Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

TUMOR OTAK

Pembimbing :
Dr. Jan Andries Tangkilisan, MARS

Disusun Oleh :
Yogie Dwi Nugroho
0461050137

KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF


PERIODE 7 MARET – 2 APRIL 2011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2011

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
2
TUMOR OTAK

PENDAHULUAN
Pada setiap tahun lebih dari 17.000 orang di Amerika Serikat
diketahui mempunyai tumor otak. The National Cancer Institue (NCl),
menulis buku tentang tumor otak untuk membantu pasien dan
keluarganya dan teman-temannya untuk mengetahui tentang tumor otak.
Tumor otak adalah sekumpulan massa sel-sel otak yang tumbuh
abnormal, di luar kendali. Massa ini dapat bersifat jinak (disebut tumor otak)
dan ganas (disebut kanker). Sebagian besar kanker otak dapat menyebar
melalui jaringan otak, tetapi jarang menyebar ke area lain dari tubuh.

EPIDEMIOLOGI
Tumor otak primer hanya 2 – 3% dari seluruh jumlah kanker pada
orang dewasa. Kira-kira 18.000 kasus baru pasien tumor otak dan dengan
kematian 14.000. Pada anak-anak tumor otak primer kira-kira 25% dari
seluruh tumor.
Tumor otak dapat terjadi pada setiap umur, dari penelitian, tumor
otak sering terdapat pada anak-anak 3 – 12 tahun dan pada dewasa
sekitar 40 – 70 tahun.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
3
ANATOMI
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
adalah organ penting yang mengendalikan pikiran, memori, emosi, sentuhan,
keterampilan motorik, visi, respirasi, suhu, rasa lapar, dan setiap proses yang
mengatur tubuh kita.

Otak dapat dibagi ke dalam otak besar (cerebrum), batang otak


(brainstem), dan otak kecil (cerebellum):
1. Cerebrum
 Merupakan bagian yang paling besar.
 Terdiri atas bagian kiri dan kanan yang disebut hemispherium
Cerebri.
 Berfungsi untuk kontrol terhadap pembicaraan, emosi, inisiasi
gerakan, koordinasi gerakan, temperatur, sentuhan, penglihatan,
pendengaran, penilaian, penalaran, pemecahan masalah, emosi,
dan pembelajaran.
2. Cerebellum
REFERAT YOGIE DWI NUGROHO
TUMOR OTAK 0461050137
4
 Terletak dibawah Cerebrum dan dibelakang otak.
 Berfungsi untuk mengkoordinasi gerakan otot sukarela dan untuk
mempertahankan postur tubuh, keseimbangan, dan equilibrium.

3. Batang otak
 Batang otak (garis tengah atau bagian tengah otak) termasuk otak
tengah, pons, dan medulla.
 Fungsi daerah ini meliputi: pergerakan mata dan mulut,
penyampaian pesan sensorik (panas, nyeri, keras, dll), rasa lapar,
respirasi, kesadaran, fungsi jantung, suhu tubuh, gerakan otot tak
sadar, bersin, batuk, muntah, dan menelan tekanan darah dan
pernapasan.

Secara lebih spesifik, beberapa bagian lain dari otak adalah sebagai
berikut:
Pons: sebuah bagian yang terletak sangat dalam di otak, terletak di
brainstem, pons berisi banyak daerah kontrol untuk gerakan mata dan wajah.
Medulla: Bagian terendah dari batang otak, medula adalah bagian
yang paling penting dari seluruh otak dan merupakan pusat control jantung
dan paru-paru yang sangat penting.
Saraf tulang belakang: merupakan sekumpulan besar serabut saraf
yang terletak di bagian belakang yang memanjang dari dasar otak ke
punggung bawah, syaraf tulang belakang ini membawa pesan ke dan dari
otak dan seluruh tubuh.
Lobus frontal: bagian terbesar dari otak yang terletak di bagian depan
kepala, lobus frontal terlibat dalam karakteristik kepribadian dan gerakan.
Lobus parietal: bagian tengah otak, lobus parietalis membantu
seseorang untuk mengidentifikasi objek dan memahami hubungan spasial
(dimana tubuh seseorang dibandingkan dengan benda-benda di sekitar orang
tersebut). Lobus parietalis juga terlibat dalam interpretasi rasa sakit dan
sentuhan pada tubuh.
Lobus oksipital: lobus oksipital adalah bagian belakang otak yang
terlibat dengan penglihatan.
REFERAT YOGIE DWI NUGROHO
TUMOR OTAK 0461050137
5
Lobus temporal: sisi otak, lobus temporal ini terlibat dalam memori,
ucapan, dan indra penciuman.
Otak dilindungi oleh tulang tengkorak dan ditutupi oleh 3 membran
yang disebut meningen. Otak juga dilindungi oleh cairan serebrospinal,
yang diproduksi oleh pleksus khoroideus, yang masuk ke dalam 4
ventrikel dan rongga antara meningen. Cairan serebrospinal membawa
nutrient dari darah ke otak dan membawa kembali zat-zat yang tidak
diperlukan lagi dari otak ke darah.
Otak terdiri dari beberapa tipe sel, setiap tipe mempunyai fungsinya
masing-masing. Ketika sel kehilangan kemampuan untuk mengontrol
pertumbuhannya dan sel-sel diluar suatu massa jaringan disebut Tumor.

ETIOLOGI
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti,
walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor
yang perlu ditinjau, yaitu :
1. Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan
kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai
pada anggota-anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit
Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan
baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis
neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti yang kuat untuk memikirkan
adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.

2. Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)


Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-
bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam
tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal
dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya.
Perkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma
intrakranial dan kordoma.
3. Radiasi
REFERAT YOGIE DWI NUGROHO
TUMOR OTAK 0461050137
6
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat
mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat
memicu terjadinya suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningioma
terjadi setelah timbulnya suatu radiasi.
4. Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan
besar yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi
virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belum
ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan perkembangan tumor
pada sistem saraf pusat.
5. Substansi-substansi Karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas
dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti
methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. Ini berdasarkan percobaan yang
dilakukan pada hewan.
Klasifikasi tumor, terbagi dua yaitu :
1. Tumor Jinak (Benigna)
 Tidak terdapat sel kanker
 Biasanya dapat diangkat dan tidak berulang
 Batas tegas
 Bersifat tidak menginvasi ke jaringan sekitar tapi dapat
menekan daerah yang sensitive dari otak dan mengakibatkan
gejala
 Bila terletak di daerah vital dari otak dan menganggu fungsi vital
maka dapat dipikirkan suatu mlaignasi
2. Tumor Ganas (Maligna)
 Mengandung sel kanker
 Menganggu fungsi vital dan mengancam nyawa
 Tumbuh cepat dan menginvasi ke jaringan sekitar otak
 Seperti tanaman, tumor maligna mempunyai akar yang tumbuh
ke dalam jaringan otak yang sehat
 Tumor otak maligna bisa encapsulated

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
7
Klasifikasi tumor otak menurut WHO, dibagi menjadi 9 kategori tumor otak
primer, yaitu :
Tipe Sel Asal
Infiltratif astrositoma Astrosit
Pilositik Astrositoma Astrosit
Oligodendroglioma Oligodendrosit
Mixed Oligodenodroglioma Oligidendrosit, astrosit
Glioblastoma Multiforme Astrosit, Astroblas, Spongioblas
Ependimomaa Ependimosit
Meduloblastoma Sel Primitif neural
Meningioma Meningen
Other

Klasifikasi tumor otak menurut lokasi, yaitu :


1. Supratentorial, yaitu Tumor yang terletak di atas tentorium serebelli
2. Infratentorial atau subtentorial, yaitu : Tumor yang terletak di
bawah tentorium serebelli dalam fossa Kranni Posterior

Klasifikasi tumor otak seluler berdasarkan histologi untuk orang dewasa,


yaitu :
1. Tumor Glia
Astrosit tumor
Non-infiltrat (Juvenile Pilositik, Subependimal)
Infiltratif (Well differentiated midly and moderately anaplastic
astrositoma, glioblastoma, multiforme)
Ependymal tumor
Myxopapillary and well differentiated ependimoma
Anaplastik ependimoma
Ependimoblastoma
Oligodendroglial tumor
Well differentiated oligodendroglioma
Anaplastik oligodendroglioma
REFERAT YOGIE DWI NUGROHO
TUMOR OTAK 0461050137
8
Mixed tumor
Mixed astrositoma-ependimoma
Mixed astrositoma-oligodendroglioma
Mixed astrositoma-ependimoma-oligodendriglioma
Meduloblastoma
2. Non-glial tumor
Pineal parenkim tumor
Pineostioma
Pineoblastoma
Astrositoma
Germ tumor
Germinoma
Embrional karsinoma
Teratoma
Craniopharingioma
Meningioma
Meningioma
Maligna meningioma
Choroid plexus tumor
Choroid plexus papiloma
Anaplastik choroids plexus papilloma
Pembagian tumor menurut asal sel, yaitu
1. Tumor otak primer
- Tumor yang berasal dari jaringan otak
- Diklasifikasikan berdasarkan tipe jaringan asal, yaitu :
1) Glioma
 Astrositoma, yaitu : Tumor otak yang berasal dari astrosit,
yaitu sel kecil seperti bintang, pada orang dewasa terdapat
pada secebrum dan pada anak-anak dapat terjadi di batang
otak, serebrum dan serebellum. Merupakan 25% dari seluruh
tumor otak
 Pilositik astrositoma, yaitu non-infiltrating astrositoma,
berdiferensiasi, baik, jarang berubah, mampu diangkat
REFERAT YOGIE DWI NUGROHO
TUMOR OTAK 0461050137
9
semua dengan operasi. Pada anak banyak pada Cerebellum,
dan pada orang dewasa banyak terdapat pada Korteks
serebri.
 Glioblastoma Multiforme, yaitu tumor otak yang tumbuh
cepat, berasal dari astrosit, astroblas, spongioblas. Banyak
pada usia 45 – 55 tahun. Prognosis buruk
 Ependimoma, berasal dari sel ependim yang ada di dinding
ventrikel, dapat juga terjadi di Medulla spinalis. Bisa terdapat
pada semua umur, terutama pada anak-anak dan dewasa
 Oligodendroglioma, berasal dari sel yang menghasilkan
myelin untuk melindungi saraf, yang bermula dari serebrum.
Tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan otak
disekeliling. Sering terjadi pada usia pertengahan pada
dewasa tetapi bisa terdapat pada semua umur
2) Medulloblastoma, sebelumnya diduga berasal dari sel glia,
tetapi pada penelitian disimpulkan bahwa tumor ini berasal dari
sel saraf yang primitif yang secara normal tidak ada pada tubuh
setelah lahir, kadang disebut Primitif Neuro Ektoderma Tumor
(PNET). Sering terdapat di Serebellum. Sering terjadi pada
anak-anak terutama anak laki-laki dan puncak berada pada 3 –
5 tahun. Cenderung metastasis relatif tinggi
3) Meningioma, berasal dari Meningen, bersifat jinak karena
tumbuhnya sangat lambat dan otak mampu untuk menerima
adanya meningioma, sering tumbuh sampai cukup besar baru
memberikan gejala. Banyak terdapat pada wanita antara 30 –
50 tahun
4) Schwannoma, tumor jinak berasal dari sel Schwan, yang
menghasilkan myelin yang melindungi saraf akustikus untuk
pendengaran. Banyak pada orang dewasa, dan ternyata 2 kali
lipat lebih banyak pada wanita daripada laki-laki
5) Craniopharingioma, tumor berasal dari kelenjar pituitary dekat
hipotalamus, karena dapat menekan atau merusak hipotalamus

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
10
dan dapat menyebabkan gangguan fungsi vital dan banyak
terdapat pada anak-anak dan dewasa.
6) Germ Cell Tumor, berasal dari sel primitif sel kelamin atau dari
germ sel, sering disebut Germinoma
7) Tumor Pineal, terjadi disekitar kelenjar pineal, yaitu suatu organ
yang kecil di dekat pusat otak. Tumbuh lambat (Pineositoma),
dapat tumbuh cepat (Pineoblastoma). Daerah pineal sulit
dicapai dan sering tidak dapat diangkat

2. Tumor otak sekunder


- Tumor yang tumbuh ketika kanker menyebar dari tempat lain ke
otak dan menyebabkan tumor otak
- Tumor sekunder tidak sama dengan tumor otak primer, karena sel
yang terdapat pada tumor otak sekunder mirip dengan sel asal
tumor metastasis tersebut yang abnormal
- Terapi tergantung pada asal tumor dan perluasan penyebaran
tumor, umur, keadaan umum pasien, respon terhadap pengobatan
sebelumnya

