Pertemuan 2 & 3
Logika, Fungsi & Persamaan-Tidak
Persamaan dalam Matematika
Matematika Terapan
M Makmun Effendi, S.Kom,. M.Kom
Fakultas Teknik
Universitas Pelita Bangsa
Logika
• Logika merupakan dasar dari semua penalaran
(reasoning).
• Penalaran didasarkan pada hubungan antara
pernyataan (statements).
• Logika adalah ilmu yang mempelajari cara
mengambil kesimpulan
2
Proposisi
• Pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai benar
(true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya.
3
“Gajah lebih besar daripada tikus.”
7
“x < y jika dan hanya jika y > x.”
8
Formulasi
Proposisi dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r, ….
Contoh:
p : 13 adalah bilangan ganjil.
q : Soekarno adalah alumnus UGM.
r: 2+2=4
9
Mengkombinasikan Proposisi
11
Tabel Kebenaran
p q pq p q pq p q
T T T T T T T F
T F F T F T F T
F T F F T T
F F F F F F
Contoh 5. Misalkan
p : 17 adalah bilangan prima (benar)
q : bilangan prima selalu ganjil (salah)
p q : 17 adalah bilangan prima dan bilangan prima 12
selalu ganjil (salah)
Contoh 6. Bentuklah tabel kebenaran dari proposisi
majemuk (p q) (~q r).
p q r pq ~q ~q r (p q) (~q r)
T T T T F F T
T T F T F F T
T F T F T T T
T F F F T F F
F T T F F F F
F T F F F F F
F F T F T T T
F F F F T F F
13
• Proposisi majemuk disebut tautologi jika ia benar untuk semua
kemungkinan
14
Contoh 7. p ~(p q) adalah sebuah tautologi
T T T F T
T F F T T
F T F T T
F F F T T
15
Contoh 8. (p q) ~(p q) adalah sebuah kontradiksi
p q pq pq ~(p q) (p q) ~(p q)
T T T F F F
T F F T F F
F T F T F F
F F F F T F
16
Dua buah proposisi majemuk, P(p, q, ..) dan Q(p, q, ..)
disebut ekivalen secara logika jika keduanya mempunyai
tabel kebenaran yang identik.
p q p q ~ (p q) ~p ~q ~ p ~ q
T T T F F F F
T F F T F T T
F T F T T F T
F F F T T T T
17
Hukum-hukum Logika
Disebut juga hukum-hukum aljabar proposisi.
1. Hukum identitas: 2. Hukum null/dominasi:
p F p p F F
p T p p T T
p q q p p (q r) (p q) r
19
Soal Latihan 1
Diberikan pernyataan “Tidak benar bahwa dia belajar
Algoritma tetapi tidak belajar Matematika”.
(a) Nyatakan pernyataan di atas dalam notasi simbolik
(ekspresi logika)
(b) Berikan pernyataan yang ekivalen secara logika
dengan pernyataan tsb (Petunjuk: gunakan hukum De
Morgan)
20
Penyelesaian Soal Latihan 1
Misalkan
p : Dia belajar Algoritma
q : Dia belajar Matematika
maka,
(a) ~ (p ~ q)
(b) ~ (p ~ q) ~ p q (Hukum De Morgan)
dengan kata lain: “Dia tidak belajar Algoritma atau
belajar Matematika”
21
Disjungsi Eksklusif
Kata “atau” (or) dalam operasi logika digunakan dalam
salah satu dari dua cara:
1. Inclusive or
“atau” berarti “p atau q atau keduanya”
Contoh: “Tenaga IT yang dibutuhkan menguasai
Bahasa C++ atau Java”.
2. Exclusive or
“atau” berarti “p atau q tetapi bukan keduanya”.
Contoh: “Ia dihukum 5 tahun atau denda 10 juta”.
22
Operator logika disjungsi eksklusif: xor
Notasi:
Tabel kebenaran:
p q pq
T T F
T F T
F T T
F F F
23
Fungsi
A B
a b
48
Fungsi adalah relasi yang khusus:
1. Tiap elemen di dalam himpunan A harus digunakan oleh
prosedur atau kaidah yang mendefinisikan f.
49
Fungsi dispesifikasikan dalam berbagai
diantaranya:
dapat bentuk,
1.Himpunan pasangan terurut. Seperti pada relasi.
