Anda di halaman 1dari 2

Air dalam tumbuhan Air merupakan 85 95 % berat tumbuhan herba yang hidup di air.

Dalam sel, air dip erlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai rea ksi biokimia misalnya proses fotosintesis; dan air dapat menyebabkan terbentukny a enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air s ecepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat l ima mekanisme utama yang menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lain, yait u melalui proses difusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan hidrostatik, dan grav itasi. a. Difusi Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah Beberapa contoh difusi 1. Apabila kita teteskan minyak wangi dalam botol lalu ditutup, maka bau minyak wangi tersebut akan tersebar ke seluruh bagian botol. Apabila tutup botol dibuka , maka bau minyak wangi tersebut akan tersebar ke seluruh ruangan, meskipun tida k menggunakan kipas. Hal ini disebabkan karena terjadi proses difusi dari botol minyak wangi (konsentrasi tinggi) ke ruangan (konsentrasi rendah). 2. Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dala m gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain t erjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan ti nta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah). Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Ga s berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdif usi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lam bat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara me lalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi prose s fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkat an konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguap an air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di ala m, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan prose s difusi. b. Osmosis Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam s el-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multise luler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, mole kul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi ting gi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di k edua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan. Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. Osmosi s dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli fisiologi tana man lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperluk an untuk mencegah osmosis. Jika anda merendam wortel ke dalam larutan garam 10 % maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas (kekakuan)nya. Hal ini disebabkan pot ensial air dalam sel wortel tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan ter sebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingn ya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis.

c. Tekanan kapiler Apabila pipa kapiler dicelupkan ke dalam bak yang berisi air, maka permukaan air dalam pip a kapiler akan naik sampai terjadi keseimbangan antara tegangan yang menarik air tersebut dengan beratnya. Tekanan yang menarik air tersebut disebut tekanan kapiler. Tekanan kapiler tergantung pada diameter kapiler semakin kecil diameter kapiler semakin besar tegangan yang menarik kolom air tersebut d. Tekanan hidrostatik Masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik un tuk melawan aliran air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan t urgor. Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke dalam vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku. Potensi al air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan kombinasi potensial osmotic dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang mempunyai potensial air t inggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah. e. Gravitasi Air juga bergerak untuk merespon gaya gravitasi bumi, sehingga perlu tekanan unt uk menarik air ke atas. Pada tumbuhan herba, pengaruh gravitasi dapat diabaikan karena perbedaan ketinggian pada bagian tanaman tersebut relatif kecil. Pada tum buhan yang tinggi, pengaruh gravitasi ini sangat nyata. Untuk menggerakkan air k e atas pada pohon setinggi 100 m diperlukan tekanan sekitar 20 atmosfer.

Anda mungkin juga menyukai