STRUKTUR DISKRIT
Septi Fajarwati, M.Pd.
Ilmu Logika
Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-
kalimat (argumen-argumen) dan hubungan
yang ada di antara kalimat-kalimat tersebut.
Tujuannya adalah memberikan aturan-aturan
sehingga orang dapat menentukan apakah
suatu kalimat bernilai benar.
Ilmu logika lebih mengarah pada bentuk
kalimat (sintaks) daripada arti kalimat itu
sendiri (semantik).
Kalimat Deklaratif / Proposisi adalah suatu kalimat yang
memiliki nilai kebenaran (truth value) benar (true) dengan
notasi T, atau nilai kebenaran salah (false) dengan notasi F
tetapi tidak kedua-duanya.
Contoh Proposisi :
Hari ini hujan. (Situasinya diberitahukan)
1 + 2 = 3
x + y = 7
y > 3
PENGHUBUNG KALIMAT
Simbol Arti Bentuk
Tidak / NOT / Negasi tidak.
Dan / AND / Konjungsi .dan.
Atau / OR / Disjungsi .atau.
atau XOR / Exclusive-OR / ....atau.tetapi tdk
Disjungsi eksklusif keduanya
Implikasi Jika.maka....
Biimplikasi (Biconditional) ...jika dan hanya jika
Notasi Alternatif
TABEL KEBENARAN
Perhatikan bahwa secara umum, jika ada n
variabel (p,q,), maka tabel kebenaran memuat
2n baris.
Keterangan :
Negasi / Ingkaran suatu kalimat akan mempunyai nilai
kebenaran yang berlawanan dengan nilai kebenaran kalimat
aslinya. Contoh : p = Saya seorang dosen
p = Saya bukan seorang dosen
p = Semua/setiap mahasiswa UMP
memakai jam tangan
p = Ada/beberapa/terdapat mahasiswa
UMP memakai jam tangan
Kalimat p q akan bernilai benar jika baik p maupun q
bernilai benar. Jika salah satunya bernilai salah maka p q
bernilai salah.
Contoh : 2 adalah bilangan prima dan bilangan genap.
Kalimat p q mempunyai 2 macam arti :
p q disebut Inclusive OR (akan bernilai benar jika p
benar, atau q benar, atau keduanya bernilai benar)
Contoh : Dalam perayaan itu, tamu boleh
menyumbang uang atau barang."
p q atau p q disebut Exclusive OR (akan
bernilai benar jika p benar, atau q benar, tapi tidak dua-
duanya benar).
Contoh : Catur seorang wanita atau pria tetapi
tidak keduanya
Kalimat implikasi p q, p disebut hipotesis
p q p q q p p q atau (p q) (q p)
T T T T T
T F F T F
F T T F F
F F T T T
Contoh :
1. Misalkan : p = dia tinggi q = dia tampan
Nyatakan kalimat dibawah ini dgn simbol logika !
a. Dia tinggi dan tampan.
a. ( p q)
b. ( p q)
c. (p q) (p q)
d. ( p ( q r)) (q r) (p r)
c. (p q) (p q)
p q pq pq (p q) (p q) (p q)
T T T T F F
T F F T F F
F T T T F F
F F T F T T
d. ( p ( q r)) (q r) (p
r)
p q r p q qr p ( q r) qr pr ( p ( q r))
(q r) (p
r)
T T T F F F F T T T
T T F F F F F F F F
T F T F T T F F T T
T F F F T F F F F F
F T T T F F F T F T
F T F T F F F F F F
F F T T T T T F F T
F F F T T F F F F F
Latihan :
4. Jika p dan q bernilai benar (T)
r dan s bernilai salah (F)
Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut :
a. p (q r)
b. (p q r) ((p q) (r s))
c. (( p q) r) ((( p q) r) s)
Penyelesaian :
a. T (T F)
T F
T
Penyelesaian :
c. (( T T) F) ((( T T) F) F)
( T T) (((F T) T) F)
(F T) ((F T) F)
T ( T F)
T F
T
Ekuivalen
Dua kalimat disebut Ekuivalen (secara logika)
bila dan hanya bila keduanya mempunyai
nilai kebenaran yang sama untuk semua
substitusi nilai kebenaran masing masing
kalimat penyusunannya.
