Anda di halaman 1dari 43

JENIS KEGIATAN DAN

DAMPAK
Yatnanta Padma Devia
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Malang
2008
PEMUKIMAN, PRASARANA
WILAYAH DAN PARIWISATA
Kegiatan dalam pembangunan pemukiman terpadu :
Kegiatan kehidupan manusia sehari-hari dalam
pemukiman
Kegiatan sosial masyarakat dalam fasilitas-fasilitas
sosial yang dibangun, taman, tempat bermain, balai
pertemuan
Kegiatan perekonomian dan perdagangan misal pasar,
pertokoan, pergudangan, pelabuhan, hotel
Kegiatan transportasi misal jalan tol, jalan kota,
jembatan, terminal kota, terminal udara, pelabuhan laut
Kegiatan olahraga dan rekreasi misal golf, tenis,
sepakbola, renang, dsb yang membutuhkan lapangan
Lanjutan…
Kegiatan pariwisata misal kebun binatang, wisata air,
wisata alam/buatan
Kegiatan pendidikan misal pendidikan formal/non
formal yang membutuhkan gedung
Kegiatan industri kecil maupun besar dengan
bangunan-bangunan industri disertai fasilitas
pengolahan limbah
Kegiatan untuk menunjang kesehatan masyarakat :
rumah sakit, balai pengobatan, apotek, laboratorium
klinis
Kegiatan untuk pengamanan kota dan angkatan
bersenjata misal kantor polisi, tempat
latihan/pendidikan angkatan bersenjata
Dampak pembangunan pemukiman
dan prasarana wilayah :
1. Aspek fisik kimia
Iklim lokal : perubahan suhu, kelembapan udara
Tanah : perubahan luas lahan terbangun, elevasi lahan
Hidrologi : perubahan besarnya debit air
Kualitas air : penurunan kualitas air
2. Aspek biologi
 Flora darat : perubahan komposisi, populasi dan
dominansi
 Fauna darat : keragaman dan kelimpahan
 Ekosistem : perubahan komunitas vegetasi
 Biodiversitas : mengganggu keragaman dan kelimpahan
genetik
3. Aspek sosial ekonomi
Penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat, struktur
ekonomi, pendidikan, kesehatan, adat istiadat/pola hidup,
mobilitas penduduk
Aspek sosial

Pelayanan
kesehatan/posyandu

Kebutuhan air bersih


Pariwisata
Syarat dasar untuk pariwisata adalah aman (dari gangguan
kriminal, kesehatan), nyaman (ketersediaan sarana dan
prasarana) dan ramah (perilaku masyarakat).
Bentuk dan daya tarik wisata :
Alam yakni kekhasan dan keaslian alam dan lingkungan
lokal
Budaya dan religi yakni bangunan dan lingkungan yang
mengandung nilai sejarah dan agama serta estetika
Niaga : belanja modern dan tradisional
Rekreasi dan olahraga
Dampak eksploitasi pariwisata
1. Aspek fisik kimia
Iklim mikro
Tanah : perubahan luas lahan terbangun, morfologi
Hidrologi : perubahan pola tata air
Kualitas air : penurunan kualitas air

2. Aspek biologi
Flora darat : keragaman jenis berkurang
Fauna darat : satwa terusik
Ekosistem : perubahan ekosistem lokal
Biodiversitas : hilangnya beberapa genetik

