Anda di halaman 1dari 20

REVIEW MATERI KULIAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


MATEMATIKA DISKRIT

Dosen pengajar : Arnita Irianti

OLEH :
SABARUDDIN
NIM : D0222529

PRODI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2023

MATEMATIKA DISKRIT
Judul buku : Matematika Diskrit Edisi 3
Penerbit : Informatika bandung
Pengarang : Rinaldi Munir
Dosen program studi teknik informatika
sekolah teknik elektro dan informatika
institute teknologi bandung. : 978 -602
ISBN 8758 -07 -9

PENGANTAR
Matematika diskrit adalah cabang matematika yang mengkaji objek-objek diskrit. Buku
matematika diskrit sebagai buku teks mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika
diskrit. Matematika diskrit merupakan mata kuliah yang fundamental dalam pendidikan
ilmu komputer atau teknik informatika,. Bahkan, saat ini wajib pada program pendidikan
termasuk dalam kelompok teknologi informasi.
Bahan kuliah yang disajikan:

- Logika
- Himpunan
- Matriks, relasi dan fungsi
- Induksi matematika
- Algoritma dan bilangan bulat
- Kombinatorial dan peluang diskrit
- Aljabar Boolean
- Graf
- Pohon
- Kompleksitas algoritma

BAB 1 : LOGIKA
Matematika diskrit di dalam buku ini dimulai dari pokok bahsan logika. Logika merupakan
studi penalaran (reasoning). Logika pertama kali dikembangkan oleh filsuf yunani,
aristoteles, disekitar 2300 tahun yang lalu. Logika saat ini digunakan dan
diimplementasikan di berbagai ilmu komputer, seperti pemrograman, AI (kecerdasan
buatan), perancangan komputer, dan sebagainnya
Logika bisa dikatakan sebagai logika scientia ataupun ilmu logika. Logika mempelajari
kebolehan manusia untuk berpikir secara sejajar, teratur, dan tepat. Objek material yang
biasa dipakai logika adalah berpikir sesuai nalar, sedangkan objek formal dari logika adalah
pemikiran yang dipelajari dari aspek ketepatannya.

Proposisi
Proposisi merupakan kalimat yang hanya memiliki dua buah nilai kebenaran(truth value),
yaitu nilai benar (true), dan salah (false).
Contoh 1.1

• Contoh ilustrasi kalmat proposisi dan yang bukan proposisi:


a) 6 adalah bilangan genap
b) Soekarno adalah presiden Indonesia yang pertama
c) 2+2 = 4
d) Ibukota provinsi jawa barat adalah Semarang.
e) Kehidupan hanya ada di planet bumi
Dilihat pada Contoh 1.1, semua pernyataan yang tertulis mengandung nilai kebenaran
(truth)
Contoh .1.2

a) Jam berapa kereta api di argo bromo tiba di gambir?


b) X + 3 = 8
c) X >3

Semua pernyataan pada Contoh 1.2 tidak bisa ditentukan nilai kebenarannya. bagian a
tidak bisa dikatakan proposisi karna merupakan kalimat Tanya yang tidak jelas
kebenarannya, b dan c tidak bisa dikatakan proposisi karena didalamnnya memiliki sebuah
varibel yang tidak bisa di spesifikasikan. Dan Kita bisa menyimpulkan bahwa proposisi
selalu ditanyakan sebagai kalimat berita.
Bidang logika yang membahas proposisi dinamakan kalkulus proposisi (proposional
calculus)atau logika proposisi(proposional logic), sedangkan bidang logika yang
membentuk proposisi pada pernyataan yang mengandung peubah seperti pada Contoh 1.2 b
dan c.

Secara simbolik, proposisi biasanya dilambangkan dengan hruf keciol seperti p,q,r…
misalnya,
P : 6 adalah bilangan genap.
q : soekarno adalah presiden pertama Indonesia
r : 2+2=4

Mengkombinasikan Proposisi
Kita bisa membentuk sebuah proposisi baru dengan mengkombinasikan satu atau lebih
proposisi. Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi ini adalah
operator logika. Operator logika dasar yang digunakan adalah and, or , not. Proposisi baru
yang diperoleh dari pengkombinasian Dinamakan proposisi majemuk, proposisi yang bukan
merupakan kombinasi dari proposisi lain adalah proposisi atomik.

