Anda di halaman 1dari 8

IDENTITAS Nama : HM Jenis kelamin : Laki-laki Tanggal lahir : 16 Mei 2005 (6 tahun 10 bulan) Lahir di RSU Prof.

Kandou Partus normal oleh dokter Berat waktu lahir 2550 gram Kebangsaan : Indonesia Suku : Sanger Agama : Kristen Protestan Nama ibu : LM Umur : 45 tahun Pendidikan terakhir: Pekerjaan : PNS Perkawinan : Nama ayah : MM Pendidikan terkahir: Umur : 50 tahun Perkawinan : Pekerjaan : Swasta Alamat : Kombos Lingk. V No. Telp : 0431 871793

S1 I SMA I

Pasien MRS tanggal 18 Maret 2012, jam 19.00 WITA, masuk ke ruangan tropik (isolasi) di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Anamnesis: alo-anamnesis dan auto-anamnesis Keluhan utama: demam sejak 3 hari SMRS disertai bercak kemerahan sejak 2 hari SMRS. Demam dirasakan penderita sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam sumer-sumer pada perabaan, dan turun dengan pemberian obat panas namun naik lagi setelah beberapa saat. Bercak kemerahan timbul pada wajah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Bercak muncul saat penderita demam tinggi. Pada awalnya bercak hanya timbul pada wajah, leher, kemudian menjalar pada tubuh bagian atas, tungkai atas dan bawah. Mata penderita juga agak bengkak dan kemerahan, sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Mual dan muntah disangkal penderita. Batuk (+). Pilek disangkal penderita. Penderita juga mengeluh nyeri pada tenggorokan. BAB dan BAK normal. Perdarahan hidung dan perdarahan gusi disangkal penderita. Sakit kepala (+), sakit pada sendi (-). ANAMNESIS ANTE NATAL Pemeriksaan ante natal di dokter sebanyak 10 kali. Imunisasi TT sebanyak 2 kali. Selama hamil ibu dalam keadaan sehat.

PENYAKIT YANG SUDAH PERNAH DIALAMI Morbili Varicella Pertussis Diarrhea Cacing Batuk/pilek Lain-lain (-) (-) (-) (+) (-) (+) (-)

KEPANDAIAN/KEMAJUAN BAYI Pertama kali membalik 3 tengkurap 4 duduk 6 merangkak 8 berdiri 10 berjalan 12 tertawa berceloteh 6 memanggil mama 9 memanggil papa 9 bulan bulan bulan bulan bulan bulan 3 bulan bulan bulan bulan

ANAMNESIS MAKANAN TERPERINCI SEJAK BAYI SAMPAI SEKARANG ASI 0 6 bulan PASI 4 bulan 1 tahun Bubur susu 4 bulan 8 bulan Bubur saring 8 bulan 1 tahun Nasi 1 tahun sekarang

IMUNISASI DASAR I BCG POLIO DTP CAMPAK HEPATITI S + + + + + II + + + III + + + IV + I ULANGAN II III

RIWAYAT KELUARGA

Hanya penderita yang sakit seperti ini di dalam keluarga. Family Tree

penderita

KEADAAN SOSIAL, EKONOMI, KEBIASAAN DAN LINGKUNGAN Penderita tinggal di dalam sebuah rumah beratap seng, dinding beton, lantai semen, yang mempunyai 2 kamar, dihuni oleh 3 orang, terdiri dari 2 orang dewasa dan 1 orang anak. WC/kamar mandi di luar rumah. Sumber penerangan listrik PLN. Sumber air minum sumur. Penanganan sampah, dibuang.