3. Aspek sosial ekonomi


Penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat, struktur ekonomi,
kesehatan, adat istiadat/pola hidup/budaya
PERHUBUNGAN/
TRANSPORTASI
Moda perhubungan atau transportasi terdiri dari : darat
(jalan raya, rel), air (antar pulau/penyeberangan,
samudra, sungai), udara.
Prasarana : jalan raya, rel, terminal, bandar udara,
pelabuhan, terminal peti kemas
Sarana : darat (mobil, truk, sepeda motor, becak,
sepeda, andong, dsb), laut (kapal laut, ferry, jet foil,
perahu motor, dsb), udara (pesawat terbang)
Transportasi terjadi karena ada permintaan terhadap
barang/jasa lain (konsep demand and supply). Suplai
transportasi meliputi sarana maupun prasarana.
Dampak Transportasi
1. Aspek fisik kimia
Tanah : perubahan tata guna lahan.
Prasarana transportasi membutuhkan areal yang luas.
Seringkali perlu pembebasan lahan dan relokasi suatu
bangunan/rumah penduduk. Produktivitas lahan
menjadi menurun. Selain itu akan menimbulkan suatu
bangkitan perjalanan baru.
Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki.
Dalam pertimbangan mengenai kebisingan ada tiga
unsur yang harus diperhatikan : sumber, penerima,
jalur gerak. Sumber kebisingan transportasi darat :
pergerakan kendaraaan di jalan (mesin, pergeseran
roda ban dengan perkerasan jalan, klakson, sirine,
knalpot) serta kereta api.
Karakteristik kebisingan yang
perlu diperhatikan :
Magnitude of the sound : besarnya tekanan suara
dalam dB
Frequency of the sound : berapa kali per satuan
waktu terjadinya tekanan suara
Temporal distribution of the sound : waktu
terjadinya suara yang mempengaruhi persepsi dan
dampak suara yang diterima
Time variance of the sound : bervariasinya
tekanan suara pada waktu-waktu tertentu misal
suara pesawat terbang akan meningkat 10 – 20 dB
apabila melintasi daerah sepi.
Peta areal untuk contoh kebisingan
jalan raya
Emisi kebisingan dari lintas
kereta cepat
…dampak transportasi..
 Udara : emisi kendaraan yang menyebabkan polusi
udara
Faktor yang mempengaruhi emisi :
Karakteristik kendaran bermotor
Volume dan tingkat kepadatan kendaraan
Perilaku pengemudi
Kondisi tata ruang lingkungan jalan
Tidak ada atau kurangnya daerah penyangga/ruang terbuka
hijau, RTH
 Air : pencemaran air permukaan maupun air laut
Misalnya pembuangan limbah dari kapal,
kebocoran tangki BBM, tumpahan minyak, dsb
…dampak transportasi
Aspek sosial ekonomi
Sistem transportasi : peningkatan
volume kendaraan, peningkatan
kerusakan jalan
Pendapatan masyarakat
Persepsi masyarakat dan keresahan
sosial
Kesehatan masyarakat : ISPA
Debu penyebab
ISPA
PERINDUSTRIAN
Jenis industri yang wajib AMDAL :
Industri semen, pulp, petrokimia hulu,
besi, baja, pembuatan timah hitam (Pb),
pembuatan tembaga (Cu), pembuatan
aluminium (Al), kawasan industri, industri
galangan kapal, pesawat terbang, bahan
peledak, baterai kering dan basah,
produksi B3, industri lain dengan luas
lahan besar.
Sumber polutan
Bahan baku / raw material
Bahan penolong (katalis, aditif, pengisi,
penguat, pewarna, pengemulsi, pencuci)
Bahan jadi / product
Produk samping / by product : limbah

Bahan baku Produk

Proses produksi

Bahan penolong
Produk samping

IPAL
Dampak terhadap lingkungan
Udara : partikulat matter (PM)/debu,
NOx, SOx, COx, hidrokarbon
Kebisingan
Air : suhu, pH, BOD/COD, warna,
turbiditas, TSS, logam berat, dll
Kebisingan
Cara penanggulangan dampak untuk
industri yang akan berdiri :
 Perancangan proses yang aman dan ramah
lingkungan
 Perancangan proses disertai segregasi
limbah, recycle, reuse, recovery untuk
minimalisasi limbah
 Melengkapi perancangan proses dengan
perancangan instalasi pengolahan limbah
padat, gas dan cair berdasarkan baku mutu
lingkungan
Cara penanggulangan dampak untuk
industri yang sudah berdiri :

Melakukan audit terhadap engineering procces


dan fasilitasnya
Mengusahakan segregasi limbah dan recycle,
reuse, recovery untuk minimalisasi limbah
Meningkatkan bahan baku, bahan penolong dan
produk menjadi lebih aman dan ramah
lingkungan
Meningkatkan kinerja usaha pengolahan limbah
padat, gas dan cair
PERTAMBANGAN DAN
ENERGI
Jenis kegiatan pertambangan :
a. Pertambangan terbuka, dilakukan dengan cara :
Kering : bahan galian dikeruk dengan alat berat
Basah : bahan galian disemprot dengan air bertekanan
Peledakan : untuk bahan galian keras/batu
Pengerukan dari dasar sungai, danau, laut

b. Pertambangan bahan permukaan, dilakukan dengan


cara :
Membuat terowongan/lubang ke dalam tanah (untuk
bahan galian padat)
Mengebor (untuk bahan galian cair)
Dampak kegiatan
pertambangan
1. Tanah : perubahan topografi, erosi, penurunan
dasar sungai, pencemaran tanah
2. Biologi : perubahan flora dan fauna
3. Udara : penurunan kualitas udara, debu
4. Kebisingan
5. Air : pencemaran air
6. Sosial ekonomi : kepadatan lalu lintas,
peningkatan perekonomian, keresahan sosial,
dsb
Jenis kegiatan dan dampak
pembangunan pembangkit energi :
PLTU, PLTG, PLTD, PLTA, PLTN

Dampak kegiatan pembangkit energi :


1. Tanah : perubahan topografi, erosi, limbah padat : fly
ash, abu sisa pembakaran
2. Biologi : perubahan flora dan fauna
3. Udara : penurunan kualitas udara dari gas buang, debu
4. Kebisingan
5. Air : pencemaran air dari air pendingin, air cucian, air
panas
6. Sosial ekonomi : kepadatan lalu lintas, peningkatan
perekonomian, keresahan sosial, kesehatan
masyarakat, dsb
PERTANIAN & KEHUTANAN
Kehutanan : hutan konservasi, hutan lindung, hutan
produksi, hutan konversi
Jenis kegiatan
Penataan areal kerja
Inventarisasi tegakan sebelum penebangan
Pembukaan wilayah baru
Pembebasan hutan
Penebangan dan pengangkutan
Inventarisasi sisa
Pengadaan bibit
Penanaman
Pemeliharaan
Perlindungan dan penelitian
Tempat kegiatan
Jalan utama dan jalan tebang
Base camp
Tempat penutupan kayu (TPK)
Tempat penebangan
Tempat penyandaran/penimbunan kayu
Dampak kegiatan kehutanan
1.Aspek fisik kimia
Iklim : perubahan suhu, sinar matahari, kelembapan udara
Tanah : erosi
Hidrologi : debit air
Kualitas air : akibat erosi air menjadi keruh
2.Aspek biologi
Flora darat : struktur, komposisi, populsi dan dominansi
Fauna darat : keragaman dan kelimpahan
Ekosistem : perubahan komunitas vegetasi
Biodiversitas : mengganggu keragaman dan kelimpahan
genetik
3. Aspek sosial ekonomi
Penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat, struktur
ekonomi, kesehatan, adat istiadat/pola hidup/budaya
Hutan
Program pengelolaan/penanganan
hutan alami :

