Anda di halaman 1dari 19

SOSIALISASI PEDOMAN

PENYELENGGARAAN
PEMBIAYAAN PELAYANAN
KESEHATAN BAGI
MASYARAKAT MISKIN
TAHUN 2024
PEMDA MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI
MASYAKARAT MISKIN, BERUPA :
DAHULU SEKARANG
Pembebasan biaya pelayanan rawat jalan, rawat inap
dan/atau transportasi rujukan dari FKTP milik Pemkab
Lumajang 1. pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat
inap dan/atau transportasi rujukan dari
Pembebasan biaya pelayanan Rawat jalan, rawat inap FKTP milik Pemerintah Daerah;
dan/atau transportasi rujukan dari FKRTL milik Pemkab
Lumajang 2. pelayanan kesehatan rawat inap dan/atau
Pembebasan biaya pelayanan Rawat jalan, rawat inap transportasi rujukan dari FKRTL milik
dan/atau transportasi rujukan dari Fasyankes milik Pemerintah Daerah;
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten lainnya &
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta yang bekerjasama 3. pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat
dengan Pemkab Lumajang inap dan/atau transportasi rujukan dari
Fasyankes yang bekerjasama dengan
Pembebasan biaya pelayanan Rawat jalan, rawat inap kelas Pemerintah Daerah;
III dan/atau transportasi rujukan bagi masyarakat miskin
dengan Kasus dan kondisi khusus di Fasyankes yang tidak
bekerjasama dengan Pemkab Lumajang lainnya yang
ditetapkan oleh Kepala Dinkes P2KB
KRITERIA
DAHULU SEKARANG
SASARAN : SASARAN :
1. Masyarakat miskin dibuktikan dengan Masyarakat miskin dibuktikan dengan SKTM
SKTM 1. masyarakat miskin yang memiliki salah satu kriteria
sebagai berikut:
2. Masyarakat dengan Kasus Khusus yang a) Terdaftar dalam DTKS;
mendapatkan rekomendasi dari b) Tidak terdaftar dalam DTKS dan sudah mendaftar
OPD/Lembaga terkait BPJS Kesehatan segmen Pekerja Bukan Penerima
Upah dan Bukan Pekerja (PBPU dan BP) mandiri
MASYARAKAT YG BERHAK : (proses waiting list);
3. Masyarakat Kab. Lumajang c) Memiliki masalah kesehatan ODGJ dan/atau
Stunting;
4. Masyarakat yg berdomisili di wily Kab. d) Ibu melahirkan;
Lumajang e) Penyandang disabilitas;
2. masyarakat dengan kasus khusus yang mendapatkan
rekomendasi dari Perangkat Daerah/Lembaga terkait.
BESARAN BANTUAN PEMBIAYAAN

PUSKESMAS DAN RSUD HARYOTO / PASIRIAN


1. Masyarakat miskin yang masuk dalam DTKS mendapatkan pembebasan biaya pelayanan kesehatan sebesar
100%;
2. Masyarakat miskin yang tidak masuk dalam DTKS dan telah mendaftar BPJS Kesehatan segmen Pekerja Bukan
Penerima Upah dan Bukan Pekerja (PBPU dan BP) mandiri (proses waiting list) mendapatkan bantuan
pembiayaan pelayanan kesehatan sebesar 50%;
3. Masyarakat miskin yang memiliki masalah kesehatan ODGJ dan/atau Stunting mendapatkan pembebasan
biaya pelayanan kesehatan sebesar 100%;
4. Masyarakat miskin penyandang disabilitas mendapatkan pembebasan biaya pelayanan kesehatan sebesar
100%;
5. Masyarakat miskin yang melahirkan mendapatkan pembebasan biaya pelayanan persalinan sebesar 100%;
BESARAN BANTUAN PEMBIAYAAN

RS TERSIER/LUAR KAB YG BEKERJASAMA DGN PEMKAB LUMAJANG :


1. Biaya pelayanan rawat jalan dijamin paling banyak sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah);

2. Biaya pelayanan rawat inap kelas III tanpa perawatan di ruang intensif dan/atau tanpa tindakan
operasi (pembedahan) dijamin paling banyak sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

3. Biaya pelayanan rawat inap kelas III dengan perawatan di ruang intensif dan/atau tindakan
operasi (pembedahan) dijamin paling banyak sebesar Rp.20.000.000,- (duapuluh juta rupiah);

4. ketentuan diatas berlaku untuk satu episode rawat jalan atau rawat inap;
PERSYARATAN ADMINISTRASI

1. SKTM
2. Surat Keterangan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
kecuali pelayanan kesehatan di FKTP;
3. fotokopi identitas kependudukan, di antaranya :
a) KTP; Tidak diperkenankan :
b) Akte Kelahiran;
1. Surat Keterangan Lahir
c) Kartu Identitas Anak; dan/atau
2. Surat Keterangan Domisili
d) KK;
4. fotokopi surat rujukan dari FKTP milik Pemerintah Daerah ke FKRTL milik Pemerintah
Daerah, kecuali dalam kasus kegawatdaruratan; atau
5. fotokopi surat rujukan antar FKRTL milik Pemerintah Daerah; atau
6. fotokopi surat rujukan dari FKRTL milik Pemerintah Daerah ke FKRTL yang bekerjasama
dengan Pemerintah Daerah; atau
PERSYARATAN ADMINISTRASI

