Thyroid Disorders Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 31

Thyroid Disorders

Agnes Deram 158114027


Chamberlain Santoso Pakpahan 158114040
Viola Gratia Gizca Maki 158114116
Dimanakah letak tiroid ?
Normal Thyroid Gland

• Actions of the thyroid


• Controls body temperature
• How body burns calories
• Controls how fast food moves through digestive
tract
• Muscle strength
• Thyroid hormones:
• T4-thyroxine
• T3-triiodothyronine
• Calcitonin
Regulasi Hormon Tiroid
Pengangkutan hormon tiroid
• Merupakan lipofilik sangat sulit larut dalam darah dan diangkut dengan
protein
• 70% oleh TBG (globulin pengikat tiroksin)
• 30% oleh albumin
• Diangkut sebagai T4
• Dikonversi oleh deiodinases ke T3 untuk memberi efek pada sel.
Thyroid
Disorders ?
FAKTOR RESIKO GANGGUAN TIROID

Umur Jenis Kelamin Merokok

Obat-obatan yang
dapat Stress
Lingkungan
menyebabkan
terjadinya
gangguan tiroid
Gangguan tiroid mencakup berbagai keadaan penyakit
yang mempengaruhi produksi atau sekresi hormon
tiroid yang mengakibatkan perubahan stabilitas
metabolisme.

Hipertiroidisme dan hipotiroidisme adalah sindrom


klinis dan biokimiawi yang dihasilkan dari
peningkatan dan penurunan produksi hormon tiroid.
HIPERTIROID
• Pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan
diperkirakan terjadi akibat stimulasi
abnormal kelenjar tiroid oleh immunoglobulin
dalam darah
• Hipertiroid merupakan sekresi hormon tiroid
yang berlebihan, dimanifestasikan melalui
peningkatan metabolisme.
ETIOLOGI
Toxic
Graves’ disease Multinodular Toxic Adenoma
Goiter

Drugs: iodine Konsumsi Yodium


Produksi TSH
excess Berlebihan
yang abnormal
(Jod-Basedow
phenomenon)
Tanda dan Gejala
o Tekanan darah tinggi
o Percepatan denyut jantung
o Banyak keringat
o Sulit tidur
o Gelisah dan gemetar
o Nafsu makan bertambah
o Frekuensi BAB bertambah
o Mata bengkak, memerah dan peka terhadap
cahaya
o Mata melotot, kedipan mata berkurang
PATOFISIOLOGI HIPERTIROID
• Eksoftalmus
• Eksoftalmus disebabkan karena limfosit sitotoksik dan antibodi sitotoksik
yang bersintesis dengan antigen serupa seperti TSH reseptor yang
ditemukan di orbital fibroblast, otot orbital, dan jaringan tyroid. Sitokin
yang berasal dari limfosit yang disintesis menyebabkan inflamasi di
orbital fibroblast dan otot ekstraokular, dan hasilnya adalah
pembengkakan pada otot orbital (Gardner, 2009).
Sel-sel tiroid mempunyai
kemampuan bereaksi Mengekspresikan molekul-molekul
dengan antigen diatas dan permukaan sel kelas II (MHC kelas II,
bila terangsang oleh seperti DR4) untuk mempresentasikan
antigen pada limfosit T
pengaruh sitokin (seperti
interferon gamma)

Sitokin yang terbentuk dari


Menyebabkan pembengkakan
limfosit akan menyebabkan
otot-otot bola mata, proptosis
inflamasi fibroblast dan miositis
dan diplopia
orbit
lanjutan
• Tremor
• Berbeda dengan tremor yang biasa tejadi pada penyakit Parkinson, tremor
pada penyakit Graves merupakan tremor lembut, bukan tremor kasar.
Tremor halus terjadi dengan frekuensi 10-15 x/detik, dan dianggap
sebagai efek dari bertambahnya kepekaan sinaps saraf pengatur tonus otot
di daerah medulla (Guyton, 2009).
Fungsi hormon Kepekaan sinaps saraf
T3&T4 tiroid memodulasi pada daerah medulla
meningkat system saraf (mengatur tonus otot)

Rangsangan
tremor
berlebih Kepekaan saraf
lanjutan
• Nafsu makan meningkat, tetapi berat badan turun
• Tingginya kadar hormon tiroid menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme pada
tubuh. Sehingga, tubuh memerlukan asupan makanan yang lebih banyak untuk
megimbanginya.
• Berat badan turun
• Peningkatan metabolisme yang terjadi karena banyaknya hormon tiroid membuat tubuh
menggunakan senyawa-senyawa glukagonik yang ada di dalam otot untuk membentuk
glukosa melalui proses glukoneogenesis. Karena diambil dari otot, maka pemakaian
senyawa glukogenik secara terus-menerus dapat mengurangi massa otot sehingga berat
badan pun bisa mengalami penurunan (Guyton, 2009).
lanjutan
• Berdebar-debar
• Peningkatan kadar triiodotironin (T3) sebagai salah satu hormon tiroid dapat merangsang
saraf simpatis yang berkaitan dengan hormon-hormon yang dibentuk medulla suprarenal,
yaitu epinephrin dan norepinephrin. Kedua hormon tersebut dapat meningkatkan frekuensi
denyut jantung dengan cara menstimulasi α dan β reseptor, terutama β reseptor yang
berada di membran plasma otot jantung (Guyton, 2009).
• Peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi normal
• Hormon tiroid berperan dalam meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan
pergerakan saluran cerna, sehingga hipertiroidisme seringkali menyebabkan diare
(Guyton, 2009).
Sekresi hormon tiroid 

hipertiroidisme

hipermetabolisme

Penguraian glikogen - glukosa Kontraksi usus  masa protein otot rangka

Degradasi KH, protein dan lemak Sering defekasi Sering lelah

Kebutuhan metabolisme  BB 

Nafsu makan 
KASUS HIPERTIROID
Pasien Ny. Z berusia 47 tahun datang dengan keluhan jantung berdebar-
debar yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya pembesaran kelenjar tiroid dan indeks Wayne pada
kasus ini didapatkan 27. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
kadar Tyroid Stimulating Hormone (TSH) 0,006 uIU/ml, Triiodotironin
(T3) 5,56 mg/dl, dan Tiroksin (T4) 18,2 mg/dl. Prinsip dalam pengobatan
hipertiroid adalah menekan produksi hormon tiroid yaitu dengan
menggunakan obat antitiroid. Penatalaksanaan pada kasus ini yaitu pasien
diberikan propiltiourasil (PTU) 3x200 mg sehari dan propanolol 3x20 mg.
HIPOTIROID
• Hipotiroid ialah sekresi tiroid yang tidak adekuat selama perkembangan
janin dan neonatus yang nantinya akan menghambat pertumbuhan fisik
dan mental (kretinisme), karena penekanan aktivitas metabolik tubuh
secara umum.
ETIOLOGI

