LOGO
PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM DAN TEKNIK JALAN RAYA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2012
PENDAHULUAN
STUDI PUSTAKA
METODOLOGI
RENCANA KERJA
LOGO
Terjadinya pengelupasan sebagai salah satu bentuk kerusakan Hachiya dan Sato, 1998: Pengelupasan terjadi karena tingginya tegangan horizontal dan kurangnya adhesi dan bonding pada interface Sebagian besar desain perkerasan lentur jalan raya mengasumsikan interface dengan kondisi full bond Uzan et al., 1978: Menggunakan program komputer BISAR, besaran modulus geser dengan variasi besaran antara 100 hingga 10.000 MN/m3 Keunggulan BISAR untuk memasukkan nilai shear compliance sebagai input dalam analisis tegangan regangan
1
Identifikasi tegangan, regangan, dan defleksi yang terjadi pada lapis struktur perkerasan dengan variasi nilai modulus geser menggunakan program komputer BISAR.
2
Menganalisis kondisi bonding pada interface yang diwakili oleh nilai modulus geser terhadap tegangan, regangan, dan defleksi yang terjadi pada struktur perkerasan.
Menganalisis respon kritis regangan tarik horizontal (t) di bagian bawah lapis aspal dan regangan vertikal (c) di bagian atas tanah dasar pada struktur perkerasan dengan memperhatikan kondisi bonding.
4
Analisis umur sisa struktur perkerasan pada wilayah studi kasus berdasarkan reganganregangan yang terjadi pada struktur perkerasan akibat kondisi bonding yang berbeda-beda.
1. Struktur perkerasan lentur diasumsikan berupa struktur tiga lapis, dengan variasi kondisi bonding pada interface. 2. Struktur perkerasan diasumsikan homogen dan bersifat linearelastis. 3. Analisis struktur perkerasan lentur multilapis dengan kombinasi nilai modulus geser 100 hingga 10.000 MN/m3. 4. Digunakan program komputer BISAR 3.0 5. Dimensi roda standar SHELL, dengan beban vertikal sebesar 20 kN dan radius beban 0,105 m. 6. Bidang kontak antara ban dan permukaan perkerasan diasumsikan berbentuk lingkaran. 7. Data sistem lapisan struktur perkerasan yang digunakan berupa data sekunder hasil coring.
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 2 METODOLOGI BAB 3 STUDI PUSTAKA BAB 4 ANALISIS BAB 5 STUDI KASUS BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
LOGO
Bahan pengikat aspal Terdiri dari lapis tanah dasar, lapis pondasi,lapis permukaan Sistem lapisan dengan properti material berbedabeda Bersifat memikul dan menyebarkan beban
Kriteria Kegagalan
Fatigue Crack
Retak dimulai dari batas lapisan bituminous dan granular, akibat dilampauinya batas regangan horisontal lapisan bituminous. =
( )
Permanent Deformation
Penurunan permanen yang terjadi pada permukaan tanah dasar, akibat dilampauinya batas regangan vertikal (daya dukung) tanah dasar. = ( )
Pola Permulaan Retak dan Penyebarannya Dari Bagian Bawah (Hakim, 2002)
Pola Permulaan Retak dan Penyebarannya Dari Permukaan Perkerasan (Hakim, 2002)
Penelitian Terdahulu
Influence of Thickness and Interface Condition Variability on Backcalculated Layer Moduli from Surface Deflection (2007), oleh DApuzzo; Nicolosi; Mattarocci Dilakukan analisis sensitivitas untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi ketebalan lapisan dan kondisi interface. Studi menunjukkan bahwa ketebalan lapisan dan kondisi interface berpengaruh kuat terhadap hasil back-calculation.
Effect of Bond Condition on Flexible Pavement Performance (2005), oleh Mariana R. Kruntcheva; Andrew C. Collop; and Nicholas H. Thom Hasil yang didapat menunjukkan kondisi ikatan yang lemah antara binder course dan base dapat menurunkan usia perkerasan hingga 80%.
Interface Condition Influence on Prediction of Flexible Pavement Life (2005), oleh Hassan Ziari; Mohammad Mahdi Khabiri Regangan tarik maksimum meningkat ketika full bond pada kedua interface dihilangkan. Hilangnya ikatan antara binder dan base layer memberi pengaruh yang lebih besar terhadap regangan dibandingkan hilangnya ikatan diantara dua lapisan aspal.
Keterangan: a = radius beban E = modulus lapisan di atas interface, Pa = Rasio Poisson lapisan = Paramater friksi, dengan nilai 0 1 ( = 0 berarti full friction, = 1 berarti full slip)
Input - Loads
Pilihan penggunaan beban standar SHELL Jumlah beban, maksimal sampai 10 beban melingkar
Input - Layers
Pilihan jenis friksi, friksi penuh atau sebagian dengan nilai shear compliance tertentu
Input - Positions
Pilihan posisi analisis untuk roda standar
Posisi titik tinjauan, maksimal sampai 10 lapisan Pilihan pada lokasi interface
LOGO
METODOLOGI
Langkah Studi
PENDAHULUAN
STUDI KASUS
PENUTUP
PENDAHULUAN
STUDI KASUS
PENUTUP
STUDI PUSTAKA
PENYUSUNAN METODOLOGI
PENDAHULUAN
STUDI KASUS
PENUTUP
PEMODELAN STRUKTUR
Variasi beban Variasi nilai modulus lapisan Variasi tebal perkerasan Variasi nilai modulus geser
Identifikasi faktor-faktor terkait Analisis kondisi bonding, kaitannya dengan kriteria keruntuhan
PENDAHULUAN
STUDI KASUS
PENUTUP
PENGUMPULAN DATA
Sistem struktur: Data tebal lapis perkerasan Jenis material Properti material Data lalu lintas: Data lalu lintas per-golongan kendaraan Data beban sumbu kendaraan
PENDAHULUAN
STUDI KASUS
PENUTUP
KOMPILASI SIMPULAN
SARAN
Saran terhadap studi yang telah dilakukan dan bagi studi lanjutan
LOGO
RENCANA KERJA
Kegiatan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemahaman Program BISAR 3.0 Peyusunan Proposal Rencana Seminar 1 2 ANALISIS DAN PEMODELAN Analisis Terhadap Variasi Beban Analisis Sensitifitas (variasi tebal, modulus) Rencana Seminar 2 3 STUDI KASUS Penentuan ruas studi kasus Kompilasi data Perhitungan
LOGO
Sekian,
Terima Kasih..