Anda di halaman 1dari 19

Hak dan Tanggung Jawab

Manusia dalam Ajaran Islam


• Hak dan Tanggung Jawab Manusia terhadap Allah
dan Agamanya
• Hak dan Tanggung Jawab Manusia sebagai
Anggota Keluarga
• Hak dan Tanggung Jawab Manusia terhadap
Negara dan Kemanusiaan
Pandangan Ulama :
a. Ulama Mutaakhirin : hak adalah suatu hukum yang telah di
tetapkan oleh syara.
b. Syekh Ali Al-Khafifi (asal Mesir), hak adalah kemaslahatan yang
diperoleh secara syara’.
c. Mustafa Ahmad Az-zarqa: hak adalah suatu kekhususan yang
padanya ditetapkan syara’ suatu kekuasaan atau taklif.
d. Ibnu Nujaim (Ahli Fiqih Mahzab Hanafi): hak adalah suatu
kekhususan yang terlindungi.
e. Menurut Wahbah al-Zuhaily, yaitu hak adalah suatu sifat
kekhususan (ekslusif ) dimana denganya syara’ menetapkan suatu
kekuasaan (otoritas) bagi pemiliknya atau kewajiban atas
obyeknya.
Pengertian Hak
• Hak adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu
karena telah ditentukan oleh undang-undang
atau peraturan lain
• Dalam Islam, hak dibagi menjadi beberapa
macam. Menurut ulama fiqih macam-macam hak
dapat dilihat dari berbagai segi, dari segi pemilik
hak, dari segi obyek hak, dan dari segi
kewenangan pengadilan (hakim) terhadap hak
tersebut. Antara lain :
Hak Manusia terhadap Allah
1. Mendapatkan keamanan dan petunjuk di
dunia dan akhirat
Allah Ta’ala berfirman :
‫اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َلْم َيْلِبُسوا ِإيَم اَنُهْم ِبُظْلٍم ُأوَلِئَك َلُهُم اَأْلْم ُن َو ُهْم ُم ْهَتُد وَن‬
Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampur-adukan iman mereka
dengan kesyirikan, mereka itulah orang-
orang yang mendapatkan rasa aman
dan mereka mendapat petunjuk” (QS.
Al An’am : 82).
2. Diampuni sebesar apapun dosanya
Dalam sebuah hadits dari sahabat Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata: saya
mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda: “Allah Ta’ala berfirman :
“wahai anak adam seandainya kalian mendatangi-
Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi dan kalian
bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak
menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun maka
sungguh Aku akan datang padamu dengan ampunan
sepenuh bumi pula””
Masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang
panjang yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim dalam Shohih keduanya, ketika
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menceritakan tentang
beberapa kejadian di malam Isra’, Beliau bersabda: “kemudian
saya melihat sekumpulan manusia yang sangat besar
(jumlahnya), dikatakan kepadaku “mereka itu adalah umatmu,
diantara mereka ada 70.000 orang yang masuk surga tanpa
hisab dan tanpa adzab –sampai perkataan beliau- “mereka
adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak
melakukan kay (pengobatan dengan besi panas), tidak
melakukan tathayur (menganggap bernasib sial dengan
burung atau yang lainnya) hanya kepada Rabb merekalah
mereka bertawakal”
4. Dijauhkan dari azab neraka
Sebagaimana hadits yang telah disebutkan di
awal, Nabi shallallahu alaihi
wasallam bersabda: “hak hamba atas Allah Azza
wa Jalla adalah Dia tidak akan mengadzab orang
yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun”
Kewajiban manusia terhadap Allah dan
agamanya
1. Menyembah Allah dan taat terhadap perintah
Allah serta menjauhi larangan Allah.
2. Tidak menyekutukan atau menduakan Allah
3. Bersyukur atas nikmat yang didapat
4. Mengamalkan, mengilmui, dan sabar terhadap
Islam
Hak dan Kewajiban Anggota Keluarga
• Menurut Al-Faruqi, Islam menganggap laki-laki dan perempuan
diciptakan untuk prinsip-prinsip yang berbeda tetapi saling
melengkapi. Fungsi ibu, sebagai pengatur rumah tangga dan
pengasuh anak, dan fungsi ayah, sebagai pelindung, pencari
nafkah dan pemikul seluruh tanggung jawab keseluruhan yang
menuntut syarat-syarat fisik, psikis dan emosional yang berlainan
dari laki-laki dan perempuan. Islam menganggap pembedaan ini
perlu demi pemenuhan diri dari kedua jenis kelamin.
• Karena itu adanya hak dan kewajiban pada setiap anggota keluarga
juga untuk menjaga keharmonisan sekaligus untuk menghormati
dan memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga yang lain.
Islam, melalui Al-Qur’an dan Sunnah menyatakan bahwa dalam
keluarga, antara suami dan Istri serta antara anak dan orang tua,
masing-masing memiliki hak dan kewajiban (Anonim, 2008)
Hak Manusia terhadap Kemanusiaan dan
Negaranya
1. Hak untuk hidup
Hak untuk hidup dan menghargai hidup manusia secara tegas telah
dikemukakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS. Al – Maidah : 32