Proposisi majemuk ada tiga macam :


Misalkan p dan q adalah proposisi. Konjungsi p dan q dinyatakan dengan notasi p^q adalah
proposisi p dan q. Disjungsi p dan q dinyataakan dengan notasi p v q, adalah proposisi p
atau q. ingkaran atau negation dari p, dinyatakan dengan notasi –p, adalah proposisi tidak
p

Contoh 1.3
Dketahui proposisi berikut: p:
hari ini hujan
q : murid-murid diliburkan dari sekolah maka p^q:
hari ini hujan dan murid diliburkan dari sekolah p v q:
hari ini hujan atau murid diliburkan dari sekolah
~p: tidak benar hari ini hujan / hari ini tidak hujan

Contoh 1.4
Diketahui proposisi berikut:
p : hari ini hujan q : hari
ini dingin maka
q v ~p :hari ini dingin atau hari ini tidak hujan
~p ^ ~q : hari ini tidak hujan dan hari ini tidak dingin
~(~p): tidak benar bahwa hari ini tidak hujan / salah bahwa hari ini tidak hujan

Contoh 1.5

Diketahui proposisi berikut: p : pemuda itu tinggi q:


pemuda iu tampan nyatakan proposisi berikut ke dalam
ekspresi notasi simbolik.
a) Pemuda itu tinggi dan tampan
b) Pemuda itu tidak tinggi maupun tampan
c) Tidak benar bahwa pemuda itu pendek dan tidak tampan Jawab: a) p ^ q

b) ~p ^ ~q
c) ~(~p^~q)

Tabel kebenaran
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh nilai kebenaran ari proposisi
atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh operator logika.
Definisi: Misalkan p dan q adalah proposisi .

a) Konjungsi p^q bernilai benar jika p dan q keduannya benar, selain itu nilainya salah
b) Disjungsi p v q bernilai salah jika p dan q kedannya salah, selain itu nilainya benar
c) Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah , sebaliknya bernilai salah jika p benar
Contoh 1.6
Misalkan p: 17 adalah bilangan prima q: bilangan prima selalu ganjil jelas bahwa
p bernilai benar dan q bernilai salah sehingga konjungsi p^q: 17 adalah bilangan
prima dan bilangan prima selaluganjil adalah salah.

Table 1.1 tabel kebenaran konjugsi, disjungsi,, dan lingkaran


p q p^q p q pvq
T T T T T T
T F F T F T
F T F F T T
F F F F F F
p ~q
TF FT

Contoh 1.7
Jika p,q, dan r adalah proposisi. Bentuklah table kebenaran dari ekspresi logika
(p ^ q)v(~q ^ r)
Tabel 1.2 kebenaran dari proposisi (p ^ q)v(~q ^ r)
P q r p^q ~q ~q ^ r (p ^ q)v(~q ^ r)

T T T T F F T
T T F T F F T
T F T F T T T
T F F F T F F
F T T F F F F
F T F F F F F
F F T F T T T
F F F F T F F

Definisi: sebuah proposisi majeuk disebut tatologi jika ia benar untuk semua kasus,
sebaliknya disebut kontradiksi jika ia saah untuk semua kasus.
Contoh 1.8
Missalanya p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk p v ~(p ^ q) adalah sebuah tatologi
(table 1.3) karena kolom terakhir pada table kebenarannya hanya memuat T, sedangkan (p ^
q)^~(p v q)adalah sebuah kontradiksi.