PEMBAGIAN STADIUM TUMOR, MENURUT DIFERENSIASI TUMOR


YANG TAMPAK SECARA MIKROSKOPIK
 Derajat I : Sifat kurang agresif, tumbuh lambat, gambar sel hampir
normal, bila dilakukan operasi maka merupakan terapi
yang efektif
 Derajat II : Relatif tumbuh lambat, ada sel yang abnormal di bawah
mikroskop, menginvasi jaringan normal, dapat timbul
kembali bila diangkat
 Derajat III: Cenderung tumbuh lebih cepat, menginfiltrasi dan dapat
timbul kembali bila diangkat
 Derajat IV: Tumbuh sangat cepat, bersifat agresif, gambaran bizarre
pada mikroskop

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
11
GEJALA
Tumor otak menunjukkan manifestasi klinik yang tersebar. Tumor ini
dapat menyebabkan peningkatan TIK serta tanda dan gejala lokal sebagai
akibat dari tumor yang menggangu bagian spesifik dari otak.
Gejala-gejala peningkatan TIK disebabkan oleh tekanan yang
berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. Pengaruhnya
adalah ganguan keseimbangan yang nyata antara otak, cairan serebrospinal
dan darah serebral. Sebagai akibat pertumbuhan tumor, maka kompensasi
penyesuaian diri dapat dilakukan melalui penekanan pada vena-vena
intrakranial, melalui penurunan volume cairan serebrospinal ( Dengan
meningkatkan absorbsi dan menurunkan produksi ), penurunan sedang pada
aliran darah serebral dan menurunkan masa jaringan otak intraseluler dan
ekstraseluler. Bila kompensasi ini semua gagal, maka pasien mengalami
tanda dan gejala peningkatan TIK.
Gejala yang biasanya banyak terjadi akibat tekanan ini adalah sakit
kapala, muntah, papiledema (“Choked disc” atau edema saraf optik),
perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal motorik, sensori
dan disfiungsi saraf kranial.
Gejala klinik pada tumor intrakranial dibagi dalam 3 kategori, yaitu :
Gejala klinik umum, gejala klinik lokal, dan gejala lokal yang menyesatkan
(False lokalizing features).
1. Gejala Klinik Umum
Gejala umum timbul karena peningkatan tekanan intrakranial atau
akibat infiltrasi difus dari tumor. Gejala yang paling sering adalah sakit
kepala, perubahan status mental, kejang, nyeri kepala hebat, papil edema,
mual dan muntah. Tumor maligna (ganas) menyebabkan gejala yang lebih
progresif daripada tumor benigna (jinak). Tumor pada lobus temporal
depan dan frontal dapat berkembang menjadi tumor dengan ukuran yang
sangat besar tanpa menyebabkan defisit neurologis, dan pada mulanya
hanya memberikan gejala-gejala yang umum. Tumor pada fossa posterior
atau pada lobus parietal dan oksipital lebih sering memberikan gejala fokal
dulu baru kemudian memberikan gejala umum.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
12
Nyeri Kepala
Merupakan gejala awal pada 20% penderita dengan tumor otak
yang kemudian berkembang menjadi 60%. Nyerinya tumpul dan
intermitten. Nyeri kepala berat juga sering diperhebat oleh perubahan
posisi, batuk, maneuver valsava dan aktivitas fisik. Muntah ditemukan
bersama nyeri kepala pada 50% penderita. Nyeri kepala ipsilateral pada
tumor supratentorial sebanyak 80 % dan terutama pada bagian frontal.
Tumor pada fossa posterior memberikan nyeri alih ke oksiput dan leher.
Perubahan Status Mental
Gangguan konsentrasi, cepat lupa, perubahan kepribadian,
perubahan mood dan berkurangnya inisiatif adalah gejala-gejala umum
pada penderita dengan tumor lobus frontal atau temporal. Gejala ini
bertambah buruk dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan terjadinya
somnolen hingga koma.
Seizure
Adalah gejala utama dari tumor yang perkembangannya lambat
seperti astrositoma, oligodendroglioma dan meningioma. Paling sering
terjadi pada tumor di lobus frontal baru kemudian tumor pada lobus
parietal dan temporal.
Edema Papil
Gejala umum yang tidak berlangsung lama pada tumor otak, sebab
dengan teknik neuroimaging tumor dapat segera dideteksi. Edema papil
pada awalnya tidak menimbulkan gejala hilangnya kemampuan untuk
melihat, tetapi edema papil yang berkelanjutan dapat menyebabkan
perluasan bintik buta, penyempitan lapangan pandang perifer dan
menyebabkan penglihatan kabur yang tidak menetap.
Muntah
Muntah sering mengindikasikan tumor yang luas dengan efek dari
massa tumor tersebut juga mengindikasikan adanya pergeseran otak.
Muntah berulang pada pagi dan malam hari, dimana muntah yang
proyektil tanpa didahului mual menambah kecurigaan adanya massa
intrakranial.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
13
2. Gejala Klinik Lokal
Manifestasi lokal terjadi pada tumor yeng menyebabkan destruksi
parenkim, infark atau edema. Juga akibat pelepasan faktor-faktor ke
daerah sekitar tumor (contohnya : peroksidase, ion hydrogen, enzim
proteolitik dan sitokin), semuanya dapat menyebabkan disfungsi fokal
yang reversibel.
Tumor Kortikal
Tumor lobus frontal menyebabkan terjadinya kejang umum yang
diikuti paralisis pos-iktal. Meningioma kompleks atau parasagital dan
glioma frontal khusus berkaitan dengan kejang. Tanda lokal tumor frontal
antara lain disartri, kelumpuhan kontralateral, dan afasia jika hemisfer
dominant dipengaruhi. Anosmia unilateral menunjukkan adanya tumor
bulbus olfaktorius.
Tumor Lobus Temporalis
Gejala tumor lobus temporalis antara lain disfungsi traktus
kortikospinal kontralateral, defisit lapangan pandang homonim, perubahan
kepribadian, disfungsi memori dan kejang parsial kompleks. Tumor
hemisfer dominan menyebabkan afasia, gangguan sensoris dan
berkurangnya konsentrasi yang merupakan gejala utama tumor lobus
parietal. Adapun gejala yang lain diantaranya disfungsi traktus
kortikospinal kontralateral, hemianopsia/ quadrianopsia inferior homonim
kontralateral dan simple motor atau kejang sensoris.
Tumor Lobus Oksipital
Tumor lobus oksipital sering menyebabkan hemianopsia homonym
yang kongruen. Kejang fokal lobus oksipital sering ditandai dengan
persepsi kontralateral episodic terhadap cahaya senter, warna atau pada
bentuk geometri.
Tumor pada Ventrikel Tiga dan Regio Pineal
Tumor di dalam atau yang dekat dengan ventrikel tiga menghambat
ventrikel atau aquaduktus dan menyebabkan hidrosepalus. Perubahan
posisi dapat meningkatkan tekanan ventrikel sehingga terjadi sakit kepala
berat pada daerah frontal dan verteks, muntah dan kadang-kadang

