Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Plant industri menggunakan udara tekan untuk seluruh operasi produksinya, yang dihasilkan oleh unit udara tekan yang berkisar dari 5 horsepower (hp) sampai lebih 50.000 hp. Departemen Energi Amerika Serikat (2003) melaporkan bahwa 70 sampai 90 persen udara tekan hilang dalam bentuk panas yang tidak dapat digunakan, gesekan, salah penggunaan dan kebisingan (lihat gambar 1). Sehingga, kompresor dan sistim udara tekan menjadi area penting untuk meningkatkan efisiensi energi pada plant industri.

Gambar 1.1. Diagram Shanky Untuk Sistem Udara Tekan (McKane and Medaris,2003) Merupakan catatan yang berharga bahwa biaya untuk menjalankan sistim udara tekan jauh lebih tinggi daripada harga kompresor itu sendiri (lihat Gambar 2). Penghematan energi dari perbaikan sistem dapat berkisar dari 20 sampai 50 persen atau lebih dari pemakaian listrik, menghasilkan ribuan bahkan ratusan ribu dolar. Sistim udara tekan yang dikelola dengan benar dapat menghemat energi, mengurangi perawatan, menurunkan waktu penghentian operasi, meningkatkan produksi, Sistim udara tekan terdiri dari bagian pemasokan, yang terdiri dari kompesor dan perlakuan udara, dan bagian permintaan, yang terdiri dari sistim distribusi & penyimpanan dan peralatan pemakai akhir. Bagian pemasokan yang dikelola dengan benar akan menghasilkan udara bersih, kering, stabil yang dikirimkan pada tekanan yang dibutuhkan dengan biaya yang efektif. Bagian permintaan yang dikelola dengan benar akan meminimalkan udara terbuang dan penggunaan udara tekan untuk penerapan yang tepat. Perbaikan dan pencapaian

puncak kinerja sistim udara tekan memerlukan bagian sistim pemasokan dan permintaan dan interaksi diantara keduanya.

Gambar 1.2. Komponen Biaya dalam Sistem Udara Tekan 1.2.Rumusan Masalah Adapun rumus BAB II ISI Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. dikatakan kompresor bekerja sebagai penguat. Sebaliknya ada kompresor yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompresor disebut pompa vakum. Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada volume dan tekanannya. Klasifikasi kompresor tergantung tekanannya adalah : 1. Kompresor (pemampat) dipakai untuk tekanan tinggi, 2. Blower (peniup) dipakai untuk tekanan agak rendah, 3. Fan (kipas) dipakai untuk tekanan sangat rendah. Atas dasar cara pemampatannya, kompresor dibagi atas jenisnya : 1. Jenis Turbo

Jenis ini menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh kipas (impeler) atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudusudu. 2. Jenis Perpindahan (Displacement) Jenis ini menaikkan tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap ke dalam silinder atau stator oleh sudu. Jenis perpindahan terdiri dari jenis putar (piston putar) dan jenis bolak balik (torak). Adapun jenis-jenis kompresor tersebut antara lain: 1. Kompresor Piston satu tahap 2. Kompresor piston dua tahap bentuk V 3. Kompresor piston dua tahap kerja ganda 4. Kompresor membran (Diaprahma) 5. Kompresor sudu geser 6. Kompresor sekrup 7. Kompresor roots blower 8. Kompresor aliran (turbin) Kompresor piston banyak dipakai karena cocok untuk bidang tekanan yang luas. Daerah tekanan optimal untuk kompresor piston adalah: 1. Satu tahap sampai 400 kPa (4 bar) 2. Dua tahap sampai 1500 kPa (15 bar) 3. Multi tahap diatas 1500 kPa (15 bar)

Anda mungkin juga menyukai