Anda di halaman 1dari 1

16

Senangnya Hatiku...Semua Nilai Memuaskan


PADA hari Sabtu, 23 Juni 2012 serentak pembagian buku lapor di setiap sekolah SD dan SMP, hari itu sangat mendebarkan dan membahagiakan bagi semua peserta didik. Di sekolah SMP Negeri 2 Duapitue yang dulunya bernama SMP Standar Bila sekarang telah berbenah menjadi sekolah bertaraf nasional dan menyedikan sarana informasi melalui satelit atau internet hotspot. Perkembangan dunia internet saat ini sangat menguntunkan bagi guru, anak didik dan sekolah itu sendiri. Seperti perancangan sebuah situs blog yang murah meriah. Penulis adalah pemrakarsa dan mencoba merancang sebuah situs blog yang mana bisa digunakan sebagai sarana pemersatu dan informasi dari sekolah itu sendiri. Adapun alamat sekolah SMPN 2 Duapitue, smpn2duapitue.blogspot.com yang didesain oleh penulis dan SMPN 1 Watangpulu yaitu smpn1watanpulu.blogspot.com dan facebook grups; smpn1watangpulu dan twitter.com/ @smppn1watangpulu. Adalah Asrul siswa kelas 7G SMPN 1 Watang Pulu, yang merasa senang dan terkesan dengan adanya blog ini,senangnya hatiku pak...tiap minggu saya bisa tahu informasi tentang siswa dan pertemanan serta nilaiku sangat memuaskan, ungkapnya. Ada lagi Salmiati yang meraih peringkat satu kelas 7G mendapatkan semangat baru dan selalu senang dengan pelajaran TIK yang semua itu ditambah dengan doa-doa karena bermanfaat sekali di kegiatannya setiap hari. Guru SMPN 2 Duapitue Nurhaeni, S.Pd sangat senang dengan informasi dunia pendidikan lewat internet, dan saat ini kita bisa mengekspresikan ide-ide materi dan teori dengan pola pembelajaran yang bervariasi. saya suka membaca di situs internet seperti www.fajar.co.id atau www.tribunnews.com semua ada, ujarnya.Karena itu semua anak didik pasti senang karena nilainya memuaskan. Disini penulis berharap ada asa dan impian bagi anak didik untuk lebih mening katkan kinerja cara belajarnya baik dalam kelas maupun diluar kelas, jadi semua pada senang dapat nilai dan guru juga senang memberikan nilai. (*)

Penulis: Suliandi, S.Pd.i Pengajar TIK di SMPN 1 Watang Pulu Blog: suliandio7.wordpress.com, andiofoto.blogspot.com twitter: @andi_bila

ILMU SEJARAH

OPINI PUBLIK

Dalam 5 Tahun, Malaysia 7 Kali Klaim Budaya Indonesia


WAKIL Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Windu Nuryanti mengatakan, sepanjang tahun 2007-2012 sedikitnya Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya Indonesia sebagai warisan budaya negaranya. "Sejarah klaim-mengklaim kebudayaan itu memang cukup panjang, dalam catatan saya sudah tujuh kali," kata Windu di gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (19/ 6/2012). Windu menjabarkan klaim Malaysia dimulai pada November 2007 terhadap kesenian Reog Ponorogo. Selanjutnya pada Desember 2008, saat itu Malaysia mengklaim lagu "Rasa Sayange", disusul dengan batik yang diklaim Malaysia pada Januari 2009. "Masih ada Tari Pendet dari Bali dan alat musik angklung yang juga diklaim oleh mereka," ujarnya. Selain kesenian, kata dia, klaim semena-mena juga dilakukan Malaysia pada Beras Adan. Padahal beras tersebut asli dari Nunukan, Kalimantan Timur, tetapi dijual Malaysia dengan merek Bario Rice. Yang terhangat adalah klaim negeri jiran atas Tari Tor-tor dan Gondang Sambilan yang merupakan kesenian asli dari Sumatera Utara. "Mereka menyatakan tidak mengklaim Tari Tor-tor, tapi hanya mencatat. Kami minta secara tertulis maksud mereka mencatat itu dalam kategori apa," kata Windu. Malaysia merupakan negara tetangga dekat Indonesia dengan populasi mencapai sekitar 25 juta jiwa, terdiri dari etnis China, Melayu, dan India. Sejumlah suku di Indonesia, seperti Mandailing, Jawa, Bugis, dan lainnya, juga sudah sejak lama bermigrasi ke Malaysia dan tetap menjaga adat istiadat hingga saat ini. Beberapa pihak menyebutkan, seni Tari Tortor dibawa oleh warga Indonesia dari Suku Mandailing ke Malaysia sekadar untuk diperkenalkan.(***)

Duh, Anak Pejabat Terima Beasiswa Miskin


DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyoroti adanya dugaan anak oknum pejabat di Kabupaten Manggarai Timur, khususnya di Kecamatan Pocoranaka, yang menerima bantuan beasiswa miskin (BSM) yang dicairkan belum lama ini. Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Frumensius Frederik Anam, saat diminta tanggapannya tentang hal ini, Rabu (20/6/2012), mengatakan, yang layak menerima BSM adalah anak dari orangtua kategori miskin. Sementara anak dari orangtua yang berstatus pegawai negeri tidak layak menerima BSM tersebut. Namun, di Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, ditemukan anakanak dari pejabat yang menerimanya. "Kami sangat menyesali kinerja dari aparat pemerintah di Manggarai Timur, di mana anak dari orangtua yang berstatus PNS menerima bantuan BSM, sementara anak sekolah dasar dari orangtuanya miskin tidak menerima," ungkapnya. Komisi C akan memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Manggarai Timur dengan menggelar rapat kerja terkait dengan laporan dari masyarakat.(***)

Widbook, Jejaring Sosial Pecinta Buku


BENARKAH para pengguna jejaring sosial umumnya tidak suka sesuatu yang terlalu panjang? Tampaknya ini mesti dipikir ulang. Pasalnya, sebuah situs jejaring sosial baru bernama Widbook, kini hadir sebagai platform untuk saling berbagi buku. Ketika Okezone mencoba mengunjunginya di alamat www.widbook.com, situs ini menyambut dengan tagline "write, read and share." widbook dikatakan merupakan jejaring sosial untuk menemukan buku, mempublikasikannya sendiri dan menyebarkan ide-ide. Pengguna bisa bergabung dengan mudah ke dalam jejaring sosial ini. Hal yang diperlukan hanyalah nama, alamat email serta kata kunci yang ingin digunakan. Setelah mendaftarkan semua itu, maka pengguna akan diantar menuju halaman berikutnya. Kemudian pengguna bisa mencari teman Facebook-nya yang telah aktif dalam Widbook dan tetap terhubung. Hal yang paling menyenangkan dari tahapan ini adalah, pengguna bisa memilih genre tulisan favoritnya dari beberapa opsi, misalnya "Literature", "Sports" dan "Technology & Internet". Tidak hanya sekedar menulis, pengguna juga meng-update status serta membaca buku karya pengguna lain. Sebelum menulis sebuah buku, pengguna bisa mengatur siapa saja yang boleh melihat buku karyanya dan bolehkah orang berkomentar mengenai buku itu. Fitur yang menarik adalah kolaborasi yang memungkinkan sesama pengguna Widbook menulis dalam satu buku digital. Fitur kolaborasi ini membuat Widbook layaknya sebuah crowdsourcing. Pengguna yang mengaktifkan fitur ini bisa merevisi tulisan orang lain dalam bukunya, agar tetap sesuai dengan tema. Dilansir Mashable, Sabtu (2/6/ 2012), pengguna juga bisa mempublikasikan bab yang telah ditulisnya, meski masih belum selesai. Selain itu juga ada pilihan untuk membagikan buku itu pada jejaring sosial lain seperti Facebook, Twitter, Google+ serta Pinterest. Saat ini situs Widbook masih dalam bentuk beta. Jika menulis sebuah buku, pengguna belum bisa mengeluarkannya dari dalam situs. Namun, fungsi ini akan tersedia setelah Widbook meluncur keluar dari versi beta. Situs ini dibuat oleh start up Incubator Y Combinator yang juga mengelola Reddit dan Dropbox di masa awal. (***)

ITS Manfaatkan Sampah Jadi Pembangkit Listrik


INSTITUT Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, memiliki cara baru untuk menanggulangi sampah di sekitar kampus mereka. Bertepatan dengan pelaksanaan Gugur Gunung ITS jilid 3, sebuah Rumah Kompos dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) resmi didirikan oleh ITS. Pimpinan PLTSa ITS Bambang Sudarmanta mengatakan, jumlah sampah yang dihasilkan civitas academica ITS cukup tinggi. Dalam sehari, petugas kebersihan dapat mengumpulkan dua hingga empat meter kubik sampah organik maupun non-organik. Jumlah sebesar itu tentunya cukup berpotensi besar bila dikelola dengan baik. "Prinsip kerja dari PLTSa sendiri hampir sama dengan PLTU. Bedanya, bahan bakar PLTSa bukanlah batu bara melainkan sampah. Uap dari pembakaran sampah kami gunakan untuk menggerakkan turbin yang akhirnya menghasilkan listrik," ujar Bambang, seperti disitat dari ITS Online, Sabtu (23/6/ 2012). Energi yang dihasilkan PLTSa ITS ternyata cukup memuaskan. Sebesar tiga kilowatt (kW) adalah kapasitas yang biasa dihasilkan PLTSa ITS hingga saat ini yang cukup untuk menerangi sepanjang jalan asrama mahasiswa ITS selama dua jam. "Ada 11 tiang lampu di asrama mahasiswa dengan kebutuhan daya sebesar 125 watt tiap lampunya," katanya menjelaskan. PLTSa hanya menggunakan sampah nonorganik. Sementara sampah jenis organik dialihkan untuk proses composting. Awalnya, sampah organik yang sudah ditimbun dihancurkan menggunakan mesin diesel, kemudian ditimbun kembali sekira 15-20 hari. Untuk mempercepat proses pengomposan, di bawah tempat penimbunan disisipkan pipa paralon sebagai saluran udara yang nantinya akan dialiri oksigen. "Dengan ini, kita juga tidak perlu lagi membolak-balik timbunan kompos," tutur Ketua Pelaksana Rumah Kompos ITS Susi Agustina Wilujeng. Hasil pengomposan sampah organik tersebut digunakan sebagai pupuk. Tanaman di ITS tidak lagi menggunakan pupuk buatan dan pestisida. "Jadi, sampah ITS tidak terbuang percuma," ungkapnya.(***)

Anda mungkin juga menyukai