‫ِم ْن َأْج ِل َٰذ ِل َك َكَتْبَن ا َع َلٰى َبِني ِإْس َر اِئيَل َأَّن ُه َم ْن َقَت َل َنْفًس ا ِبَغْي ِر َنْفٍس َأْو َفَس اٍد ِفي اَأْلْر ِض َفَك َأَّنَم ا َقَت َل الَّن اَس‬
‫ِإَّن َك ِث يًر ا ِم ْنُهْم َبْع َد َٰذ ِل َك ِفي‬T ‫ْلَبِّيَن اِت ُثَّم‬T‫َجِم يًع اۚ َو َلَق ْد َج اَء ْتُهْم ُرُس ُلَنا ِبا‬T ‫َس‬T‫َجِم يًع ا َو َم ْن َأْح َياَه ا َفَك َأَّنَم ا َأْح َي ا الَّن ا‬
‫ِر ُفوَن‬ ‫اَأْلْر ِض َلُم ْس‬

Artinya : Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Ban Israil, bahwa
barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di
muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul
Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.
2. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup atau
hak ekonomi
Islam telah mengajarkan kepada setiap individu
untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya dan
keluarganya sesuai dengan prestasi hidup skill yang
dimiliki. Namun, di balik harta yang dimilikinya itu,
di dalamnya terkandung hak orang lain, khususnya
kalangan dhua`fa dari golongan fakir miskin, yang
dikeluarkan melalui zakat, infak, dana sedekah
(ZIS). Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT
QS. adz-Dzariyat (51) : 19, yaitu:
3. Hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan
kebebasan
Islam secara tegas melarang praktek perbudakan,
dalam bentuk orang yang merdeka menjadi hamba
sahaya, kemudian diperjualbelikannya. Sebagaimana
telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wassalam dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan Ibn Majah yang bersumber dari
`Amr bin `Ash, yaitu: Ada tiga kategori manusia yang
aku sendiri akan menggugatnya pada hari kiamat. Di
antaranya adalah mereka yang menyebabkan seorang
yang merdeka menjadi hamba sahaya, lalu menjualnya
dan memakan uang hasil penjualannya.
4. Kebebasan berpendapat dan berekspresi
Islam menganugerahkan hak kebebasan untuk
berfikir dan hak untuk mengungkapkan pendapat
kepada seluruh umat manusia. Kebebasan
berekspresi ini tidak hanya diberikan kepada warga
negara ketika melawan tirani, namun juga bagi setiap
individu untuk bebas mengeluarkan pendapat dan
sekaligus mengekspressikannya berkait dengan
berbagai masalah. Tentunya kebebasan berpendapat
di sini berkait dengan upaya untuk
mensosialisasikan perbuatan kebaikan dan kebajikan,
dan berupaya untuk menghimbau dan mengantisipasi
berbagai perbuatan kejahatan dan kezaliman
5. Persamaan hak dan kedudukan di hadapan hukum
Islam menegaskan dan menekankan adanya persamaan seluruh
umat manusia di depan Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai makhluk
ciptaan-Nya, manusia telah diciptakan dari asal usul yang sama, nenek
moyang yang sama, dan kepada-Nyalah mereka mesti taat dan patuh.
Hal tersebut sesuai dengan QS. an-Nisa:1, yaitu:
