Anda di halaman 1dari 6

Nama : Wahyu Seto Aji Fadli Setiyadi Hutomo Isnia Maharani Fera Kasiyanti P.

(F1D009036) (F1D009002) (F1D009021) (F1D009030) (F1D009009)

Tugas Pemberdayaan Masyarakat Desa Critical Review Jurnal Measuring community empowerement: a fresh look at organizational domains Jurnal yang berjudul Measuring community empowerement: a fresh look at organizational domains membahas tentang bagaimana cara mengukur tingkat pemberdayaan pada sebuah komunitas. Dalam hal ini cara pengukuran yang dilakukan menggunakan sudut pandang yang baru dan berbeda. Jurnal ini menjelaskan tentang proses pemberdayaan sebuah komunitas mengenai pengenalan atau promosi kesehatan lalu kemudian diukur tingkat keberdayaannya. Hal ini dimaksud untuk menganalisa dan membahas tentang program promosi kesehatan yang muncul pada tahun 1986. Program tersebut tercantum pada piagam ottawa yang kemudian membahas dan menjadikan promosi kesehatan sebagai isu sentral pada wacana pemberdayaan. Selain hal tersebut, jurnal ini juga dibuat untuk tujuan supaya ilmuwan dan praktisi pemberdayaan dapat mengetahui isu penting dalam operasional program pemberdayaan komunitas. Pada jurnal ini dijelaskan bahwa konsep mengenai pemberdayaan komunitas sangat sulit dimengerti masalah operasionalnya. Dalam hal ini maksudnya adalah konsep yang digunakan untuk mengukur tingkat pemberdayaan komunitas sebelum tahun 1986 dianggap terlalu sulit. Oleh karena itu, pada jurnal ini diperkenalkan perspektif baru pengukuran tingkat keberdayaan. Perspektif baru yang dimaksudkan disini adalah dalam konteks program promosi kesehatan. Hal ini maksudnya adalah promosi kesehatan dianggap sebagai sebuah tindakan pemberdayaan karena dengan keadaan badan yang sehat, masyarakat dianggap berdaya. Dalam hal ini, jurnal ini mencoba mengukur tingkat keberdayaan masyarakat dengan dua langkah. Langkah yang pertama adalah menentukan pendekatan utama secara teoritis. Pada langkah yang pertama, ditentukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kunci yang dapat menjawab permasalahan pemberdayaan secara teoritis. Kemudian, langkah kedua

adalah menentukan pertanyaan praktis dalam pendekatan pemberdayaan. Pada langkah yang kedua ditentukan pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana sebuah pemberdayaan dapat dilaksanakan. Dalam jurnal ini dijelaskan komunitas yang harus diberdayakan. Komunitas yang dimaksud dalam jurnal ini adalah komunitas yang dalam konteks heterogenitas. Komunitas maupun individual yang heterogen dianggap dapat melebihi sebuah komunitas. Hal ini karena pemahaman yang sulit mengenai komunitas ini. Hal ini yang kemudian membuat konsep mengenai pengukuran pemberdayaan komunitas mengalami sebuah pembaharuan. Adapun faktor yang dianggap mempengaruhi pemberdayaan masyarakat menurut jurnal ini ada sembilan. Dimana kesembilan faktor tersebut merupakan faktor dasar perlunya proses pemberdayaan. Dalam hal ini kesembilan faktor tersebut merupakan faktor yang digunakan untuk menganalisa apakah komunitas itu dapat diberdayakan. Dalam jurnal ini juga dijelaskan bahwa pemberdayaan komunitas merupakan sebuah hasil. Dalam hal ini ketika masyarakat sedang diberdayakan bukan merupakan proses. Namun itu dianggap sebagai hasil dari proses sebelumnya. Dalam hal ini karena sebelum melakukan pemberdayaan perlu dilakukan analisa dan pemikiran lebih lanjut. Oleh karena itu, pemberdayaan komunitas dianggap sebagai sebuah hasil, karena proses pemberdayaan sudah dilakukan ketika pengkonsepan pemberdayaan tersebut. Selain merupakan proses, menurut jurnal ini pula pembangunan kapasitas komunitas merupakan sebuah pendekatan program. Hal ini karena ketika anggota dari komunitas maupun komunitas tersebut mempunyai kapasitas yang baik maka dapat dibilang anggota atau komunitas tersebut berdaya. Proses pemberdayaan komunitas yang dijelaskan pada jurnal ini dipengaruhi oleh domain kepentingan sosial dan organisasional. Namun, hanya domain organisasional yang dapat memberikan sebuah proses pengukuran. Kemudian, desain metodologi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberdayaan komunitas harus bersifat partisipatori dan memiliki dampak yang jelas serta merupakan tanggung jawab untuk stakeholder. Metodologi yang digunakan harusnya dapat menerjemahkan informasi menjadi data-data yang dapat mengukur tingkat keberdayaan komunitas. Kritik yang dapat diberikan pada jurnal ini adalah cukup banyak. Pertama, jurnal ini menggunakan bahasa inggris yang cukup sulit. Bagi orang yang hidup di indonesia dan sedari kecilnya hanya belajar bahasa jawa dan indonesia, kehadiran bahasa baru cukuplah menjadi kendala bagi orang indonesia. Hal ini yang kemudian membuat pemahaman terhadap jurnal ini terbatas, karena pembaca harus mengerti arti perkata yang kemudian harus dikontekskan

dengan kalimat sehingga pikiran pembaca awam seperti halnya saya akan terpecah menjadi dua arah. Pandangan antar jurnal dan kamus membuat pemahaman yang dilakukan cukup lambat, sebab manusia adalah makhluk yang terbatas. Kedua, bahasan pada jurnal ini belumlah terarah dan masih berupa mozaik-mozaik yang harus kita susun sendiri. Tertulis tiga kata pada kata kunci, namun tidak ada bahasan tersurat mengenai semua kata kunci tersebut. Dalam hal ini yang masive dibahas adalah mengenai pemberdayaan komunitas saja. Tentunya pembaca awam seperti saya akan merasa bingung terhadap kata-kata yang tersirat. Jurnal seperti ini hanya akan bisa dipahami secara komprehensif integralistik ketika kita dapat memahami bahasa-bahasa tersirat. Kekuatan yang ada pada jurnal ini tentunya amat terlihat. Dalam hal ini terlepas pada kekurangan yang ada, jurnal ini memiliki nilai yang cukup baik. Kekuatan pertama adalah karena jurnal ini memiliki referensi yang lengkap dan jelas. Dalam menulis jurnal ini digunakan pertimbangan yang banyak dan kompleks, hal ini karena banyaknya referensi yang tercantum, sehingga secara ilmiah tidak diragukan. Kemudian, dengan banyaknya referensi maka tidak diragukan lagi bahwa jurnal ini memiliki validitas yang tinggi. Kedua, penulisan kesimpulan atau konklusi pada jurnal ini cukup jelas dan mudah dipahami. Hal ini membuat jurnal ini dapat diketahui isinya hanya dari melihat konklusinya saja. Tanpa harus membaca panjang lebar dan belum tentu mengerti apa yang dimaksud oleh jurnal ini, maka konklusi datang seperti malaikat yang membawa cahaya terang. Oleh karena itu hal ini merupakan kekuatan kedua bagi jurnal ini.

Critical review jurnal Measurement of Community Empowerement in Three Community Programs in Rapla (Estonia)

Pendekatan pemberdayaan komunitas adalah alat yang sangat berguna untuk mengukur sejauh mana tingkat keberdayaan sebuah masyarakat. Dalam hal ini meskipun metode ini dibilang hampir sempurna namun masih ada hal-hal yang kurang jelas dan dapat diperdebatkan. Bahasan utama yang ada di jurnal ini adalah bagaimana cara kita mengukur tingkat keberdayaan komunitas dengan tiga program promosi kesehatan. Adapun pelaksanaan penelitian yang ada di jurnal ini di Rapla. Di Rapla, ada tiga program promosi kesehatan, yaitu komunitas yang aman (selamat), pencegahan obat-obatan terlarang/HIV, dan menjaga kualitas hidup. Ketiga program tersebut kemudian diukut menggunakan Organizational Domain of Empowerement Community (ODCE). Pemberdayaan memiliki tiga domain utama, yaitu domain individu, organisasi, dan komunitas. Ketiga domain itu biasanya dijadikan titik tolak pertama ketika akan melakukan pemberdayaan. Dalam hal ini tujuan dan fungsi pemberdayaan dapat dilihat dari domain mana yang akan di terapkan. Hal ini karena ketika kita akan meninjau domain individu maka kita tidak bisa mengevaluasinya secara komunitas. Tentu saja ketika berbicara ODCE, maka domain bidikan yang digunakan adalah domain organisasi. Pada penerapannya, ODCE memiliki beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dikonsepkan oleh para ahli, yang kemudian saling memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Namun, jika melihat perspektif program promosi kesehatan di Rapla, maka ODCE yang tepat adalah ODCE yang dikemukakan oleh Laverack. Hal ini karena konsep Laverack mengenai ODCE sesuai dengan konteks yang ada. ODCE kemudian mulai bekerja pada tiga program promosi kesehatan yang ada. Pada program keamanan komunitas, ODCE berhasil mendeteksi bahwa pendapatan komunitas tidak harus berasal dari pendapatan lokal, namun juga berasal dari pengetahuan nasional dan internasional. Pada program ini, komunitas berhubungan langsung dengan stakeholder dan membuat perjanjian. ODCE yang bekerja pada safe community program ini kemudian merubah domain program manajemen. Setelah itu ODCE juga bekerja di program pencegahan obat-obatan terlarang dan HIV. Pada program ini ODCE tidak memiliki keunggulan yang signifikan, namun ODCE dapat digunakan untuk mendeteksi sejauh mana keberhasilan program ini. Kemudian program yang ketiga adalah penjagaan kualitas hidup. ODCE disini berperan untuk mengukur juga, namun disini yang dilakukan adalah pemberdayaan yang membuat pemimpin baru

menjadi pemimpin yang karismatik. Hal ini karena pemimpin yang baru dianggap belum memiliki karisma tersenidiri di depan rakyatnya. Model ekspansi pemberdayaan yang direfleksikan melalui ODCE berhasil mengukur tingkat keberdayaan masyarakat pada tiga program promosi kesehatan yang berbeda di Rapla. Pada bahasan ini dijelaskan bahwa sebuah komunitas dapat berkembang atau memberdayakan diri sendiri menggunakan ODCE dan kemudian mengevaluasi proses penerapan ODCE. Hal ini karena ODCE merupakan program yang tepat, efisien, simple dan tidak memakan biaya terlalu banyak. Oleh karena itu, pemanfaatan ODCE sebagai alat pengukuran yang baru amatlah sangat membantu. Hal ini karena ODCE hadir dengan sedikit kelebihan daripada yang lainnya. Kekurangan yang terdapat pada jurnal ini adalah yang pertama masih sama, yaitu masalah bahasa. Bagaimanapun juga tak kenal maka tak sayang. Adapun orang indonesia yang tidak mengenal secara baik vocabulary bahasa inggris maka akan mengesampingkan segala bentuk hal yang berbahasa inggris, kecuali ketika orang tersebut berada pada keadaan darurat dan ada di ujung tanduk yang runcing. Alangkah baiknya ketika jurnal asing yang memiliki muatan nilai yang besar kemudian diterjemahkan ke bahasa indonesia. Kelemahan bahasa akan menjadi satu titik dasar yang akan menghancurkan semuanya. Kekurangan kedua adalah penggunaan kosakata yang rumit. Ketika kekurangan pertama bahwa kendala bahasa yang digunakan membuat pembaca bingung, maka kali ini pemilihan kata /diksi yang digunakan cukup membuat pembaca berpikir berulang-ulang supaya dapat menanggkap makna yang ada di jurnal ini. Hal ini yang kemudian mematahkan semangat pembaca yang memiliki kemampuan terbatas dalam berbahasa. Oleh karena itu, penyederhanaan bahasa harus dilakukan agar pembaca mampu memahami apa yang disampaikan penulis. Kekurangan ketiga adalah bahasan jurnal ini sendiri cukup membingungkan. Hal ini disebabkan karena pemilihan kata yang buruk, sehingga pembaca cukup bingung ketika menemui bahasan mengenai profit dan leadership pada jurnal ini yang notabene membahas mengenai health promotion. Hal ini terbilang cukup aneh dan membingungkan, karena kita tidak mengetahui bagaimana runtutan pemikiran penulis secara tersirat. Dalam hal ini tentu saja disebabkan karena pemilihan kata dan bahasa yang digunakan cukup sulit untuk dimengerti, dicerna dan dipahami. Kekuatan jurnal ini adalah diantaranya ditinjau dari segi penulisan dapat dibilang cukup baik. Hal ini karena penulis memberikan sentuhan-sentuhan yang baik ketika menulis jurnal ini. Bahasan yang ada tertata rapi dan sistematis. Mengenai validitas data dapat

dibilang data yang ada cukup valid. Hal ini karena penulis menggunakan referensi yang lengkap. Ketika menjelaskan satu konsep, peneliti selalu menyertakan sumber tulisannya tersebut. Hal ini yang kemudian membuat data yang ada dibilang valid. Teori yang digunakan pada jurnal ini juga merupakan kekuatan yang ada. Hal ini karena relevansi teori dan metodologi terhadap bahasan yang ada cukup relevan. Teori yang ada dapat menjelaskan dan menjadi acuan bagi penulisan tema jurnal ini sendiri. Oleh karena itu, hal ini dapat menjadi sebuah kekuatan, bahwa jurnal ini menggunakan data yang valid dan teori yang tepat, sehingga dapat dijadikan acuan untuk penulisan berikutnya dengan tema besar yang sama.

Anda mungkin juga menyukai