MAKALAH Karya tulis sebagai salah satu tugas Pada mata kuliah Etika Profesi
Oleh
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Tulus Pranata
Program Studi Sistem Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Email : tulusfab@gmail.com
Abstrak
Hacker adalah orang senang mengoprek sistem komputer dia mepelajari, menganalisa bahkan mengeksploitasi sistem lebih khususnya lagi dalam sistem keamanan (security). Sedangkan cracker adalah hacker yang masuk ke sistem orang lain yang bersifat destruktif (perusak). Perbedaannya terletak pada tujuaanya. Yang jelas prinsip kerja antara hacker dan cracker hampir sama, dan dari segi kemampuan, cracker dan hacker juga tidak jauh berbeda.
PENDAHULUAN
Dewasa ini, kebutuhan akan Informasi sangatlah penting untuk menunjang kegiatan kehidupan agar lebih baik. Salah satu komponen penunjang dari era Globalisasi tersebut adalah para Tokoh di bidang Teknologi Informasi (IT) yang mempunyai peran sangat penting dalam menyajikan informasi yang dapat berguna bagi masyarakat banyak. Para Tokoh bidang IT tersebut haruslah memiliki moral serta etika profesi yang baik agar dalam pekerjaannya sehari-hari dan dapat menghasilkan karya-karya yang baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Etika profesi sangat diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk bidang teknologi informasi itu sendiri, dipergunakan untuk membedakan baik dan buruk atau apakah perilaku tokoh IT bertanggung jawab atau tidak. Saat ini banyak sekali orang-orang yang berkecimpung di bidang IT menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri password lewat komputer dengan keahlian mereka. Contoh seperti itu yang harus dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju dan kebutuhan akan informasi yang menjadi sangat penting banyak pihak-pihak khususnya dalam hal ini para tokoh IT yang menyalahgunakannya. Seperti yang telah diketahui atau yang mungkin sudah sangat sering di dengar dengan sebutan Hacker. Tapi kalau berbicara masalah hacker sebenarnya tidak terlepas dengan Cracker. Hacker dan cracker adalah orang-orang yang berkutat di dunia IT khususnya dalam dunia keamanan komputer.
Pada era global seperti sekarang ini, keamanan sistem informasi berbasis Internet menjadi suatu keharusan untuk lebih diperhatikan, karena jaringan internet yang sifatnya publik dan global pada dasarnya tidak aman. Pada saat data terkirim dari suatu komputer ke komputer yang lain di dalam Internet, data itu akan melewati sejumlah komputer yang lain yang berarti akan memberi kesempatan pada user tersebut untuk mengambil alih satu atau beberapa komputer. Kecuali suatu komputer terkunci di dalam suatu ruangan yang mempunyai akses terbatas dan komputer tersebut tidak terhubung ke luar dari ruangan itu, maka komputer tersebut akan aman. Pembobolan sistem keamanan di Internet terjadi hampir tiap hari di seluruh dunia. Kemajuan teknologi tidak terlepas dari sisi baik dan sisi buruk. Di satu sisi kemajuan teknologi sangat berguna untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Di sisi lain, juga menyebabkan bertambahnya jenis kejahatan baru, yang biasa disebut cybercrime. Jenis kejahatannya pun beragam. Mulai dari sniffing, internet abuse, cracking, spamming, carding dan sebagainya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah : Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat. (Miftah, 2010) Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. (R. Rizal, 2009) Etika profesi merupakan norma / aturan yang ditetapkan dalam suatu kelompok profesi yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.
orang yang ada dibarisan terdepan dalam perang internet guna memperoleh akses ilegal ke komputer tanpa alasan yang kuat. Seorang hacker hanya akan mengambil alih sistem jika hal tersebut membutuhkan proses pemikiran yang rumit, sesuatu yang menantang, dan yang akan memberikan informasi atau membantu mereka mengklarifikasi informasi tentang bagaimana hal tersebut dilakukan. Para hacker selalu haus ilmu pengetahuan, mempelajari lebih dalam, menyukai dan selalu ingin memperoleh lebih rinci mengenai subyek tertentu. Hacker di klasifikasikan sebagai berikut : White Hats White Hats merupakan hacker yang bekerja sebagai system analist, sistem administrator maupun security analist. White hats bekerja dalam sistem dan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menjaga sistem agar tetap bekerja dengan baik dan tidak diacak-acak oleh orang lain. White Hats hackers rata-rata memiliki sertifikat kode etik hacker, misalnya CEH (Certified Ethical Hacker). Gray Hats Gray Hats merupakan hacker yang bekerja offensivelly dan defensivelly. Gray Hats merupakan orang yang melakukan attacking terhadap sistem yang juga bekerja untuk membuat pertahanan terhadap sistem. Hacker tipe ini merupakan hacker yang membobol sistemnya untuk mendapatkan bugs dan lubang dari sistemnya yang kemudian mempelajari dan menutup lubang tersebut. Black Hats Black Hats merupakan hacker yang hanya bekerja sebagai attacker dan mengambil manfaat terhadap sistem yang diserangnya. Black hats merupakan hacker yang merusak sistem atau sering juga disebut sebagai cracker. Contoh aksi yang dilakukan oleh hacker Black Hats antara lain membobol situs perbankan, mengambil account (Carding), dsb. Suicide Hacker Suicide Hacker merupakan hacker yang bekerja persis seperti Black Hats Hacker, bersifat destruktif dan tidak peduli terhadap ancaman yang akan menimpa nya. Rata rata suicide hacker merupakan orang yang tidak memiliki tujuan yang jelas, hanya membobol, mengambil keuntungan, ingin terkenal dan tidak takut terhadap hukum. (Debimantara, 2009)
Hacker
Hacker adalah orang yang mempelajari, menganalisa, dan bisa membuat, memodifikasi, atau bahkan mengeksploitasi sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti perangkat lunak komputer dan perangkat keras komputer seperti program komputer, administrasi dan hal-hal lainnya, terutama yang berhubungan dengan keamanan. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya, untuk mendedikasikan keahlian komputer dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia IT. Orang-orang ini merupakan pakar internet, memahami dunia komputasi. Hacker bukanlah orang-
Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, membypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, merubah halaman muka web milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, dan mencuri data. Cracker termasuk di dalam hacker (Black hats hacker dan Suicide hacker). Tetapi cracker sifatnya merusak. Menggunakan ilmu yang mereka miliki untuk melakukan perusakan atau merugikan orang lain. Merupakan sisi gelap dari profesional keamanan komputer yang menyimpang terlalu jauh. Orangorang yang tanpa pengetahuan kecuali cara melakukan hacking. Seorang cracker tidak peduli terhadap masyarakat dan tidak memikirkan akibat dari tindakan mereka.
4. 5.
Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situsdan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus yang terjadi pada clickBCA.com sebagai contoh lainnya. (Shokibi, 2012)
HASIL ANALISA
Hacker 1. Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs tertentu dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna. 2. Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja. 3. Seorang Hacker dengan senang hati akan membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan. 4. Seorang Hacker mempunya jiwa pemaaf yang tinggi dan jika dia melakukan kesalahan dengan rendah hati akan meminta maaf atas kesalahannya. Cracker 1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagai contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server. 2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak. 3. Mempunyai situs atau cenel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
5.
Mampu membuat seni keindahan dalam komputer. 6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik. 7. Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan. 8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu. 9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer. 10. Baik Hacking maupun Phreaking adalah satusatunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer. Sedangkan seorang cracker tidak mempunyai kode etik, karena sifatnya yang hanya membongkar dan merusak. Hacker yang baik adalah orang yang mengetahui apa yang dilakukannya, menyadari seluruh akibat dari apa yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sementara hacker yang jahat atau dalam hal ini disebut cracker adalah orang yang tahu apa yang dikerjakannya, tetapi seringkali tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Dan ia tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah diketahui dan dilakukannya. Karena hacker adalah orang yang tahu dalam pekerjaanya, jadi di dunia hacker tentu saja ada etika yang mesti dipenuhi dan dipatuhi bersama. Inilah yang membedakannya dengan hacker. Prinsip kerja hacker dan cracker sebenarnya sama. Yang membedakan keduanya adalah tujuannya. Dari segi kemampuan, cracker dan hacker juga tidak jauh berbeda. Tapi cracker seringkali memiliki ilmu yang lebih oke dan keberanian serta kenekatan yang lebih besar daripada hacker. Namun dari segi mentalitas dan integritas, keduanya beda jauh.
