Anda di halaman 1dari 6

Tugas Teknik Penyuntingan Audio Alat Instrumen Musik dan Frekuensinya

Disusun oleh: Muhammad Widya Jatmika Febrianto P Nugroho Asepta D Nurcahyo Henry B Saputra Ardhi Murdhian

Program Studi Matekstosi Jurusan Penyiaran

SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2010

Alat musik Alat musik, menurut artikel di wikipedia, merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Alat musik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
1.

Alat musik berdasarkan sumber bunyinya

Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung

Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika, trombone.

Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi

Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana

Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass listrik

2.

Alat musik berdasarkan cara memainkan

Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah terompet dan suling.

Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada), drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).

Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.

Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek dawai.

3.

Alat musik tekan Sebenarnya 'alat musik tekan' tidak termasuk kategori mana pun. Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu: menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, 'alat musik tekan' antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci (keyboard).

4.

Alat musik elektronik Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat musik yang menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.

5.

Single band Pesatnya perkembangan teknologi digital menyebabkan lahirnya alat-alat perangkat dengan kegunaan yang lebih efesien dan efektif seperti alat musik single band. Alat musik ini sangat praktis karena cukup dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama (style), beragam suara, dan fasilitas simple recording. Yamaha menamakan perangkat ini dengan portasound (portable sound). Sementara Roland menyebut sebagai electone (electric tone).

Frekuensi Alat Musik Masing-masing alat musik memiliki rentang frekuensi tertentu. Frekuensi gelombang suara yang dihasilkan oleh sebuah alat musik terdapat dalam sebuah rentang frekuensi. Mengetahui hal ini dapat berguna untuk menentukan microphone yang tepat digunakan dengan alat musik tersebut. Hal ini akan menghasilkan perekaman suara yang berkualitas hi-fi dan natural. Sebagai contoh sebuah gitar yang telah tertala masing-masing senarnya memiliki nada yang berbeda. Seacara berurutan mulai dari senar pertama sampai senar keenam yaitu e, B, G, D, A, dan E. Dalam besaran frekuensi nilainya 330 Hz, 247 Hz, 196 Hz, 147 Hz, 110 Hz dan 82 Hz. Sedangkan beberapa frekuensi untuk drum adalah bass drum, bottom sekitar frekuensi 60 Hz 80 Hz, slap atau click nya sekitar 3 6 kHz, snare drum, bunyi kayu sekitar 300 Hz, dan bunyi rim sekitar 1.5 2.5 kHz. Ketika sebuah alat musik memiliki rentang frekuensi yang luas maka dimungkinkan untuk menggunakan beberapa microphone sebagai contoh pada alat musik drum. Beberapa alat musik dan frekuensi yang dihasilkannya antara lain sebagai berikut. WINDS Pipe Organ : 16 Hz 8372 Hz Bass Saxophone : 58 Hz 279 Hz Basson : 58 Hz 622 Hz Bass Trombone : 61,7 Hz 622 Hz Bass Clarinet : 73,4 Hz - 659 Hz French Horn : 110 Hz 698,4 Hz English Horn : 174,6 Hz 972,3 Hz Trumpet : 164,8 Hz 1046,5 Hz Clarinet : 196 Hz 1864,4 Hz Soprano Saxophone : 207,6 Hz 2217,4 Hz Oboe : 233 Hz 1568 Hz Flute : 261,6 Hz 2349,3 Hz Piccolo : 587,3 Hz 4186 Hz STRINGS Piano 88 notes : 27,5 Hz 4186 Hz HUMAN VOICES Bass : 82,4 Hz 323 Hz Baritone : 110 Hz 370 Hz Tenor : 131 Hz 523 Hz Alto : 174,6 Hz 698,4 Hz Mezzo Soprano : 247 Hz 880 Hz Coloratura Soprano : 261,7 Hz 1397 Hz Cello : 65,5 Hz 659 Hz Viola : 131 Hz 1318,5 Hz Violin : 195,9 Hz 1975,5 Hz PERCUSSIONS Tympani : 82,4 Hz 196 Hz Calliope : 261,6 Hz 1478 Hz Tubular Chimes : 164,8 Hz 764 Hz Celeste : 261,6 Hz 2093 Hz

Berikut ini adalah tabel rentang frekuensi yang dihasilkan dari berbagai alat musik yang diambil dari artikel di wikipedia.

Anda mungkin juga menyukai