Autoimmune
Defisiensi Iodin Tindakan Bedah
disease

Drugs: iodine excess Kerusakan Hipotiroid


(including iodine- Kelenjar Hipofise Kongenital
containing contrast
media and
amiodarone),
lithium, antithyroid
Tanda dan Gejala
• Denyut nadi melambat
• Tidak tahan cuaca dingin
• Lambat berbicara
• Sembelit
• Berat badan bertambah
• Kulit kering dan bersisik
• Kelopak mata menurun
• Suara serak
• Kuku rapuh
• Gangguan haid & hilangnya libido
PATOFISIOLOGI HIPOTIROID
• Sebagian besar pasien hipotiroid memiliki kegagalan kelenjar tiroid (hipotiroidisme primer).
Penyebabnya adalah tiroiditis autoimun kronik (penyakit Hashimoto), hipotiroidisme
iatrogenic, defisiensi iod, kekurangan enzim, hipoplasia tiroid dan goitrogen. Cacat pada
fungsi sel T supresor limfosit menyebabkan kelangsungan hidup klon acak bermutasi dari T
helper limfosit ditujukan terhadap antigen pada membran tiroid yang dihasilkan. Interaksi ini
merangsang limfosit B untuk memproduksi antibodi tiroid.
• Kegagalan pituitari (hipotiroidisme sekunder) adalah penyebab yang tidak sering terjadi yang
disebabkan oleh tumor pituitari, terapi operasi, radiasi pituitari eksternal, nekrosis pituitari,
tumor metastatik, tuberkulosis, histiositosis, dan mekanisme autoimun.
(Wells et al, 2015)
PATOGENESIS
• Patogenesis hipotiroid sangat bervariasi, tergantung pada penyebab
hipotiroid. Patogenesis hipotiroid pada beberapa penyakit adalah sebagai
berikut: Hipotiroid Pada
Tiroiditis Hipotiroid Akibat Pemberian
Autoimun Defisiensi Iodium Iodium Dosis
Besar

Hipotiroid Akibat
Hipotiroid
Tindakan Bedah
Kongenital
dan Terapi I131
KASUS HIPOTIROID
Pemeriksaan Lab untuk
Tiroid
a. Hipertiroid
o T4 Serum : peningkatan kadar T4 serum.
T4 serum normal antara 4,5-11,5 mg/dl.
Kadar T4 serum merupakan tanda yang akurat untuk
menunjukkan adanya hipertiroid
o T3 Serum : peningkatan kadar T3 serum.
T3 serum normal adalah 70-220 mg/dl.
o Tes T3 Ambilan Resin : ambilan T3 lebih besar dari 35% (meningkat).
Normal ambilan T3 ialah 25%-35%
Pemeriksaan Lab untuk Tiroid (LANJUTAN)

b. Hipotiroid
o T4 Serum
Penentuan T4 serum dengan teknik radio immunoassay pada hipotiroid
ditemukan kadar T4 serum normal s/d rendah. Normal kadar T4 serum
diantara 4,5-11,5 mg/dl.
o T3 Serum
Kadar T3 serum biasanya dalam keadaan normal s/d rendah. Normal
kadar T3 serum adalah 70-220 mg/dl.
Pemeriksaan Lab untuk Tiroid (LANJUTAN)
o Tes T3 Ambilan Resin
Pada hipotiroidisme, maka hasil tesnya kurang dari 25%
o Tes TRH (Thyrotropin Releasing Hormon)
Pada hiportiroidisme akan ditemukan peningkatan kadar TRH serum.
o Tes TSH (Thyrotropin Stimulating Hormon)
Pada hipotiroid yang disebabkan oleh keadaan kelenjar tiroid maka
akan ditemukan peningkatan kadar TSH serum.
DAFTAR PUSTAKA

Ariana, D., 2016. Ny. Z Usia 47 Tahun dengan Penyakit Graves. J Med ula Unila., Vol 4(3), hal. 30-34.
Gaitonde, D. Y., Rowley, K. D., dan Seeney, L. B., 2012. Hypothyroidism: An Update. www.aafp.org/afp
diakses pada 16 September 2019.
Gardner, David G, Dolores Shoback, 2009, Basic and Clinical Endocrinology. Jakarta: Sagung Seto.
Guyton, Arthur C. Hall, John E, 2009, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC
Katzung, B. G., 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
Palacios, S.S., Eider, P.C., Juan, C.G., 2012, Management of Subclinical Hyperthyroidism. International
Journal of Endocrinology and Metabolism April 2012; 10(2): 490-496
Schwinghammer, T.L., Koehler, J.M., 2009, Pharmacotherapy Casebook: A Patient-Focused Approach, 7th
edition, the McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America, pp. 219-220.
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T. L., and DiPiro, C.V., 2012. Pharmacotherapy Handbook, 9th
edition. New York : McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai