Anda di halaman 1dari 10

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Prosedur diagnostik

7an: Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, pasien kembali pada keadaan status neurologis sebelum sakit, meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris

KH: TTV normal, rasa sakit kepala (-), kesadaran meningkat, adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat.

Intervensi : Observasi status neurologis secara berkala Observasi TTV secara berkala Pantau intake dan output. Catat karakteristik urine, turgor kulit dan keadaan membran mukosa. Atur posisi tidur semi fowler (15-45 derajat) sesuai toleransi dan indikasi. Jaga kepala tetap pada posisi netral. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti deksametason, klorpomasin, asetaminofe

7an

Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, nyeri klien dapat teratasi atau dapat dikontrol

KH

Klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi, Klien dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau mengurangi nyeri, Klien tidak gelisah. Skala nyeri menurun, Grimace ( - )

I/

Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai indikasi. Tingkatkan tirah baring, bantulah kebutuhan perawatan diri klien. Kolaborasi berikan analgetik, seperti asetaminofen, kodein, manitol.

KH: klien tidak mengalami cedera apabila kejang berulang ada.

Intervensi
Pantau adanya kejang/kedutan pada tangan, kaki dan mulut atau otot wajah yang lain, Berikan keamanan pada pasien dengan memberi bantalan pada penghalang , Kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi Misalnya, fenobarbital (luminal

Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 1x24 jam cairan dan elektrolit dalam tubuh klien adekuat
KH: Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal Mengidentifikasikan kehilangan cairan abnormal, yang b.d metode-metode pengurangan kehilangan dan mengganti cairan sesuai kebutuhan Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal Intervensi: Kaji faktor-faktor penyebab muntah Hilangkan atau kurangi faktor-faktor penyebab Pantau status hidrasi Timbang BB dan pantau kemajuannya

7an

Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 2x24 jam klien dapat menunjukkan cara mobilisasi secara optimal

KH

Klien dapat mempertahankan posisi tubuh yang optimal Klien dapat mempertahankan / meningkatkan kekuatan dan fungsi tubuh yang sakit, mempertahankan integritas kulit, kandung kemih dan fungsi usus.

INTERVENSI

Periksa kembali kembali kemampuan dan keadaan secara fungsional pada kerusakan yang terjadi Kaji derajat imobilisasi pasien Letakkan pasien pada posisi tertentu

Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 2x24 jam fungsi persepsi sensori klien akan kembali dan dipertahankan

KH tingkat kesadaran normal, fungsi persepsi membaik


INTERVENSI:Evaluasi / pantau secara teratur perubahan orientasiMengidentifikasikan kehilangan cairan abnormal, yang b.d metode-metode pengurangan Kaji kesadaran sensorik seperti respon sentuhanMempertahankan berat jenis urine dalam batas normal Kolaborasi : Rujuk pada ahli fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dan terapi kognitif.

Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien mengetahui tentang kondisi abses otak, prognosis dan perawatan abses otak

KH: Klien terlihat tenang Klien mengerti tentang kondisinya


Intervensi : Berikan informasi dalam bentuk-bentuk dan segmen yang sederhana. Beri kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya.

Anda mungkin juga menyukai