Anda di halaman 1dari 4

anatomi dan histologi kulit I. Kulit Kulit adalah organ terbesar dan menempati 1 6% dari total berat tubuh.

Kulit berfungsi pada termoregulasi, proteksi, fungsi metabolis dan sensasi. 1. Lapisan Kulit Kulit terdiri atas tiga lapisan : A. Lap isan Epidermis Epidermis terdiri dari epitel gepeng berlapis yang bertanduk. Epi dermis mengandung 4 macam sel : a. keratinosit Keratinosit adalah materi yang me mbentuk lapisan terluar kulit dan memproduksi keratin, protein keras yang menjad i bahan utama rambut, kulit, dan kuku. Mereka dihasilkan pada lapisan dasar epid ermis, yang secara bertahap naik melalui berbagai lapisan epidermis yang berbeda dan akhirnya tanggal. b. melanosit Sel melanosit adalah sel penghasil pigmen (m elanin) yang paling banyak terdapat di daerah anogenital, ketiak, dan puting sus u. Terbanyak kedua adalah daerah wajah. Sedangkan yang paling sedikit ada di len gan atas bagian dalam. Kulit yang gelap menandakan kandungan melanin dalam jumla h banyak, begitu juga sebaliknya. c. sel Langerhans Sel Langerhans berbentuk bin tang terutama ditemukan dalam stratum spinosum dari epidermis. Sel langerhans me rupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, dam menyaj ikan antigen kepada limfosit T, yang berperan dalam perangsangan sel limfosit T. d. sel Merkel Sel Merkel bentuknya mirip dengan keratinosit yang juga memiliki desmosom biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki.juga terdap at di daerah dekat anyaman pembuluh darah dan serabut syaraf. Berfungsi sebagai penerima rangsang sensoris. Epidermis terdiri dari 5 lapisan : a. stratum basal (stratum germinativum) Merupakan lapisan terdalam, terdiri dari lapisan tunggal dari sel berbentuk silindris atau kuboid. Stratum basal berisi sel induk, ditand ai dengan adanya aktivitas mitosis yang intens. Selsel baru yang dibentuk melalu i mitosis ini akan mengisi lapisan di atasnya. Semua sel pada stratum basal bers isi filamen keratin intermediat yang berdiameter 10nm. Seiring peningkatan sel k e atas, jumlah filamen meningkat sampai mewakili separuh dari jumlah protein tot al pada stratum korneum. b. stratum spinosum Di atas stratum basal terdapat bebe rapa lapisan sel poligonal yang membentuk stratum spinosum. Sel-sel lapisan ini terikat satu sama lain oleh desmosom. Sel-sel sering mengkerut, akibatnya tampak seolah-olah berduri. Inilah sebabnya sel-selnya disebut prickle (berduri). Pada stratum spinosum dimulai proses keratinisasi. Sitoplasma sel lapisan ini banyak fibrilnya yang melekat

pada dinding sel pada desmosom. Lapisan sel basal dan stratum spinosum bersama-s ama disebut sebagai zona germinatif epidermis. c. stratum granulosum Terdapat 35 lapisan sel gepeng yang ditandai granula gelap di dalam sitoplasmanya. Granula nya terdiri atas protein yang disebut keratohialin. Inti pada sel ini tampak gel ap dan padat (piknotik). d. stratum lusidum Lucid berarti terang atau jernih. St ratum lusidum tampak homogen, batas sel tidak jelas sama sekali. Sisa-sisa inti sel gepeng terlihat pada beberapa sel. Sitoplasma mengandung turunan keratohiali n yang disebut eleidin. e. stratum korneum Lapisan ini merupakan lapisan yang pa ling superfisial. Sel-sel lapisan ini sudah mati, tanpa inti dan organel. Mereka sangat gepeng dan mirip sisik. Terdapat protein keratin yang berasal dari eleid in. Sel-sel stratum korneum disatukan oleh lapisan lipid, yang membuat lapisan i ni kedap air. B. Lapisan Dermis Dermis terdiri dari jaringan ikat yang menyokong epidermis dan mengikatnya pada jaringan subkutan (hipodermis) Permukaan dermis sangat tidak teratur dan memiliki banyak tonjolan (papila dermal) yang menyambun g pada tonjolan epidermis. Dermis mengandung 4 macam sel : a. fibroblas b. makro fag c. melanosit d. lemak Dermis terdiri dari 2 lapisan : a. stratum papilare Te rdiri dari jaringan ikat longgar, fibroblas, dan sel jaringan ikat lain , sepert i sel mast dan makrofag. Disebut stratum papilare karena menyumbang bagian besar dari papila dermal. b. stratum retikular Lebih tebal, dan terdiri dari jaringan ikat padat tidak teratur, misalnya serabut kolagen, elastin, dan retikulin. Kol agen muda bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga ma kin stabil. Memiliki lebih banyak serat dan lebih sedikit sel daripada stratum p apilare. Bagian bawahnya menonjol ke arah subkutan. C. Lapisan Subkutan Merupaka n kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak. La pisan selsel lemak disebut panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan . Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah beni ng. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama. Di abdomen dapat mencapai ketebala n 3 cm, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan. Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat: a. kelenjar kering at apokrin

b. kelenjar keringat merokrin Di samping itu, kelenjar serumen, yang memproduksi kotoran telinga, dan kelenjar susu, sering dianggap sebagai modifikasi kelenjar keringat. 2. Turunan Kulit A. Kelenjar Kulit a. Kelenjar Sebasea Kelenjar sebas ea terdapat pada dermis. Paling banyak terdapat pada wajah, dahi, dan kulit kepa la. Kelenjar ini bermuara pada leher folikel rambut dan sekret yang dihasilkan b erlemak (sebum). Berguna untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Kelenjar in i bersifat holokrin, karena produk sekresinya dilepaskan dengan sisa sel mati. K elenjar sebasea biasanya disertai dengan folikel rambut kecuali pada palpebra, p apila mammae, labia minora. b. Kelenjar Keringat Manusia memiliki 3 juta kelenja r keringat. Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis. Tersebar pada hampir se luruh kulit, kecuali pada bagian tertentu seperti glans penis. Paling banyak ter dapat di permukaan tangan dan kaki. Ada 2 macam kelenjar keringat yaitu kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dalam dangkal dermis dengan sekret yang encer dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental. B. Kuku Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Kuku an tara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di ba wah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehing ga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan ba gian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuk u jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat d ari pertumbuhan kuku jari kaki. C. Rambut Merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis.Rambut ditemukan diseluruh tubuh k ecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-t etapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa pertumbuhanny a mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vita l bagi kelangsungan hidup folikel rambut. Ada dua macam tipe rambut, yaitu rambu t lanugo dan rambut terminal. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60%, hidro gen 6,36%, nitrogen 17,14%, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambt dapat dibentu k dengan mempengaruhi gugus disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.

Anda mungkin juga menyukai