Anda di halaman 1dari 1

Butuh bertahun-tahun ataupun belasan tahun lamanya kita dalam menuntut ilmu.

pertama-tama seseorang akan mengenal tahap pengenalan pada usia sekitar 5 tahun atau balita. pada usia yang demikian merupakan usia pembentukan karakter dari masing-masing individu. banyak pendidikan yang menawarkan pada tahap usia tersebut diantaranya Taman Kanak-Kanak (TK), Semai Benih Bangsa (SBB), PAUD (Pendidikan anak usia dini) dll. Saya menulis demikian karena berdasarkan lingkungan yang saya tempati, kebetulan orang tua saya (ibu) menjadi kepala PAUD, betapa butuh kesabaran yang ekstra untuk menghadapi pola tingkah anak-anak. Lalu setelah itu masuk ke jenjang Sekolah dasar (SD), kemudian Sekolah Menengah pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) / Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Selanjtunya Perguruan Tinggi. Dalam Konsep pemberian maupun penerimaan materi yang dilakukan guru/dosen kepada Murid ini masing-masing berbeda. Untuk Tingkat Sekolah Dasar Guru Memberikan Materi keseluruhan (100%). kemudian pada tingkat Menegah Atas guru memberikan 75%, sedangkan sisasanya murid mencari pendalaman materi sebesar 25%. jenjang SMA maupun SMK guru memberikan 50% materi sisanya murid pendalamanya sebesar 50%. tingkat perguruan tinggi dosen hanya memberikan 25% nya saja sementara 75% Mahasiswa. Kalau sudah melalui tahap yang terakhir yaitu lulus perguruan tinggi, maka seseorang akan bekerja untuk menafkahi dirinya sendiri (mandiri) ataupu menafkahi keluarga yaitu bekerja. Terima kasih juga kepada guru-guru yang tak ingin disebutkan namanya saking banyaknya guru yang memberi pengarahan sehingga saya dapat menulis artikel ini jadi saya lupa siapa saja yang memberikan pengarahan. :)

http://nextforsunrise.blogspot.com/2011/03/konsep-pemberian-materi-jenjang.html

Anda mungkin juga menyukai