Anda di halaman 1dari 32

Kuliah

Perancangan Struktur Baja


Pertemuan I (Pertama)
Kontrak Perkuliahan
1. 12 s/d 16 kali pertemuan
pertemuan 7/8 UTS
pertemuan 15/16 UAS
2. Presensi 10%
3. Tugas-tugas 30%
4. UTS 30%
5. UAS 30%
Perancangan
Struktur Baja
(2 SKS)
Tujuan dasar perancangan
struktur adalah menghasilkan
1. Pengantar
struktur yang dapat digunakan
sesuai tujuan pembangunan
secara aman, nyaman, ekonomis
baik dalam pembuatan maupun
perawatan. Berbagai aturan
perencanaan dibuat sebagai
pentunjuk bagi perencana agar
dapat memenuhi tujuan dasar
tersebut.
Teori elastis adalah teori yang
pertama dipakai untuk perencanaan
1. metoda
berdasarkan Pengantar
hitungan. Teori
itu cukup lama dipakai dalam
perencanaan struktur, bahkan
sampai saat ini teori tersebut masih
banyak digunakan, sedang teori baru
yang didasarkan pada kuat batas
secara berangsur-angsur
menggantikannya
Prosedur perancamgan
dengan1. kuat batas
Pengantarmenuntut
perencanaan untuk
mempertimbangkan berbagai
kondisi yang dapat
ditetapkan sebagai kegagalan
sesuai dengan kriteria kuat
batas.
Kegagalan keruntuhan. Kegagalan ini
sangat1.erat
Pengantar
berkaitan dengan
keselamatan, dan ditandai dengan
terjadinya putus, retak, lekukan,
lengkungan, kegagalan retak akibat
kelelahan (fatigue) atau retak
karena bahan mempunyai sifat getas
(brittle), atau ketidak stabilan
elemen struktur.
Dalam perencanaan harus diperhitungkan
berbagai beban yang mungkin akan
1. Pengantar
bekerja pada bangunan yang akan dibuat.
Hal ini meliputi beban-beban dalam
pemakaian normal, pada saat
pembangunan, pada saat pemeliharaan,
serta dalam kondisi darurat. Selain
berbagai hal tersebut, pengaruh
penurunan fondasi yang tidak rata, serta
pengaruh panas matahari perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan
1. Pengantar
Kegagalan kedua terjadi karena
struktur kurang mampu-layan,
1. Pengantar
sehingga tidak dapat difungsikan
sesuai tujuan pembuatan. Suatu
struktur yang kuat belum tentu
mempunyai sifat mampu-layan.
Deformasi, lendutan, serta getaran
yang berlebihan dapat merusakkan
komponen bangunan lain.
Sekalipun banyak kasus yang
1. Pengantar
perlu dipertimbangkan di dalam
perencanaan, dalam banyak hal
perencanaan cukup dilakukan
berdasarkan kekuatan dan
stabilitas, setelah itu baru
dilakukan pengecekan untuk
meyakini bahwa lendutan tidak
melampaui batas
Perhitungan harus dilakukan untuk
meyakinkan bahwa pengaruh beban
1. Pengantar
benar-benar tidak akan melampaui
batas kekuatan struktur, sehingga
tidak terjadi keruntuhan.
Pendekatan ini yang disajikan secara
skematis pada Gambar 2.2.
memperlihatkan secara hipotetis
kurva distribusi frekuensi pengaruh
beban serta kekuatan elemen
struktur.
1. Pengantar
Sifat Mekanis Bahan
Untuk baja struktural, kuat
rancang seringkali diperhitungkan
1. Pengantar
berdasarkan tegangan leleh atau
tegangan batas. Kuat rancang ini
didefinisikan sebagai kuat
karakteristik dibagi dengan suatu
faktor aman parsial tertentu. Perilaku
bahan yang lain adalah modulus
elastis (E), modulus geser (G), angka
Poison (), serta koefiseien muai ()
akibat perubahan temperatur.
Data geometri biasanya didasarkan pada
nilai nominalnya. Nilai-nilai itu dipakai
1. Pengantar
untuk keperluan perencanaan. Sebagai
contoh, ukuran tampang dipakai untuk
memperhitungkan faktor aman parsial
komponen yang lain. Berbagai cacat
seperti kurang vertikal, kurang lurus,
kurang pas, serta eksentrisitas yang
tidak dapat dielakkan pada
penyambungan, perlu diperhitungkan
dalam analisis.
Beban pada struktur dapat berupa
gaya atau deformasi sebagai
1. Pengantar
pengaruh temperatur atau
penurunan. Beban dapat dibedakan
sebgai beban langsung dan tidak
langsung, dapat bersifat permanen
seperti berat struktur serta
perlengkapan tetap, dan beban tidak
tetap, seperti pengaruh angin,
gempa, salju, tumbukan, ledakan,
dan sebagainya.
Beban-beban aktual pada struktur tidak
dapat ditentukan dengan presisi tinggi.
1. Pengantar
Merancang struktur dengan berbagai
kombinasi beban maksimum, dalam banyak
hal tidak masuk akal. Suatu pendekatan
yang lebih realistis dalam perencanaan
struktur adalah menggunakan beban
karateristik, yang mempertimbangkan
probabilitas. Beban karakteristik adalah
beban/aksi yang secara statistik dapat
terlampaui tetapi dengan probabilitas
sangat rendah.(Gambar 2.2.).
Kuat Rencana
Kuat rencana adalah beban karakteristik
1. Pengantar
dikalikan dengan faktor aman secukupnya.
Nilai aktual dari faktor aman parsial
dipengaruhi oleh sifat beban (normal,
sementara, darurat), berbagai kombinasi
beban harus dipertimbangkan. Nilai-nilai
terkait pengaruh beban/aksi, seperti gaya
dalam dan momen lentur, tegangan-
tegangan, dan lendutan dihitung
berdasarkan beban/aksi, data geometri,
dan sifat mekanis bahan.
Beban Berdasarkan SNI 2002
1. Pengantar
beban hidup dan mati  SNI 03-1727-1989

keran/alat pengangkat  SNI 03-1727-1989,

perencanaan pelataran tetap, lorong pejalan


kaki, tangga,  SNI 03-1727-1989,

untuk perencanaan lift  SNI 03-1727-1989,

pembebanan gempa  SNI 03-1726-1989,


Kombinasi Pembebanan
1,4D (2-1)
1. Pengantar
1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (2-2)

1,2D + 1,6 (La atau H) + (L atau 0,8W) (2-3)

1,2D + 1,3 W + L L + 0,5 (La atau H) (2-4)

1,2D  1,0E + L L (2-5)

0,9D  (1,3W atau 1,0E) (2-6)


 L = 0,5 bila L < 5 kPa, dan  L = 1 bila L  5 kPa.
Aksi-aksi lainnya
Setiap aksi yang dapat mempengaruhi
1. Pengantar
kestabilan, kekuatan, dan kemampuan-
layan struktur, termasuk yang disebutkan
di bawah ini, harus diperhitungkan:
•gerakan-gerakan pondasi;
•perubahan temperatur;
•deformasi aksial akibat ketaksesuaian
ukuran;
•pengaruh-pengaruh dinamis;
•pembebanan pelaksanaan.
Jika ada pengaruh struktural akibat
1. Pengantar
beban yang ditimbulkan oleh fluida (F),
tanah (S), genangan air (P), dan/atau
temperatur (T) harus ditinjau dalam
kombinasi pembebanan di atas dengan
menggunakan faktor beban: 1,3F, 1,6S,
1,2P, dan 1,2T,sehingga menghasilkan
kombinasi pembebanan yang paling
berbahaya
Gaya-gaya horisontal minimum yang
1. Pengantar
perlu diperhitungkan
Pada struktur bangunan berlantai banyak harus
dianggap bekerja gaya-gaya horisontal fiktif
masing-masing sebesar 0,002 kali beban vertikal
yang bekerja pada setiap lantai. Gaya-gaya
horisontal fiktif ini harus dianggap bekerja
bersama-sama hanya dengan beban mati dan
beban hidup rencana dari SNI 03-1727-1989,
atau penggantinya dan dibandingkan dengan
Persamaan 2-5 dan 2-6 untuk keadaan-keadaan
kekuatan batas dan kemampuan-layan batas.
Gaya-gaya horisontal fiktif ini tidak boleh
dimasukkan untuk keadaan kestabilan batas.
Tabel 2-1 Batas lendutan
maksimum.
1. Pengantar
Komponen struktur dengan Beban Beban
beban tidak terfaktor tetap sementara
Balok pemikul dinding atau
L/360 -
finishing yang getas
Balok biasa L/240 -
Kolom dengan analisis orde
h/500 h/200
pertama saja
Kolom dengan analisis orde
h/300 h/200
kedua
Keadaan kekuatan batas
Komponen struktur beserta sambungannya harus
1. Pengantar
direncanakan untuk keadaan kekuatan batas sebagai
berikut:
beban-beban dan aksi-aksi harus ditentukan sesuai dengan
Butir 2.6.1 dan 2.6.3 dan beban-beban keadaan kekuatan
batas harus ditentukan sesuai dengan Butir 2.6.2;
pengaruh-pengaruh aksi trfaktor (Ru) sebagai akibat dari
beban-beban keadaan batas harus ditentukan dengan
analisis sesuai Butir 7;
kuat rencana (Rn) harus ditentukan dari kuat nominal (Rn),
dikalikan dengan faktor reduksi () yang tercantum pada
Tabel 2-2;
semua komponen struktur dan sambungan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga kuat rencana ( Rn)
tidak kurang dari pengaruh aksi terfaktor (Ru), yaitu:
R u <  R n.
Getaran balok-balok
1. Pengantar
Balok-balok yang mendukung lantai
atau mesin-mesin harus diperiksa
untuk meyakinkan bahwa getaran
yang diakibatkan oleh mesin-mesin
atau lalu-lintas kendaraan atau
pejalan kaki tidak berakibat buruk
terhadap kemampuan-layan
struktur.
Perlindungan terhadap korosi
Dalam hal pekerjaan baja pada suatu
bangunan harus menghadapi lingkungan
yang korosif, pekerjaan baja tersebut
harus diberi perlindungan terhadap
korosi. Tingkat perlindungan yang
digunakan harus ditentukan berdasarkan
pertimbangan atas fungsi bangunan,
pemeliharaan, dan kondisi iklim/cuaca
serta kondisi setempat lainnya.
Keadaan kekuatan dan kemampuan-
layan batas dengan percobaan beban

1. Pengantar
Dengan tidak mengabaikan berbagai
persyaratan, keadaan kekuatan batas,
keadaan kemampuan layan batas suatu
bangunan atau suatu komponen struktur
atau sambungan dapat direncanakan untuk
keadaan kekuatan batas atau kemampuan-
layan batas atau kedua-duanya, dengan
percobaan beban sesuai ketentuan. Bila
prosedur alternatif ini yang diambil,
persyaratan-persyaratan yang relevan
tetap berlaku
Kebakaran
1. Pengantar
Bangunan, komponen-komponen struktur,
dan sambungan-sambungannya harus
direncanakan sesuai dengan Butir 14
(SNI-2002).

3
Gempa
Dalam hal gempa menjadi suatu
pertimbangan perencanaan , seperti yang
ditentukan pada SNI 03-1726-1989,
atau penggantinya, bangunan dan
komponen-komponen strukturnya harus
direncanakan sesuai dengan Butir 15
(SNI-2002).

2
Persyaratan perencanaan lainnya

1. Pengantar
Persyaratan-persyaratan selain yang
dinyatakan pada SNI-2002 Pasal 6.2.3,
seperti perbedaan penurunan, keruntuhan
bertahap, dan semua persyaratan kinerja
khusus, harus dipertimbangkan bila
relevan dan, bila dianggap perlu, harus
diperhitungkan dalam perencanaan
struktur sesuai dengan prinsip-prinsip
standar ini dan prinsip-prinsip rekayasa
yang baku.
1
1. Pengantar

Anda mungkin juga menyukai