2.
Contohnya : game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak. Pada hari Sabtu, 17 April 2004, dimana seorang Dani Firmansyah, konsultan Teknologi Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi namanama "unik", seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL Injection (pada dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada hari Kamis, 22 April 2004.
Dari kedua contoh kasus diatas dapat diketahui kegiatan hacking tersebut mengarah. Kearah yang lebih memberikan bermanfaat atau lebih kearah perusakan atau tindakan yang tidak bertanggung jawab. Dari kasus pertama kelompok Digigumi memberikan hasil yang bermanfaat untuk masyarakat ramai agar game tersebut dapat dimainkan dengan bahasa yang berbeda, sesuai dengan bahasa yang kita ketahui. Dengan tidak melakukan tindakan perusakan terhadap game tersebut. Berbeda dengan kasus yang kedua dimana Dani Firmansyah membobol situs KPU dan mengubah nama-nama partai didalamnya yang mengarah kepada cracking. Walaupun dalam pengakuannya Dani Firmansyah ingin memberitahukan kepada masyarakat dan pemerintah betapa mudahnya membobol situs yang dibuat dengan biaya yang mahal.
KESIMPULAN
Pada prinsinya hacker dan cracker adalah sama. Hanya yang membedakan adalah dari segi tujuan yang dilakukan oleh keduanya. Dimana hacker membuat teknologi komputer semakin maju dengan keahliannya dan memberikan manfaat kepada masyarakat, sedangkan cracker lebih kearah perusakan terhadap sistem komputer pihak lain. Disinilah peranan etika dalam sebuah profesi menjadi sangat penting. Karena etika akan mengatur dan mengendalikan tindakan / perbuatan agar dalam bekerja kita tidak akan menyimpang. Dalam hal ini etikalah yang akan menentukan apakah kita akan menjadi seorang hacker atau seorang cracker. Jadi, apapun profesi yang digeluti tidak hanya sebagai orang yang berprofesi di bidang IT harus mengikuti kode etik yang ada karena kalau tidak 4
Contoh Kasus
1. Digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer dengan menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game.
maka akan mendapat sangsi moral yang bisa merusak reputasi dan juga dapat memalukan diri sendiri dan kepercayaan orang bahkan mendapat hukum pidana.
DAFTAR PUSTAKA
Isnanto,R.Rizal, ST, MM, MT, 2009, Buku Ajar Etika Profesi. Yogyakarta : Universitas Diponegoro Farid, Miftah. Makalah Etika Profrsi (Illegal Content).http://kuliah.tergaptek.com/2010/11/ma kalah-etika-profesi-illegalcontent.html.diakses 20 mei 2012, pukul 19.21 http://christkartika.blogspot.com/2012/02/pentingnya -etika-profesi-dalam-bidang.html.diakses 22 mei 2012, pukul 21.30 http://lapormagang.wordpress.com/2009/05/29/makal ah-hacker-cracker-spam-dan-spyware/.diakses 22 mei 2012, pukul 22.14 http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/01/17 /beda-hacker-dengan-cracker/.diakses 24 mei 2012, pukul 19.47 http://teguhberjuang.blogspot.com/2011/03/kagitanco ntoh-kasus-dan-akibat-dari.html.diakses 25 mei 2012, pukul 09.12 http://rosyidi.com/beda-hacker-dan-cracker/.diakses 20 mei 2012, pukul 20.30