vii
sentral. Sehingga jika ada ayat atau hadits yang bertentangan dengan maqashid syariah maka yang dimenangkan adalah maqashid syariahnya. Para aktivis JIL menyakini bahwa inti ajaran Islam adalah maqashid syariah. Dalam bidang aqidah Menyakini bahwa Tuhan itu Esa dan manusia mengenalnya dengan berbagai nama atau sebutan, sesuai dengan ajaran yang diyakininya. Dan semua agama itu benar karena datangnya dari Tuhan melalui para Nabi dan Rasul yang banyak jumlahnya. Dalam bidang filsafat, para aktivis JIL Berpikir kritis dan rasional dalam memahami perintah-perintah Tuhan. Menyakini bahwa berpikir secara rasional dalam masalah agama adalah bagian dari perintah agama dan berpikir kritis dalam agama bukan berarti membangkang terhadap agama. Sikap kritis di kembangkan untuk memahami sejumlah ajaran dalam Islam. Namun, pemikiran yang kritis tersebut tidak dikembangkan dalam hal ritual ibadah murni. Dalam bidang tasawuf, Pemahaman yang para aktivis JIL kembangkan adalah menghadirkan rasa cinta Ilahi ke dalam hati setiap manusia. Jika setiap manusia telah menghadirkan rasa cinta dan dengan rasa cinta itu manusia mengasihi dan menyayangi setiap ciptaan Allah maka dunia ini akan aman, damai dan tentram. Pada perkembangannya pemikiran JIL tersebut banyak ditentang oleh umat Islam dan Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa haram terhadap ajaran pluralisme, sekularisme, dan liberalisme.
viii