3.Kata-kata
Contoh: “f adalah fungsi yang memetakan jumlah bit 1 di
dalam suatu string biner”.
function abs(x:integer):integer;
begin
if x < 0 then
abs:=-x
else
abs:=x;
end; 50
Contoh 26. Relasi
51
Contoh 28. Relasi
A B
a 1
2
b 3
4
c 5
53
Contoh 31. Relasi
Tetapi relasi
54
Contoh 32. Misalkan f : Z Z. Tentukan apakah f(x) = x2 + 1 dan
f(x) = x – 1 merupakan fungsi satu-ke-satu? Penyelesaian:
(i)f(x) = x2 + 1 bukan fungsi satu-ke-satu,
karena untuk dua x
yang bernilai mutlak sama tetapi tandanya berbeda
nilai
fungsinya sama, misalnya f(2) = f(-2) = 5 padahal –2 2.
(ii) f(x) = x – 1 adalah fungsi satu-ke-satu karena untuk a b, a
– 1 b – 1.
Misalnya untuk x = 2, f(2) = 1 dan untuk x = -2, f(-2) = -3.
55
Fungsi f dikatakan dipetakan pada (onto) atau surjektif
(surjective) jika setiap elemen himpunan B merupakan
bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.
a 1
2
b 3
56
Contoh 33. Relasi
Relasi
57
Contoh 34. Misalkan f : Z Z. Tentukan apakah f(x) = x2 + 1 dan
f(x) = x – 1 merupakan fungsi pada?
Penyelesaian:
(i) f(x) = x2 + 1 bukan fungsi pada,
bilangan bulat
karena merupakan
tidak semua jelajah
nilai dari f.
(ii) f(x) = x – 1 adalah fungsi pada karena untuk setiap bilangan bulat
y, selalu ada nilai x yang memenuhi, yaitu y = x – 1 akan
dipenuhi untuk x = y + 1.
58
Fungsi f dikatakan berkoresponden satu-ke-satu atau bijeksi
(bijection) jika ia fungsi satu-ke-satu dan juga fungsi pada.
59
Contoh 36. Fungsi f(x) = x – 1 merupakan fungsi yang
berkoresponden satu-ke-satu, karena f adalah fungsi satu-ke-satu
maupun fungsi pada.
a 1 1
a
2 2
b 3 3
b
dc 4 dc 4
c c
60
Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B,
maka kita dapat menemukan balikan (invers) dari f.
61
Contoh 37. Relasi
dari A = {1, 2, 3} ke B =
{u, v, w} adalah fungsi yang
berkoresponden satu-ke-satu. Balikan fungsi f adalah
63
Komposisi dari dua buah fungsi.
(f g)(a) = f(g(a))
64
Contoh 40. Diberikan fungsi
g = {(1, u), (2, u), (3, v)}
yang memetakan A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w}, dan fungsi
f = {(u, y), (v, x), (w, z)}
yang memetakan B = {u, v, w} ke C = {x, y, z}. Fungsi komposisi
dari A ke C adalah
f g = {(1, y), (2, y), (3, x) }
66
Beberapa Fungsi Khusus
x menyatakan nilai bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau
sama dengan x
3.5 = 3 3.5 = 4
0.5 = 0 0.5 = 1
4.8 = 4 4.8 = 5
– 0.5 = – 1 – 0.5 = 0
–3.5 = – 4 –3.5 = – 3
68
2. Fungsi modulo
Misalkan a adalah sembarang bilangan bulat dan m adalah
bilangan bulat positif.
69
3. Fungsi Faktorial
,n0
1
n! ,n0
1 2 . (n 1)
n
4. Fungsi Eksponensial
,n0
a
n
,n0
a
1a –– a
––
n
5. Fungsi Logaritmik
x = ay
70
Fungsi Rekursif
Fungsi f dikatakan fungsi rekursif jika definisi
fungsinya mengacu pada dirinya sendiri.
Contoh: n! = 1 2 … (n – 1) n = (n – 1)! n.
,n0
1
n! ,n0
n (n
1)!
Fungsi rekursif disusun oleh dua bagian:
(a) Basis
Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya
sendiri. Bagian ini juga sekaligus menghentikan definisi rekursif.
