jacky
Sesak napas
Penyebab utama sesak napas Sesak napas karena obstruksi saluran napas, biasanya disertai oleh wheezing atau stridor Sesak napas disebabkan gangguan inflasi paru (gangguan restriksi), misalnya Gangguan dinding dada: Gangguan neuromuskular: polineuritis, poliomielitis, miastenia gravis Gangguan rangka dinding dada seperti deformitas dinding dada dan ankilosing spondilitis Penyebab dari pleura: efusi pleura, fibrosis pleura, dan pneumotoraks Penyebab dari paru, setiap keadaan yang mengurangi lung compliance (fibrosis, tumor, pneumonia, edema paru, atelektasis)
Asma
Definisi Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Etiologi Alergen dalam ruangan (tungau debu rumah dalam kasur, karpet, dan perabotan kotor, polusi, dan bulu binatang) Allergen luar ruangan (serbuk bunga, polusi kendaraan/ pabrik, dll) Merokok dan asap rokok Iritasi zat kimia di lingkungan pekerjaan Udara dingin, emosi yang berlebihan seperti marah atau ketakutan dan olahraga juga dapat mencetuskan
Asma
Gejala dan Tanda Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik (mengi) dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya. Pemeriksaan penunjang spirometri Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test
Penatalaksanaan Asma
Obat asma dikategorikan menjadi 2: 1. Bronkodilator (obat pelega gejala asma) contoh: albuterol, teofillin, prednison 2. Obat anti-peradangan contoh: kortikosteroid hirup, kromolin
Pencegahan
Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi Menghindari kelelahan Menghindari stress psikis Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin Olahraga renang, senam asma
PPOK
Penyakit paru yg ditandai oleh hambatan aliran udara yg bersifat non reversibel atau reversibel sebagian. Hambatan aliran udara bersifat progresif & berhubungan dg respons inflamasi abnormal paru thd partikel atau gas beracun.
Faktor Risiko
Host: - Genetik: Defisiensi 1 anti tripsin - Hipereaktivitas bronkus Lingkungan: - Asap rokok (faktor risiko utama) - Partikel debu & bahan kimia perindustrian - Polusi udara - Infeksi
Patofisiologi
Saluran napas besar Hipertrofi kelenjar & peningkatan jumlah sel Goblet hipersekresi mukus Saluran napas kecil Recycled injury & repair dinding sal. napas remodeling (peningkatan kolagen & jar. ikat) penyempitan lumen & obstruksi sal. napas Parenkim paru Destruksi parenkim emfisema sentrilobuler Vaskuler pulmonal Penebalan dd pembuluh darah
Pemeriksaan Penunjang
Rutin: - Faal Paru, Uji Bronkodilator, DL, XFT (PA & Lateral) Khusus: - Uji Latih Kardio-pulmonal, Uji Provokasi Bronkus, Tes Kortikosteroid, Analisa Gas Darah,EKG, Ekokardiografi, CT scan toraks (HRCT)
Pemeriksaan Penunjang
Faal Paru (Gold Standard): Alat: Spirometri, Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) Parameter: FEV1 < 80% & FEV1/FVC < 70% Uji Bronkodilator: Dilakukan pd px PPOK stabil Pasca pemberian bronkodilator inhalasi perubahan FEV1 atau PEF < 20% atau 200 mL obstruksi irreversibel Darah Lengkap: Hb, Lekosit, Trombosit meningkat (Polisitemia sekunder) Foto toraks: PPOK ringan normal Lanjut diafragma datar, vol. paru ber(+) / hiperinflasi, hiperaerated, tear drop heart, retrosternal space melebar, BVP meningkat
Penatalaksanaan
Farmakologi : Bronkodilator Anti inflamasi Antibiotika Antioksidan Mukolitik (pengencer dahak) Antitusif
Penatalaksanaan
Non Farmakologi : 1.Edukasi 2.Terapi oksigen 3.Ventilasi mekanik 4.Nutrisi 5.Rehabilitasi
Edukasi -Pengetahuan dasar tentang PPOK -Obat-obatan, manfaat dan efek sampingnya -Cara pencegahan perburukan penyakit -Menghindari pencetus (merokok) -Penyesuaian aktifitas
Terapi oksigen
untuk mempertahankan oksigenasi dalam sel dan mencegah kerusakan sel baik di otot maupun organ-organ lainnya.
Ventilasi mekanik
- digunakan padaeksaserbasidengan gagal napas akut, atau pada penderita PPOK derajat berat dengan gagal napas kronik. - dilakukan dengan 2 cara : a. intubasi b. tanpa intubasi
Diagnosa Banding
Asma Bronkiale Gagal jantung kronis Bronkiektasis Sindroma obstruksi pasca TB
Bronkhitis Khronik
Penyakit dengan gangguan batuk kronik dengan dahak yang banyak terjadi hampir tiap hari minimal tiga bulan dalam setahun selama dua tahun berturut-turut
Epidemiologi
Amerika
Serikat (National Center for Health Statistics) 14 juta orang menderita bronkitis. Frekuensi tinggi populasi status ekonomi rendah. Laki-laki > wanita. Di Indonesia urutan ke-5 sebagai penyakit yang menyebabkan kematian WHO memperkirakan tahun 2010 penyakit ini akan menempati urutan ke-4 sebagai penyebab kematian
Etiologi
1. Merokok merupakan satu-satunya penyebab kausal yang terpenting. 2. Polusi udara yang terus menerus juga merupakan predisposisi infeksi rekuren karena polusi memperlambat aktivitas silia dan fagositosis. 3. Riwayat infeksi saluran napas. Infeksi saluran pernapasan bagian atas pada penderita bronkitis hampir selalu menyebabkan infeksi paru bagian bawah, serta menyebabkan kerusakan paru bertambah. 4. Virus,bakteri (Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae) dan organisme lain seperti Mycoplasma pneumoniae
Emfisema
Definisi : suatu pelebaran kantung udara kecil (alveoli) di paru-paru, yang disertai dengan kerusakan pada dindingnya Pada emfisema, dinding alveoli mengalami kerusakan, sehingga bronkioli kehilangan struktur penyangganya. Dengan demikian, pada saat udara dikeluarkan, bronkioli akan mengkerut. Struktur saluran udara menyempit dan sifatnya menetap
Etiologi
1. FAKTOR GENETIK Atopi, ditandai : - Eosinifilia - IgE serum meningkat - defisiensi protein Alfa 1 Anti Tripsin (AAT) 2. HIPOTESIS ELASTASE-ANTI ELASTASE Didalam paru terdapat keseimbangan antara enzim proteolitik elastase dan anti elastase supaya tidak terjadi kerusakan jaringan. Perubahan keseimbangan menimbulkan jaringan elastik paru rusak. Arsitektur paru akan berubah dan timbul emfisema. 3. ROKOK Penyebab utama bronkitits kronik dan emfisema paru. Secara patologis rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mucus bronkus dan metaplasia epitel skuamus
4.INFEKSI Bakteri yang di isolasi paling banyak adalah haemophilus influenzae dan streptococcus pneumoniae 5.POLUSI 6.FAKTOR SOSIAL EKONOMI Emfisema lebih banyak didapat pada golongan social ekonomi rendah, mungkin kerena perbedaan pola merokok, selain itu mungkin disebabkan factor lingkungan dan ekonomi yang lebih buruk
Emfisema Panlubuler
Pemeriksaan
Spirometri Analisa gas darah Oximetri X-ray Pemeriksaan sputum CT-scan
penatalaksanaan
Non farmakologik
Penyuluhan Stop merokok Menghindari lingukungan polusi
penatalaksanaan
Farmakologik
Bronkodilator
Teofilin
10-15 mg/kg BB peroral
Agonis B2
Diberikan secara aerosol ES: tremor, aritmia
kortikosteroid
Komplikasi
DM Gagal jantung COPD eksaserbasi akut
Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah keadaan dimana terdapat udara atau gas dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga thoraks Penyebab Pneumotoraks spontan. Terjadi tanpa penyebab yang jelas. Pneumotoraks traumatik. Terjadi akibat cedera traumatik pada dada Pneumotoraks karena tekanan Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami kolaps.
Pneumotoraks
Gejalanya bisa berupa: Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk Sesak nafas Dada terasa sempit Mudah lelah Denyut jantung yang cepat Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen. Hidung tampak kemerahan Cemas, stres, tegang Tekanan darah rendah (hipotensi).
Pemeriksaan
Fisik - suara napas melemah sampai menghilang, femitus melemah sampai menhilang, resonansi perkusi dapat normal atau meningkat /hipersonor Penunjang - analisa gas darah arteri memberikan gambaran hipoksemia, EKG, foto dada, CT scan, torakoskopi
Pneumotoraks
Penatalaksanaan
Observasi dan pemberian tambahan oksigen Aspirasi dengan jarum dan tube torakostomi Torakoskopi dengan pleurodosis dan penanganan adanya blep /bulla Torakotomi
Diagnosis banding
Infark miokard Emboli paru Pneumonia
Komplikasi
Tension Pneumothoraks atau Pneumothoraks Ventie Pio-pneumothoraks Hidro-pneumothoraks/hemo-pneumothoraks Pneumomediastinum dan emfisema subkutan Pneumothoraks simultan bilateral Pneumothoraks kronik
Bronkiektasis
DEFINISI Bronkiektasis (Bronchiectasis)adalah suatu perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernafasan yang besar.
Etiologi Bronkiektasis
Infeksi pernafasan Campak Pertusis Infeksi adenovirus Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas br>- Influenza Tuberkulosa Infeksi jamur Infeksi mikoplasma Penyumbatan bronkus Benda asing yang terisap Pembesaran kelenjar getah bening Tumor paru Sumbatan oleh lendir
Etiologi Bronkiektasi
Cedera penghirupan Cedera karena asap, gas atau partikel beracun Menghirup getah lambung dan partikel makanan Keadaan genetik Fibrosis kistik Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener Kekurangan alfa-1-antitripsin
Etiologi Bronkiektasis
Kelainan imunologik Sindroma kekurangan imunoglobulin Disfungsi sel darah putih Kekurangan koplemen Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, kolitis ulserativa
Keadaan lain nyalahgunaan obat (misalnya heroin) Infeksi HIV Sindroma Young (azoospermia obstruktif) Sindroma Marfan.
Bronkiektasis
GEJALA batuk menahun dengan banyak dahak yang berbau busuk batuk darah batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring sesak nafas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas penurunan berat badan lelah clubbing fingers (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang) wheezing (bunyi nafas mengi/bengek) warna kulit kebiruan pucat
Bronkiektasis
Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Rontgen dada honey comb appereance CT scan dada Biakan dahak Hitung jenis darah Pemeriksaan keringat atau pemeriksaan fibrosis kistik lainnya Analisa serum immunoglobulin Serum presipitin (pemeriksaan untuk antibodi jamur, aspergillus) Tes PPD untuk infeksi TBC.
Komplikasi
Abses paru-paru Pneumonia Fistula bronchopleura Emphyema Meningitis Cor pulmonale Amiloidosis