Mengembangkan dan memelihara secara


terpadu dan berkelanjutan
Meningkatkan regenerasi, rehabilitasi dan
perlindungan hutan
Memperkuat peraturan dan pelaksanaan hukum
Meningkatkan peran serta masyarakat sekitar
Mengembangkan dan memperkuat penelitian
dan pengelolaan
Pertanian
Jenis pertanian di Indonesia : sawah, ladang berpindah,
ladang tetap
Jenis kegiatan sawah :
Pencetakan sawah, pengolahan sawah, pengairan,
pembibitan, pemupukan, penanaman, pemeliharaan,
penyemprotan, pemanenan
Jenis kegiatan ladang berpindah :
Penebangan hutan, pembakaran dan pembersihan,
penanaman, pemeliharaan dan perlindungan hama dan
penyakit, pemanenan
Jenis kegiatan ladang tetap :
Penebangan hutan, persiapan dan pengelolaan tanah,
pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan,
penyemprotan pestisida, pemanenan
Dampak pertanian
1. Aspek fisik kimia
Iklim : iklim mikro
Tanah : morfologi dan kesuburan
Hidrologi : perubahan pola tata aliran air
Kualitas air : pencemaran pestisida, pupuk dan limbah
organik
2. Aspek biologi
Flora darat : keragaman berkurang
Fauna darat : satwa berpindah
Ekosistem : perubahan ekosistem sawah
Biodiversitas : hilangnya genetik-genetik di sawah
Hama penyakit : meledak
3. Aspek sosial ekonomi
Pendapatan masyarakat petani, struktur ekonomi
Program pengelolaan/penanganan
pertanian :
Pengkajian kebijakan, perencanaan dan
program terpadu dan berkelanjutan
Perbaikan produksi dan sistem bertani dengan
diversifikasi dan meningkatkan prasarana
Peningkatan peran serta masyarakat dan
kualitas SDM
Konservasi dan rehabilitasi
Pengendalian hama terpadu
Peningkatan unsur hara
Jenis
kegiatan/pembangunan
yang terkait dengan
teknik sipil
Bidang kesehatan
Pembangunan Rumah Sakit Kelas A
atau B yang setara
Dampak : limbah B3 dan radioaktif serta
penularan penyakit
Bidang perhubungan
Pembangunan jaringan jalan dan stasiun kereta
api, jalan rel bawah tanah
Dampak : emisi, gangguan lalu lintas, kebisingan,
getaran, gangguan pandangan, ekologi, sosial,
jaringan prasarana sosial, dsb
 Pelabuhan : dermaga, break water, prasarana
pelabuhan, dsb
Dampak : hidrologi, ekosistem, kebisingan,
proses alamiah pantai, emisi, dsb
Bandar udara dan fasilitasnya
Dampak : kebisingan, getaran, sosial, emisi,
bangkitan transportasi darat dan udara
Bidang perindustrian
Semua jenis industri dengan berbagai
jenis dampaknya yang tergantung dari
jenis industri (bahan baku, proses dan
produk) dan besar industri
Bidang prasarana wilayah
 Pembangunan bendungan/waduk atau jenis tampungan
lain dgn tinggi dan luas genangan tertentu.
Dampak : terhadap hidrologi, perubahan iklim mikro
 Daerah irigasi
Dampak : perubahan iklim mikro dan ekosistem,
mobilisasi tenaga kerja, pembebasan lahan (dampak
sosial), perubahan tata air
 Pengembangan rawa : reklamasi rawa untuk
kepentingan irigasi
Dampak : perubahan iklim mikro, ekosistem, tata air
 Normalisasi sungai dan pembuatan kanal banjir
Dampak : timbunan berdampak terhadap lingkungan,
sosial dan gangguan ; mobilisasi alat besar berdampak
gangguan/kebisingan
Lanjutan
Jalan tol, jalan layang, subway, jalan
Dampak : bangkitan lalu lintas, kebisingan, getaran,
emisi, gangguan visual, sosial
Persampahan (TPA)
Dampak : lindi, udara, kesehatan, banjir
Perumahan
Dampak : sosial (pembebasan lahan), daya dukung
lahan, limbah, mobilisasi
Pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja,
instalasi pengolahan air limbah, sistem perpipaan air
limbah
Dampak : bau, gangguan visual
Demo warga
Lanjutan..
 Drainase pemukiman
Dampak : kepadatan lalu lintas, kebisingan, getaran,
perubahan tata air
 Jaringan air bersih di kota besar/metropolitan
Dampak: terhadap hidrologi dan keterbatasan air
 Pengambilan air dari danau, sungai, mata air
permukaaan
Dampak : terhadap hidrologi dan keterbatasan air
 Pembangunan pusat perkantoran, pendidikan, OR,
kesenian, tempat ibadah, perdagangan, perbelanjaan
Dampak : sosial (pembebasan lahan), daya dukung
lahan, kebutuhan air, limbah, kesisingan, polusi udara,
pohon yang hilang, bangkitan lalu lintas, sampah, dll
Bidang energi dan sumber daya
mineral
 Pembangunan PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU
Dampak : kualitas udara, kualitas air, sosial ekonomi
budaya
 Pembangunan PLTA
Dampak : aspek fisik kimia (kualitas udara, bau,
kebisingan ; kualitas air), flora fauna, sosekbud
(pembebasan lahan)
 Pengambilan air bawah tanah (sumur tanah dangkal,
sumur tanah dalam dan mata air)
Dampak :perubahan dan gangguan geohidrologi,
intrusi air laut
 Eksploitasi migas
Bidang pariwisata
Taman rekreasi
Dampak : lalu lintas, pembebasan lahan,
sampah
Hotel
Dampak : kebutuhan air, air limbah, lalu
lintas, sampah
Lapangan golf
Dampak : penggunaan pestisida
/herbisida, air limpasan, kebutuhan air

Anda mungkin juga menyukai