Anda di halaman 1dari 41

LOGIKA MATEMATIKA

STRUKTUR DISKRIT
Septi Fajarwati, M.Pd.
Ilmu Logika
Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-
kalimat (argumen-argumen) dan hubungan
yang ada di antara kalimat-kalimat tersebut.
Tujuannya adalah memberikan aturan-aturan
sehingga orang dapat menentukan apakah
suatu kalimat bernilai benar.
Ilmu logika lebih mengarah pada bentuk
kalimat (sintaks) daripada arti kalimat itu
sendiri (semantik).
Kalimat Deklaratif / Proposisi adalah suatu kalimat yang
memiliki nilai kebenaran (truth value) benar (true) dengan
notasi T, atau nilai kebenaran salah (false) dengan notasi F
tetapi tidak kedua-duanya.

Contoh Proposisi :
Hari ini hujan. (Situasinya diberitahukan)

Beijing adalah ibu kota China.

1 + 2 = 3

6 adalah bilangan ganjil.

432 < 221

Berikut ini yang BUKAN proposisi:


Siapa itu? (pertanyaan)

x + y = 7

Lakukan saja! (perintah)

Ya, sepertinya begitu (tidak jelas)

1 + 2 (expresi tanpa nilai benar/salah)

y > 3
PENGHUBUNG KALIMAT
Simbol Arti Bentuk
Tidak / NOT / Negasi tidak.
Dan / AND / Konjungsi .dan.
Atau / OR / Disjungsi .atau.
atau XOR / Exclusive-OR / ....atau.tetapi tdk
Disjungsi eksklusif keduanya
Implikasi Jika.maka....
Biimplikasi (Biconditional) ...jika dan hanya jika
Notasi Alternatif
TABEL KEBENARAN
Perhatikan bahwa secara umum, jika ada n
variabel (p,q,), maka tabel kebenaran memuat
2n baris.
Keterangan :
Negasi / Ingkaran suatu kalimat akan mempunyai nilai
kebenaran yang berlawanan dengan nilai kebenaran kalimat
aslinya. Contoh : p = Saya seorang dosen
p = Saya bukan seorang dosen
p = Semua/setiap mahasiswa UMP
memakai jam tangan
p = Ada/beberapa/terdapat mahasiswa
UMP memakai jam tangan
Kalimat p q akan bernilai benar jika baik p maupun q
bernilai benar. Jika salah satunya bernilai salah maka p q
bernilai salah.
Contoh : 2 adalah bilangan prima dan bilangan genap.
Kalimat p q mempunyai 2 macam arti :
p q disebut Inclusive OR (akan bernilai benar jika p
benar, atau q benar, atau keduanya bernilai benar)
Contoh : Dalam perayaan itu, tamu boleh
menyumbang uang atau barang."
p q atau p q disebut Exclusive OR (akan
bernilai benar jika p benar, atau q benar, tapi tidak dua-
duanya benar).
Contoh : Catur seorang wanita atau pria tetapi
tidak keduanya
Kalimat implikasi p q, p disebut hipotesis

(anteseden) dan q disebut konklusi (konsekuen). Kalimat


berbentuk p q disebut kalimat berkondisi, karena
kebenaran kalimat q tergantung pada kebenaran kalimat p.
Contoh : Jika segitiga ABC sama sisi maka ketiga
sudutnya sama besar.
Kalimat p q dapat dibaca:

jika p, maka q (bila p maka q apabila p


q) p syarat cukup utk q
p hanya jika q, karena jka q syarat perlu utk p
tdk q (q salah), maka p juga q mengikuti p
tdk terjadi (p salah)
q disebabkan p
jika p, q
p menyebabkan q
kalau p, q
q kapanpun p
setiap saat p, q
q ketika p
q jika p
Kalimat Biimplikasi atau kondisi ganda (biconditional)
p q berarti (p q) (q p)
Supaya p q bernilai benar, maka baik p q maupun q p
keduanya harus bernilai benar karena dihubungkan dengan kata
penghubung dan.
p q bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar atau
keduanya bernilai salah.

p q p q q p p q atau (p q) (q p)
T T T T T
T F F T F
F T T F F
F F T T T
Contoh :
1. Misalkan : p = dia tinggi q = dia tampan
Nyatakan kalimat dibawah ini dgn simbol logika !
a. Dia tinggi dan tampan.

b. Dia tinggi tetapi tidak tampan.

c. Dia tidak tinggi maupun tampan


d. Dia tinggi, atau dia pendek dan tampan.
e. Tidak benar bahwa dia pendek atau tidak tampan.
f. Jika dia pendek, maka dia tidak tampan.
g. Dia tampan jika dan hanya jika dia tinggi.
h. Tidak benar bahwa dia tidak tinggi maupun tampan
Contoh :
2. Tentukan nilai kebenaran dari setiap pernyataan
berikut :
a. Paris ada di Perancis dan 2 + 2 = 5. T F F
b. Kopenhagen ada di Denmark, atau 1 + 5 = 9 dan
3 + 3 = 6. T (F T) T F T
c. Jika 2 + 4 = 6, maka 3 + 1 = 5 dan 1 + 1 = 2
d. Jika 2 + 4 = 6, maka 3 + 1 = 7 jika dan
hanya jika 1 + 1 = 4.
Latihan
1. Misalkan : p = Erik membaca Newsweek
q = Erik membaca The New Yorker
r = Erik membaca Time
Tuliskan setiap pernyataan berikut dalam bentuk simbolik :
a. Erik membaca Newsweek atau The New Yorker, tetapi
bukan Time.
b. Erik membaca Newsweek dan The New Yorker, atau dia
tidak membaca Newsweek dan Time.
c. Tidak benar bahwa Erik membaca Newsweek tetapi
bukan Time.
d. Tidak benar bahwa Erik membaca Time atau The New
Yorker tetapi tidak Newsweek.
e. Tidak benar bahwa Erik tidak membaca The New Yorker
maupun Newsweek.
Latihan
2. Tentukan nilai kebenaran dari setiap
pernyataan
berikut :
a. Jika 9 < 4, maka 4 < 9.
b. 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 6.
c. Paris ada di Inggris, dan 3 + 2 = 5 dan
1 + 3 = 4.
Latihan :
3. Buatlah tabel kebenaran untuk kalimat
dalam bentuk simbol-simbol logika di
bawah ini!

a. ( p q)
b. ( p q)
c. (p q) (p q)
d. ( p ( q r)) (q r) (p r)
c. (p q) (p q)

p q pq pq (p q) (p q) (p q)

T T T T F F
T F F T F F
F T T T F F
F F T F T T
d. ( p ( q r)) (q r) (p
r)
p q r p q qr p ( q r) qr pr ( p ( q r))
(q r) (p
r)
T T T F F F F T T T
T T F F F F F F F F
T F T F T T F F T T
T F F F T F F F F F
F T T T F F F T F T
F T F T F F F F F F
F F T T T T T F F T
F F F T T F F F F F
Latihan :
4. Jika p dan q bernilai benar (T)
r dan s bernilai salah (F)
Tentukan nilai kebenaran kalimat berikut :
a. p (q r)
b. (p q r) ((p q) (r s))
c. (( p q) r) ((( p q) r) s)

Penyelesaian :
a. T (T F)
T F
T
Penyelesaian :

c. (( T T) F) ((( T T) F) F)
( T T) (((F T) T) F)
(F T) ((F T) F)
T ( T F)
T F
T
Ekuivalen
Dua kalimat disebut Ekuivalen (secara logika)
bila dan hanya bila keduanya mempunyai
nilai kebenaran yang sama untuk semua
substitusi nilai kebenaran masing masing
kalimat penyusunannya.

Jika p dan q adalah kalimat yang ekuivalen,


maka dituliskan p q atau p q . Jika p q
maka q p juga.
Contoh :
Buktikan: pq (p q).

F T T T F
T T F F T
T F T F T
T F F F T
Latihan :
Tentukan apakah pasangan kalimat-
kalimat dibawah ini ekuivalen :
a. ( p) dengan p

b. (p q) dengan p q

c. p q dengan p q
Beberapa hukum ekuivalen logika :
1. Hk Komutatif p q q p , pqqp

2. Hk. Asosiatif (p q) r p (q r)
(p q) r p (q r)

3. Hk. Distributif p (q r) (p q) (p r)
p (q r) (p q) (p r)

4. Hk. Identitas p T p , pFp

5. Hk. Ikatan p T T , pFF


6. Hk. Negasi p p T , ppF

7. Hk. Negasi Ganda ( p ) p

8. Hk. Indempoten ppp, ppp

9. Hk. De Morgan (p q) p q , (p q) p q

10. Hk. Absorbsi p (p q) p , p (p q) p

11. Negasi T dan F T F , FT


Contoh :
1. Sederhanakan bentuk ( p q) (p q)
Jawab : De Morgan
( p q) (p q) (( p) q) (p q)
(p q) (p q)
Negasi p ( q q)
Identitas pF
p
Jadi ( p q) (p q) p
Contoh :
2. Buktikan ekuivalensi kalimat di bawah ini tanpa
menggunakan tabel kebenaran!
a. (p q) ( p q) p
( p ( q)) ( p q) de Morgan
( p q) ( p q) negasi ganda
p (q q) distributif
pT negasi
p identitas
Jadi, ekuivalen
Contoh :
b. (p (q r)) ( (p q) r)
p (q r) Transformasi dr ke
p ( q r) Transformasi dr ke

( p q ) r Asosiatif
( p q) r De Morgan
(p q) r Transformasi dr ke
Tautologi dan Kontradiksi
Tautologi adalah proposisi majemuk yang selalu
bernilai true tidak peduli apa nilai kebenaran
proposisi penyusunnya!
Contoh: p p [tabel kebenarann?]
pp
Kontradiksi adalah proposisi majemuk yang
selalu bernilai false tidak peduli apapun!
Contoh: p p [tabel kebenaran?]
(p q) ( p q)
Konvers, Invers, Kontraposisi
Beberapa terminologi dalam implikasi p q :
Konvers-nya adalah: qp
Invers-nya adalah: p q
Kontraposisi-nya adalah: q p

Implikasi
p q selalu ekuivalen dengan
q p pq q p kontraposisi.
F F T T T T
F T F T T T
T F T F F F
T T F F T T
CONTOH:
Jika A merupakan suatu bujursangkar, maka A
merupakan suatu empat persegi panjang.

Konvers : Jika A merupakan empat persegi


panjang, maka A adalah suatu bujursangkar.
Invers : Jika A bukan bujursangkar, maka A
bukan empat persegi panjang.
Kontraposisi : Jika A bukan empat persegi
panjang, maka A bukan bujursangkar.
Argumentasi
Argumentasi adalah kumpulan pernyataan
pernyataan atau premis-premis atau dasar pendapat
serta kesimpulan(konklusi)

Notasi:
P(p,q,) P,Q, masing-masing disebut premis
Q(p,q,) {P,Q,..} bersama-sama disebut hipotesa

C adalah kesimpulan/konklusi
C(p,q,)
Contoh:
Jika biner maka disain logika
Jika disain logika maka digital
Jika biner maka digital

Kebenaran/validitas Argumen
Nilai kebenaran argument tergantung dari nilai
kebenaran masing-masing premis dan
kesimpulannya.
Suatu argumen dikatakan benar bila masing-
masing premisnya benar dan kesimpulannya
juga benar.
Contoh 1:
Jika biner maka disain logika
Jika disain logika maka digital
Jika biner maka digital

Argumen tersebut dapat ditulis dengan notasi:


pq disebut premis 1
qr disebut premis 2
p r disebut konklusi
Perhatikan Tabel kebenaran
p q r pq q p p r
+ + + + + +

+ + +
+ + + +
+ +
+ + + + +

+ + +
+ + + +

+ +
+

Semua premis dan konklusi benar sehingga argumentasi di


atas valid.
Bentuk-bentuk dasar menarik kesimpulan

1. Conjunction 2. Addition
p p
q pq
p q

3. Construction Dilemma
(pq)(rs)
pr
q s
4. Modus Ponens 5. Modus Tollens
pq pq
p ~q
q ~p
6. Hypothetical syllogism
pq
qr
pr
7. Simplification 8. Disjunctive syllogism
pq pq
p ~p
q
9. Destructive Dilemma
(pq)(rs)
~ q ~s

~p ~ r
10. Absorption
pq
p (p q)
Contoh pemanfaatan:
Buatlah kesimpulan dari argumen di bawah ini
sehingga argumen tersebut valid
1. Jika hasilnya akurat maka sistemnya digital
2. Jika sistem digital maka menggunakan bil. Biner
3. Hasilnya akurat

?
Jawab:
Premis 1 : p q
Premis 2 : q r
Premis 3 : p
?
Dengan hypothetical syllogism
pq
qr
pr
Sehingga argumentasi dapat ditulis kembali:
pr
p
?
Dengan Modus Ponen, konklusinya adalah r
pr
p
r
Adalah valid
p q r pq q r
+ + + + +
+ + +
+ + +
+ +
+ + + +
+ +
+ + +
+ +
3 1 2
Latihan
Tentukan apakah argumen di bawah ini
valid/invalid
a. p (q r )
r
pq

b. p (q r )
q ( p r)
pr

Anda mungkin juga menyukai