Anda di halaman 1dari 10

Dosen Pengampu : Bdn. Busyra Hanim, SST, M.

KM

”PROFESIONALISME
DALAM KASUS
KOMPLEKS” Kelompok I

• Aspidaweni • Lely Indriany S


• Nurfa Yenti • Widya Lara
• Cindy Eka P • Yunetti Darmita
• Della Piona • Diva Zikri D
• Aqillah Yuspa S • Eka Destina
• Fadillah Ulfa • Armiyanti
• Fitriani N Ratna • Tiara Salsabila
• Purnama S • Arwi Linda L
• Tari Tania J • Lika Kusuma W
Latar belakang

Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan


bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
praktiknya dituntut secara profesional.
Profesionalisme ditandai dengan pengambilan
keputusan berbasis bukti otonom oleh anggota suatu
pekerjaan yang berbagi nilai-nilai dan pendidikan
yang sama
TEORI PROFESIONALISME
BIDAN
Menurut Soedijarto mendefinisikan
profesionalisme sebagai perangkat atribut-
atribut yang diperlukan guna menunjang
suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja
yang diinginkan.

Pandangan lain profesionalisme


adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas
sehingga terlaksana dengan mutu tinggi,
waktu yang tepat, cermat, dan dengan
prosedur yang mudah dipahami dan diikuti.
ASPEK - ASPEK PROFESIONALISME
Aspek profesionalisme
Aspek potensial 02 Memiliki kemampuan dan

01 Memiliki potensi herediter


yang bersifat dinamis yang
ketrampilan kerja atau kejujuran
dalam bidang tertentu.
terus berkembang dan dapat
dikembangkan. 04 Aspek operasional
Mendayagunakan kemampuan dan
ketrampilannya dalam proses
Aspek fungsional
03 Melaksanakan
kegiatan bekerja.

pekerjaannya secara tepat


guna dengan bekerja 05 Aspek produktivitas
Memiliki motif berprestasi,
sesuai tugas fungsinya. berupaya agar berhasil, dan
memberikan hasil
Dimensi Profesionalisme
Sikap profesionalisme merupakan sikap seseorang terhadap
pekerjaannya, yang dinilai melalui lima dimensi yaitu

1 2 3 4 5

Pengabdian Kewajiban Kemandirian. Keyakinan Hubungan


pada profesi. sosial. terhadap profesi dengan sesama
profesi
Indikator Profesionalisme Bidan

1. Kode etik profesi


Dalam menjalankan praktiknya bidan menjalankan
kode etik profesi bidan dengan menerapkan standar
praktik profesi bidan seperti kompetensi, kewenangan,
pengambilan keputusan, dan tanggung jawab dalam
praktik kebidanan.
2. Tanggung jawab
Pertanggungjawaban dibagi dalam dua aspek sebagai berikut aspek internal
yakni pertanggungjawaban yang diwujudkan dalam bentuk laporan
pelaksanaan kekuasaan yang diberikan oleh pimpinan dalam suatu instansi,
aspek eksternal yakni pertanggungjawaban kepada pihak ketiga jika suatu
tindakan menimbulkan kerugian kepada pihak lain berupa tanggung gugat
atas kerugian yang ditimbulkan kepad pihak lain atas jabatan yang
diperbuat.
Indikator Profesionalisme Bidan
3. Melakukan kolaborasi dan
rujukan yang tepat
Kolaborasi merupakan hubungan saling berbagi
tanggung jawab (kerjasama) dengan rekan sejawat
atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan
kepada pasien.

4. Kompetensi
Kompetensi merupakan bagian dari pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang diperlukan bidan dalam melakukan pelayanan kebidanan.
Didalam kompetensi bidan terdapat pengetahuan, ketrampilan tambahan
dan perilaku dalam menjalankan praktik kebidanan.
Indikator Profesionalisme Bidan

5. Memberikan advokasi
Bidan dalam memberikan advokasi disebut sebagai
advokator. Peran bidan sebagai advokator yaitu melakukan
advokasi terhadap pengambil keputusan dari kategori

program ataupun sektor yang terkait dengan kesehatan


maternal dan neonatal.
kesimpulan
Pada praktik mandiri bidan sudah melaksanakan profesionalisme tetapi
masih ada beberapa kasus yang terjadi karena ada indikator yang belum dapat
dilaksanakan. Dari hasil analisis kasus praktik mandiri bidan, aspek-aspek
profesionalisme praktik mandiri bidan, masih menimbulkan persoalan yang
disebabkan adanya bidan bekerja tidak sesuai dengan tanggung jawabnya, bidan
tidak sesuai dengan kompetensinya, bidan tidak melakukan rujukan yang tepat, bidan
belum dapat memberikan advokasi kepada pasien, bidan tidak sesuai dengan kode
etik profesi.

Akibatnya beberapa indikator dilaksanakannya secara keseluruhan oleh


bidan. Seharusnya dalam memberikan pelayanan kebidanan yang professional harus
dapat menjalankan indikator profesionalisme sehingga tidak terjadi kasus pada praktik
kebidanan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai