Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Implementasi Algoritma AES Rijndael pada Proses Enkripsi Hemat Energi Untuk Video Streaming Dalam Jaringan Sensor Nirkabel

Bidang Kegiatan : PKM-P Diusulkan oleh:


Radi Dwi Susetyo Oxy Primasetiya Denny Novian Mustoko Ahmad Syaiful Badari Rahmat Septian Wijanarko (2210 100 096) (2209 100 168) (2210 100 135) Angkatan 2010 Angkatan 2009 Angkatan 2010 Angkatan 2010 Angkatan 2010

(1210 100 012) (2210 100 123)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

Implementasi Algoritma AES Rijndael pada Proses Enkripsi Hemat Energi Untuk Video Streaming Dalam Jaringan Sensor Nirkabel

Bidang Kegiatan : PKM-P Diusulkan oleh:


Radi Dwi Susetyo Oxy Primasetiya Denny Novian Mustoko Ahmad Syaiful Badari Rahmat Septian Wijanarko (2210 100 096) (2209 100 168) (2210 100 135) Angkatan 2010 Angkatan 2009 Angkatan 2010 Angkatan 2010 Angkatan 2010

(1210 100 012) (2210 100 123)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013


i

1.

Judul Kegiatan

IMPLEMENTASI ALGORITMA AES RIJNDAEL PADA PROSES ENKRIPSI HEMAT ENERGI UNTUK VIDEO STREAMING DALAM JARINGAN SENSOR NIRKABEL : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ( ) PKM-K ( ) PKM-T ) PKM-KC

2.

Bidang Kegiatan

3.

Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NRP c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. f. Alamat Rumah/Telp/HP Alamat email

: : : :

Radi Dwi Susetyo 2210100096 T. Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya : Ds. Bangsri RT1 RW9 Kec. Nglegok Kab. Blitar : radisusetyo@ymail.com : 4 orang

4. 5.

Anggota Pelaksana Kegiatan Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN c. Alamat Rumah dan HP Biaya Kegiatan Total Dikti Sumber lain Jangka Waktu Pelaksanaan

: Ir. Achmad Ansori, DEA : 0010046305 : Jl. Hidrodinamika II T-25 Perumahan ITS, Surabaya : Rp. 12.475.000,00 : : 5 bulan Surabaya, 25 Oktober 2012

6.

7.

Menyetujui, Ketua Jurusan Teknik Elektro ITS

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Tri Arief Sardjono, ST., MT.) NIP. 1970 02 12 1995 12 1001 Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(Radi Dwi Susetyo) NRP. 2210 100 096 Dosen Pendamping

(Prof. Dr.Ing. Herman Sasongko) NIP. 1960 10 04 1986 01 1001

(Ir. Achmad Ansori, DEA)

NIDN. 0010046305

ii

DAFTAR ISI
1. Latar Belakang Masalah............................................................................ 2. Perumusan Masalah................................................................................... 3. Tujuan........................................................................................................ 4. Luaran Yang Diharapkan........................................................................... 5. Kegunaan................................................................................................... 6. Tinjauan Pustaka........................................................................................ 6.1. Video Streaming.................................................................................. 6.2. Encoding dan Decoding...................................................................... 6.3. Enskripsi Video Digital....................................................................... 6.4. Algoritma AES Rinjdael...................................................................... 7. Metodologi Penelitian................................................................................ 7.1. Studi Literatur...................................................................................... 7.2. Input Video.......................................................................................... 7.3. Encoding Video................................................................................... 7.4. Enskripsi Selektiv................................................................................. 7.5. Analisa Hasil Enskripsi......................................................................... 7.6. Kesimpulan........................................................................................... 8. Jadwal Kegiatan.......................................................................................... 1 2 3 3 3 3 3 5 5 6 7 7 7 7 8 8 8 9

9. Rancangan Biaya......................................................................................... 10 10. Daftar Pustaka............................................................................................. 11

iii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah proses berdasarkan bit blok dan kunci.................................... Tabel 2. Parameter Input................................................................................... Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Program........................................................... Tabel 4. Biaya habis pakai............................................................................... Tabel 5. Biaya Penunjang Lain........................................................................ Tabel 6. Total Pengeluaran............................................................................... 6 7 9 10 10 11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian................................................................... 10

iv

A. LATAR BELAKANG MASALAH Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) adalah sebuah kelas jaringan yang memungkinkan penggunaannya pada berbagai aplikasi potensial dalam bidang kesehatan, militer dan pemantauan lingkungan. Jaringan ini sering digunakan untuk melakukan pengamatan dalam kondisi daerah pengamatan dan tempat pengamat berada pada posisi yang saling berjauhan, sehingga dibutuhkan media yang memadai untuk dapat mengirimkan data-data hasil suatu pengamatan. Secara umum pula, data-data hasil pengamatan tersebut ada yang berupa gambar dua dimensi maupun gambar video, khususnya protokol video streaming seperti MPEG-4 H.264/AVC yang sudah cukup dikenal karena aplikasinya yang luas dalam Jaringan Sensor Nirkabel. Dalam aplikasinya, informasi inti multimedia dan konten video sangatlah sensitif pada berbagai tindak kejahatan seperti penyadapan karena gangguan trafik dan manipulasi arus media. Oleh karena itu dibutuhkan skema enkripsi yang bisa menjamin keamanannya. Saat ini sudah banyak skema enkripsi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun tidak semua sesuai digunakan dalam Jaringan Sensor Nirkabel. Skema enkripsi data konvensional seperti Advanced Encryption Standard (AES) dan Elliptic Curve Cryptography (ECC) sulit diterapkan secara langsung pada perlindungan privasi video wireless dikarenakan besarnya volume data dan kebutuhan transmisi real time. Metode yang paling nave dalam mengamankan data video adalah dengan mengenkripsi keseluruhan bitstream pada video dengan algoritma yang kuat seperti AES. Metode ini akan menghasilkan tingkat keamanan yang paling tinggi dalam penyimpanan ataupun transmisi video. Walaupun demikian, performansinya sangat rendah. Pemrosesan yang besar sangat dibutuhkan dan hal ini dapat mengganggu aspek realtime jika diaplikasikan dalam transmisi video. Selain itu, video hasil enkripsi dengan metode nave tidak akan bisa dijalankan dengan decoder standar, karena struktur bitstream-nya akan rusak setelah dienkripsi. Akhir-akhir ini enkripsi selektif dianggap sebagai metode yang paling ideal dalam perlindungan konten data. Enkripsi selektif (selective encryption) merupakan sebuah teknik untuk mengenkripsi sebagian porsi dari data video dan data lainnya dibiarkan sebagaimana adanya. Metode ini memanfaatkan informasi

mengenai struktur bitstream pada video dalam melakukan enkripsi. Saat ini hampir semua penelitian yang terkait bergerak di enkripsi data video secara selektif, dimana bisa mengurangi beban komputasi dengan mengenkripsi hanya sebagian kecil dari data video. Dikarenakan beberapa keterbatasan, keamanan komunikasi untuk media audio dan video streaming sulit diselesaikan. Enkripsi konten multimedia tidak sekedar menerapkan algoritma seperti DES atau AES ke sekuens binernya, tetapi juga melibatkan analisis yang teliti untuk menentukan dan mengidentifikasi metode enkripsi yang optimal ketika melibatkan data video. Karena standar algoritma enkripsi yang tersedia belum ada yang diperuntukkan bagi standar video saat ini, maka penelitian akhir-akhir ini fokus pada modifikasi dan optimasi cryptosystem yang ada untuk data video. Pada penelitian ini diusulkan rangkaian komunikasi multimedia yang aman dengan meningkatkan kualitas transmisi video, mengurangi konsumsi energi, dan menjamin keamanan. Dikarenakan terbatasnya komputasi dan sumber energi, enkripsi selektif sangat cocok untuk JSN. Alasannya pertama, enkripsi selektif bisa mengurangi beban komputasi dengan mengatur sedikit bagian dari informasi posisi dalam struktur stream multimedia. Informasi magnitude akan siasia dalam dekripsi tanpa informasi posisi yang benar dalam stream bit. Kedua, JSN memiliki sumber energi yang terbatas sehingga membutuhkan efisiensi energi yang tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan pengalokasian sumber JSN. Efisiensi energi akan dilihat dari besar encryption bit budget dengan besar bit energinya

B. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh metode enkripsi selektif terhadap kualitas transmisi video, konsumsi energi, dan keamanan video streaming dalam Jaringan Sensor Nirkabel 2. Bagaimana keterkaitan encryption bit budget dengan kebutuhan energi 3. Bagaimana mensimulasikan metode enkripsi selektif video streaming dalam Jaringan Sensor Nirkabel

C. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengaruh metode enkripsi selektif terhadap kualitas transmisi video, konsumsi energi, dan keamanan video streaming dalam Jaringan Sensor Nirkabel 2. Mengetahui keterkaitan encryption bit budget dengan kebutuhan energi yang digunakan 3. Mensimulasikan metode enkripsi selektif video dalam Jaringan Sensor Nirkabel.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program PKM ini adalah : 1. Menghasilkan enkripsi data yang aman dan hemat energi dalam proses pengiriman data, gambar, dan video. 2. Menghasilkan artikel untuk publikasi ilmiah di seminar nasional maupun internasional. 3. Memperoleh paten penelitian sebagai bentuk penghargaan dalam berkarya.

E. KEGUNAAN Beberapa manfaat yang dapat di peroleh dari program PKM ini adalah : 1. Memberikan alternatif baru dalam enkripsi data dalam proses pengiriman data, gambar, dan video. 2. Menghasilkan enkripsi data dalam proses pengiriman yang hemat energi. 3. Sebagai pelindung video digital dalam transmisi data yang bersifat rahasia dan penting.

F. TINJAUAN PUSTAKA 1. Video Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio secara langsung ataupun dengan pre-recorder dari sebuah mesin server (web server). Streaming dapat didefinisikan sebagai metode pengiriman data secara terus menerus dan kontinu, dengan disertai proses kompresi terhadap file audio

dan video agar lebih efisien. Metode ini dilakukan dari server ke client setelah mengalami paketisasi, yakni data pada file streaming dibagi menjadi beberapa paket kecil. Saat file video atau audio di stream, akan berbentuk sebuah buffer di komputer client, dan data video - audio tersebut akan mulai didownload ke dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin client. Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file video audio dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari buffer dan tetap melakukan proses download file, sehingga proses streaming tetap berlangsung. Layanan video streaming dapat diklasifikasi menjadi dua metode, yaitu on-demand dan live. Metode live video streaming menyelenggarakan layanan yang disiarkan secara broadcast pada saat itu juga, seperti pada acara radio dan televisi. Sedangkan, yang termasuk dalam kategori on-demand adalah akses musik dan video berdasarkan permintaan. Permasalahan yang dihadapi oleh video streaming tradisional umumnya adalah bandwidth, delay, packet loss, keterbatasan jarak jangkauan, dan interfensi perangkat lain maupun sumber luar. Beberapa masalah dasar dalam video streaming adalah: a. Bandwidth Jika pengirim mengirimkan data lebih cepat dibandingkan ketersediaan bandwidth yang ada, maka akan terjadi congestion (kemacetan) pada jaringan, packet loss, dan buruknya kualitas video. Tetapi, apabila pengiriman paket data dilakukan lebih lambat daripada bandwidth yang tersedia, maka kualitas video yang diterima pengguna kurang optimal. Salah satu cara mengatasinya adalah melakukan estimasi ketersediaan bandwidth yang dimiliki terhadap bit rate video yang ditransmisikan. b. Delay Jitter Delay jitter merupakan permasalahan akibat terlambat datangnya frame sehingga menyulitkan rekonstruksi video yang diterima. Penerima idealnya harus menerima, decode, dan menampilkan frame dengan rate yang konstan c. Loss Rate Pada jaringan nirkabel, loss rate dapat disebabkan oleh bit error. Loss rate dapat menimbulkan kerusakan kualitas video hasil rekonstruksi. Untuk

mengatainya, sistem video streaming dapat didesain dengan fasilitas pengendalian error rate. 2. Encoding dan Decoding Proses encoding/decoding video dalam konteks streaming meliputi proses pengkodean dan kompresi/dekompresi. Proses compression/decompression, atau yang dikenal sebagai singkatan: CODEC, merupakan suatu metode atau algoritma yang terdapat pada sebuah streaming player yang berfungsi untuk melakukan proses pengkompresan dan pendekompresan pada file media streaming. Metode kompresi dilakukan antara lain dengan menghilangkan informasi video yang berlebihan, rusak, dan atau kurang penting sebelum ditransmisikan sehingga file yang dihasilkan berukuran lebih kecil dan efisien. Hal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan bandwidth yang tersedia pada layanan streaming, khususnya pada Bluetooth yang hanya mencapai 732 Kbps. Proses kompresi data video dapat dilakukan terhadap aspek redundancy spatial (warna dalam frame atau still image), redundancy temporal (perubahan antar frame), serta audio yang dimilikinya. Kompresi terhadap redundancy spatial atau intraframe hampir serupa dengan teknik kompresi lossy color reduction pada image, dimana penghilangan beberapa warna dilakukan dengan memanfaatkan fakta bahwa mata manusia tidak terlalu sensitif terhadap perbedaan warna dibandingkan dengan brightness (intensitas cahaya). Sedangkan, kompresi redundancy temporal atau interframe, dilakukan dengan mengirimkan dan melakukan encode terhadap frame yang berubah saja, namun data yang sama masih disimpan. 3. Enkripsi Video Digital Dalam transmisi video digital, dibutuhkan metodologi enkripsi yang bisa melindungi video digital dari berbagai serangan selama transmisi. Dikarenakan ukuran video digital yang besar, biasanya video digital akan ditransmisi dalam format terkompresi seperti MPEG 10 atau H.264/AVC. Dengan demikian algoritma enkripsi untuk video digital selalu bekerja dalam domain kompresi. Beberapa algoritma untuk mengamankan video streaming sudah diusulkan. Kebanyakan dari algoritma-algoritma tersebut mencoba untuk mengoptimalkan

proses dalam hal kecepatan enkripsi dan proses penampilan video. Seperti data teks, data video dapat dienkripsi dengan dua cara yaitu: Secret key encryption: enkripsi dan dekripsi menggunakan satu kunci rahasia. Hanya pengirim dan penerima saja yang memiliki kunci ini. Public key encryption: menggunakan dua kunci, kunci publik untuk enkripsi dan kunci privat untuk dekripsi. Enkripsi public key dapat digunakan untuk signature dan autthentifikasi keamanan multimedia. 4. Algoritma AES Rinjdael Rijndael termasuk dalam jenis algoritma kriptografi yang sifatnya simetri dan cipher block. Dengan demikian algoritma ini mempergunakan kunci yang sama saat enkripsi dan dekripsi serta masukan dan keluarannya berupa blok dengan jumlah bit tertentu. Rijndael mendukung berbagai variasi ukuran blok dan kunci yang akan digunakan. Namun Rijndael mempunyai ukuran blok dan kunci yang tetap sebesar 128, 192, 256 bit. Pemilihan ukuran blok data dan kunci akan menentukan jumlah proses yang harus dilalui untuk proses enkripsi dan dekripsi. Berikut adalah perbandingan jumlah proses yang harus dilalui untuk masing-masing masukan. Tabel 1. Jumlah proses berdasarkan bit blok dan kunci Panjang Kunci Ukuran Blok Data Jumlah Proses (Nk) Dalam (Nb) Dalam (Nr) words words 4 4 10 6 4 12 8 4 14

Algoritma AES Rijndael mempunyai tiga parameter: 1. Plaintext: array berukuran 16 byte yang berisi data masukan 2. Chipertext: array berukuran 16 byte yang merupakan hasil enkripsi 3. Key: array 16 byte yang berisi kunci chipering (chiper key)

G. METODE PENELITIAN Metodologi pelaksanaan program sebagai berikut:


Membaca artikel, jurnal ilmiah dan penelitian mengenai enkripsi data Dipilih video dengan format QCIF resolusi 176x144 sesuai parameter.

Mulai

Studi literatur

Input Video

Metode untuk melindungi dan mengamankan file selama dilakukan transmisi

Proses pengkompresan file dengan menghilangkan informasi video yang berlebihan, rusak, dan kurang penting

Enkripsi Selektif

Encoding Video

Analisis kebutuhan energi yang digunakan untuk setiap enkripsi video dengan algoritma AES

Hasil analisa enkripsi video menggunakan algoritma AES dari segi keamanan serta efisiensi energi

Analisis Hasil Enkripsi

Kesimpulan

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 1. Studi Literatur Literatur yang kami gunakan berupa buku-buku, artikel-artikel baik dari internet maupun jurnal serta data-data penelitian dan percobaan yang telah dilakukan mengenai enkripsi data. 2. Input Video Dalam penentuan input video akan diambil video dengan format file QCIF (Quarter Common Intermediate Format) dengan resolusi 176x144. Format file ini adalah standar yang biasanya digunakan pada display mobile phone. Parameter input video QCIF yang direkomendasikan dalam standar

H.264 seperti pada Tabel 3.2. Pemilihan video foreman ini dikarenakan video

tersebut memiliki karakteristik sequencenya memiliki beberapa pergerakan objek namun tidak sepanjang sequence. Dengan kata lain, gerakan dinamis dan statisnya relatif berimbang. Tabel 2. Parameter Input Input source video Width Height Total frame Frame rate Quantization Parameter Format chroma video Foreman 176 144 19 30 fps 24, 28, 32 4:2:0

Penetapan QP 24, 28, 32 ini berdasarkan rekomendasi Video Coding Experts Group (VCEG) tentang kondisi simulasi yang efisien dalam pengkodean 3. Encoding Video Dalam penelitian ini, proses pengkodean atau kompresi video

menggunakan Joint Model (JM) versi 14.2 yaitu manual software referensi dari H.264/AVC, berupa source code C++ yang dikompilasi dengan Microsoft Visual Studio 2005. Software JM ini terdiri dari encoder dan decoder yang dikenal dengan Codec. Encoder berfungsi untuk mengkonversi data ke bentuk terkompresi. Bentuk terkompresi dibuktikan dengan jumlah bit yang lebih kecil dibanding data sebelumnya. Decoder berfungsi mengkonversi data terkompresi kembali ke representasi data aslinya. Jika representasi data hasil keluaran decoder identik (sama) dengan data awal, maka proses pengkodean disebut lossless 4. Enkripsi Selektif Metode enkripsi di sini menggunakan algoritma AES dengan skema selektif. Selektif berarti hanya akan dienkripsi sebagian dari video terkompresi yang dianggap paling penting. Dalam tugas akhir ini skema enkripsi selektif akan diterapkan pada setiap frame I dalam sekuens video. Selanjutnya akan dipilih sejumlah byte sebagai plaintext sesuai kebutuhan algoritma AES. Untuk

menenkripsi pada video terkompresi, perlu terlebih dahulu dilakukan analisis bitstream. Analisis bitstream menggunakan software Elecard Stream Eye Tools. 5. Analisis Hasil Enkripsi Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap hasil enkripsi yang telah dilakukan pada video yang diinputkan. Analisis yang dilakukan terhadap hasil enkripsi terutama pada keamanan hasil enkripsi serta efisiensi energi. Algoritma yang diusung yakni AES tergolong algoritma enkripsi dengan blok kuat. Kebutuhan energi di sini akan direpresentasikan oleh banyaknya encryption bit budget dan operasi yang digunakan untuk setiap enkripsi 6. Kesimpulan Tahap akhir dari kegiatan ini adalah penulisan laporan yang berisikan hasil analisis dari proses enkripsi terhadap video yang diinputkan dilihat dari segi keamanan dan efisiensi energi dalam proses enkripsi video tersebut.

H. JADWAL KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama 5 bulan, dengan jadwal seperti berikut : Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Program N o 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kegiatan Studi literatur Input video Encoding video Enkripsi selktif Analisis hasil enkripsi Kesimpulan Penyusunan Laporan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

I. RANCANGAN BIAYA Tabel 4. Biaya habis pakai Uraian Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Hardisk Eksternal 512 GB (Database video) Tuner R-Crypto 1.5 Lisensi software Modem internet Pulsa internet DB 9 konektor RJ-II C Sub Total 1 4 2 2 1 5 4 4 buah buah buah buah buah bulan buah buah 850.000 100.000 650.000 750.000 375.000 150.000 200.000 150.000 850.000 400.000 1.300.000 1.500.000 375.000 750.000 800.000 600.000 6.575.000 Jumlah (Rp)

Tabel 5. Biaya Penunjang Lain Uraian Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Kertas A4 Tinta printer Alat tulis Penggandaan proposal Pembuatan laporan akhir Penggandaan laporan akhir Seminar nasional Buku pustaka Jurnal referensi Pembuatan poster Security layering network service web Sewa protocol control bandwidth Sub Total 2 5 1 4 4 4 3 4 2 2 1 1 rim botol set buah buah buah orang buah buah buah tahun tahun 45.000 50.000 100.000 30.000 30.000 30.000 700.000 100.000 200.000 200.000 900.000 900.000 Jumlah (Rp) 90.000 250.000 100.000 120.000 120.000 120.000 2.100.000 400.000 400.000 400.000 900.000 900.000 5.900.000

11

Tabel 6. Total Pengeluaran Jenis Pengeluaran Biaya habis pakai Biaya penunjang lain Total Jumlah (Rp) 6.575.000 5.900.000 12.475.000

J. DAFTAR PUSTAKA Chakravarti. Laha. and Roy. 1967. Handbook of Methods of Applied Statistics, Volume I. New York: John Wiley and Sons. Elvira A, Fitri. 2011. Error Concealment Pada Transmisi Video H.264/AVC Menggunakan Frequency Selective Extrapolation. Jurusan Teknik Elektro ITS. I Politis. M Tsagkaropoulos. S Kotsopoulos. 2008. Optimizing Video Transmission over Wireless Multimedia Sensor Networks. GLOBECOM Pallara L. Venturi A, 2009. Open Caster 2.2 User Manual. Avalpa Digital Enginerring. Rappaport T S. 2002. Wireless Communications Principles and Practices, 2nd ed. New Jersey: Prentice Hall. Richardson, Iain. 2007. An Overview of H.264 Advanced Video Coding. Vcodex Ltd. Uhl, Andreas. Pommer, Andreas. 2005. Image and Video Encryption From Digital Rights Management to Secured Personal Communication. Springer. Xue, Zhuo. K K Loo. J Cosmas. P Y Yip. 2008. Distributed Video Coding in Wireless Multimedia Sensor Network for Multimedia Broadcasting. WSEAS Transactions On Communications. Zakaria, Omar. M. Abomhara, Khalifa, Othman. A A Zaidan. B B Zaidan. 2010. Enhancing Selective Encryption for H.264/AVC Using Advanced Encryption Standard. International Journal of Computer Theory and Engineering, Vol. 2, No. 2 April, 2010

12

L. LAMPIRAN 1) Biodata Kelompok KETUA KELOMPOK Nama Jurusan Jenis Kelamin Tempat / Tanggal Lahir Alamat Asal Telephone/Handphone Email : Radi Dwi Susetyo : T. Elektro : Laki-laki : Blitar, 4 April 1992 : Ds. Bangsri, RT 1 RW 9, Kec. Nglegok, Blitar : 085790368306 : radisusetyo@ymail.com Penulis,

( Radi Dwi Susetyo ) NRP. 2210100096

ANGGOTA KELOMPOK 1 Nama Jurusan Jenis Kelamin Tempat / Tanggal Lahir Alamat Asal Telephone/Handphone Email : Oxy Primasetiya : T. Elektro : Laki-laki : Malang, 27 Agustus 1990 : Keputih Utara 81 RT/RW 02/02 : 085655674279 : juventusprimasetiya@yahoo.co.id Penulis,

(Oxy Primasetiya) NRP.2209100168

13

ANGGOTA KELOMPOK 2 Nama Jurusan Jenis Kelamin Tempat / Tanggal Lahir Alamat Asal Telephone/Handphone Email : Denny Novian Mustoko : T. Elektro : Laki-laki : Jombang, 13 Nopember 1992 : Jl. K.H. Ismail No. 5 Peterongan Jombang : 085646245833 : dennynovian13@gmail.com Penulis,

(Denny Novian Mustoko) NRP. 2210100135

ANGGOTA KELOMPOK 3 Nama Jurusan Jenis Kelamin Tempat / Tanggal Lahir Alamat Asal Telephone/Handphone Email : Ahmad Syaiful Badari : Matematika : Laki-laki : Tulungagung, 23 Agustus 1991 : Ds. Gondang, Tulungagung : 085736373476 : badar.line@gmail.com Penulis,

(Ahmad Syaiful Badari) NRP. 1210100012

14

ANGGOTA KELOMPOK 4 Nama Jurusan Jenis Kelamin Tempat / Tanggal Lahir Alamat Asal Telephone/Handphone Email : Rahmat Septian Wijanarko : T. Elektro : Laki-laki : Surabaya, 24 September 1992 : Perumahan Dosen ITS blok U/88, Surabaya : 083856990299 : rahmatseptianid@gmail.com Penulis,

(Rahmat Septian Wijanarko) NRP. 2210 100 123

2) Biodata Dosen Pendamping Nama NIDN Jabatan Struktural Fakultas / Jurusan Alamat : Ir. Achmad Ansori, DEA : 0010046305 : Lektor Kepala : FTI T. Elektro : Jl. Hidrodinamika II T-25 Perumahan ITS, Surabaya Telephone/Handphone Email : 08123223455 : ansori@ee.its.ac.id

Dosen Pendamping,

(Ir. Achmad Ansori, DEA) NIDN. 0010046305

Anda mungkin juga menyukai