F T T T F
T T F F T
T F T F T
T F F F T
Latihan :
Tentukan apakah pasangan kalimat-
kalimat dibawah ini ekuivalen :
a. ( p) dengan p
b. (p q) dengan p q
c. p q dengan p q
Beberapa hukum ekuivalen logika :
1. Hk Komutatif p q q p , pqqp
2. Hk. Asosiatif (p q) r p (q r)
(p q) r p (q r)
3. Hk. Distributif p (q r) (p q) (p r)
p (q r) (p q) (p r)
9. Hk. De Morgan (p q) p q , (p q) p q
( p q ) r Asosiatif
( p q) r De Morgan
(p q) r Transformasi dr ke
Tautologi dan Kontradiksi
Tautologi adalah proposisi majemuk yang selalu
bernilai true tidak peduli apa nilai kebenaran
proposisi penyusunnya!
Contoh: p p [tabel kebenarann?]
pp
Kontradiksi adalah proposisi majemuk yang
selalu bernilai false tidak peduli apapun!
Contoh: p p [tabel kebenaran?]
(p q) ( p q)
Konvers, Invers, Kontraposisi
Beberapa terminologi dalam implikasi p q :
Konvers-nya adalah: qp
Invers-nya adalah: p q
Kontraposisi-nya adalah: q p
Implikasi
p q selalu ekuivalen dengan
q p pq q p kontraposisi.
F F T T T T
F T F T T T
T F T F F F
T T F F T T
CONTOH:
Jika A merupakan suatu bujursangkar, maka A
merupakan suatu empat persegi panjang.
Notasi:
P(p,q,) P,Q, masing-masing disebut premis
Q(p,q,) {P,Q,..} bersama-sama disebut hipotesa
C adalah kesimpulan/konklusi
C(p,q,)
Contoh:
Jika biner maka disain logika
Jika disain logika maka digital
Jika biner maka digital
Kebenaran/validitas Argumen
Nilai kebenaran argument tergantung dari nilai
kebenaran masing-masing premis dan
kesimpulannya.
Suatu argumen dikatakan benar bila masing-
masing premisnya benar dan kesimpulannya
juga benar.
Contoh 1:
Jika biner maka disain logika
Jika disain logika maka digital
Jika biner maka digital
+ + +
+ + + +
+ +
+ + + + +
+ + +
+ + + +
+ +
+
1. Conjunction 2. Addition
p p
q pq
p q
3. Construction Dilemma
(pq)(rs)
pr
q s
4. Modus Ponens 5. Modus Tollens
pq pq
p ~q
q ~p
6. Hypothetical syllogism
pq
qr
pr
7. Simplification 8. Disjunctive syllogism
pq pq
p ~p
q
9. Destructive Dilemma
(pq)(rs)
~ q ~s
~p ~ r
10. Absorption
pq
p (p q)
Contoh pemanfaatan:
Buatlah kesimpulan dari argumen di bawah ini
sehingga argumen tersebut valid
1. Jika hasilnya akurat maka sistemnya digital
2. Jika sistem digital maka menggunakan bil. Biner
3. Hasilnya akurat
?
Jawab:
Premis 1 : p q
Premis 2 : q r
Premis 3 : p
?
Dengan hypothetical syllogism
pq
qr
pr
Sehingga argumentasi dapat ditulis kembali:
pr
p
?
Dengan Modus Ponen, konklusinya adalah r
pr
p
r
Adalah valid
p q r pq q r
+ + + + +
+ + +
+ + +
+ +
+ + + +
+ +
+ + +
+ +
3 1 2
Latihan
Tentukan apakah argumen di bawah ini
valid/invalid
a. p (q r )
r
pq
b. p (q r )
q ( p r)
pr