Modul 1 Evaluasi Dan Pemeliharaan Jalan - Peraturan Perundangan
Modul 1 Evaluasi Dan Pemeliharaan Jalan - Peraturan Perundangan
Modul 1- Pengantar
Bambang Widyantoro
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Jalan
Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun,
meliputi:
– segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap (jembatan, ponton
lintas bawah, tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan dan
saluran air jalan) dan
– perlengkapannya (rambu jalan, rambu lalu lintas, tanda-tanda jalan,
pagar pengaman lalu lintas, pagar Daerah Milik Jalan dan patok – patok
Ruang Milik Jalan)
yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di
atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di
atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Bangunan pelengkap
Pasal 1
(Pasal 7)
- Sistem Primer
- Sistem Sekunder
13. PENGUASAAN
(Pasal 13)
KEWAJIBAN MASYARAKAT
Menjaga ketertiban pemanfaatan jalan
Tim RUU Jalan 150905
19. KEWAJIBAN PENYELENGGARA JALAN Pasal 30
20. LARANGAN
Perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan
dalam Rumaja, Rumija, dan Ruwasja (Pasal 12)
Menyelenggarakan jalan tidak sesuai dengan peraturan
per-uu-an (Pasal 42)
Mengusahakan suatu ruas jalan sebagai jalan tol sebelum
ada penetapan Menteri (Pasal 54)
Memasuki jalan tol kecuali pengguna jalan tol dan petugas
jalan tol (Pasal 56)
Selain pengguna jalan dan petugas jalan tol memasuki jalan tol
- sengaja kurungan maks 14 hari atau denda maks Rp 3.000.000,-
150905
- kelalaian Tim RUU Jalan
kurungan maks 7 hari atau denda maks Rp 1.500.000,- 16
17 PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 34 TAHUN 2006
TENTANG
JALAN
KPD Lingkungan
20 Pasal 12
22
2. Spesifikasi Jalan raya
untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk
secara terbatas,
dilengkapi dengan median,
paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah,
lebar lajur sekurang-kurangnya 3,5 (tiga koma lima) meter.
Pa gar
x
5a
5d 5b 5b 5d
5c 5c
1,5m
= R UM A JA = R UM IJA = R U W A S JA = B A NGU NA N
a = J a lu r la lu lin t a s, b = B a h u j ala n , c = S a lu r a n t e pi , d = A m b a n g p e n g am an , X = b + a+ b = B a d an ja la n .
Lebar ruang milik jalan diberi tanda batas ruang milik jalan
Ditetapkan oleh penyelenggara jalan
Sesuai dengan Peraturan Menteri.
MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
07/HRP
Ruang Pengawasan Jalan (1)
Pasal 44 dan 45
25
Ruang pengawasan jalan (Ruwasja)
merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang
penggunaannya ada di bawah pengawasan penyelenggara jalan.
diperuntukkan bagi
(1) pandangan bebas pengemudi dan
(2) pengamanan konstruksi jalan serta
(3) pengamanan fungsi jalan.
merupakan ruang sepanjang jalan di luar ruang milik jalan yang
dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu.
Setiap orang dilarang menggunakan Ruwasja yang mengakibatkan
terganggunya fungsi jalan
Penyelenggara jalan dan instansi terkait berwenang
mengeluarkan larangan thd kegiatan yang mengganggu pandangan
bebas pengemudi dan konstruksi jalan dan/atau
Melakukan perbuatan tertentu untuk menjamin peruntukan Ruwasja
MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
07/HRP
Ruang Pengawasan Jalan (2)
Pasal 44
26
Dalam hal ruang milik jalan tidak cukup luas, lebar ruang pengawasan
jalan ditentukan dari tepi badan jalan paling rendah sebagai berikut:
Bangunan Utilitas
Pasal 47
– Bangunan utilitas pada jaringan jalan di dalam kota dapat ditempatkan di dalam
ruang manfaat jalan dengan ketentuan:
1. di atas tanah ditempatkan di luar jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau
trotoar, sehingga tidak menimbulkan hambatan samping bagi pemakai jalan;
2. di bawah tanah ditempatkan di luar jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan atau
trotoar, sehingga tidak mengganggu keamanan konstruksi jalan.
– Bangunan utilitas pada jaringan jalan di luar kota, dapat
ditempatkan di dalam ruang milik jalan pada sisi terluar.
– Penempatan, pembuatan, dan pemasangan bangunan utilitas direncanakan dan
dikerjakan sesuai persyaratan teknis jalan yang ditetapkan Menteri
MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
07/HRP
IZIN, REKOMENDASI, DAN DISPENSASI
28 IZIN (1)
Pasal 52
Pemanfaataan ruang manfaat jalan selain peruntukan, serta
pemanfaatan ruang milik jalan selain peruntukan wajib
memperoleh izin.
Pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bangunan yang
ditempatkan di atas, pada, dan di bawah permukaan tanah di
ruang manfaat jalan dan di ruang milik jalan dengan syarat:
tidak mengganggu kelancaran dan keselamatan pengguna jalan
serta tidak membahayakan konstruksi jalan;
sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri dan pedoman
menteri bidang lalu lintas dan angkutan jalan. MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
07/HRP
Isi Izin (2)
Pasal 52
Izin pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan
paling sedikit memuat:
• gambar teknis, jenis, dan dimensi bangunan;
• jangka waktu;
• kewajiban memelihara dan menjaga bangunan untuk keselamatan umum dan
menanggung risiko yang terjadi akibat pemasangan bangunan;
• penunjukan lokasi dan persyaratan teknis pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang
milik jalan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri;
• apabila ruang manfaat jalan dan ruang milik jalan diperlukan untuk penyelenggaraan
jalan, pemegang izin yang bersangkutan wajib mengembalikan ruang manfaat jalan dan
ruang milik jalan seperti keadaan semula, atas beban biaya pemegang izin yang
bersangkutan; dan
• apabila pemegang izin tidak mengembalikan keadaan ruang manfaat jalan dan ruang milik
jalan, penyelenggara jalan dapat mengembalikan keadaan seperti semula atas biaya
pemegang izin.
MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
07/HRP
REKOMENDASI
Pasal 53
30
(1) Izin penggunaan ruang pengawasan jalan dikeluarkan oleh instansi pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya masing-masing setelah mendapat rekomendasi dari
penyelenggara jalan yang bersangkutan.
(2) Rekomendasi penyelenggara jalan kepada instansi pemerintah daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat memuat larangan terhadap kegiatan tertentu yang dapat
mengganggu pandangan bebas pengemudi dan konstruksi jalan atau perintah melakukan
perbuatan tertentu guna menjamin peruntukan ruang pengawasan jalan.
DISPENSASI
Pasal 54
(1) Pemanfaatan ruang manfaat jalan yang memerlukan perlakuan khusus terhadap
konstruksi jalan dan jembatan harus mendapat dispensasi dari penyelenggara jalan yang
bersangkutan.
(2) Semua akibat yang ditimbulkan dalam rangka perlakuan khusus terhadap konstruksi jalan
dan jembatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab pemohon
dispensasi.
(3) Perbaikan terhadap kerusakan jalan dan jembatan sebagai akibat pemanfaatan ruang
manfaat jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab pemohon
dispensasi.
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
07/HRP
Pasal 56
31
(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin
pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang
milik jalan, pemberian rekomendasi penggunaan
ruang pengawasan jalan, dan pemberian
dispensasi penggunaan jalan diatur dalam
Peraturan Menteri.
32 Pasal 57
34
(1) Penetapan ruas-ruas jalan menurut fungsinya untuk
• jalan arteri dan
• jalan kolektor yang menghubungkan antar ibukota provinsi
dalam sistem jaringan jalan primer
dilakukan secara berkala dengan keputusan Menteri setelah mendengar pendapat
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lalu lintas dan angkutan
jalan sesuai dengan tingkat perkembangan wilayah yang telah dicapai.
Penetapan
• kelas jalan berdasarkan spesifikasi prasarana jalan dan
• lebar ruang milik jalan
37 FUNGSI STATUS
Input : Input :
- RTRWN, RTRWP, RTRWK/K - Ketetapan Fungsi Jalan
- UU+PP tentang Lalu Lintas Jalan - Ketetapan Jalan Strategis
- SISTRANAS (Nas., Prov., Kab./Kota)
- Kebutuhan Jaringan Jalan
- Rekomendasi Studi Status Jalan untuk :
Wewenang Penyelenggaraan
Fungsi Jalan untuk : Jalan (pemerintah, pemprov,
- Penetapan Klas Jalan pemkab, pemkot) dalam
- Penetapan Status Jalan TUR-BIN-BANG-WAS Jalan
Dokumen rencana teknis jalan harus dibuat oleh perencana teknis dan
disetujui oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan atau pejabat
yang ditunjuk.
Tata cara penilikan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang
pengawasan jalan diatur dengan Peraturan Menteri. MyDoc/UU 38-2004/P07/ 23-5-
Sosialisasi UU Jalan dan Peraturan Pendukungnya
07/HRP
Pengawasan (1)
49 Pasal 107 - 108
TERIMA KASIH