7. pada kasus kegawatdaruratan fotokopi surat rujukan digantikan dengan


Fotokopi Surat Keterangan dari Instalasi Gawat Darurat dan/atau Surat
Keterangan Rawat Inap dari FKRTL;
8. Untuk pelayanan kesehatan di FKRTL yang bekerjasama dengan
Pemerintah Daerah dilengkapi dengan:
a) Surat Rekomendasi Biakesmaskin; dan
b) Surat Kuasa Pengajuan Bantuan pelayanan kesehatan dari penerima
bantuan kepada Fasyankes pemberi pelayanan dan instansi
penanggungjawab bantuan Biakesmaskin.
PERSYARATAN ADMINISTRASI KASUS KHUSUS
1. fotokopi identitas kependudukan, diantaranya :
a) KTP;
Tidak diperkenankan :
b) Akte Kelahiran;
1. Surat Keterangan Lahir
c) Kartu Identitas Anak; dan/atau
2. Surat Keterangan Domisili
d) KK;

2. fotokopi Surat Rujukan dari FKTP milik Pemerintah Daerah ke FKRTL


milik Pemerintah Daerah, kecuali dalam kasus kegawatdaruratan; atau
3. fotokopi Surat Rujukan dari FKRTL milik Pemerintah Daerah ke Fasyankes
yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah;
4. pada kasus kegawatdaruratan fotokopi surat rujukan sebagaimana
dimaksud diatas digantikan dengan Fotokopi Surat Keterangan dari
Instalasi Gawat Darurat dan/atau Surat Keterangan Rawat Inap dari
FKTP dan/atau FKRTL;
PERSYARATAN ADMINISTRASI KASUS KHUSUS
SuratKeterangan/Rekomendasi dari Perangkat Daerah/Lembaga terkait,
meliputi :
1. Surat Rekomendasi Biakesmaskin bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dari FKTP dan/atau FKRTL yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah;
2. Surat Keterangan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak untuk :
a) penghuni Lembaga Kesejahteraan Sosial/Unit Layanan Sosial;
b) gelandangan dan orang terlantar;
c) korban bencana alam dan korban bencana sosial;
d) korban kekerasan pada anak dan perempuan;
e) penyandang disabilitas.

3. Surat Keterangan dari Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan bagi Penghuni


Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan;
4. Surat Keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah bagi korban
bencana lainnya.
BENTUK LAYANAN
1. Pelayanan kesehatan diklasifikasikan ke dalam bentuk :
a) pelayanan kesehatan tingkat pertama;
b) pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut; dan/atau
c) pelayanan kesehatan kasus khusus.
2. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud adalah pelayanan kesehatan kelas III
dan/atau pelayanan kesehatan di ruang perawatan intensif.
3. Masyarakat tidak diperkenankan memilih pelayanan kesehatan kelas yang lebih
tinggi dari pelayanan kesehatan kelas III
4. Dalam hal pelayanan kesehatan rawat jalan, kelengkapan administrasi harus
dipenuhi pada saat pendaftaran.
5. Dalam hal pelayanan kesehatan rawat inap, kelengkapan administrasi harus dipenuhi
dalam waktu paling lama 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam pada hari kerja sejak
pasien menandatangani surat pernyataan menggunakan Biakesmaskin.
Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin (exclusion) :
1. Tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan;
2. Diluar fasilitas kesehatan milik Pemkab Lumajang atau yang bekerjasama
dengan Pemkab umajang
3. Yankes tujuan estetik / kosmetik
4. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
5. Gangguan kesehatan akibat ketergantungan NAPZA
6. Gangguan kesehatan akibat upaya bunuh diri
7. Gangguan kesehatan akibat hobi yang membahayakan diri sendiri
8. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(experimen)
9. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial, baik dalam
gedung maupun luar gedung
PEMBIAYAAN

1. Biakesmaskin tidak dapat diberikan untuk pelayanan kesehatan yang


di biayai seluruhnya oleh sumber dana lain.
2. Biakesmaskin dibayarkan sesuai Tarif Paket Indonesia Case Based
Groups (INA-CBG’s) atau ketentuan lain yang berlaku sesuai
Perjanjian Kerjasama.
3. Untuk kasus kecelakaan lalu lintas tetap harus mengikuti aturan
Jasa Raharja sebagai penjamin pertama.
4. Sisa tagihan setelah penjaminan oleh Jasa Raharja sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dapat ditagihkan melalui Biakesmaskin.
5. Untuk kasus kecelakaan kerja tetap harus mengikuti peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagai penjamin
pertama.
Mekanisme pencairan anggaran di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Lumajang
berpedoman pada Peraturan Bupati yang mengatur tentang
pedoman pelaksanaan APBD.
Mekanisme pencairan anggaran di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan selain milik Pemerintah Kabupaten Lumajang dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta berpedoman pada
Peraturan Bupati yang mengatur tentang Tata cara
penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan
evaluasi belanja tidak terduga
MONITORING DAN EVALUASI
1. Monev dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Pelayanan Kesehatan, ditetapkan
oleh SK Bupati
2. Tugas tim koordinasi :
◦ Mengoordinasikan ketersediaan anggaran pelayanan kesehatan untuk
masyarakat miskin dan persalinan gratis;
◦ Melakukan sosialisasi pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan
persalinan gratis;
◦ Mengoordinasikan proses verifikasi dan validasi penerima pelayanan
kesehatan untuk masyarakat miskin dan persalinan gratis;
◦ Mengoordinasikan ketersediaan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin
dan persalinan gratis;
◦ Melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
untuk masyarakat miskin dan persalinan gratis.
3. Fasyankes melaporkan hasil pelaksanaan pelayanan kepada tim koordinasi
sedikitnya 3 bln sekali
Yang perlu diperhatikan:
1. Screenshot DTKS pada aplikasi SIKS-NG
2. Screenshot virtual account BPJS
Pembebasan Biaya
100 %
Contoh yg tdk masuk DTKS
Pembebasan Biaya
50 %

Anda mungkin juga menyukai