Anda di halaman 1dari 5

1) Morfologi Enterobacter sakazakii adalah bakteri Gram negatif a n a e r o b fakultatif berbentuk batang pendek (0,5 -1,0 x 1,0-3,0 m) dengan

pigmen warna kuning, tidak membentuk spora dan memilik kapsul y a n g menyelimuti Di tubuhnya sebagai

mekanisme

pertahanan

diri.

m e d i a pembiakan, koloninya nampak licin

berlendir namun juga terkadang kering.

Taksonomi Bacteria kelas Ordo Familia Genus Species

: Kingdom :Phyllum Proteobacteria :Gamma Proteobacteria :Enterobacteriales :Enterobacteriaceae :Enterobacter :Enterobacter sakazakii

Pada tahun 1980 Enterobacter sakazakii ditemukan sebagai spesies j e n i s b a r u d a r i f a m i l i e n t e r o b a c t e r i a c e a e b e r d a s a r k a n p e r b e d a a n a n a l i s a hibridasi DNA, reaksi biokimia dan uji kepekaan terhadap antibiotik. Secara b i o k i m i a d i t a n d a i d e n g a n k e m a m p u a n m e r e d u k s i n i t r a t m e n j a d i n i t r i t , meragikan glukosa, dan menghasilkan asam, gas (Nugroho, 2008)

Morfologi dan Sifat Biakan


Enterobacter sakazakii adalah bakteri Gram negative, anaerob fakultatif, berbentuk batang pendek (0,5-1,0 x 1,0-3,0 m) dengan pigmen warna kuning, tidak membentuk spora, bersifatmotil, memiliki flagella peritrik, sel tunggal atau bergandengan, dan memilik kapsul yangmenyelimuti tubuhnya sebagai mekanisme pertahanan diri Di media pembiakan, koloninya nampak licin berlendir namun juga terkadang kering.Morfologi koloni E. sakazakii pada media Trypthon Soy Agar / TSA dari Oxoid: bahwa E.sakazakii membentuk koloni berbentuk bulat dan berwarna hijau. Koloni E. sakazakii keringmukoid dan liat seperti karet

EpidemiologiE.Sakazakii
Kejadian di duniaPada umumnya E. sakazakii pertama kali ditemukan pada tahun 1958 pada 78 kasus bayi denganinfeksi meningitis. Sejauh ini juga dilaporkan beberapa kasus yang serupa pada beberapa Negara.Peningkatan kasus yang besar di laporkan terjadi di bagian Neonatal Intensive Care Units (NICUs) beberapa rumah sakit di Inggris, Belanda, Amerika dan Kanada. Amerika Serikat Food Net survei 2002 memperkirakan bahwa tingkat infeksi Enterobacter sakazakii pada bayi dilaporkan adalah 1 per 100 000, sedangkan tingkat rendah antara berat lahir neonatus adalah8,7 per 100 000. Sebuah laporan dalam literatur berbahasa Inggris-1961-2003 menemukan bahwa25 dari 48 kasus (yaitu 52%) E. sakazakii yang diinduksipenyakit berada diantara bayi berat lahir rendah. Secara kolektif, ada sekitar 120 kasus individual didokumentasikan pada bayi dan anak-anak kurang dari 3 tahun. Data yang tersedia tidak memungkinkan rincian rinci jumlah kasus per bulan untuk bayi. Namun, ada beberapa data surveilans laboratoriumuntuk Inggris dan Wales, berdasarkan data tersebut diketahui tingkat kejadian perkiraan tahunanuntuk neonatus adalah 17,60 per juta penduduk selama periode 1992-2007. Untuk bayi usia 1-11 bulan, tingkat

kejadian diperkirakan adalah 2,06 per juta penduduk,dan di antara anak-anak 1-4tahun, 0,70 per juta penduduk.

Gejala Klinis
Laporan mengenai infeksi bakteri enterobacter sakazakii menunjukkan bahwa bakteri ini dapatmenyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi. Kelompok bayi yang memiliki risikotertinggi terinfeksi Enterobacter sakazakii yaitu neonatus (baru lahir hingga umur 28 hari), bayidengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)Enterobacter sp. merupakan patogen nosokomial yang menjadi penyebab berbagai macam infeksitermasuk bakteremia, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak,infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, osteomyelitis, dan infeksimata.Angka kematian akibat infeksi bakteri enterobacter sakazakii mencapai 40-80%. Sebanyak 50% pasien yang dilaporkan menderita infeksi bakteri enterobacter sakazakii meninggal dalam waktusatu minggu setelah diagnosa. Hingga kini belum ada penentuan dosis infeksi bakteri enterobacter sakazakii, namun sebesar 3 cfu/100 gram dapat digunakan sebagai perkiraan awal dosis infeksiGejala keracunan yang ditimbulkan oleh susu formula bayi tidak disebabkan oleh komponen biokimia atau bahan yang terkandung di dalamnya. Manusia dapat mengalami gejala keracunankarena susu tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri. Susu dapat menjadi media pertumbuhanyang baik bagi bakteri, karena di dalamnya terdapat komponen biokimia yang juga diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang.Selain bakteri enterobacter sakazakii, bakteri lain yang sering mengkontaminasi susu formulaadalah Clostridium botulinu, Citrobacter freundii, Leuconostoc mesenteroides Escherichia coliSalmonella agona, Salmonella anatum, Salmonella bredeney, Salmonella ealing, Salmonella Virchow, Serratia marcescens, Salmonella isangi dan berbagai jenis salmonella lainnya.Bahan enterotoxin diproduksi oleh beberapa jenis strains kuman. Dengan menggunakan kultur jaringan diketahui efek enterotoksin dan beberapa strain tersebut. Didapatkan 2 jenis strain bakteriyang berpotensi sebagai penyebab kematian, sedangkan beberapa strain lainnya non-patogenik atautidak berbahaya. Hal inilah yang mungkin menjelaskan kenapa sudah ditemukan demnikian banyak susu terkontaminasi tetapi belum banyak dilaporkan terjadi korban terinfeksi bakteritersebut.Meskipun infeksi karena bakteri ini sangat jarang, tetapi dapat mengakibatkan penyakit yangsangat berbahaya sampai dapat mengancam jiwa, di antaranya adalah neonatal meningitis (infeksiselaput otak pada bayi), hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak

berlebihan), sepsis (infeksi berat) , dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna). Sedangkan pada beberapakasus dilaporkan terjadi infeksi saluran kencing.Secara umum, tingkat kefatalan kasus (case-fatality rate) atau resiko untuk dapat mengancam jiwa berkisar antara 40-80% pada bayi baru lahir yang mendapat diagnosis infeksi berat karena penyakit ini. Infeksi otak yang disebabkan karenaenterobacter sakazakii dapat mengakibatkan infark atau abses otak (kerusakan otak) dengan bentukan kista, gangguan persarafan yang berat dan gejala sisa gangguan perkembangan. Gejala yang dapat terjadi pada bayi atau anak di antaranya:1. diare2. kembung3. muntah4. demam tinggi5. bayi tampak kuning6. kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis)7. mendadak biru8. sesak hingga kejang.Bayi prematur, berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) dan penderita dengan gangguankekebalan tubuh adalah individu yang paling berisiko untuk mengalami infeksi bakteri ini.Meskipun juga jarang bakteri patogen ini dapat mengakibatkan bakterimeia dan osteomielitis(infeksi tulang) pada penderita dewasa. Pada penelitian terakhir didapatkan kemampuan 12 jenisstrain bakteri enterobacter sakazakii untuk bertahan hidup pada suhi 58 C dalam proses pemanasan ehidrasi susu formula.Dan dampak lain dari bahaya bakteri ini bagi bayi yang baru lahir:1.menyebabkan enteritis (radang usus)2. sepsis (keracunan yang disebabkan oleh hasil proses pembusukan), dan3. meningitis (peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang)

Upaya Pencegahan dan Pengendalian


Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan menurut Taylor (2002) antara ain Hanya mempersiapkan formula susu dalam jumlah yang sedikit untuk tiap konsumsi gunamengurangi jumlah bakteri dan waktu kontak dengan suhu kamar; kenali perbedaan penyiapan formula susu bayi di rumah sakit, dimana biasanya mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh institus tersebut untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba pada susu Kurangi waktu kontak dengan suhu ruangan atau di luar suhu lemari pendingin sebelum pemberian pada bayi Kurangi masa penyimpanan pada suhu ruangan lebih dari 4 jam untuk m e n c e g a h pertumbuhan bakteri yang signifikan Sedangkan Forsythe (2005) mengatakan bahwa diperlukan quality control mikrobiologi yangketat selama proses produksi, distribusi dan penggunaan. Sangat penting memastikan

Bahwa formula susu bayi disiapkan secara good hygienic procedure serta meminimalisir jarak waktuantara penyiapan dan konsumsi untuk mengurangi resiko terinfeksi E. sakazakii. Selain itu dia jugamenambahkan bahwa higiene personal yang sering diabaikan serta

buruknya hygienic practicemenjadi penyebab utama terjadinya kasus penyakit. Hingga saat ini belum pernah dilaporkanadanya infeksi E. Sakazakii ditemukan pada produk pangan lain selain susu bubuk bayi.

Diagnose Laboratorium
Kultur dan Biokimia Blood agar plate ; koloni sedang-besar, putih-abu-abu, sedikit cembung, bulat, smooth, Anhaemolytis Mac Conkey agar plate ; koloni besar, putih-merah keruh, cembung, bulat, smooth, 2 x 24 jam mucoid. TSIA MEDIUM : Lereng : kuning Dasar : kuning Gas : positif

SIM MEDIUM : Sulfide : ngatif Indol : negative

Motility : positif/aktif Simon citrate : positif

Onithine decarboxylase : positif

Sumber. www.google.com

Anda mungkin juga menyukai