Anda di halaman 1dari 9

PERUBAHAN FISIK PADA KEHAMILAN ORGAN REPRODUKSI Reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat

dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Uterus : Menurut Bobak dkk (2005 )dan Rustam Mochtar (1998 )Perubahan pada uterus meliputi perubahan dalam hal : Ukuran Ukuran uterus meningkat 20 kali dan kapasitasnya meningkat 500 kali ( Hamilton, 1995 ). Sedangkan ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc ( Rustam Mochtar, 1998 ). Hal hal yang menyebabkan terjadinya pembesaran uterus : 1. 2. Peningkatan vaskularisasi dan dan dilatasi pembuluh darah Hiperplasia ( produksi serabut otot dan dan jaringan fibroelastis baru ) dan hipertrofi ( pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada ) 3. Perkembangan desidua ( Bobak dkk, 2005 ) Pertumbuhan jaringan uterus pada awal masa kehamilan disebabkan oleh estrogen yang merangsang serabut otot dan bukan karena terdapatnya pertumbuhan embrio dalam rongga uterus. Walaupun ketika ovum mengimplantasi di luar uterus, sebagai kehamilan ektopik, uterus mengalami perbesaran kira kira seukuran kehamilan bulan ke empat intra uterin ( Hamilton, 1995 ). Setelah bulan ketiga, pembesaran uterus terutama disebabkan oleh tekanan mekanis akibat pertumbuhan janin ( Seidel, dkk , 1995 dikutip dalam Bobak dkk, 2005 ). Perbandingan ukuran uterus wanita hamil dan tidak hamil pada minggu ke 40 ( Bobak, dkk , 2005 ) Ukuran Panjang Lebar Kedalaman Tidak Hamil 6,5 cm 4 cm 2,5 cm Hamil ( minggu ke 40 ) 32 cm 24 cm 22 cm

Berat Volume Berat

60 70 gram < 10 ml

1100 1200 gram 5000 ml

Seperti di sebutkan pada tabel di atas, berat uterus pada keadaan tidak hamil adalah 60 70 gram dan meningkat menjadi antara 1100 1200 gram pada minggu ke 40 (Bobak dkk, 2005 ). Pada referensi lain disebutkan bahwa berat uterus meningkat dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan ( 40 pekan ) ( Rustam Mochtar, 1998 ). Dari beberapa pendapat diatas, memang menunjukkan variasi angka peningkatan berat uterus, namun keduanya sama sama menunjukkan adanya peningkatan berat uterus yang pesat selama kehamilan. Posisi Posisi rahim dalam kehamilan: Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati Rahim wanita yang hami biasanya lebih mobi, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Rustam Mochtar, 1998 ) Bentuk pada saat konsepsi uterus berbentuk seperti buah pir terbalik. Selama trimester kedua bentuk uterus bulat ( Bobak, dkk, 2005 ). Pada akhir kehamilan bentuk uterus seperti bujur telur (Rustam Mochtar, 1998 ). Konsistensi Selama minggu minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus , serviks dan isthmus melunak secara progresif dan serviks menjadi agak kebiruan ( tanda Chadwic) ( Bobak, dkk, 2005 ). Pada minggu pertama , isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak, disebut tanda hegar ( Rustam Mochtar, 1998 ). Fundus pada serviks mudah fleksi ( Bobak, dkk, 2005 ). Pada kehamilan lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim (Rustam Mochtar, 1998 )

Serviks : Saat kehamilan, kanalis servikalis dipenuhi oleh mukus yang kental disebut operkulum . Selama kehamilan operkulum menghambat masuknya bakteri ke uterus ( Hamilton, 1995 ). Selain itu, serviks melunak ( tanda goodel ) muncul akibat peningkatan vaskularisasi , hipertrofi ringan , serta hiperplasia otot dan jaringan ikatnya yang kaya kolagen , yang menjadi longgar, edematosa, sangat elastis, dan mengalami peningkatan volume ( Bobak, dkk , 2005 ). Serviks juga mengalami peningkatan friabilitas, yakni serviks mudah berdarah bila diraba atau disentuh. Peningkatan friabilitas menyebabkan beberapa tetes darah keluar setelah penetrasi koitus yang dalam atau setelah pemeriksaan dalam. Pengeluaran tetes darah ini biasanya dalam batas normal ( Bobak, dkk , 2005 ). Vagina dan vulva Terjadi peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna ungu kebiruan pada serviks dan vagina ( tanda chadwick ) ( Bobak, dkk, 2005 ). Selama kehamilan, keasaman vagina berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya infeksi jamur. ( Bobak, dkk, 2005 ). pH sekresi vagina menjadi lebih asam (Bobak , dkk, 2005 ). Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan basilus Doderleins. Basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap Candida albicans, patogen yang tumbuh dalam media alkali ( Hamilton, 1995 ). Dari pernyataan diatas, penulis menyimpulkan bahwa saat kehamilan terjadi peningkatan pH vagina menjadi lebih alkalis, yang menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi jamur. Namun, vagina juga mengeluarkan sekresi yang sifatnya asam, yang akan mengimbangi pH vagina yang cenderung lebih basa selama kehamilan. Hal ini akan melindungi vagina terhadap infeksi jamur, yang rentan tumbuh dalam media alkali Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti ( Hamilton, 1995 ). Peningkatan sensitifitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan ( Bobak, dkk, 2005 ) . Hamilton, 1995 menambahkan bahwa peningkatan derajat rangsangan seksual juga meningkat pada bulan ke tujuh kehamilan. Struktur eksternal vulva membesar selama masa hamil akibat peningkatan vaskulatur, hipertrofi badan perineum, dan deposisi lemak ( Bobak, dkk, 2005 ) Selama kehamilan, terjadi deskuamasi ( atau eksfoliasi ) sel sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel sel yang tanggal ini membentuk

rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan disebut leukore ( Bobak, dkk, 2005 ). Ovarium Menurut Rustam Mochtar ( 1998 ), perubahan yang terjadi pada ovarium antara lain : Ovulasi terhenti Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron

JANTUNG DAN PAYUDARA Payudara Payudara (Latin: mamma) adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk manusia. Fungsi utama dari kelenjar susu adalah memberikan nutrisi dalam bentuk air susu bagi bayi atau balita. Proses pemberian air susu ini dinamakan menyusui. Meskipun kelenjar yang menghasilkan air susu juga terdapat pada pria, normalnya kelenjar susu tersebut tetap tidak berkembang sempurna. Rasa penuh , peningkatan sensitifitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu ke enam gestasi ( Bobak, dkk, 2005 ). Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areola, dan puting susu menjadi lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea ( lemak ) yang muncul di areola primer dan disebut tuberkel montgomery . Kelenjar sebasea ini mempunyai peran protektif sebagai pelumas puting susu ( Bobak, dkk, 2005 ). Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat , sekarang terlihat sebagai jalinan jaringan biru di bawah permukaan kulit. Striae dapat terlihat di luar payudara ( Bobak, dkk, 2005 ). Payudara secara bertahap mengalami perbesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah ( Hamilton, 1995 ). Bobak, dkk ( 2005 ) menyatakan bahwa peningkatan ukuran secara progresif terjadi selama trimester kedua dan ketiga Jantung

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri ( Bobak, dkk, 2005 ). Tekanan darah : Estrogen menstimulasi adrenal untuk mensekresi aldosteron, menyebabkan retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada peningkatan volume darah dan edema jaringan ( Hamilton, 1995 ). Selama pertengahan pertama masa hamil, tekana sistolik dan diastolik menurun 5 sampai 10 mm Hg. Penuruna tekanan darah ini kemungkinan disebabkan oleh vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal selama masa hamil. Selama trimester ketiga , tekanan darah ibu harus kembali ke nilai tekanan darah selama trimester pertama ( Bobak, dkk, 2005 ). Beratnya uterus menekan vena vena besar yang mengaliri pelvik dan ekstremitas bawah. Vena varikose mungkin terjadi pada tungaki, paha, vulva, dan rektum/ hemoroid ( Hamilton, 1995 ). Volume dan komposisi darah : Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira kira 25 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu ( Rustam Mochtar, 1998 ). Sel sel darah merah meningkat sampai 33 % dan hemoglobin sampai 15 %, tetapi karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi, terjadi pseudoanemia, sehingga disebut anemia fisiologis kehamilan ( Hamilton, 1995 ). Hitung sel darah putih total meningkat selama trimester kedua mencapai puncak selama trimester ketiga .Peningkatan terutama terjadi pada granulosit ( Bobak, dkk, 2005 ). Curah jantung : Curah jantung meningkat dari 30 % - 50 % pada minggu ke-32 gestasi, kemudian menurun sampai sekitar 20% pada minggu ke -40. Peningkatan curah jantung terutama disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup dan peningkatan ini merupakan respon terhadap peningkatan kebutuhan oksigen jaringan ( Bobak, dkk, 2005 ). Koagulasi : tingkat plasma fibrinogen meningkat sampai 40 % atau lebih, dan waktu pembekuan tetap sama seperti tingkat pada sebelum kehamilan ( Hamilton, 1995 ).

Menurut Bobak, dkk, 2005 , selain fibrinogen,juga terjadi peningkatan berbagai faktor pembekuan ( faktor VII, VIII, IX, X ). Aktivitas fibrinolitik (pemecahan atau pelarutan bekuan darah ) mengalami depresi selama masa hamil dan periode puerperium, sehingga wanita lebih rentan terhadap trombosis ( Bobak, dkk, 2005 ). GINJAL Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Menurut Hamilton ( 1995 ) dan Bobak , dkk ( 2005 ), kehamilan menyebabkan terjadinya dilatasi pada pelvis ginjal dan ureter. Hal ini mengakibatkan terjadinya stasis / stagnasi urine. Urine yang mengalami stagnasi merupakan medium yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Selain itu, urine wanita hamil mengandung nutrien dalam jumlah yang lebih besar, termasuk glukosa. Oleh karena itu, selama hamil, wanita lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih ( Bobak, dkk, 2005 ). Iritabilitas kandung kemih, nokturia, dan sering berkemih umum dilaporkan pada awal kehamilan. Sering berkemih ini merupakan akibat peningkatan sensitifitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kmpresi pada kandung kemih ( Bobak, dkk, 2005 ). SALURAN CERNA Sistem pencernaan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

a. Mulut : gigi hiperemi, berongga dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan proliferasi jaringan ikat ( Bobak, dkk, 2005 ) b. Gigi : menurut Hamilton ( 1995 ), pada kehamilan, saliva yang terbentuk bersifat asam sehingga kemungkinan karies gigi meningkat. c. Nafsu makan : nafsu makan berubah selama ibu hamil. Pada trimester pertama sering terjadi penurunan nafsu makan akibat nausea dan / atau vomitus. Gejala ini muncul pada sekitar setengah jumlah kehamilan dan merupakan akibat perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar hCG dalam darah. Pada trimester kedua, nausea dan vomitus lebih jarang dan nafsu makan meningkat d. Esofagus, lambung, dan usus halus : Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi asam hidroklorida ( Bobak, dkk, 2005 ). Peningkatan produksi progesteron menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun, sehingga terjadi regurgitasi esofagus, peningkatan waktu pengosongan lambung dan peristalsis balik. Akibatnya wanita tidak mampu mencerna asam atau mengalami nyeri ulu hati ( pirosis ) ( Bobak, dkk, 2005 ). Peningkatan progesteron ( yang menyebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan peristalsis ) menyebabkan absorsi air di usus besar meningkat sehingga dapat terjadi konstipasi . Selain itu, konstipasi merupakan akibat hipoperistalsis ( perlambatan usus ), pilihan makanan yang tidak lazim, kurang cairan, distensi andomen akibat kehamilan, dan pergeseran usus akibat kompresi ( Bobak, dkk, 2005 ). e. Kandung empedu dan hati Kandung empedu cukup sering distensi akibat penurunan tonus otot selama masa hamil. Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu biasa terjadi ( Bobak, dkk, 2005 ). f. Rasa tidak nyaman di abdomen Perubahan pada abdomen yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman meliputi panggul berat atau tertekan, ketegangan pada ligamentum teres uteri, flatulen, distensi dan kram usus, serta konstraksi uterus ( Bobak, dkk, 2005 ). PERNAFASAN Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk

saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan. Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada). Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu. KULIT Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Pada masa kehamilan, terjadi perubahan pada kulit yang sangat berbeda antara satu wanita dengan wanita lain. Sebagian dari pertambahan darah mengalir kekulit. Kulit menjadi lebih hangat dan sering berkeringan. Warnanyapun menjadi agak gelap yang disebabklan oleh meningkatnya pasokan darah. Hampir semua wanita mengalami perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap. Tingkat perubahannya sangat tergantung pada warna kulit asli anda. Wanita berambut pirang, merah dan merah tua yang berkulit pucat mengalami sedikit perubahan, sedangkan mereka yang berkulit kuning atau gelap akan semakin bertambah gelap. Pusar juga semakin gelap dan menyembul keluar. Sebuah garis tipis yang memanjang kebawah muncul ditengah perut. Garis ini memudar tidak lama setelah melahirkan lalu hilang sama sekali beberapa bulan kemudian. Sebagian besar kulit kembali ke warna aslinya setelah melahirkan, kecuali area puting susu, genitalia dan perut. Stretch-marks akan muncul di payudara, perut, paha dan pantat pada sebagian besar wanita. Tanda-tanda ini berwarna merah muda pada waktu hamil tetapi setelah malahirkan bentuknya mengecil berwarna keperakan.

METABOLISME TUBUH
Metabolisme (bahasa Yunani: , metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. 1. Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita hamil meninggi hingga 15%-20%, terutama pada trimester akhir. 2. Keseimbangan asam alkali (acid bace balance) sedikit mengalami perubahan. 3. Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. 4. Hindari arang, seorang wanit hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang kala dijumpai glukosa suria yang mengingatkan kita pada diabetes militus. 5. Metabolisme lemah juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai 350mg/lebih per 100 cc. 6. Metabolisme mineral Kalsium Fosfat Zat bezi Air : dibutuhkan rata-rata 1,5 g sehari : dibutuhkan rata-rata 2 g/hari : dibutuhkan tambahan zat bezi kurang lebih 800 mg/30- 50 per hari : wanita hamil cenderung mengalami ratensi air 7. Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg 8. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi 9. Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein

Anda mungkin juga menyukai