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
14
pingsan. Hal ini juga menyebabkan gangguan ingatan, diabetes insipidus,
amenorea, galaktorea dan gangguan pengecapan dan pengaturan suhu.
Tumor Batang Otak
Terutama ditandai oleh disfungsi saraf kranialis, defek lapangan
pandang, nistagmus, ataksia dan kelemahan ekstremitas. Kompresi pada
ventrikel empat menyebabkan hidrosepalus obstruktif dan menimbulkan
gejala-gejala umum.
Tumor Serebellar
Muntah berulang dan sakit kepala di bagian oksiput merupakan
gejala yang sering ditemukan pada tumor serebellar. Pusing, vertigo dan
nistagmus mungkin menonjol.
3. Gejala Lokal yang Menyesatkan (False Localizing Features)
Gejala lokal yang menyesatkan ini melibatkan neuroaksis kecil dari
lokasi tumor yang sebenarnya. Sering disebabkan oleh peningkatan
tekanan intrakranial, pergeseran dari struktur-struktur intrakranial atau
iskemi. Kelumpuhan nervus VI berkembang ketika terjadi peningkatan
tekanan intrakranial yang menyebabkan kompresi saraf. Tumor lobus
frontal yang difus atau tumor pada korpus kallosum menyebabkan ataksia
(frontal ataksia).

DIAGNOSA
Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita
tumor otak yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang
teliti.
Dari anamnesis kita dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan
oleh penderita yang mungkin sesuai dengan gejala-gejala yang telah
diuraikan di atas. Misalnya ada tidaknya nyeri kepala, muntah dan kejang.
Sedangkan melalui pemeriksaan fisik neurologik mungkin ditemukan adanya
gejala seperti edema papil dan deficit lapangan pandang.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Foto tulang tengkorak, dapat memperlihatkan defisit kalsium yang
ada dalam beberapa tipe tumor. Dapat memperlihatkan perubahan
dalam tulang yang disebabkan oleh sel tumor
- Lumbal pungsi
- EEG
- Mielografi
- Angiografi atau arteriografi
- CT-Brain (Computerized Tomography Scanning Brain)
- MRI (Magnetic Resonance Imaging)
- PET (Position Emission Tomography)

DIAGNOSIS BANDING
Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan
intrakranial, kejang dan tanda deficit neurologik fokal yang progresif. Setiap
proses desak ruang di otak dapat menimbulkan gejala di atas, sehingga agak
sukar membedakan tumor otak dengan beberapa hal berikut :
- Abses intraserebral
- Epidural hematom
- Hipertensi intrakranial benigna
- Meningitis kronik

TERAPI
- Tergantung pada banyak faktor, diantaranya : tipe, lokasi, ukuran
tumor, umur pasien, keadaan umum pasien
- Metode terapi pada anak-anak berbeda dengan dewasa dan
disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap pasien
- Metode-metode terapi yaitu :
 Operasi – craniotomy
 Radioterapi
 Kemoterapi
- Sebelum diterapi diberikan terlebih dahulu :
 Steroid untuk menghilangkan edema otak
REFERAT YOGIE DWI NUGROHO
TUMOR OTAK 0461050137
16
 Antikonvulsan, untuk mencegah atau mengontrol kejang
 P-V shunt, untuk hydrocephalus

OPERASI
- Merupakan terapi yang paling sering dilakukan pada tumor otak
- Untuk mengambil tumor otak, operasi ini disebut kraniotomi
- Jika mungkin tumor diambil semua, tetapi bila tumor tidak dapat
diangkat semua tanpa merusak jaringan otak vital, maka akan
diangkat tumor sebanyak-banyaknya. Pengambilan sebagian tumor
dapat menghilangkan gejala dengan mengurangi tekanan pada otak
dan mengurangi ukuran tumor dan terapi dapat dilanjutkan dengan
radioterapi atau kemoterapi
- Pada tumor yang tidak dapat diangkat sama sekali, akan dilakukan
biopsy untuk mengetahui tipe sel sehingga dapat membantu untuk
memutuskan terapi yang akan dilakukan, biasanya dilakukan Needle
biopsy dengan bantuan CT-Scan atau MRI untuk mengarahkan ke
lokasi yang tepat. Operator membuat lubang kecil di tulang tengkorak
dan menuntun jarum ke tumor, teknik ini disebut stereotaksis

Radiosurgery stereotactic
Adalah tehnik "knifeless" yang lebih baru untuk menghancurkan tumor
otak tanpa membuka tengkorak. CT scan atau MRI digunakan untuk
menentukan lokasi yang tepat dari tumor di otak. Energi radiasi tingkat tinggi
diarahkan ke tumornya dari berbagai sudut untuk menghancurkan tumornya.
Alatnya bervariasi, mulai dari penggunaan pisau gamma, atau akselerator
linier dengan foton, ataupun sinar proton.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
17
Kelebihan dari prosedur knifeless ini adalah memperkecil kemungkinan
komplikasi pada pasien dan memperpendek waktu pemulihan.
Kekurangannya adalah tidak adanya sample jaringan tumor yang dapat diteliti
lebih lanjut oleh ahli patologi, serta pembengkakan otak yang dapat terjadi
setelah radioterapi.
Kadang-kadang operasi tidak dimungkinkan. Jika tumor terjadi di
batang otak (brainstem) atau daerah-daerah tertentu lainnya, ahli bedah tidak
mungkin dapat mengangkat tumor tanpa merusak jaringan otak normal.
Dalam hal ini pasien dapat menerima radioterapi atau perawatan lainnya.

RADIOTERAPI
Radioterapi menggunakan X-ray untuk membunuh sel-sel tumor.
Sebuah mesin besar diarahkan pada tumor dan jaringan di dekatnya.
Mungkin kadang radiasi diarahkan ke seluruh otak atau ke syaraf tulang
belakang.
Radioterapi biasanya dilakukan sesudah operasi. Radiasi membunuh
sel-sel tumor (sisa) yang mungkin tidak dapat diangkat melalui operasi.
Radiasi juga dapat dilakukan sebagai terapi pengganti operasi. Jadwal
pengobatan tergantung pada jenis dan ukuran tumor serta usia pasien. Setiap
sesi radioterapi biasanya hanya berlangsung beberapa menit.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
18
Beberapa bentuk terapi radiasi:
Fraksinasi: Radioterapi biasanya diberikan lima hari seminggu selama
beberapa minggu. Memberikan dosis total radiasi secara periodik membantu
melindungi jaringan sehat di daerah tumor.
Hyperfractionation: Pasien mendapat dosis kecil radiasi dua atau tiga
kali sehari, bukan jumlah yang lebih besar sekali sehari.
Efek samping dari radioterapi, dapat meliputi: perasaan lelah
berkepanjangan, mual, muntah, kerontokan rambut, perubahan warna kulit
(seperti terbakar) di lokasi radiasi, sakit kepala dan kejang (gejala nekrosis
radiasi).

KEMOTERAPI
Kemoterapi, yaitu penggunaan satu atau lebih obat-obatan untuk
membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi diberikan secara oral atau dengan
infus intravena ke seluruh tubuh. Obat-obatan biasanya diberikan dalam 2-4
siklus yang meliputi periode pengobatan dan periode pemulihan.
Dua jenis obat kemoterapi, yaitu: temozolomide (Temodar) dan
bevacizumab (Avastin), baru-baru ini telah mendapat persetujuan untuk
pengobatan glioma ganas. Mereka lebih efektif, dan memiliki efek samping
lebih sedikit jika dibandingkan dengan obat-obatan kemo versi lama.
Temozolomide memiliki keunggulan lain , yaitu bisa secara oral.
Untuk beberapa pasien dengan kasus kanker otak kambuhan, ahli
bedah biasanya melakukan operasi pengangkatan tumor dan kemudian
melakukan implantasi wafer yang mengandung obat kemoterapi. Selama
beberapa minggu, wafer larut, melepaskan obat ke otak. Obat tersebut
kemudian membunuh sel kankernya.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
19
BIOLOGICAL TERAPI
Merupakan cara baru untuk mengobati tumor otak dan masih dalam
penelitian. Cara ini menggunakan prinsip meningkatkan system imun
tubuh untuk melawan penyakit

REHABILITASI
- Merupakan bagian yang sangat penting pada bagian terapi
- Tergantung pada kebutuhan pasien dan bagaimana tumor
mempengaruhi aktivitas kerja
- Occupational terapi, untuk mengatasi kesulitan dalam aktivitas
untuk kehidupan sehari-hari seperti makan, mandi, berpakaian dan
pergi ke toilet
- Physical terapi terutama pada lengan yang lemah atau paralyse
dan pada gangguan keseimbangan
- Speech terapi terutama pada pasien dengan gangguan bicara.

PROGNOSA
Prognosa sering ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan
diagnosa. Juga tergantung pada diagnosa, tipe, derajat tumor, lokasi
tumor, metastasis atau tidak, umur pasien, keadaan umum pasien,
seberapa banyak tumor mempengaruhi aktivitas pasien.

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
20
DAFTAR PUSTAKA

1. Sylvia A Price dan Lorraine M Wilson, Buku Patofisiologi edisi ke IV,1995,


EGC, Jakarta.
2. Youmans,Neurological Surgery,edisi IV,1996, by sounders company
3. Raymond D Adamx and Mourice Victor. Allan H Rapper, Principle of
Neurologi,1997,by sounders company
4. Bailey and love’s, Short Practice of Surgery 21 st edition,1992, Chapman
and Hall Medical
5. kegawatdaruratan saraf dan bedah, PT Delta Citra Grafinda, 2002,FK uph
lippo karawaci

REFERAT YOGIE DWI NUGROHO


TUMOR OTAK 0461050137
21

Anda mungkin juga menyukai