Allah memelihara Al-Quran pada saat diturunkan 3. Allah memelihara Al-Quran pada hati Rasulullah SAW.
4. Allah memelihara Al-Quran pada saat Rasulllah smpaikan, tilawahnya yang dijaga dari segala kesalahan dan krusakan
BAB 2: QAIDAH-QAIDAH UMUM DALAM MENGHAFAL AL-QURAN BAB 3: LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS DAN MUDAH DALAM MENGHAFAL.
Waktu yang paling afdhol yaitu waktu sahur (pukul 03.00) dan bada sholat shubuh.
Ibnu Jamaah berkata: Waktu yang paling baik menghafal Adalah waktu sahur, yang paling baik untuk meneliti adalah dipagi hari, yang paling baik menulis di siang hari, untuk mutholaah dan mengulang dimalam hari.
Ismail bin Abi Uwais berkata: jika engkaui ingin menghafal sesuatu, tidurlah, dan bangunlah ketika sahur, niscaya akan dapat cahaya ilmu, engkau tidak akan lupa selamanya. Insya Awllooh
Tempat yang paling utama dalm menghafal adalah masjid, karena pandangan terjaga, teling terpelihara, begitupun lisan/ucapan terpelihara. Menghafal dimasjid boleh juga sambil berjalan2 antara tiang2 masjid, pojok2 masjid, karena akan melahrkan aktifitas dan gerak seluruh tubuh. Diutamakan tempat yang jauh dari kesibukan, gambar2, pemandangan, perhiasan. Tempat yang sejuk, ventilasi udara masuk. Bagitupun tamantaman, pepohonan, kebun. Sehingga mata menjadi enak dan nyaman. Boleh juga mengkaitkan tempat menghafal dengan surat yang sedang anda hafal. Misalkan menghafal surat Al-Isro di ruang belajar, An-Nahl di masjid, Ibrohim di perpustakaan, dan lain-lain. Dianjurkan anda menghafal ditempat-tempat mulia dalam sejarah Islam, di Makkah, Masjid Nabawi, maqam Rasulullah SAW.
: ( ))... : ... (
Amaliyah Takrir dapat menjaga hafalan baru dari kesalahan dan kekeliruan.
Takrir ada dua macam: 1. Membaca hafalan seacara sirr dalam hati. Biasanya dilakukan tanpa mengeraskan suara. 2. Membaca hafalan dengan suara yang lantang, dan sempurna. Hafalan yang diulang dengan mengeraskan suara sangat dianjurkan, bahkan boleh dilakukan sampai 10-100 kali. Sebagaimana yang dilakukan para ulama kita dalam menghafal Al-Quran, hadis, dan pelajaran2 mereka.
Hafalan yang dilakukan secara teratur setiap hari lebih baik dari pada terputus-putus.
Diantara pengecualian kaidah ini adalah: 1. Rehatkan waktumu dalam sepekan 1 hari untuk refreshing. Dengan merehatkan waktu, tubuh, dapat menjaga kebugaran dan memaksimalkan anggota tubuh yang lain. 2. Engkau menentukan satu waktu tertentu dalam menghafal, kemudian engkau istirahat beberapa waktu setelahnya setelah itu memulai menghafal kembali. (diutamakan dibawah kendali/bimbingan guru pendamping 3. Jangan paksakan diri menghafal dalam kondisi stress dan bosan. Lakukanlah aktifitas lain yang dapat menghilangkan keadaan itu, kemudian setelah baik, mulailah menghafal kembali.
Hafalan yang lambat, tenang/kalem, teliti, lebih baik dari hafalan yang cepat-cepat dan terburu-buru.
Seorang yang ingin menghafal Al-Quran seyogianya menggunakan kaidah ini, ketika awal kali menghafal, cobalah baca secara teliti, kemudian ulangi kembali dengan kalem dan tenang, jangan segera buru-buru ingin cepat selesai. Hafalan yang dilakukan dengan lambat dan kelem ini maka akan mendapt hasil yang berkualitas di masa yang akan datang. Al-Khatib Al-Baghdadi berkata: seyogyianya mereka yang ingin menghafal AlQuran mengokohkan hafalannya, tidak terburu-buru, menghafal sedikitsedikit terlebih dulu sesuai kemampuannya dan coba memahami ayat perayat. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-furqan ayat : 32.
Senantiasa menyertai hafalan dan bacaan dengan Amal sholeh, ketaatan dan meninggalkan mashiyat
Orang yang selalu taat akan menerangi hatinya, menimbulkan ketenangan, hatinya akan bersih dan jauh dari kotoran, sehingga ketika menghafal dia siap untuk menerima Al-Quran. Ibnu Masud berkata: aku menduga, seorang hilang ilmunya disebabkan ilmu yang telah diketahuinya, kemudian dia melakukan perbuatan buruk/maksiyat.. Perhatikanlah firman Allah dalam surat: Al-Maaidah ayat 13....
Memiliki motifasi yang kuat, dan keinginan yang menggebu-gebu dalam menghafal Al-Quran.
Beberapa faktor yang dapat di ketahui untuk menumbuhkan semangat tsb: 1. Mengetahui pahala dan ganjaran, dan tingkatan di syurga nanti bagi mereka yang menghafal Al-Quran. 2. Berlomba-lomba dalam kebaikan 3. Mengetahui kedudukan seorang yang hafal Al-Quran dan keutamaan surat yang di hafal.. 4. Menyandarkan hafalan dengan tujuan, dan membatasi tujuan tersebut dari hafalan Al-Quran..
Senantiasa mengharapkan ridho Allaah dengan doa, Dzikir, dan meminta pertolongan-Nya.
Perbanyaklah doa untuk bisa hafal Al-Quran setiap sholat lima waktu, minta juga doa dari orang tua agar di doakan menjadi orang yang hafal AlQuran, dan tentunya dari guru-guru yang sudah mengajrkan kita Al-Quran untuk bisa hafal Al-Quran