(b) Rekurens
Bagian ini mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi
dirinya sendiri. Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri,
argumen dari fungsi harus lebih dekat ke nilai awal (basis). 71
Contoh definisi rekursif dari faktorial:
(a) basis:
n! = 1 , jika n = 0
(b) rekurens:
n! = n (n -1)! , jika n > 0
(1) 5! = 5 4! (rekurens)
(2) 4! = 4 3!
(3) 3! = 3 2!
(4) 2! = 2 1!
(5) 1! = 1 0!
(6) 0! = 1
(6’) 0! = 1
(5’) 1! = 1 0! = 1 1 = 1
(4’) 2! = 2 1! = 2 1 = 2
(3’) 3! = 3 2! = 3 2 = 6
(2’) 4! = 4 3! = 4 6 = 24
(1’) 5! = 5 4! = 5 24 = 120
Jadi, 5! = 120. 72
Contoh 44. Di bawah ini adalah contoh-contoh fungsi rekursif lainnya:
,x0
0
1. F (x) 2F (x 1) x 2 ,x0
2. Fungsi Chebysev
1 ,n0
,n1
T (n, x)
x ,n1
2xT(n 1, x) T (n 2, x)
3. Fungsi fibonacci:
0 ,n0
,n1
f (n)
1 ,n1
f (n 1) f (n
2)
73
Relasi
Kesetaraan
DEFINISI. Relasi R pada himpunan A disebut
relasi kesetaraan (equivalence relation) jika
ia refleksif, setangkup dan menghantar.
74
• Secara intuitif, di dalam relasi
kesetaraan, dua benda berhubungan
jika keduanya memiliki beberapa sifat
yang sama atau memenuhi beberapa
persyaratan yang sama.
75
• Contoh:
A = himpunan mahasiswa, R relasi pada A: (a, b) R
jika a satu angkatan dengan b.
PERSAMAAN LINEAR
Persamaan linear
• Contoh:
Tentukan penyelesaian dari 4x-8 = 20
Penyelesaian .
4x – 8 = 20
4x = 20 – 8
4x = 12
x=6
• Contoh:
3x + 4y = 11 x7 21x + 28y = 77
x + 7y = 15 x4 4x + 28y = 60 -
17x = 17
_ X=1
--
Jadi penyelesaiannya adalah x = 1 dan y = 2
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Persamaan linear
2. Cara Subtitusi
3x + 4y = 11 ……1)
x + 7y = 15 …….2)
Dari persamaan …2) x + 7y = 15 x = 15 – 7y….3) di
masukkan ke persamaan …1)
3x + 4y = 11
3(15 – 7y) + 4y = 11 Nilai y = 2 di subtitusikan ke…3)
45 – 21y +4y = 11 x = 15 – 7y
-17y = -34 x = 15 - 14
y=2 x=1
Jadi penyelesaiannya x = 1 dan y = 2
3x + 4y = 11
x + 7y = 15
D= 3 –44.1
= 3.7 = 21 – 4 = 17
1 7
Dx = = 114. 7 – 4 . 15 = 77 – 60 = 17
11
15 7
Dy = = 33 . 15
11– 11 . 1 = 45 – 11 = 34
1 15
Jadi penyelesaiannya X = dan y = Dy 34
Dx 17 2
1
D 17 D 17
2. Menenetukan Akar-akar
1. Definisi Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat :
`suatu persamaan dimana pangkat tertinggi
dari variabelnya yaitu dua`
ax 2 bx c 0 dengan a 0, a, b, c R
2 x 2 4 x 1 0 a = 2, b = 4, c = -1
x 2 3 x 0 a = 1, b = 3, c = 0
x 2 9 0 a = 1, b = 0, c = -9
b b 2 4ac b b 2 4ac
x1 dan x2
2a 2a
Back to menu
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Persamaan kuadrat
Sifat-sifatnya
1. Kedua ruas dapat di tambah atau di kurangi dengan bilangan yang sama.
2. Kedua ruas dapat dapat dikali atau di bagi dengan bilangan positip yang sama.
3. Kedua ruas dapat di bagi atau di kali dengan bilangan negatip yang sama maka
penyelesaiannya tidak berubah asal saja arah dari tanda pertidaksamaan di balik
x 2