Tabel1.3 p v ~(p ^ q) adalah tautology


p q p^q ~(p^q) (p ^ q)^~(p v q)
T T T F T
T F F T T
F T F T T
F F F T T

Tabel1.4 (p ^ q)^~(p v q) adalah kontradiksi


p q p^q pvq ~(p v q) (p ^ q)^~(p v
q)
T T T T F F
T F F T F F
F T F T F F
F F F F T F

Contoh 1.9
Tael kebenaran untuk ptoposisi~(p ^ q) dan proposisi ~p v ~q.
Table 1.5
p qp~
^
T T T
T p F q F
F T T T F
F T F F F
F T
F F

Disjungsi Ekslusif
Cara pertama, Kata “atau”(or) digunakan secara inklusif yaitu dalam bentuk p atau q benar
atau kduannya benar.contoh: “Tenaga IT yang dibutuhkan harus menguasai bahasa C++
atau java”.
Cara kedua, “atau” digunakan secara ekslusif yaitu dalam bentuk p atau q tetapi bukan
keduannya. Artinya, disjungsi p dengan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisi
atomiknya benar (tapi bukan keduanya). Contoh. Pada sebuah ajang perlombaan pemenang
disajikan mendapat hadiah. Hadiahnya adalah sebuah pesawat televise 20 inch. Jika
pemenang tidak menginginkan membawa TV, panitia menggantinya dengan senilai uang.
Proposisi ditulis:
“pememang mendapat hadiah berupa TV atau uang”
Definisi : Misalkan p dan q adalah proposisi ekslusif or p dan q, dinyatakan dengan notasi
p+oq adalah proposisi yang bernilai benar bila hanya salah satu dari p dan q benar, selain
itu nilainya salah.
Tabel 1.6 Tabel kebenaran exclusive or
p q p +o q
T T F
T F T
F T T
F F F

Hukum-hukum Logika Proposisi


Proposisi dalam rangka hubungan ekivalensi logika memenuhi sifat-sifat yang
dinyatakan dalam sejumlah hukum pada tabel 1.7 beberapa hukum tersebut mirip dengan
hukum aljabar pada sistem bilangan riil misalnya a(a+c) = ab +bc, Yaitu hukum
distributif sehingga kadang-kadang hukum logika proposisi dinamakan juga hukum-
hukum aljabar proposisi.
tabel 1.7 hukum-hukum logika logika (Atau hukum-hukum aljabar proposisi)
hukum
logika di atas bermanfaat untuk membuktikan ke ekivalen 2 buah proposisi selain dari
penggunaan tabel kebenaran, kekivalen dapat dibuktikan dengan hukum-hukum logika
juga.
Contoh 1.10
Tunjukkan bahwa p v ~(p v q), p v ~q keduanya ekivalen secara logika. penyelesaian:
p v ~(p v q) <-> p v (~p ^ ~q) (Hukum de morgan)
<->(p v ~p) ^ (p v ~q) (hukum distributiv)
<->T ^ (p ~q) (hukum negasi)
<->p v ~q (hukum identitas)
Contoh 1.11

operasi logika di dalam komputer


Tipe data boolean hanya mempunyai dua buah konstanta nilai saja yaitu true dan
false. peubah yang bertipe bola disebut peubah boolean. tersebut hanya True dan false.
Hanya menghasilkan nilai True atau False. misal X1 x2 x 3 dan X4 adalah peubah
boolean dalam bahasa pascal, maka ekspresi boolean di bawah ini tidak valid:
x1 and x2 x1 or
(not(x2 and x3)) yang
bersesuaian dengan ekspresi logika
x1 ^ x2
x1 v ~(x2 ^ x3)
Komputer berpresentasikan informasi dengan menggunakan bit( operasi bit). Nggak ada
lagi kah Beat hanya mempunyai dua nilai yaitu 1(true) atau 0(false). kita menggunakan
notasi ~, ^, v, dan (+) Masing-masing untuk melambangkan operator NOT, AND , OR
dan XOR. dengan demikian,operasi bit:
~0
1^0
0 ^0 1 (+) 0 bersesuaian dengan
operasi logika
Diperluas untuk rangkaian Beat yang panjangnya tetap, misalnya 100011011
dioperasikan dengan 01 01 01 01. operasi ini dinamakan bitwise, danOperasi semacam
ini digunakan untuk memanipulasi informasi: buah rangkaian Beat yang panjangnya
sama dapat dioperasikan dengan 3 operasi bitwise , yaitu bitwise AND, bitwise NOT,
bitwise OR, dan bitwise XOR. Jika dua buah rangkaian Beat dioperasikan dengan salah
satu operator bitwise di atas, maka setiap bet yang bersesuaian pada masing-masing
operand dikenal operasi yang sama. misalnya,
10011011
01010101
—-----
000010001 bitwise and
11011111 bitwise or
11001110 bitwise xor
Aplikasi operasi logika lainnya ditemukan pada mesin pencarian di internet seperti
Google mesin pencarian adalah aplikasi yang sangat penting di internet, karena mesin
pencarian Mampu menampilkan semua informasi yang kita butuhkan dalam waktu yang
cepat titik hasil pencarian adalah halaman web yang berkaitan dengan term yang kita
ketikkan.
Operator logika and, or dan not not dapat digunakan sebagai kata hubung logika di
antara term term yang dicari. Misalkan kata:

