1.
Pengetahuan logika-matematika:
a) b)
i. ii. iii. iv. v.
Relasi antara objek-objek, dan fenomena yang diperoleh dari observasi; Pengembangan logika agar dapat lebih efektif dalam berhubungan dengan pengetahuan baru:
Mencocokkan Mengklasifikasi Membuat pola Mengurutkan Bilangan: Menghitung Korespondensi satu-satu Pengelompokan angka yang ekivalen Hubungan ruang dengan tubuh (koordinat vertikal dan horisontal, kiri-kanan, koordinat belakang-depan, koordinat jarak-kedalaman
Pengetahuan gagasan:
a) b) c)
d)
i. ii. iii. iv.
Ekspresi simbolik yang menggambarkan dunia mental anak; Penggunaan gambar, seni, simbol, dan bahasa untuk menggambarkan objek, peristiwa dan konsep; Kompetensi dalam merestrukturisasi pengalaman melalui gagasan simbolis (drama, gerak ritmik, peniruan, konstruksi model dua atau tiga dimensi); Gagasan tanda (bahasa lisan dan tulisan):
Penggunaan nama untuk objek di lingkungan Penggunaan kata untuk mengidentifikasi benda dan fungsinya Penggunaan kata untuk menunjukkan lokasi dalam ruang dan waktu Penggunaan kata untuk mendeskripsikan relasi: Membandingkan Menjelaskan perbedaan dan persamaan Mengukur Mengurutkan Penggunaan kata untuk menghubungkan pengetahuan fisik Penggunaan kata untuk menghubungkan pengetahuan sosial Penggunaan kata untuk menjelaskan peristiwa dan cerita Penggunaan kata untuk mengaitkan perasaan dan pikiran
Pengetahuan konvensi-sosial:
Konvensi kultural dan sosial, aturan, pandangan yang diturunkan dari keluarga kepada anak, masyarakat, sekolah dan teman sebaya untuk memandu perilaku dalam berelasi dengan individu lain, institusi, dan penggunaan barang dan jasa. Misalnya:
o o o o
911 adalah nomor telepon untuk panggilan darurat. Ada keluarga yang terdiri dari beberapa ayah dan ibu. Orang Islam merayakan Idul Fitri. Hampir semua orang tua ingin anaknya masuk perguruan tinggi.
Metakognisi:
a)
b) c)
d)
Strategi untuk memonitor proses berpikir. Diperlukan agar anak dapat memecahkan masalah dengan efektif. Kita dapat meningkatkan kemampuan ini dengan membantu mereka berpikir kritis, fleksibel, mengutarakan gagasan, dan menerapkan hasil belajar. Penggunaan pertanyaan terbuka dapat membantu anak untuk berpikir jernih:
Bagaimana kau bisa tahu? Kenapa kau pikir dia akan melakukannya? Adakah cara lain untuk berpikir tentang hal itu? Bagaimana cara menjelaskan hal ini kepada orang lain?
Mendapatkan, menerapkan, mengintegrasikan dan mengevaluasi pengetahuan ketika mereka mengkonstruk konsep baru.
Relasi antarobjek. Persamaan dan perbedaan di antara objek-objek. Mengembangkan kemampuan dan mengesampingkan informasi yang tak relevan. Mengamati dengan cermat. Memperkirakan apa yang akan terjadi berbasis pada hipotesis. Menduga mengapa hal tertentu terjadi. Melaksanakan eksperimen. Membicarakan hasil eksperimen. Menyusun kesimpulan.
2.
3.
5.
Menunjukkan kesadaran akan adanya keterkaitan di antara benda-benda di dunia. Mengembangkan kemampuan membuat laporan:
a) b) c) d) e) f) g)
Mengembangkan strategi mengingat. Menghubungkan dan mengkombinasikan informasi dengan cara integratif. Mengevaluasi prediksi yang dibuat. Membuat kesimpulan. Mereviu atau menyarikan pengalaman. Membuat pendekatan alternatif. Mengkomunikasikan hasil temuan.
7.
8.
Menyadari proses berpikir, membangun konsep yang lebih akurat, komplet dan kompleks. Mengenal bahwa pengetahuan dan data muncul dalam banyak bentuk dan dapat disusun dan ditunjukkan dalam berbagai cara. Mendapatkan pengetahuan terkait dengan teknologi:
a) b) c) d)
Membedakan objek buatan manusia dan objek alami. Mengenal peralatan dan teknik yang telah diciptakan untuk memecahkan problem manusia. Memahami bagaimana alat dapat membantu observasi, pengukuran dan investigasi. Menjadi kompeten dalam penggunaan perangkat lunak dan keras.
Karakteristik tanaman dan hewan. Siklus hidup dan proses. Kebutuhan dasar, habitat dan relasi.
10.
Perubahan materi. Kekuatan yang berpengaruh pada gerakan, arah, kecepatan, cahaya, panas, dan bunyi. Karakteristik fenomena.
d)
12.
13.
Mengeksplorasi berbagai peralatan ilmiah, misalnya mesin sederhana, magnet dan instrumen pengukuran. Menggunakan peralatan dengan benar dan aman.
Mengembangkan dan menggunakan kosa kata yang tepat terkait dengan peristiwa, objek dan proses ilmiah:
a)
b)
c)
15.
Memiliki pemahaman tentang bilangan, cara menuliskan angka, relasi antara angka-angka, dan sistem angka.
a) b) c)
d) e) f)
Menghitung dan memahami tentang berapa banyak dalam satu set objek. Menggunakan berbagai model untuk mengembangkan pemahaman nilai tempat dan dasar sistem bilangan 10. Mengembangkan pemahaman tentang posisi relatif dan besaran keseluruhan angka serta angka ordinal dan kardinal dan hubungannya. Mengembangkan pemahaman tentang keseluruhan angka dan menggunakannya dengan fleksibel. Menghubungkan kata angka dengan kuantitas yang diwakilinya. Memahami dan menggunakan pecahan.
Memahami makna operasi bilangan dan bagaimana operasi itu saling terkait:
a) b) c)
Memahami berbagai makna penambahan dan pengurangan dan relasi antara kedua operasi itu. Memahami efek penambahan dan pengurangan. Memahami situasi yang berpengaruh pada perkalian dan pembagian. Mengembangkan dan menggunakan strategi untuk penghitungan, dengan fokus pada penambahan dan pengurangan. Mengembangkan kemampuan dengan kombinasi angka untuk penambahan dan pengurangan. Menggunakan berbagai metode dan peralatan untuk menghitung, termasuk benda, mental, kertas dan pensil.
18.
b)
c)
Dengan fungsi tunggal. Mengelompokkan kembali dengan kriteria berbeda, membuat subkelas dan suprakelas.
20.
21.
Memilah, mengklasifikasi dan mengurutkan objek menurut ukuran, jumlah, dan lain-lain. Mewakili dan menganalisis struktur matematika, menggunakan simbol aljabar.
a) b)
Menggambarkan operasi seperti komutatif menggunakan angka ( 3 + 4 = 4 + 3 = 4 + 1 + 1 + 1) Menggunakan gagasan konkret, bergambar dan lisan untuk mengembangkan pemahaman notasi simbolik konvensional dan yang diciptakan.
22.
24.
Mendeskripsikan perubahan dalam berbagai konteks (misalnya pertumbuhan tinggi badan) Menganalisis karakteristik dan sifat bentuk geometri dua dan tiga dimensi.
a) b)
c)
25.
Mengenali, memberi nama, membangun, menggambar, membandingkan, dan memilah bentuk dua atau tiga dimensi. Mendeskripsikan sifat dan bagian benda dua dan tiga dimensi. Mengamati dan memperkirakan hasil dari kegiatan menyatukan dan membagi bentuk dua dan tiga dimensi. Mendeskripsikan, memberi nama dan menginterpretasikan posisi relatif dalam ruang. Menjelaskan, memberi nama dan menginterpretasikan arah dan jarak. Menemukan dan membuat lokasi dalam peta.
26.
Menciptakan imaji mental dari bentuk geometri. Mengenali dan menggambarkan bentuk dari berbagi perspektif. Menghubungkan gagasan dalam geometri dengan gagasan dalam angka dan pengukuran. Mengenali bentuk geometri dan struktur dalam lingkungan dan menunjukkan lokasinya.
28.
Memahami atribut dari objek dan unit, sistem dan proses pengukuran.
a) b) c) d)
Mengenal atribut panjang, volume, berat, area dan waktu. Membandingkan dan mengurutkan objek menurut atribut. Memahami bagaimana mengukur, menggunakan alat standar dan nonstandar. Memilih unit yang tepat dan peralatan untuk atribut yang diukur.
Menerapkan teknik yang tepat, peralatan, dan formula untuk menentukan pengukuran.
a)
b)
c) d)
30.
Mengukur dengan berbagai unit yang berukuran sama, seperti klip kertas yang dijajarkan. Mengulang unit tunggal untuk mengukur sesuatu yang lebih besar daripada unit, misalnya mengukur panjang dengan tongkat. Menggunakan alat pengukur. Mengembangkan referen umum untuk mengukur sehingga dapat dibuat perbandingan dan pengukuran.
Mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan data tentang diri sendiri dan lingkungan. Memilah dan mengklasifikasi objek menurut atribut dan mengurutkan data menurut objek. Menggambarkan data dengan objek konkret, gambar dan grafik.
32.
33.
Memilih dan menggunakan metode statistik untuk menganalisis data. Mengembangkan dan mengevaluasi inferen dan prediksi didasarkan pada data. Memahami dan menerapkan konsep dasar probabilitas.
STRATEGI
1.
b)
c) d) e) f)
Menggunakan tema dan proyek yang luas dan integratif. Menggunakan benda konkret. Menekankan pada proses berpikir bukan produk. Memberikan pertanyaan terbuka. Membantu anak mencari jalan keluar untuk kesalahannya sendiri. Jika anak menemui kesulitan, konsep dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.
STRATEGI
2.
Mengembangkan kemampuan anak untuk keluar dari zona nyaman. Tujuh strategi yang mendorong pemikiran yang divergen:
a)
Pemikiran hipotetis:
Teknik untuk menciptakan informasi baru. Pertanyaan, misalnya: Apa yang terjadi jika ? Bagaimana jika ? Pertanyaan lanjutan:
b)
Reversal:
Membalikkan perspektif. Misalnya: Bagaimana kalau kamu jadi ibu, dan dia jadi kamu? Bagaimana jika kita tidur di siang hari dan melek di malam hari? Bagaimana jika kita minum sebelum makan? Bagaimana jika anak-anak menjadi guru, dan guru menjadi murid? Kalau biasanya anak diminta menceritakan sesuatu dengan kata-kata, dalam teknik ini, anak diminta mencipta lagu, menggerakkannya, atau mengembangkan simbol lain.
c)
d)
Mencari hubungan-hubungan untuk mendapatkan pemikiran baru. Misalnya: Seperti apa ya? Mencari tahu mengapa seseorang memiliki sudut pandang tertentu. Bagaimana ya jika Ayah/Ibu tidak setuju? Bagaimana jika kucing menjadi ayam? Buat akhir cerita dan minta anak membuat bagian akhirnya. Buat bagian akhir cerita, dan minta anak membuat bagian akhirnya.
e)
f)
g)
Mendorong perkembangan kosa kata dan pemahaman. Membantu memahami hubungan yang kompleks. Membuat konsep menjadi lebih konkret.
STRATEGI
3.
Setelah anak mendapat berbagai pengalaman konkret, perkenalkan konsep gagasan (dengan gambar). Konsep abstrak diperkenalkan terakhir kali (2 + ? = 5)
STRATEGI
4. 5. 6.
Integrasikan konsep sains dan matematika dalam semua area kurikulum. Perluas kosa kata sains dan matematika. Gunakan pengalaman sehari-hari di kelas untuk mengaitkan sains dan matematika dengan kehidupan sehari-hari.
Hal rutin: kalendar, jam, penggaris, grafik Gunakan konsep dalam aktivitas sehari-hari: 5 menit beresberes, 15 menit bermain di luar kelas. Perkenalkan konsep sains di kelas: nature table.
7.
Lihat di awan. Coba ceritakan apa yang kau lihat. Wah apa yang terjadi kemudian ya (prediksi), Mengapa hal itu terjadi ya? (konklusi)
STRATEGI
8.
Gunakan koleksi sebagai cara untuk memperluas dan menilai kemampuan anak untuk membuat kategori, klasifikasi dll.
Beri kesempatan kepada anak untuk membuat koleksi benda alami, benda buatan manusia. Beri panduan apa yang layak dan tidak layak untuk dikumpulkan. Beri kesempatan kepada anak untuk memajang dan bercerita tentang koleksinya.