Anda di halaman 1dari 4

PROSES DIFUSI,OSMOSIS,PERMEABILITAS DAN SEMI PERMEABILITAS Posted on 31 Maret 2011 by Adi Kelana PM LATAR BELAKANG Bagian sel bakteri

merupakan struktur di dalam dinding sel yang terdiri dari me mbran sel dengan mesosomnya, sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan endospora pada j enis-jenis tertentu. Gambar 1. Struktur sel bakteri Membran Sitoplasma Membran sitoplasma merupakan bagian yang mengatur keluar masuknya senyawa kimia da ri dan ke dalam sel bakteri. Dengan adanya membran sel, mikroorganisme mampu ber ada pada posisi yang tepat pada lingkungan zat kimia yang kompleks dan selalu be rubah, mampu mengambil dan menahan nutrien sejumlah yang diperlukan, dan membuan g produk buangannya. Membran sel juga mampu menyediakan kemudahan biokimiawi unt uk memindahkan ion-ion mineral, gula, asam-asam amino, elektron, serta metabolit lain melewati membran. Substansi-substansi dalam larutan ini melewati membran d engan cara difusi dan transpor aktif serta Proses osmosis tidak spesifik. Proses ini menyamakan konsentrasi larutan di luar dan di dalam sel. Larutan berg erak dari yang lebih encer ke yang lebih pekat. Umumnya dari luar ke dalam sel. Transpor aktif bersifat sangat selektif dan mampu memperlakukan larutan (solut) secara efektif. Transpor aktif mampu melakukan penumpukan solut di dalam sel yan g kadarnya lebih tinggi daripada di luar sel. Transpor aktif juga mampu memasukk an nutrien yang di luar sel kadarnya sangat rendah. Mekanisme transpor aktif mel ibatkan portir membran dan membutuhkan energi. Pada transpor pasif, suatu substansi secara spontan berdifusi menuruni gradien k onsentrasinya tanpa memerlukan pengeluaran energi oleh sel. Molekul hidrofobik d an molekul polar tak bermuatan yang berukuran kecil berdifusi langsung melintasi membran. Substansi hidrofilik berdifusi melalui protein transpor dalam suatu pr oses yang disebut difusi yang dipermudah. (httpblog.unila.ac.idwasetiawan). TINJAUAN PUSTAKA 1. Transpor Pasif Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi. Perpineng an zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transpo r pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi terbantu. (httpachmadrf.blogspot.com201007mekanisme-transpor.html). Transport pasif meliputi transport ion, molekul, dan senyawa yang tidak memerluk an energi untuk melewati membran plasma. Transport pasif mencakup proses osmosis dan difusi. Dimana proses transportasi pasif meliputi proses-proses sebagai ber ikut Difusi dibedakan menjadi difusi dipermudah dengan saluran protein dan difus i dipermudah dengan protein pembawa. Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifu si melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai ko nsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlar ut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlaru t sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air

melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air t erikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang be bas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yan g melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel te rjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan menda patkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgid itas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehila ngan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik , maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi. (httpbiologigonz.blogspot.com201002transport-aktif.html). a. Difusi Proses difusi merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. Contoh yang sederh ana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi mani s. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara, dimana pada masing-masing zat, kecepatan difusi berbeda-beda. (httpagrica.wordpress.com20090103difusi-osmosis-dan-imbibisi). Salah satu proses difusi yang dikenal yaitu difusi terbantu dimana proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat tergantung pad a suatu mekanisme transpor dari membran sel. Difusi terbantu dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pa da media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tid ak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan memb entuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein s el. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga lakto sa ini dapat masuk melalui membran sel. b. Osmosis Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipot onis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melal ui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis meru pakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatka n tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan ko nsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah me ngalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik m erupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentra si zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat

menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmo sis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul solvent (biasanya a ir) akan mengalir dari daerah solute rendah ke daerah solute tinggi melalui sebuah m embran semipermeable . Membran semipermeable ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari solvent berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran. Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi solute tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah solute rendah den gan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mud ah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap solute dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent murni dari sisi satunya. (httpwww.tpb.ipb.ac.idfilesmateribio100Materiosmosis.html) C. Permeabilitas dan Semi Permeabilitas Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh memb ran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran sel. Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan akti vitas protein pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang dapat meng ganggu keduanya akan mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatu solut. (httpiirc.ipb.ac.idjspuibitstream123456789334211Permeabilitas%20Membran%20Sel.pd f). Sehingga dapat dikatakan bahwa permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki o leh membran sel dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran, ma ka semi permeabilitas merupakan kemampuan membran sel menyaring partikel-partike l, yang menyerupai sifat permeabilitas membran, hal ini dapat dipengaruhi oleh k eadaan lingkungan sel serta fluiditas inti hidrofobik membran dan aktivitas prot ein pengangkutnya PENUTUP Kesimpulan 1. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak memerlukan energi dalam prosesnya. 2. Proses Diffusi merupakan proses perpindahan molekul larutan yang berkonsen trasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran. 3. Proses osmosis merupakan proses perpindahan air dari zat yang berkonsentra si rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa melalui membran permeabel selektif. 4. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki ole h membran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran sel. Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat kondi si yang kurang menguntungkan. Saran Diharapkan kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan mengenai difusi dan osmosis serta permeabilitas dan semi permeabilitas diperbanyak, mengingat masih minimn ya informasi mengenai proses difusi dan osmosis serta permeabiitas dan semi perm eabilitas yang terjadi pada bakteri. DAFTAR PUSTAKA

httpachmadrf.blogspot.com201007mekanisme-transpor.html. httpagrica.wordpress.com20090103difusi-osmosis-dan-imbibisi. httpbiologigonz.blogspot.com201002transport-aktif.html. httpblog.unila.ac.idwasetiawan. httpiirc.ipb.ac.idjspuibitstream123456789334211Permeabilitas%20Membran%20Sel.pdf .

Anda mungkin juga menyukai