Pemeriksaan penunjang
1. Lekosit Feses (Stool Leukocytes) . 2. Volume Feses 3. Mengukur Berat dan Kuantitatif fecal fat pada feses 24 jam 4. Pemeriksaan parasit atau telur pada feses 5. Pemeriksaan Tes Laboratorium lainnya 6. Biopsi Usus Halus 7. Enteroskopi Usus Halus 8.Imaging
ujung-ujung vilus >>fungsi absorbsi usus halus terganggu>> Sel-sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru>> Vilus atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik
>>hiperperistaltik usus >> cairan beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus>> menimbulkan diare osmotik
Derajat dehidrasi
Tanda klinis Aktivitas Ringan Normal Letargi Sedang Berat Letargi atau
koma
Warna Pucat Kebiruan Berbintikbintik Keluaran urin Menurun (<2-3 ml/kg/jam) Ubun-ubun Datar Lebih rendah (tertarik ke dalam) Cekung Oliguria (<1 ml/kg/jam) Anuria
Membran mukosa
Turgor kulit Nadi
Kering
Penurunan ringan Normal sampai meningkat
Sangat kering
Menurun nyata Meningkat
Retak
Turgor buruk Takikardi yang nyata
Tekanan darah
Normal
Normal
Menurun
Rotavirus
dsRNA
6-24 bulan
(Grup A) Kalisivirus Norwalk-like virus Sapporo-like virus ssRNA Anak atau dewasa Orang ke orang, air, makanan dingin, kerang mentah 1-3 hari/ 4 hari
Adenovirus enterik
dsDNA
Orang ke orang
Astrovirus
ssRNA
Anak
Diagnosa banding
1.Gastroenteritis et causa bakteri
kemudian berkembang biak >>mengeluarkan toksin yang akan merangsang epitel usus sehingga terjadi peningkatan aktivitas enzim adenil siklase /enzim guanil >>akan terjadi peningkatan cAMP /cGMP >> kemampuan merangsang sekresi klorida, natrium dan air dalam sel ke lumen usus serta menghambat peninggian tekanan osmotik di dalam lumen >>
yang berlebihan dalam lumen usus, sehingga cairan dapat dialirkan dari lumen usus halus ke lumen usus besar (colon)>>bila kemampuan penyerapan colon berkurang atau sekresi cairan melebihi kapasitas penyerapan kolon, maka akan terjadi diare.
Mekanisme patogenik
Sumber
Air, makanan
Diare cair
*EHEC
*EPEC
*EIEC Salmonella
Demam, diare cair dan disentri Demam, nyeri, diare atau disentri, bakterimia infeksi di luar usus
Shigella
Campylobacter
Toksin, invasi
Yersinia enterocolitica
Susu, babi
Demam, nyeri, diare, adenitis mesenterik, infeksi di luar usus, sumber makanan
Clostridium difficile
Enterotoksin, tanpa invasi Invasi, fokus peradangan mural disertai nekrosis dan jaringan parut
Daging, ayam, ikan Susu yang tercemar, menelan kuman yang dibatukkan
Diare cair Nyeri abdomen kronik, penyulit malabsorbsi, striktur, perforasi, fistula, perdarahan
biasanya tidak melewati lamina propia. Disentri timbul ketika bakteri lolos dari fagolisosom sel epitel, berkembang biak di dalam sitoplasma, dan merusak sel pejamu. Toksin Shiga menyebabkan kolitis hemorrhagik dan sindrom hemolitik-urea, masing-masing dengan merusak sel endotel pembuluh darah mikro kolon dan glomerulus.
Etiopatogenesis
Epidemiologi
Penyebaran kuman yang menyebabkan diare a) Tidak memberikan ASI (Air Susu lbu) secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan. b) Menggunakan botol susu c) Menyimpan makanan masak pada suhu kamar. d) Menggunakan air minum yang tercemar. e) Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak. f) Tidak membuang tinja (termasuk tinja bayi) dengan benar.
Faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare a) Tidak memberikan ASI sampai 2 tahun b) Kurang gizi d) Imunodefisiensi/imunosupresi. Faktor Lingkungan dan perilaku a) sarana air bersih b) pembuangan tinja
Gejala klinis
Awalnya -cengeng, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja makin cair Anus dan sekitarnya lecet karena tinja menjadi asam. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan/atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan elektrolit - gejala dehidrasi. Berat badan turun. Pada bayi, ubun-ubun besar cekung. Tonus dan turgor kulit berkurang. Selaput lendir mulut dan bibir kering.
Penatalaksanaan
Hari 1 Merawat bayi yang masih menyususi Jangan berikan susu kepada bayi anda Merawat anak usia lebih tua Berikan anak anda larutan rehydrating dan
larutan rehydrating dan 2 bagian formula dan buah kental tanpa pemanis ke dalam
susu tiap kali waktu makannya 3 Pada hari ini kemungkinan besar bayi anda sudah sembuh total dan dapat kembali ke pola makan rutinnya 4 diet anak anda Anda dapat menambahkan ayam dan atau sup ke diet anak anda dan juga boleh mulai memberi susu Anda juga boleh menambahkan roti biskuit, telur, daging dan atau ikan ke diet anak anda
Umur
<12 bulan
50-100 ml
1-4 tahun
100-200 ml
<5 tahun
200-300 ml
Dewasa
300-400 ml
1200-2800 ml/hari
>5 tahun
Dewasa
1200 ml
2400 ml
Obat antidiare
Loperamid
Octreotide
Cholestiramin
Komplikasi
1. Kehilangan air (dehidrasi) 2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabolik asidosis). Hal ini terjadi karena 3. Pernafasan Kuszmaul 4. Hipoglikemia 5. Gangguan gizi 6. Gangguan sirkulasi
Prognosis
cukup baik.
3-5 hari. Kegagalan untuk sembuh dalam waktu 2 minggu akan menyebabkan diagnosis dipersoalkan. Untuk kasus yang lebih parah atau berkepanjangan, prognosis tergantung pada organisme yang menyebabkan gastroenteritis dan efektivitas pengobatan.