PEMERIKSAAN FISIK

Umur: 6 tahun 10 bulan Badan: 119 cm

Berat Badan: 22 kg

Panjang

Keadaan Umum: Tampak Sakit Gizi baik Suhu 39,7oC 28x/menit Sianosis (-) Keadaan mental CM 100x/menit Anemia (-) Ikterus (-) Kejang (-) Kulit Warna : Sawo matang kembali cepat - Efloresensi: wajah, dada, dan punggung normal terdapat bercak makulopapular multiple dengan dasar eritema, batas tegas, tepi tidak meninggi. - Pigmentasi (-) - Jaringan parut (-) - Lapisan lemak cukup - Lain-lain (-) Kepala Bentuk : normocephal besar : datar Rambut : hitam, tidak mudah dicabut Mata - exophthalmus/enophthalmus : -/- tekanan bola mata : normal pada perabaan Conjungtiva : anemis (-), hiperemis (+) Sclera : icteric (-) Corneal refleks : normal Pupil : bulat, isokor, RC +/+, 3mm/3mm Lensa : jernih Fundus : tidak dievaluasi Visus : tidak dievaluasi Gerakan : normal Telinga : sekret -/Hidung : sekret -/Mulut Bibir : sianosis (-) Lidah : beslag (-) Gigi : caries (-)

Respirasi Nadi: Tensi: 90/60 mmHg

Turgor Tonus

: kulit :

Oedema: tidak ada

ubun-ubun

Selaput mulut Gusi Bau Pernapasan

: basah : perdarahan (-) : normal

Tenggorokan Leher

: Tonsil : T2-T2, hiperemis (+) Pharynx : hiperemis (+) : Trachea : letak di tengah Kelenjar : pembesaran KGB (-) Kaku kuduk : (-) Dan lain-lain : (-)

Thorax Bentuk : normal Rachitis Rosary : (-) Ruang intercostal : normal Precordial bulging : (-) Xiphosternum : (-) Harrisons groove : (-) Pernapasan paradoxal : (-) Retraksi : (-) Lain-lain : (-) Paru-paru Inspeksi : Simetris, retraksi (-) Palpasi : Stem fremitus paru kiri=kanan Perkusi : Sonor paru kiri=kanan Auskultasi : Sp. Bronkovesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/Jantung Detak jantung Iktus cordis Batas kiri Batas kanan Batas atas Bunyi jantung apex Bunyi jantung apex aorta Bunyi jantung pulm Bising

: : : : : : :

: 100x/menit tidak tampak linea midclavicularis sinistra linea parasternalis dextra ICS II-III : M1 > M2 A1 > A2 P1 < P2 (-)

Abdomen : Bentuk : datar, lemas, BU (+) N Lain-lain : (-) Hepar : tidak teraba Lien : tidak teraba Genitalia Kelenjar : laki-laki, normal : Pembesaran KGB (-)

Anggota gerak

: akral hangat, CRT <2

Tulang-belulang : deformitas (-) Otot-otot Refleks-refleks : eutoni : refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-

RESUME Laki-laki, 6 tahun 10 bulan, BB: 22 kg, TB: 119 cm. MRS pada tanggal 18 Maret 2012, Jam: 19.00 WITA dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS + timbul bercak kemerahan pada wajah yang menjalar ke badan. KU: tampak sakit, Kes: CM. TD: 90/60, N: 100x/menit, R: 28x/menit, Sb: 39,7 oC. Konjungtiva hiperemis (+), koplik spot (-), tonsil T2-T2 hiperemis (+), Faring hiperemis (+). Status lokalis: pada wajah, dada, dan punggung terdapat bercak makulopapular multiple dengan dasar eritema, batas tegas, tepi tidak meninggi. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas normal. Diagnosis: Morbili Perawatan/Pengobatan/Makanan: Paracetamol 3 x 250 mg Ambroxol 12,5 mg + CTM 2,5 mg -> 3 x 1 pulv Vit A 100000 iu (single dose) Oralit ad libitum Dumin 250 mg supp (kp) Anjuran : DL, DDR, Blood smear DISKUSI Morbili adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus yang umumnya menyerang anak. Penularan terjadi secara droplet melalui udara, sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Diagnosis Morbili biasanya dapat dibuat berdasarkan kelompok gejala klinis yang sangat berkaitan, yaitu koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam tinggi dalam beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memiliki ciri khas, yaitu diawali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas. Pada pasien ini ditemukan gejala-gejala klinis yang mengarah ke diagnosis Morbili. Pada anamnesis, ditemukan adanya demam, timbulnya bercak-bercak kemerahan yang menjalar dari wajah, leher, tubuh bagian atas, dan sampai ke tungkai atas dan bawah, batuk, nyeri tenggorokan, dan mata

agak bengkak dan kemerahan. Anamnesis ini juga didukung dengan hasil pemeriksaan fisik, dimana ditemukan demam tinggi (suhu badan 39,7oC), konjungtiva hiperemis (+),tonsil T2-T2 hiperemis (+), Faring hiperemis (+), kemudian pada wajah, dada, dan punggung terdapat bercak makulopapular multiple dengan dasar eritema, batas tegas, tepi tidak meninggi. Tetapi Koplik spot yang merupakan tanda patognomonik Morbili tidak ditemukan pada pasien ini. Dengan demikian, berdasarkan penemuan-penemuan tersebut maka ditegakkan diagnosis Morbili. Riwayat penyakit, masa prodormal, karakteristik kelainan kulit, dan adanya tanda patognomonik merupakan kriteria yang digunakan dalam pendekatan diagnosis penyakit eksantema akut. Diagnosis banding dari Morbili yang juga berada dalam kelompok makulopapular pada penyakit eksantema akut adalah sebagai berikut: Urtikaria. Pada urtikaria terdapat erupsi kulit menyeluruh, menonjol, berbatas tegas, umumnya berbentuk bulat, gatal, eritematus, dan berwarna putih di bagian tengah bila ditekan. Biasanya timbul jika ada faktor pencetus. Rubela. Eksantema pada rubela berwarna merah muda, dan mulai timbul di leher dan muka dan menyebar ke seluruh tubuh lebih cepat dari morbili, biasanya dalam 24-48 jam sudah menyeluruh. Kemerahan ini jarang bergabung sehingga terlihat sebagai bintik-bintik merah kecil. Pada hari yang ketiga biasanya eksantema di bagian tubuh mulai memudar dan tinggal menyisakan bagian ekstremitas saja, yang kemudian menghilang tanpa deskuamasi. Tanda patognomonik dari rubella adalah adanya pembesaran kelenjar getah bening. Demam skarlatina. Kelainan kulit biasanya timbul 12 jam pertama sesudah demam, batuk, dan muntah. Gejala prodormal ini dapat berlangsung selama 2 hari. Tanda patognomonik dari demam skarlatina adalah lidah berwarna merah strawberry serta tonsilitis eksudativa atau membranosa. Roseola infantum. Gejala demam tinggi selama 3-4 hari disertai iritabilitas biasanya terjadi sebelum timbulnya kemerahan pada kulit penderita roseola infantum dan diikuti penurunan demam secara drastis menjadi normal. Kelainan kulit sangat mirip dengan morbili, namun beda utamanya adalah tiadanya bercak Koplik. Penyakit Kawasaki. Demam yang tidak disertai nyeri tenggorokan sering mendahului kemerahan pada penyakit ini selama 2-5 hari. Sering juga ditemui konjungtivitis bilateral. Eksantema yang terjadi bersifat generalisata dan makulopapular. Telapak tangan dan kaki membengkak merah dan menghilang dalam beberapa hari sampai minggu. Bibir, mulut, lidah sering mengering dan merah. Walaupun agak mirip, karakteristik pasien ini paling mirip dengan karakteristik penyakit morbili dibandingkan dengan karakteristik penyakit-penyakit yang telah disebutkan diatas. Pengobatan pada pasien dengan Morbili bersifat suportif dan simptomatik, dengan pemberian cairan yang cukup, antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila diperlukan. Serta pemberian vitamin A

100.000 IU per oral dengan single dose. Pada pasien ini, penatalaksanaannya adalah pemberian Paracetamol, Ambroxol, Vitamin A, Oralit, dan Dumin (kp).

Anda mungkin juga menyukai