Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK Sepriwan Adiko

PEMIKIRAN JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL) DAN PERKEMBANGANNYA


[viii, 188 halaman, 2 Bagan/skema/gambar]. Penelitian dengan judul Pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Perkembangannya ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemikiran Jaringan Islam liberal agar dapat mengetahui konsep JIL dalam memahami Islam pada bidang Syari`ah, aqidah, filsafat, dan tasawuf sehingga dapat menjawab wacana pemikiran yang berkembang di masyarakat. Dan juga mendiskripsikan perkembangan pemikiran Jaringan Islam Liberal yang berawal dari pemikiran liberal di Indonesia dan pemikiran liberal dalam konteks global. Pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL) banyak melontarkan berbagai wacana keagamaan yang berkaitan dengan berbagai problematika kehidupan melalui berbagai media, yaitu; buku-buku, surat kabar, majalah, radio, seminar dan website. Wacana-wacana JIL tersebut banyak mengundang kontoversi di tengah umat Islam di Indonesia. Wacana JIL dianggap telah merusak pemahaman umat Islam yang selama ini telah mapan dan qath`i. Penelitian yang dilakukan untuk penyusunan tesis ini adalah penelitian kepustakaan/library research, maka pertama; penggumpulan sumber data sebagai referensi dan dokumentasi dilakukan sebagai dasar pembahasan. Kedua; memeriksa dan menggelola data yang sudah terkumpul, sehingga permasalahan yang ada dapat dideskripsikan dengan jelas. Dan ketiga; dalam menganalisa data yang telah ada menggunakan bentuk analisa deskriptif-analisis dengan menggunakan metode berfikir deduktif-induktif. Pemikiran Jaringan Islam Liberal dalam bidang syari`ah menempatkan maqashid syariah sebagai acuan dalam Istinbath hukum, atau bertolak belakang dengan metode sebelumnya yang menempatkan al-Quran dan hadits sebagai

vii

sentral. Sehingga jika ada ayat atau hadits yang bertentangan dengan maqashid syariah maka yang dimenangkan adalah maqashid syariahnya. Para aktivis JIL menyakini bahwa inti ajaran Islam adalah maqashid syariah. Dalam bidang aqidah Menyakini bahwa Tuhan itu Esa dan manusia mengenalnya dengan berbagai nama atau sebutan, sesuai dengan ajaran yang diyakininya. Dan semua agama itu benar karena datangnya dari Tuhan melalui para Nabi dan Rasul yang banyak jumlahnya. Dalam bidang filsafat, para aktivis JIL Berpikir kritis dan rasional dalam memahami perintah-perintah Tuhan. Menyakini bahwa berpikir secara rasional dalam masalah agama adalah bagian dari perintah agama dan berpikir kritis dalam agama bukan berarti membangkang terhadap agama. Sikap kritis di kembangkan untuk memahami sejumlah ajaran dalam Islam. Namun, pemikiran yang kritis tersebut tidak dikembangkan dalam hal ritual ibadah murni. Dalam bidang tasawuf, Pemahaman yang para aktivis JIL kembangkan adalah menghadirkan rasa cinta Ilahi ke dalam hati setiap manusia. Jika setiap manusia telah menghadirkan rasa cinta dan dengan rasa cinta itu manusia mengasihi dan menyayangi setiap ciptaan Allah maka dunia ini akan aman, damai dan tentram. Pada perkembangannya pemikiran JIL tersebut banyak ditentang oleh umat Islam dan Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa haram terhadap ajaran pluralisme, sekularisme, dan liberalisme.

Kepustakaan : 60 buku (1982-2012)

viii

Anda mungkin juga menyukai