“aljabar”atau “boolean” = aljabar OR boolean

“aljabar ”dan”boolean” = aljabar AND boolean


“aljabar”atau”boolean” Dan untuk setiap topik tersebut harus berkaitan dengan
matematika = (aljabar OR boolean) AND matematika
Adalah semua halaman yang mengandung Tepat kata aljabar dan matematika, atau yang
mengandung Tepat kata boolean dan matematika, atau yang sekaligus mengandung
aljabar boolean dan matematika.

Proposisi Bersyarat (Implikasi)


Selain dalam bentuk konjungsi, disjungsi, dan negasi, proposisi majemuk juga dapat
muncul berbentuk’’ jika p maka q ‘’ ,Seperti pada contoh-contoh berikut:
1. Jika adik lulus ujian Maka Ia mendapat hadiah dari ayah.
2. jika suhu mencapai 80 derajat Celcius maka alarm berbunyi.
3. jika anda tidak mendaftar ulang, maka anda dianggap menunjukkan diri.

definisi: misalkan p dan q adalah proposisi, proposisi majemuk “ jika p maka q “disebut
proposisi bersyarat (implikasi)dan dilambangkan dengan
p -> q
Proposisi p disebut hipotesis dan proposisi q disebut konklusi
Definisi kita mengenai implikasi adalah pada nilai kebenarannya bukan didasarkan pada
penggunaan bahasa. misalnya pada implikasi

“ jika Paris adalah ibukota Perancis, maka 1 + 1 = 2”


pernyataan di atas valid secara matematis tapi tidak ada kaitan antara ibu kota Perancis
dengan 1 + 1 = 2.Implikasi tersebut bernilai benar karena hipotesis benar dan konklusi
juga benar .implikasi

“Jika Paris adalah ibukota Perancis maka 1 + 1 = 3” implikasi di atas bernilai salah
karena ditunjukkan bahwa hipotesisnya benar tetapi 1 + 1 = 3 itu salah
Implikasi p->q memainkan peranan penting dalam penalaran. implikasi ini tidak hanya
diekspresikan dalam pernyataan standar” jika p, maka q” tetapi juga dapat diekspresikan
dalam berbagai cara, antara lain:
1. Jika p, maka q
2. jika p, q
3. p mengakibatkan q
4. p jika q
5. p hanya jika q
6. p syarat cukup agar q
7. q syarat perlu bagi p
8. q bilamana p

contoh 1.12 misalkan:


x: Anda berusia 17 tahun y: Anda dapat
memperoleh SIM nyatakan preposisi berikut ke dalam
notasi implikasi:
1. Hanya jika anda berusia 17 tahun maka anda dapat memperoleh SIM.
2. syarat cukup agar anda dapat Memperoleh SIM adalah Anda berusia 17 tahun.
3. Syarat perlu agar anda dapat memperoleh Sim adalah Anda berusia 17 tahun.
4. Jika anda tidak dapat memperoleh SIM maka anda tidak berusia 17 tahun.
5. Anda tidak dapat memperoleh SIM bilamana Anda belum berusia 17 tahun.
penyelesaian:
1. Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “Anda dapat memperoleh SIM hanya
jika anda berusia 17 tahun”.
2. Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “anda berusia 17 tahun adalah syarat
cukup untuk dapat memperoleh SIM”.
3. Pernyataan yang diberikan oleh Vallen dengan “anda berusia 17 tahun adalah
“syarat perlu untuk dapat memperoleh SIM.
4. ~y -> ~x
5. Ingat kembali bahwa p-> q bisa dibaca “q bilamana p”.
contoh 1.13
Tentukan ingkaran negasi dari p -> q. penyelesaian:
Sudah ditunjukkan bahwa p -> q ekivalen secara logika dengan ~p v q. gunakan hukum
De Morgan untuk menentukan ingkaran dari p -> q:
~(p - > q)<->~(~p v q)<->~(~p)^~q<->p ^ ~q

Implikasi dalam bahasa pemrograman


Struktur if-then yang digunakan pada kebanyakan bahasa Jawa kami berbeda dengan
implikasi if-then Yang digunakan dalam logika. struktur if-then dalam bahasa
pemrograman berbentuk.
if c then S
Yang dalam hal ini c adalah sebuah ekspresi logika yang menyatakan syarat atau
kondisi, Sedangkan S berupa satu atau lebih pernyataan. ketika program dieksekusi dan
menjumpai pernyataan if-then, s dieksekusi jika c benar, tetapi s tidak dieksekusi jika c
salah.
Contoh 1.14
Tulis dalam bahasa pascal terdapat pernyataan berikut:
if x >y then y := x+ 10;
( simbol : = menyatakan operator pengisian nilai, yaitu nilai ekspresi di ruas kanan
simbol:= diisikan ke dalam peubah di ruas kiri simbol:=). “x >y” adalah ekspresi logika
yang nilainya benar atau salah bergantung pada nilai x dan y, sedangkan y:= x + 10
Adalah sebuah pernyataan aritmatika yang akan dieksekusi jika ekspresi logika x > y
benar.

Varian proposisi Bersyarat


Terdapat bentuk implikasi lain yang berkaitan dengan p -> q, yaitu proposisi sederhana
yang merupakan varian dari implikasi. P3 variasi komposisi bersyarat tersebut adalah
konvers invers dan kontraposisi dari proposisi asal p -> q. Konvers
(kebalikan) : q->p invers : ~p->~q kontraposisi
: ~q->~q
contoh 1.15
Tentukan konvers invers dan kontraposisi dari pernyataan berikut;

“ jika Amir mempunyai mobil maka ia orang kaya”


penyelesaian: konvers = jika Amir orang kaya, maka ia mempunyai
mobil. invers = jika Amir tidak mempunyai mobil, maka ia bukan orang
kaya.
kontraposisi = jika Amir bukan orang kaya, maka ia tidak mempunyai mobil.

Contoh 1.16
Tentukan kontraposisi dari pernyataan:
1. Jika dia bersalah Maka Ia dimasukkan ke dalam penjara.
2. Jika enam lebih besar dari nol maka 6 bukan bilangan negatif.
3. Iwan lulus ujian hanya jika ia belajar.
4. hanya jika ia tidak terlambat maka ia akan mendapat pekerjaan itu.
5. perlu ada angin agar layang-layang bisa terbang 6. cukup hari hujan agar
hari ini dingin penyelesaian:
1. Jika ia dimasukkan ke dalam penjara, Maka ia bersalah. 2. jika
6 bilangan negatif, maka 6 tidak lebih besar dari 0.
3. pernyataan yang diberikan ekivalen dengan” jika Iwan lulus ujian maka ia sudah
belajar”, sehingga kontraposisinya adalah “ jika Iwan tidak belajar maka ia tidak
lulus ujian”.
4. pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “ Jika ia mendapat pekerjaan itu
maka ia tidak terlambat”, sehingga kontraposisinya adalah “ jika ia terlambat
maka ia tidak akan mendapat pekerjaan itu”.
5. pernyataan yang diberikan dapat ditulis kembali menjadi “ ada angin adalah
syarat perlu agar layang-layang bisa terbang” Yang dalam hal ini ekivalen
dengan” ka layang-layang bisa terbang maka hari ada angin”. kontraposisinya
adalah” jika hari tidak ada angin ,maka layang-layang tidak bisa terbang”.
6. pernyataan yang diberikan dapat ditulis kembali menjadi” hari hujan adalah
syarat cukup agar hari ini dingin”, yang dalam hal ini ekivalen dengan “ jika hari
hujan maka hari ini dingin”. kontraposisinya adalah” jika hari ini tidak dingin
maka hari tidak hujan”.
Bikondisional (Bi-implikasi)
Definisi: misalkan p dan q adalah proposisi. proposisi majemuk”p jika dan hanya jika
q” disebut dikondisional dan dilambangkan dengan p <->q pernyataan adalah bila p dan
q mempunyai nilai kebenaran yang sama, yakni p <-> q benar jika p dan q keduanya
benar atau p dan q keduanya salah. Tabel 1.8 kebenaran bikondisional