‫َياَأُّيَها الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك م ِّم ْن َنْفٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِرَج اًال َك ِثيًرا‬
‫َو ِنَس آًء َو اَّتُقوا َهللا اَّلِذ ي َتَس آَء ُلوَن ِبِه َو ْاَألْر َح اَم ِإَّن َهللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقيًبا‬
Artinya:Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya
Allah menciptakan isterinya, dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu meminta satu sama lain,
dan (peliharalah) hubungan sillaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu.
6. Hak kebebasan untuk berserikat
Hak untuk kebebasan untuk berserikat secara umum
terkandung pada QS. Ali `Imran:110), yaitu:
‫ُك نُتْم َخ ْيَر ُأَّم ٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُروَن ِباْلَم ْعُروِف َو َتْنَهْو َن َع ِن اْلُم نَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن‬
‫ِباِهلل َو َلْو َء اَم َن َأْهُل اْلِكَتاِب َلَك اَن َخ ْيًر ا َّلُهْم ِّم ْنُهُم اْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو َأْك َثَر ُهُم اْلَفاِس ُقوَن‬
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.
7. Hak untuk mendapatkan keadilan
Islam mewajibkan kepada umatnya untuk menegakan keadilan
walaupun untuk dirinya sendiri. Hal tersebut secara tegas telah
dijelaskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala pada QS.asy-Syura :15,
yaitu:

‫َفِلَذ ِلَك َفاْد ُع َو اْسَتِقْم َك َم آ ُأِم ْر َت َو َالَتَّتِبْع َأْهَو اَء ُهْم َو ُقْل َء اَم نُت ِبَم آ َأنَز َل ُهللا ِم ن ِكَتاٍب َو ُأِم ْر ُت َألْع ِدَل‬
‫َبْيَنُك ُم ُهللا َر ُّبَنا َو َر ُّبُك ْم َلَنآَأْع َم اُلَنا َو َلُك ْم َأْع َم اُلُك ْم َالُحَّج َة َبْيَنَنا َو َبْيَنُك ُم ُهللا َيْج َم ُع َبْيَنَنا َو ِإَلْيِه اْلَم ِص يُر‬
Artinya: Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti
hawa nafsu mereka dan katakanlah: “Aku beriman kepada
semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan
supaya berlaku adil di atara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan
Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi amal-amal
kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Alla
mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita).
8. Hak untuk mendapatkan tempat tinggal
Menurut Ibn Hazam sebagai juga yang
dikemukakan oleh Ibrahim al-Lubban, keduanya
berpendapat: kewajiban bagi negara untuk mengadakan
tempat pemukiman bagi warga negaranya yang miskin,
dengan tidak membedakan suku, bangsa, ras san agama.
Selain itu juga dalam QS. al-Isra : 26, yaitu:
‫َوَء اِت َذ ا اْلُقْر َبي َح َّقُه َو اْلِم ْس ِكيَن َو اْبَن الَّس ِبيِل َو َالُتَبِّذ ْر َتْبِذ يًر ا‬
Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-
keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang
miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros.
Tanggung Jawab Manusia terhadap
Kemanusiaan dan Negaranya

• Ment’ati aturan hukum yang disepakati

Anda mungkin juga menyukai