Anda di halaman 1dari 8

MILLIARIASIS

kelompok 8
Novita sitohang,
Novelin Sitohang,
Madiha prodi:Sarjana
kebidanan tk:2A
DEFENISI MILLIARIASIS
Miliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan
kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang
timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan
saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang
tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang
mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga
kepala. (lenteraimpian | March 5, 2010).

>Miliariasis adalah kelainan kulit akibat retensi


keringat, di tandai adanya vesikel milier, berukuran 1-2
mm pada bagian badan yang banyak berkeringat. Pada
keadaan yang lebih berat, dapat timbul papul merah
atau papul putih. (Sudoyo, 2009).
PATOFISIOLOGI
Akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat, sehingga pengeluaran keringat tertahan yang
ditandai dengan adanya vesikel miliar dimuara kelenjar keringat. Kemudian akan timbul
radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar diabsorbsi oleh stratum
korneum.

>Miliariasis sering terjadi pada bayi prematur karena proses diferensiasi sel epidermal
dan apendiksnya belum sempurna.

Kasus miliariasis terjadi pada 40-50% bayi balu lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama
akan menghilang dengan sendirinya 3-4 minggu kemudian. Kadang-kadang kasus ini
menetap untuk beberapa lama dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya.
ETIOLOGI

> Udara panas dan lembab

> Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat

> Aktivitas yang berlebihan

> Infeksi oleh bakteri

➤Setelah menderita demam atau panas

>Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema akibat
perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum. (Lenteraimpian, 2010)
Pencegahan
Pasien harus menghindariMilliriasis
paparan kondisi panas tinggi dan kelembaban.
Ketika pasien berada dalam iklim tropis, mereka harus memakai pakaian
yang ringan, menghindari
aktivitas, gunakan tabir surya, dan tinggal di gedung ber-AC sebanyak mungkin,
Pada pasien dengan riwayat Miliaria, aplikasi topikal anhydrous lanolin sebelum
latihan dapat.
membantu mencegah pembentukan lesi baru.
Segera keringkan tubuh bayi dengan kain yang lembut jika terlihat tubuhnya
basah oleh keringat. Pada cuaca panas, taburkan bedak atau cairan khusus untuk
mendinginkan kulit, sekaligus menyerap keringat
Pengobatan
Milliriasis
Perawatan kulit secara benar
Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau
bedak kocok setelah mandi
Bila membasah, jangan berikan bedak, karena gumpalan yang
terbentuk memperparah sumbatan kelenjar
Bila sangat gatal, pedih, luka dan timbul bisul dapat diberikan antibiotic
Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih, sehingga
tidak menggores kulit saat menggaruk) (lenteraimpian March 5, 2010),
Mengompres bagian yang mengalami ruam dengan kain lembap atau es
batu selama tidak lebih dari
20 menit setiap jam.
Membersihkan bagian yang mengalami ruam dengan air mengalir dan sabun
yang lembut. Menaburkan bedak talek pada bagian yang mengalami ruam
untuk mengurangi rasa tidak nyaman di kulit
Sambungan
Menjaga kulit tetap dingin, misalnya dengan berendam dan mandi.
Menghindari cuaca panas dan tempat yang lembap, seperti berada lebih lama dalam
ruangan yang
sejuk, atau menggunakan kipas angin.
Meminum banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi. Memakai pakaian longgar
sehingga tidak menghambat pengeluaran keringat.
Jika biang keringat yang dialami cukup parah dan mengganggu, dokter dapat
melakukan penanganan. berupa:
Pemberian obat golongan antihistamin, untuk meredakan rasa gatal dan kemerahan
di permukaan
kulit. Pemberian salep kortikosteroid, untuk meredakan rasa gatal dan peradangan pada
ruam. Pemberian losion calamine, untuk meredakan rasa gatal, perih, atau mengalami iritasi.
Pemberian obat antibiotik, untuk menangani jika terjadi infeksi sekunder pada biang
keringat. Pemberian lanolin anhidrat, untuk mencegah penyumbatan kelenjar keringat dan
menghentikan
timbulnya ruam baru.
Sekian dan
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai