Anda di halaman 1dari 1

12

Tanggung Jawab Seorang Guru dan Anak Didik


MEMBERIKAN DASAR KEPEMIMPINAN KEPADA ANAK DIDIK ULUALE Pada hari Senin 1 Oktober 2012 yang biasa setiap hari ini diadakan upacara penaikan bendera dari semua dinas dan lembaga pemerintahan di Indonesia. Inilah yang menjadi momentum bagi siapapun untuk mengingat sejarah proklamasi dan tanggung jawab yang dibebankan tanggung jawab kepada anak didik dari seorang guru dan orang tua. Adapun tanggung jawab seorang guru lebih banyak di sekolah daripada di rumah sendiri. Guru harus lebih mengedepankan kepentingan sekolah atau kelas daripada mengorbankan satu anak didik yang bolos sekolah atau melanggar dalam kelas sama temannya. Khususnya di SMP Negeri 2 Duapitue, Nuraeni, S.Pd guru mata pelajaran TIK, anak didik yang baik dan hebat adalah berani mempertang gungjawabkan bukan berani mempertanggung jahatkan kesalahannya dan hati-hati berbicara kepada guru alias sopan dan saya lewat teknologi informasi dan komunikasi semangat belajar lebih cenderung kalau dia melihat komputer didepannya, lagi pula saat ini SMP Negeri 2 Duapitue sudah memiliki antena satelit untuk internet dan punya blog, sekarang masih didesain oleh Suliandi,S.Pdi yaitu staf redaksi metrolacak, imbuhnya. Dasar kepemimpinan anak yang umumnya berasal dari kedua orangtua anak itu sendiri. Karena anak yang pintar belum tentu baik, sedangkan anak yang baik belum tentu selalu benar. Kedua orang adalah guru dan guru adalah orangtua anak itu di sekolah. Jadi Guru juga harus menguasai jiwa, sikap dan sifat anaknya di dalam kelas maupun di luar kelas. Contoh, anak didik harus bisa berani siapa nama asli walikelasnya?, dimana rumahnya?, siapa nama anak dan keluarga?, dimana dia selalu berada?, apakah dia memilik facebook atau blog?, dan pertanyaan lain yang memancing dia untuk cari tahu. Anak didik yang berani berbuat harus rela menanggung akibat dan resikonya. Contoh anak didik sekarang ini tidak lagi memandang guru sebagai orangtuanya yang ada hanya di dalam kelas saja, ketemu saja pun terkadang acuh atau cuek jika berpapasan dengan gurunya, kecuali kalau ada maunya. Banyak anak didik tidak tahu berdoa kepada kedua orangtuanya apalagi tidak atau malas ucap berterima kasih

Suasana ruang kelas 8G saat mata pelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Watangpulu. --dok andi-kepada kedua orangtuanya. Usman, S.Pd staf pengajar olahraga di SMP Negeri 1 Watangpulu, kalau anak didik itu tidak mendengar apa yang diucapkan gurunya, berarti otaknya sudah pindah ke perutnya alias anak didik kurang waras, dalam pepatah bugis melo mancaji tau dan na mancaji tai mi, tapi itu semua tergantung dari sikap kita sebagai guru yang lebih bijaksana, ujarnya. Jadi, yang salah disini sebenarnya siapa, guru, orangtua, atau anak didik itu sendiri. Yang jelas kita harus bisa mempertanggungjawakan apasaja yang diperbuat, demi masa depan anak itu, nama baik kedua orang tua dan kenangan guru di setiap pertemuan di sekolah. (@andi_bila)

DILARANG KETAWA TERBAHAK

Ciuman Terakhir Daeng


Preman dengan tampang bringas berhenti ditengah jembatan TELLO dan bertanya kepada wanita.. Preman: "Mo ko bikin apa, Cewek?" Wanita: "Mo ka bunuh diri, Daeng!" Preman: "Kalo begitu kasih ka pale ciuman trakhirmu nah, mau ji to dek cium ka?" Lalu cewek itu mencium dengan penuh gairah. Preman pun senang dan bertanya lagi. Preman: "Ciumanmu hot skali, Dek! Kenapa ko mau bunuh diri? Cantikmu lagi dan bodymu bagusna lagi, kan sayang to dek..!!" Wanita: "Sedihka, Daeng..! Ka Orang tuaku nda mengerti perasaanku Daeng, na larangka pake baju perempuan kodong padahal ku sukaki kayak perempuan Daeng..." Preman: "Cuih..Cuiiiih...setangg!!! Ternyata ko banci pale.!! Songkolo!! Pigi moko bunuh diri saja kalo tidak saya yang bunuhko itu setanggg..!!"

JK: Pendidikan Sulsel Masih Rendah Ditolak Dimana-mana


MANTAN Wakil Presiden RI Yusuf Kalla menilai tingkat pendidikan di Sulawesi Selatan masih rendah karena pelajar asal Sulsel masih sulit bahkan ada yang ditolak untuk mendaftar di perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa. "Tingkat pendidikan Sulsel rendah ditolak dimanamana utamanya saat mendaftar perguruan tinggi," ungkap JK dihadapan tamu undangan acara tersebut. Menurutnya, pendidikan merupakan paham yang memberikan tingkat persaingan baik antar daerah dan negara sehingga jika pendidikan di suatu daerah tidak maju maka daerah itupun akan terus berada di bawah daerah maupun negara lain. Ketua Umum PMII ini menambahkan, ilmu pengetahuan itu terus berkembang sehingga diperlukan pembaharuan dan up to date dalam segala bidang pengetahuan. Ia juga menambahkan bahwa pendidikan tidak harus gratis tapi juga berkualitas meskipun harus diperoleh dengan harga yang mahal untuk menghasilkan generasi baik dan juga menjadikan pelajar Sulsel tidak canggung saat bersaing dengan pelajar dari daerah lain. (***)

Anggaran Pendidikan di DKI Dengan Sulsel Bagai Langit dan Bumi


ANGGARAN pendidikan sekolah di Sulawesi Selatan dibanding di DKI Jakarta, seperti langit dan bumi atau jauh panggang dari api.Kami memperoleh anggaran dari APBN setiap siswa Rp 1,1 juta setiap tahunnya,tutur Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sulawesi Tengah,Ridwan, mendampingi Kadis Pendidikan Sulawesi ketika meninjau system pendidikan di SMA Negeri 65 di Jl.Panjang, Kebon Jeruk,Jakarta Barat, Pernyataan ini disampaikan setelah memperoleh penjelasan anggaran pendidikan di DKI Jakarta yang sudah memberlakukan Wajib belajar (Wajar) 12 tahun. Setiap siswa swasta dari keluarga tidak mampu memperoleh bantuan Rawan Putus Sekolah (RPS) Rp 240.000/siswa/bulan atau (2,8 juta) setiapsiswa setiap tahun. Sedang untuk SMA Negeri Rp 400 ribu/siswa/ bulan. Sedang untuk SMK bervariasi antara Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu/bulan/ siswa disesuaikan dengan jurusan bidang pendidikannya, Jadi dengan anggaran bantuan baik kepada siswa swasta maupun siswa di sekolah negeri, tidak ada lagi siswa SMA,SMK Negeri maupun Swasta yang droup out karena tidak ada biaya.Anggaran pendidikan di DKI Jakarta mencapai Rp 8 triliun atau 30 persen lebih dari APBD DKI. Dan Pemprov tidak menggunakan anggaran APBN,jelas Alex Usman mewakili Ka. Sudin Dikmen Jakarta Barat. Mendengar penjelasan ini rombongan Kepala Dinas Kabupaten sebanyak 30 orang yang dipimpin Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Tengah, Abdullah Djabar, menggeleng-gelengkan kepala. Uang bantuan untuk siswa di Sulawesi Tengah dari APBN melalui bantuan rintisan BOS SMA/SMK Rp 125.000/siswa/tahun dan BKM Rp 65.000/siswa/ bulan.APBD kami di Sulawesi Tengah baru mencapai Rp 280 miliar,belum sebesar DKI Jakarta,ujarnya. Namun ia optimis, jika ada rasa kebersamaan disemua pihak, tidak hanya wajib belajar 12 tahun dapat dilaksanakan, kelengkapan peralatan pendidikan juga bisa menyerupai di Provinsi DKI Jakarta.Masih ada beberapa yang belum dimiliki di SMA/SMK seperti di DKI Jakarta. Dn study banding ini akan menjadi masukan dan dorongan untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Tengah karena jumlah siswa mencapai 376.000 siswa.kata Abdullah Djabir. Ke 30 kepala dinas Kabupaten dan Kadis Pendidikan Povinsi Sulawesi Tengah Study memperagakan dan mencermati operasional peralatan canggih di SMA Negeri 65 seperti allat Global Fiture Learning (GFL). Alat ini bisa mendeteksi ketekunan belajar anak dan menentukan bakat siswa (merekam elektro anak), tidak itu saja juga bisa tersambung (terkoneksi) ke Hand Phone orangtua..Jadi orangtua mengetahui ketekunan anaknya termasuk bakat anak. Ini bisa jadi pertimbangan orangtua untuk tidak memaksakaan anaknya ke bakat yang tidak sesuai. Di sekolah ini dilengkapi LCD Projector dan Multi Media Education Systim (MMES) Alat Empat Dimensi ini untuk memudahkan mata pelajaran Biologi serta Kimia yang dapat terkoneksi ke 82 negara, Dengan menggunakan kacamata yang harus diaktifkan. Caranya tombol kecil di gagang kacamata sebelah kiri harus ditekan. Dan tidak sedikit para kepala dinas se Sulsel itu dipandu termasuk ketika mempraktekan perpustakaan elektrik,setiap ruang belajar dilengkapi CCTV termasuk di halaman sekolah. Dan dipintu masuk kelas dilengkapi finger print.Alat ini lebih canggih dari alat lain termasuk handkey dan tidak perlu menggunakan PIN masing-masing siswa..Kami juga sedang menyiapkan pengadaan Pesona Asismatik ,untuk memudahkan guru membuat soal. tutur Alex Usman.(***)

Hitung Coca Cola


Seorang bapak menyuruh anaknya Aco yang masih berusia 6 tahun. Bapak: "Aco... Sini nak.. Ini uang pi ko beli cocacola di warung, 1 utk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau... jadi brapa semua cocacolanya?" Aco: "3 bapak.." Dgn polosnya.. Bapak: "Bapak ulang nah.. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau... jadi brapa smua cocacolanya..?" Aco: "3 bapak.." Bapak: "Aco.. Aco.. Dongomu itu! Apa ji ko belajar di sekolah.. Coba ko hitung lagi, klo salah lagi bapak cubit ko, Co.. 1 untuk bapak, 1 untuk ibu, 1 untuk kakak trus 1 untuk kau... jadi brapa smua cocacolanya..?" (Dengan nada emosi...) Aco: "3 bapak.." Bapak: "Dongo mentong kau, aco" sambil mencubit aco.. "Brapa smuanya?!!" Aco: (Sambil menangis): "3 ji cocacola bapak... mauka minum fanta saya..."

Anda mungkin juga menyukai