Perhatikan bahwa B conditional PQ ekivalen secara logika dengan. dengan kata lain
pernyataan “p jika dan hanya jika q”Dapat dibaca “jika p maka q dan jika q maka p”.
Table p<->q <>(p->q)^(q->p).
Banyak cara untuk menyatakan bikondisional p<->q dalam kata-kata, yaitu:
1. P jika dan hanya jika q.
2. P adalah syarat perlu dan cukup untuk q.
3. jika p maka q dan sebaliknya.
4. p iff q.
contoh 1.17
Proposisi majemuk berikut adalah bi-implikasi:
1. 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4.
2. syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan adalah kelembaban udara tinggi.
3. jika anda orang kaya maka anda mempunyai banyak uang, dan sebaliknya.
4. Bandung terletak di Jawa Barat ifBarat adalah sebuah provinsi di Indonesia.

contoh 1.18 tuliskan setiap proposisi berikut ke dalam bentuk p jika dan hanya
jika q:
1. Jika udara di luar panas maka anda membeli es krim dan jika Anda membeli es
krim maka udara di luar panas.
2. syarat cukup dan perlu agar anda memenangkan pertandingan adalah anda
melakukan banyak latihan.
3. Anda naik jabatan jika anda punya koneksi, dan anda punya koneksi Jika Anda
naik jabatan.
4. jika anda lama menonton televisi maka mata Anda lelah, begitu sebaliknya.
5. kereta api datang terlambat tepat pada hari-hari Ketika saya membutuhkannya.
penyelesaiannya :
1. Anda membeli es krim jika dan hanya jika udara di luar panas.
2. anda melakukan banyak latihan adalah syarat perlu dan cukup untuk anda
memenangkan pertandingan.
3. anda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi.
4. Mata Anda lelah jika dan hanya jika anda lama menonton televisi.
5. kereta api datang terlambat jika dan hanya jika saya membutuhkan kereta hari
itu.
definisi : Dua buah proposisi majemuk, P (p,q,..) dan Q(p,q,..) disebut ekivalen secara
logika dilambangkan dengan P (p,q,..) <>Q(p,q,..)jika P <-> Q adalah tautologi. Di
conditional bernilai benar jika kedua proposisi atau mic-nya mempunyai nilai kebenaran
sama. oleh karena itu, bila dua proposisi majemuk yang ekivalen di conditional kan
hasilnya adalah tautology.
tabel 1.9 p<->q <> (p->q) ^ (q->p)
Inferensi
Misalkan kepada kita diberikan beberapa proposisi. kita dapat menarik kesimpulan baru
dari deret proposisi tersebut. proses penarikan kesimpulan penarikan kesimpulan dari
beberapa proposisi disebut inferensi.
1. modus ponen atau law of detachment.
kaidah ini didasarkan pada tautologi (p^(p->q))->qDalam hal ini, P dan p>q
adalah hipotesis sedangkan q adalah konklusi. kaedah modus poin yang dapat
ditulis dengan cara

simbol: dibaca sebagai” jadi” atau” karena itu”. modus ponen menyatakan
bahwa
jika hipotesis P dan implikasi p-> q benar maka konklusi q benar.
2. modus Tollen
kaidah ini didasarkan pada tautologi [~q ^ (p -> q)]->~p,Kaidah ini modus
tollens
ditulis dengan cara:

3. silogisme hipotetis kaidah ini didasarkan pada tautologi [(p->q)^(q->r)]->(p->r).


kaidah silogisme ditulis dengan cara:

4. silogisme disjungtif kaidah ini didasarkan pada tautologi [(p v q) ^ ~q]->q.


kaidah silogisme disjungtif ditulis dengan cara:
5. simplifikasi
kaidah ini didasarkan pada tautologi (p ^ q)->q, yang dalam hal ini p dan q
adalah
hipotesis, sedangkan p adalah konklusi. kaidah simplifikasi ditulis dengan cara:

6. penjumlahan
kaidah ini didasarkan pada tautologi p ->(p ^ q). kaidah penjumlahan ditulis
dengan cara:

7. konjungsi
kaidah ini didasarkan pada tautologi((p) ^ (q))->(p^q). kaidah konjungsi ditulis
dengan cara

Argumen
Argumen adalah suatu deret proposisi yang dituliskan sebagai yang dalam hal ini P1,
P2,...Pn disebut dengan hipotesis atau premis, dan q disebut konklusi.
Definisi: sebuah argumen dikatakan valid Jika konklusi benar bilamana semua
hipotesisnya benar sebaliknya argumen dikatakan palsu. jika argumen valid, maka
kadang-kadang kita mengatakan bahwa secara logika dan kolusi mengikuti hipotesis
atau sama dengan memperhatikan bahwa implikasi

(p1 ^ p2 ^ … Pn)->p
adalah benar yaitu sebuah tautologi. contoh
1.
Perhatikan bahwa argumen berikut:
“ jika air laut surut setelah gempa di laut maka tsunami datang.

Air Laut surut setelah gempa di laut. karena itu tsunami datang.” adalah sahih
atau valid. penyelesaian: misalkan P adalah proposisi “ Air Laut surut setelah gempa di
laut” dan Q adalah
proposisi “ tsunami datang”. maka argumen di dalam soal dapat ditulis sebagai:
cara 1: tabel kebenaran untuk p,q,dan p - > q cara
2: [p ^ (p->q)]->q adalah tautologi.

Aoksima.Teorema, Lemma, Corollary


Aksioma adalah proposisi yang diasumsikan benar . aksioma tidak memerlukan
pembuktian kebenaran lagi. contoh:
a. untuk semua bilangan real x dan y berlaku x + y = y + x(Hukum komunikatif
penjumlahan).
b. jika diberikan dua buah titik yang berbeda, maka hanya ada satu garis lurus yang
melalui dua buah titik tersebut.
teorema adalah Proposisi yang sudah terbukti benar. bentuk Khusus dari teorema adalah
lemma dan corolarry. lemma Adalah teorema sederhana yang digunakan dalam
pembuktian teorema lain. Lemma biasanya tidak menarik namun berguna pada
pembuktian proposisi yang lebih kompleks, Yang dalam hal ini pembuktian tersebut
dapat lebih mudah dimengerti bila menggunakan sederetan lemma, setiap lemma
dibuktikan secara Individual. corolarry adalah teorema yang dapat dibentuk Langsung
dari teorema yang telah dibuktikan, atau dapat dikatakan colollary adalah teorema yang
mengikuti dari teorema lain. contoh Teorema:
a. jika dua sisi dari sebuah segitiga sama panjang, maka sudut yang berlawanan
dengan sisi tersebut sama besar.
b. untuk semua bilangan real x, y, dan z, jika x <= y dan y <=z, maka x <= z
(hukum transitif). contoh corollary:
Jika sebuah segitiga adalah sama Sisi maka segitiga tersebut sama sudut. corollary ini
mengikuti teorema di atas (a).contoh lemma:
jika n adalah bilangan bulat positif, maka n - 1 bilangan positif atau n -1 = 0

Anda mungkin juga menyukai