk yang didapatkan oleh Pemerintah Daerah
(PD Pemda) sebanyak 36,23 juta jiwa.
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Jumlah peserta BPJS PBI CAKUPAN JKN PBI:
hingga akhir 2022
• Data yang tidak valid sesuai kondisi di lapangan,
by name, by adress
94.14 juta jiwa
Perputaran masyarakat yang pindah domisili, serta
• adanya kelahiran dan kematian yang terjadi pada
Jumlah tidak tepat sasaran: setiap bulannya.

8.4 juta jiwa • Pada beberapa kasus ada pasien BPJS yang
terdaftar di FKTP lain namun berobat di puskesmas
luar wilayahnya.
• Masyarakat menggunakan sarana kesehatan selain
puskesmas di daerahnya

• Pemalsuan data untuk menjadi peserta BPI


• Sistem pendataan yang belum benar & update
• Terlihat adanya faktor
ketidaktahuan dari
Masyarakat tentang
pemahaman program JKN. Masyarakat akan sulit untuk
• Kurangnya program memahami berbagai manfaat
menjadi peserta BPJS serta dapat
penyuluhan/edukasi seputar
memahami prinsip JKN sebagai
JKN/BPJS
asuransi sosial yang dapat
• Terdapat oknum yang
melindungi peserta dari berbagai
bermain dalam pendaftaran
risiko sosial ekonomi
kepesertaan BPI
secara adil dan
. merata
PENUTUP
PERLUNYA MEMPERBAIKI SISTEM PENDATAAN YANG SERAGAM,
KOMPREHENSIF DAN TERINTEGRASI ANTARA KEMENTERIAN
SOSIAL, KEMENTERIAN KESEHATAN, BPJS KESEHATAN,
PEMERINTAH DAERAH (DINAS SOSIAL, DINAS KESEHATAN, DAN
BAPPEDA)
Penyuluhan juga perlu dilakukan ketika pasien sedang mendaftar untuk menjadi pasien,
dengan menginformasikan tujuan serta manfaat yang didapatkan sebagai peserta BPJS.

Perlu dilakukan pendataan ulang dan berkala mengenai kepesertaan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas, baik yang terdaftar di Puskesmas, terdaftar di FKTP lain maupun yang belum
terdaftar sebagai peserta JKN

seluruh masyarakat dapat menjadi peserta BPJS dan target


Target : Universal Health Coverage dapat tercapai dengan
tepat guna dan sasaran
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai