Anda di halaman 1dari 11

Tugas

Presentasi
DASAR-dasar ilmu pendidikan

“PILAR PENDIDKAN“
kelompok 5
• Muhammad Yusuf (23016092)
• Noviani Suhardesi (23016097)
• Vanesha Prima Zelin (23016118)
• Diana Febrilyani (23232048)
1. Pengertian pilar pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pilar” diartikan sebagai “tiang penyangga”
(terbuat dari besi atau beton). Kata pilar dalam bahasa Inggris berarti pillars (sama artinya
dengan pilar dalam bahasa Indonesia). Pilar merupakan penopang atau penyangga dalam
sebuah bangunan yang membuat bangunan itu dapat berdiri dengan kukuh.
Istilah pilar dalam pendidikan bisa menjadi bagian yang tak kalah penting, eksistensinya
seperti halnya tujuan, sasaran, instrument pendidikan, dll. Adapun maksud dari pembahasan
pilar-pilar pendidikan adalah bahwa sendi pendidikan ditopang oleh semangat belajar yang
kuat melalui pola belajar yang bervisi kedepan dengan melihat perubahan-perubahan
kehidupan. Hal ini juga melihat dari kondisi zaman yang cepat berubah terutama di bidang
teknologi dan informasi sehingga visi paradigma pendidikan harus relevan yang diturunkan
dalam metode pembelajaran yaitu merubah paradigma teaching (mengajar) menjadi learning
(belajar).
2. macam-macam pilar pendidikan
Terdapat lima pilar pendidikan yang direkomendasikan yang digunakan sebagai
prinsip pembelajaran yang bisa diterapkan di dunia pendidikan, yaitu:

a. Learning to Know (belajar untuk mengetahui)


Learning to know yang bermakna bahwa belajar tidak hanya
berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus
berorientasi pada proses belajar.

b. Learning to Do (belajar untuk berbuat atau melakukan)


Learning to do yang dimana setelah siswa memahami dan
mengerti dengan benar apa yang kita pelajari lalu kita dilatih
untuk melakukan sesuatu dalam nyata yang menekankan ada
penguasaan keterampilan.
c. Learning to Be (belajar untuk menjadi seseorang)
Learning to be adalah belajar untuk berkembang secara utuh.
Konsep ini memaknai belajar sebagai proses untuk membentuk
manusia yang memiliki jati dirinya sendiri.

d. Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama)


Learning to live together ini mengajarkan seseorang untuk hidup
bermasyarakat dan menjadi manusia berpendidikan yang
bermanfaat baik bagi diri sendiri dan masyarakatnya maupun bagi
seluruh umat manusia.

e. Learning to believe in God (belajar untuk beriman dan bertaqwa


kepada Tuhan Yang Maha Esa)
Satu pilar yang sengat penting dalam proses pembelajarn dan sistem
pendidikan adalah belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Sebagai bentuk rasa syukur dan aplikasi dari nilai
keagamaan dari setiap peserta didik.
3. Implementasi Pilar pendidikan
Penerapan pilar pendidikan menuntut kemampuan profesional guru dalam bidang pendidikan yang
akan terwujud apabila guru memiliki kesadaran dan komitmen yang tinggi dalam mengelola interaksi
belajar mengajar pada tataran mikro, dan memiliki kontribusi terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan pada tataran makro.

1) Implementasi Learning to Know


Konsep learning to know ini menyiratkan makna bahwa pendidik harus mampu
berperan sebagai berikut:
a. Guru berperan sebagai sumber belajar
Peran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi pembelajaran, guru yang
baik apabila ia dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik, sehingga benar-
bena berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya.
b. Guru sebagai Fasilitator
Guru berperan memberikan pelayanan memudahkan siswa dalam kegiatan
c. Guru sebagai pengelola
Guru berperan menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa
dapat belajar secara nyaman.

d. Guru sebagai demonstrator


Guru berperan untuk menunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang
dapat membuat siswa lebih mengerti dam memahami setiap yang
disampaikan.

e. Guru sebagai pembimbing


Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari setiap
perbedaan dari siswa tersebut.

f. Guru sebagai mediator


Guru juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan
media dengan baik.

g. Guru sebagai Evaluator


Sebagai penilaian hasil dari pembelajaran siswa.
2) Implementasi Learning to Do
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar hendaknya memfasilitasi siswanya
untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki serta bakat dan minatnya
agar “Learning to do” dapat terealisasi.

3) Implementasi Learning to Be
Peran dari guru adalah sebagai kompas penunjuk arah sekaligud menjadi
fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkembangkan potensi siswa secara
utuh dan maksimal.

4) Implementasi Learning to Live Together


Tugas pendidikan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran hakikat
manusia beragam tetapi dalam keberagaman tersebut terdapat persamaan.

5) Implementasi Learning to Believe In God


Disini peserta didik diajarkan nilai-nilai kaidah tentang agamanya yang dimana
peserta didik diajarkan bagaimana dalam bersikap dan menggunakan ilmu yang
ia miliki.
Kesimpulan
Dari pembahasan pilar-pilar pendidikan tersebut dapat kita jadikan untuk
pengingkatan suatu mutu pendidikan dalam bangsa. Pilar-pilar pendidikan
tersebut dirancang dengan sangat bagus dan dengan tujuan berbeda-beda
namun saling memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Dengan mengaplikasikan pilar-pilar tersebut, diharapkan pendidikan yang
berlangsung di seluruh dunia termasuk Indonesia dapat menjadi lebih baik.
Namun masih banyak aspek penghalang dalam pelaksanaan tersebut, baik
mengenai SDM nya, fasilitasnya, perbedaan pola pikir setiap masyarakat atau
daerah dalam memandang arti penting pendidikan, dan kendala-kendala lain.
Persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, karenanya
tentu secara bersama-sama pula kita mencari alternative pemecahannya.
Mudah-mudahan ke empat pilar tersebut dapat kita realisasikan dan akan
nampak hasilnya.
Ada Pertanyaan?
Terima Kasih
Kritik dan Saran

Anda mungkin juga menyukai