Anda di halaman 1dari 4

AIR RAKSA /HARGENTUM/ HG/ MERCURY

Merkuri dilambangkan dengan Hg, akronim dari Hydragyrum yang berarti perak cair. Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu kamar dan mudah menguap bila dipanaskan. Merkuri merupakan salah satu unsur logam yang terletak pada golongan II B pada sistem periodik, dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200.59. Logam merkuri dihasilkan secara alamiah diperoleh dari pengolahan bijihnya, Cinabar, dengan oksigen. SUMBER ALAMIAH DAN NON ALAMIAH 1. SUMBER ALAMIAH a. Pelepasan gas dari tanah b. Emisi dari gunung berapi c. Penguapan alami air 2. SUMBER NON ALAMIAH a. Yang memproses chlorin, b. Produksi Coustic soda, c. Tambang dan prosesing biji Hg, d. Metalurgi dan elektroplating, e. Pabrik Kimia, f. Pabrik Tinta, g. Pabrik Kertas, h. Penyamakan Kulit, i. Pabrik Tekstil, j. Perusahaan Farmasi k. Penambangan emas tradisional. l. Pada dunia kedokteran gigi sebagai bahan isian amalgam dan juga di bidang farmasi FAKTOR FAKTOR PENENTU RISIKO TOKSISITAS 1. Bentuk komposisi merkuri 2. Jalan masuknya ke dalam tubuh

3. Lamanya berkembang. 4. Konsentrasi 5. Umur penderita Contohnya adalah bentuk merkuri (HgCl2). Hal ini disebabkan karena bentuk divalent lebih mudah larut dari pada bentuk monovalen. Di samping itu, bentuk HgCl2 juga cepat dan mudah diabsorpsi sehingga daya toksisitasnya lebih tinggi. Semakin banyak dan semakin lama orang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi metil merkuri per hari, maka semakin berat gejala terjadinya penyakit karena toksisitas metil merkuri tersebut. Di samping itu, anak-anak lebih peka terhadap toksisitas metil merkuri ini daripada orang dewasa SKEMA PROSES MASUK DAN METABOLISME Hg DALAM TUBUH 1. SKEMA MASUK

2. SKEMA METABOLISME

EFEK LOGAM BERAT Hg PADA SISTEM FISIOLOGIS Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat. Efeknya tergantung pada bentuknya yakni : 1. Merkuri elemental (Hg) a. Inhalasi: paling sering menyebabkan keracunan b. Tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal. c. Intravena dapat menyebabkan emboli paru. d. Karena bersifat larut dalam lemak, bentuk merkuri ini mudah melalui sawar otak dan plasenta. Di otak ia akan berakumulasi di korteks cerebrum dan cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadi bentuk merkurik (Hg++ ) ion merkurik ini akan berikatan dengan sulfhidril dari protein enzim dan protein seluler sehingga menggangu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan. 2. Merkuri inorganic a. Sering diabsorpsi melalui gastrointestinal, paru-paru dan kulit. Pemaparan akut dan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis. 3. Merkuri organic a. Terutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat menimbulkan degenerasi neuron di korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli dan penyempitan lapang pandang. Metil merkuri mudah pula melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan

kematian dalam kandungan dan dapat menyebabkan menderita kerusakan otak pada bayi dengan manifestasi. Retardasi mental Tuli Penciutan lapangan pandang Buta Microchephaly Cerebral palsy

EFEK LOGAM BERAT Hg TERHADAP KERUSAKAN DNA Dengan sifatnya yang akumulatif, Hg akan meracuni tubuh siapa pun yang mengonsumsinya. zat beracun tersebut akan menyebabkan apoptosis. Gejala itu mengarah kepada kematian sel yang bersifat aktif. Itu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan morfologi sel. Perubahan-perubahan tersebut antara lain berupa shrinkage sel (sel mengerut dan pecah), kondensasi nukleus, DNA cleavage dan fragmentasi potongan-potongan kromatin. peningkatan apoptosis menimbulkan kerusakan sel permanen dan berakhir dengan kerusakan jaringan dan organ. Merkuri klorida akan meningkatkan c-fos mRNA dan c-Fos protein satu jam sebelum apoptosis terjadi pada dosis yang diperbolehkan. Selain itu, merkuri yang terakumulasi di tubuh dapat menyerap sinar elektromagnetik dari sinar matahari dengan cepat. Akibatnya akan terjadi kerusakan liar yang merusak DNA dan protein dalam tubuh manusia. Senyawa aman pun bisa berubah menjadi senyawa liar karena proses ini. Kerusakan DNA dapat menyebabkan mutasi gen.

Sumber : www.google.com

Anda mungkin juga menyukai