Anda di halaman 1dari 7

1

KATA PENGANTAR Berlatarbelakang kondisi beberapa kota di Indonesia belakangan ini yang kian memprihatinkan sebab buruknya penataan kota yang diterapkan sehingga dirasa perlu suatu ilmu yang dapat memberikan jawaban untuk mengatasi problem ini. Hal yang cukup dominan yang menyebabkan pengembangan tata kota suatu daerah berjalan kurang baik adalah dari segi lingkungannya. Dari sini kita tidak dapat menafikkan bahwa ilmu lingkungan juga dibutuhkan dalam penataan suatu kota.

A. PENDAHULUAN
Umpamanya banyak ciri terpenting daripada materi dan energi yang mengalirdalam sebuah kota raya atau wilayah yang mempunyai dasar serta pengaruh pada faktor demografi. Jadi, modal dan energi yang beredar di suatu wilayah, misalnya, erat hubung terhadap cuaca. annya dengan pertumbuhan populasi, penyebaran struktur umur daripada penduduk, dan hal lain yang menyangkut penggunaan ruang sebagai sumber alam. Kota secara wujudnya adalah sebuah sistem demikian pula secara sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, tak mengherankan kalau kota juga mempunyai pengaruh terhadap lingkungan fisika, misalnya terhadap cuaca. Kesan dari pengaruh ini tentu saja bergantung pada bagaimana sebuah kota itu dirancan (asas 1 & 2). Waktu, ruagn, materfi, enerfgi, dan berbagai bentuk informasi adalah sumber alam (asas 3). Hal ini selalu benar , tidak peduli kita sedang berbicara mengenai dinamika komunitas satu ekosistem hutan, atau mengenai masalah pencemaran alam dan kejenuhan waktu dan tempat dalam suatau sistem pengankutan di sebuah kota, semua sumwaktu dan tempat dalam suatau sistem pengankutan di sebuah kota, semua sumber alam ini mengalami penjenuhan dann pengurangan (asas4). Semua itu merfupakan peringatan penting dalam pengembangan wilayah kota, wilayah bahkan perencanaan nasional. Komunitas biologi nampaknya cenderung untuk berevolusi menuju kearah efisiensi penggunaan energi(asas10). Dalam hal ini perflu diperhatikan bagaimana jadinya kalau manusia mengabaikan contoh biologi ini, serta menggunakan segala bentuk termodinamika, ekonomi dan sosial untuk mempertahahankan kemantapannya. Bahwa sistem yang mantap dapat mengeksploitasi sistem yang masih rawan (asas11) juga merupakan hal yang penting untuk diterapkan kepada bagaimana pajak, modal, dan energi mengalir dari kota ke kota. Hubungaa atntara keaneka raganman dan kemantapan dalam biologi ( asas13) nampaknya juuga berhubunga dengan kelesuan dan kesegaran ekonomi atau wilayah.

B. ISI

1. Pengembangan Kota Secara harafiah kota adalah sebuah sebuah sistem, demikian pula secara sosial dan ekonomi. Menurut Hunington (1945), kota raya didunia berada pada kisaran yang sempit

daripada suatu batas daerah iklim tertentu yang sesuai dengan batas daya toleransi manusia terhadap keadaan iklim dan pada sistem pengangkutan yang menentukan cepat atau lambatnya pengembangan sebuah kota. Menurut Dasmann(1965) Dasmann yang terkenal dengan kutipannya "There is a trend toward uniformity in environment, people, and ways of life over all the earth. This trend is in the long run inimical to life, including human life. It will do us little good to conquer nature or even pacify mankind if the world we create is bland and uniform, one where life passes quickly because nothing new can happen again anywhere." Memiliki anggapan bahwa banyak kota yang berasal dari sebuah kampung kecil yang terletak pada daerah pertanian yang subur. Contohnya adalah kota Tasikmalaya, Bandung, dan Tanjungkarang. Daerah pertanian tersebut menjadi suatu tempat yang optimum bagi pertumbuhan ekonomi pertanian, yang kemudian ekonomi pertanian tersebut menjadi besar dan kampung petani perlahan berubah manjadi kota petani. Kota petani tumbuh meluas dengan pesatnya ke daerah subur yang merupakan unsur utama kota tersebut dapat berkembang dengan lajunya. Akibatnya terjadilah hambatan terhadap kemajuan seluruh usaha pertanian di daerah tersebut. Bahkan dapat

mengganti sistem pertanian di daerah itu secara keseluruhan. Sistem biologi memiliki suatu sistem pengatur diri atau kemampuan homeostasis. Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme. Sebaliknya, kota pada umumnya merupakan sebuah sistem yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu menjadi susah dikontrol. Jika sebuah kota berkembang melewati batas keseimbangan sumber daya alam untuk mendukungnya akan berakibat pada terjadinya spekulasi pertumbuhan kota. Golongan

lemah terusir dari dan golongan kaya akan berkuasa. Kota semakin berkembang sehingga berdampak pada fluktuasi penggunaan energi. Manusia pun segera bergerak untuk mengantisipasinya dengan mengganti energi yang habis tersebut dengan energi gas alam dan minyak bumi, yang tentunya langkah ini bukanlah jalan keluar terbaik. Dengan berprioritas pada energi minyak, sebuah kota tidak lagi mengedepankan asas alam dan lingkungan yang sehat. Timbullah masalah baru yang lebih kompleks, masyarakat lebih memilih untuk pindah ke daerah yang mereka anggap lebih tenteram dan damai. Maka terjadilah perluasan kota. Perluasan kota dapat mengurangi efisiensi penggunaan energi. Energi terhambur karena jarak antara satu simpul kegiatan dengan yang lain dikota yang sudah berkembang dan bertambah jauh. Kehidupan dikota raya juga erat hubungannya dengan urusan pengelolaan pajak, kejahatan pencemaran alam, kependudukan yang banyak memerlukan energi. Dasar sumber daya alam adalah nyawa suatu kota. Karena jika sumber daya alam bagi sebuah kota masih hidup, segala bentuk pengrusakan yang berlaku dalam kota itu tidak akan berhasil mematikan kota itu. Sebuah kota dikatakan berkembang secara sehat jika berlaku dinamika keseimbangan berbagai fenomena seperti mempunyai proposi yang menguntungkan pada jumlah orang tua dan muda, orang kaya dan miskin, orang sehat dan sakit, karyawan yang mahir dan buruh kasar. Dinamika keseimbangan dalam proporsi penggunaan tanah untuk berbagai keperluan juga harus ada 1. Keanekaragaman dan Kemantapan Dalam Kota Dalam konteks ini yang berhubungan dengan masalah pengembangan tata kota adalah asas 13, asas 13 tersebut berbunyi Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi. Dengan demikian dapat dikatakan asas tersebut yang menyinggung hubungan antara keanekaragaman dan kemantapan, mempunyai implikasi terhadap organisasi ekonomi kota. Jane Jacobs menunjukan bahwa kota yang hanya dikuasai oleh satu jenis industri mempunyai kecermatan penggunaan energi yang tinggi, karena kota yang hanya memiliki satu jenis industri itu mampu menghasilkan produksi yang besar dengan pembiayaan yang sekecil-kecilnya,

seperti kota Manchester pada abad ke-19. Tetapi, kota semacam itu mempunyai tingkat keanekaragaman yang rendah, sebab seluruh kota telah dikuasai oleh hampir satu jenis industri saja. Ekonomi kota menjadi sangat rawan terhadap segala bentk stagnasi ekonomi, misalnya, kalau terjadi hambatan terhadap pemasaran hasil industri tersebut. Hal serupa ini dibuktikan oleh masalah yang menimpa kota Seattle, pada tahun 1970, pada saat pemasaran pesawat terbang menurun secara drastis. Kota Seattle dikuasai oleh perusahaan Boeing mejadi Oleh sebab itu, Jane Jacobs menyarankan pentingnya sebuah kota dikuasai oleh beranekaragam industri kecil serta dikerahkannya berbagai usaha baik dalam bentuk penelitian, maupun percobaan untuk mengembangkan hasil industri baru. Cara serta ciri kerja serupa ini akan menghasilkan komponen eksplorasi yang tinggi dan bukan merupakan pekerjaan rutin yang membosankan. Akibatnya, efisiensi penggunaan energi untuk industri memang rendah, tetapi di pihak lain kegiatan semacam itu merupakan jalan bagi kota itu untuk berevolosi kearah kegiatan ekonomi yang langgeng dan menguntungkan. Ada keserupaan yang menarik antara komunitas alam dan industri besar seperti Boeing. Keduaduanya merupakan suatu lingkungan dengan keanekaraman hidup (dalam Boeing: kemahiran dan keahlian) yang tinggi. Apabila perubahan yang drastis terjadi di tempat yang demikian, maka suatu spesies (dalam Boeing:seorang ahli yang sangat terspesialisasi) tak mudah bereaksi terhadap perubahan itu. Akibatnya, ketika Perusahaan Boeing lumpuh, banyak karyawan yang kehilangan mata pencaharian dan tak mampu mencari jenis pekerjaan lain. Meskipun demikian keserupaan antara dunia alam dan dunia industri tidaklah senpurna pada lingkungan manusia (industri) faktor alam dapat dikuasai, dapat mudah disesuaikan dengan kehendaknya. Jadi, keanekaragaman timbul tidak sebagai akibat kekakuan lingkungan. Perencanaan pengembangan wilayah Telah diketahui sejak dahulu, semakin jauh jarak antara dua daerah, biaya angkutan produksi semakin mahal. Sejak tahun 1826, Thunen mengetahui adanya hubungan antara harga hasil pertanian dan pola pelaksanaan tataguna tanah.

Artinya, terdapat suatu cara yang optimum untuk menentukan tanah pertanian dalam hal jaraknya dari pusat pemakaian dan pemasaran hasil pertanian. Jelasnya, ialah, makin dekat tanah itu kepada pusat penyebaran penduduk yang padat, makin tinggi nilai tanah itu, karena produksi bersih (setelah diambil biaya angkutan) memang makin tinggi. Asas ini memang benar baik untuk hubungan jarak antara kota, wilayah, maupun negara. Ini berarti pula penduduk di kampung, di kota kecil, aatau di kota besar cenderung untuk sedapat mungkin berusaha menekan pengeluaran Dalam perencanaan pengembangan wilayah patut diperhatikan, bahwa penekanan biaya angkutan dalam membangun wilayah perlu dipertimbangkan secara khusus dan dilaksanakan sebesar mungkin. Terutama dengan makin sukarnya bahan energi untuk angkutan, di masa yang akan datang masalah pengangkutan akan membawa akibat yang semakin berat. Kalau angkutan pupuk ke daerah pertanian ternyata semakin mahal, hasil produksi pun akan didukung oleh pembiayaan pengolahan yang mahal pula. Hal ini akan mengakibatkan pula naiknya harga hasil pertanian itu. Adanya pernyataan, berkembangnya pusat pertanian di daerah pertanian yang subur seperti yang nampak sekarang dihindarkan di masa yang akan datang. Kita harus mempunyai pandangan yang baru dalam merencanakan pengembangan wilayah di hari kemudian, dengan efisiensi penggunaan energi menjadi dasar pertimbangan nyata.
2. Perancangan nasional Dalam perancangan nasional ada 1 hal yang perlu kamu ingat bahwa bahan bakar (minyak dan gasbumi) akan semakin langka dan semakin susah diperoleh di kemidian hari. Jadi angkutan didalam negri dan di luar negri harus diatur serasional mungkin. Begitu juga dengan bahan pangan. Ekosistem yang paling memenuhi harapan untuk memenuhi harapan untuk menghasilkan bahan pangan di masa yang akan datang adalah daerah di sekitar darataan dan lepas pantai. Setiap bentuk pengrusakan di daerah ini di masa sekarang akan mempunyai pengaruh fatal di masa yang akan datang. Misalnya, pengrusakan dalam bentuk pengaliran limbah apapun ke muara sungai, kemudian ke daerah subur di tepi pantai. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya pengaruh pada sumber alam biologi ke daerah lepas pantai. Kemampuan daerah tepi pantai untuk menghasilkan produk pangan yang tinggi dapat

1 diperlihatkan oleh hasil ikan bandeng di daerah kolam pinggiran pantaiutara jawa barat, misalnya.keadaan serupa ini dapat dijumpai di pantai timur molokai,hawaii, sepanjang pantai di norwegia, skotlandia dan new jersey di ammerika serikat yang banyak menghasilkan peoduksi ikan dan kerang. Hal lain yang perlu diperhatikan, ialah pengaruh sistem irigasi dan proyek hidrolistik. Peristiwa yang berlaku di mesir, misalnya, hancurnya produksi Perikanan di muara sungai yang disebabkan bendungan aswan di sungai nil, harus dijaga jangan sampai terulang. Dalam membangun sebuah bangunan jangan kita hanya terpesona oleh harapan keserbagunaanya. Karena seringkali kita harus berhadapan kenyataan pahit, yaitu suatu aspek kegunaan menghambat optimasi aspekkegunaan lain.bsebagai contoh, misalnya, bendungan jati luhur bagi kepentingan hidrolistrik dewasa ini memang cukum optimum daya gunanya. Sungguhpun demikian, kalau diharapkan supaya produksi ikan dari bendungan itu di tingkatkan hingga mencapai taraf yang menguntungkan, waduk tersebut harus diubah dari sifat yang oligrotrofi ke eutrofi. Perubahan serupa ini akan menghambat daya guna wadukitu sebagai pembangkit tenaga listrik. Persoalan paling sulit yang di hadapkan kepada ilmu lingkungan, ialah yang menyangkut tujuan nasional. apakah sebaiknya tujuan akhir sebuah negara itu? Apakah perkembangan ekonomi yang maksimum ataukah kecermatan ekonomi yang sebaik mungkin dalam usaha pembangunan dan perkembangan di sebuah negara. Menarik sekali adalah cara jepang meningkatkan penghasilan nasional kotor, antara lain dengan jalan menekan jumlah serta kecepatan kelahiran. Dalam bab sebelumnya memang dikemukakan, bahwa kecepatan kelahiran bayi yang terlalu tinggi akan mengubah struktur-umur dalam populasi manusia . hal ini akan mengurangi keuntungan ekonomi yang sepatutnya diperoleh suatu negara. Sebabnya, ialah karena biyaaya banyak diserap bagi kepentingan memelihara dan mendidik anak serta bentuk pelayanan sosial yang lain. Dalam waktu yang sama, sebuah negara baru dapat meningkatkan penghasilan ekonominya, kalau penduduk memang sedemikian ruma, sehingga berada dalam batas kemampuan sumber alam dalam negara itu, untuk mendukung peningkatan tersebut. Patut diharapkan, bahwa suatu negara memahami pentingnya sumber alam sebagai penentu vitalitas bangsa, dan kemudian akan mengelola sumber alam secara wajar dan sepantasnya. Baik sumber alam itu merupakan materi, energi, ruang, waktu, maupun keanekaragaman.

C. DAFTAR PUSTAKA
Soeriaatmadja, R.E. Ilmu Lingkungan, ITB Bandung www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai