Anda di halaman 1dari 24

Birokrasi & Perubahan Sosial

Dr. Slamet Rosyadi 2012

Extending Democracy (Denhardt, 2000:43).


Perkembangan Birokrasi Dipengaruhi oleh Dinamika Sistem & Karakter Politik Ct. UU No. 5 ke UU 32

Perubahan Sistem Kompensasi untuk Pejabat di Tingkat Lokal utk peningKatan mutu layanan & akuntabilitas

Pergeseran Orientasi Birokrasi Publik


Struktur Desentralistik
Efisiensi Melalui Proses demokrasi

Kontrol Publik

keadilan
Administrasi Demokratik

Manajemen Administrative

Efisien sbg Ukuran Kinerja Utama

Pembagian Kerja Vertikal

Dikotomi Politik-Adm

Kekuasaan Terkonsentrasi Pd Atasan (integrasi)

Struktur Sentralistik

Percabangan Teori Birokrasi

Administrasi Publik Klasik


(Weber, Taylor, Simon, Waldo, dll)

Manajemen Publik Baru (New Publik Management)


(Gabler & Osborn)

Administrasi Publik Post- modernisme


(New Publis Service, Denhardt & Denhardt)

Pergeseran Orientasi Birokrasi Publik di Beberapa Negara Maju

New Public Management


Pelayanan yg berorientasi pada klien (clientcentered) - Peningkatan Produktivitas dgn melibatkan staff penyedia layanan secara langsung (devolusi tanggung jwb) - Entrepreneurial government, Modal Manajemen,Adm Negara Kontemporer (OECD), reinventing government.
-

Elemen-elemen NPM (Gery, L.R. 2001, International Review of Adm. Sciences, Vol 67)
Focus pemerintahan pada outcomes dan results ketimbang input dan proses; Penerapan kontrak kinerja untuk mendorong staf bertanggung jawab dlm pencapaian outcomes. Struktur organisasi yg terdesentralisasi Penggunaan alternatif penyediaan layanan langsung oleh badan publik: seperti kemitraan public-private & melimpahkan layanan kepada swasta.

Tinjauan Teoritik(2)
Mengurangi anggaran & staf badan publik;
Semakin mengandalkan penciptaan penerimaan (revenue) melalui aktivitas layanan yg menghasilkan fee. Meningkatkan kapasitas top manager dan pejabat pemerintah pusat untuk mengembangkan strategi-strategi untuk mengimplementasikan pendekatan pengelolaan (governance) ini.

Tinjauan Teoritik(2)
Penciptaan hubungan kompetitif antar unit pemerintahan atau masing-masing divisi ; Sistem manajemen & anggaran yg mendukung perubahan; Mendefinisikan pengguna jasa publik sbg customer (pelanggan) daripada sbg warga/masyarakat. Mendorong kewirausahaan publik, dengan mengijinkan karyawan atau tim utk memberikan layanan publik diluar mekanisme sistem yg ditetapkan.

New Public Management Vs New Public Service (New Public Management) run government like business reinventing government. Tujuan NPM : menciptakan pemerintahan yg dapat bekerja lebih baik dan efisie dg mengadopsi teknik-teknik bisnis. Ct. mengaitkan reward dg kinerja
NPM

Kritik-Kritik thd NPM (Olowu, 2002 )

Adanya gejala universalisme yang eksesif dalam penerapan NPM tanpa memperhatikan variasi budaya dan sektor. Dalam realitanya tidak ada satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk segala situasi. Adanya kecenderungan untuk mengganggu kapasitas negara khususnya di negara-negara berkembang ketika negara belum sepenuhnya mapan dalam hal kapasitas kritisnya. Ideologi anti negara yang diperkuat oleh filosofi rolling back the state telah menimbulkan kemorosotan yang serius dalam berbagai pelayanan sosial, disintegrasi jaring pengaman sosial yang erat kaitannya dengan hak-hak warga negara demokratik.

kritik
Di tingkat nasional, berbagai kecenderungan di atas telah meningkatkan antipati, sinisme dan alienasi ketika warga negara menyimpulkan bahwa pemerintah mereka tidak lagi peduli atau kehilangan kendali sementara demokrasi sendiri telah mengalami kepalsuan. Situasi ini kemudian diikuti dengan ketidakamanan manusia dalam skala luas di dunia, kekerasan dimana-mana, kejahatan yang semakin terorganisir, dan kerusakan lingkungan yang cepat. Di tingkat internasional, kesenjangan yang semakin lebar antara negara-negara kaya dan miskin, negaranegara yang lemah tidak mampu untuk memainkan peran mereka atau mengembangkan kapasitas mereka untuk berkiprah dalam tata pemerintahan global.

kritik
Validitas

yg Lemah dlm konsep pelanggan. Menurut mereka, konsep pelanggan dalam konteks NPM tidak secara akurat menunjukkan hubungan antara organisasi pemerintah dan anggota masyarakat (publik). Pendekatan NPM justru cenderung mereduksi makna warga negara (citizen) dengan menempatkan mereka sebagai penerima layanan yang pasif daripada agen yang aktif.

kritik

model reformasi pemerintahan berbasis NPM yang dapat mengancam demokrasi sebagai basis pelayanan di sektor publik. Hal ini dikarenakan pendekatan NPM cenderung mereduksi warga sekedar sebagai makhluk ekonomi sehingga akan mengancam nilai-nilai konstitusional dan demokrasi seperti keterbukaan, keadilan, keterwakilan dan partisipasi (Terry, 1998).

New Public Service (Denhardt, 2000, 2003)


NPS Sekumpulan gagasan ttg peran administrasi publik dlm sistem governance yg menempatkan warga negara (citizen) sebagai pusatnya Fokus pd citizen bukan pelanggan. Tiga landasan teoritik yang menjadi basis pengembangan model NPS: (1) Teori-teori kewarganegaraan demokratis; (2) Model-model masyarakat dan masyarakat sipil; (3) Humanisme organisasi dan teori diskursus (Denhardt dan Denhardt, 2000).

Customer Vs Citizen
(Alford, J. Defining the Client in the Public Sector. Public Administration Review. May/June Vol 62, No.3)

1.

Konsep Pelanggan di Sektor Swasta

Individu yg membentuk pilihan atas dasar sesuatu yang diinginkannya dari perusahaan. * Memutuskan barang/jasa yg diinginkan, perusahaan menyediakan menu. * Konsumen membayar pilihannya, & perusahaan menciptakan suplai. * Permintaan konsumen menjadi tanda bagi perusahaan untuk menghasilkan barang & jasa. 2. Konsumen menikmati barang/jasa yg disediaan produsen & mendapatkannilai (kepuasaan) karena mengonsumsinya.

MAKNA TRANSAKSI KONSUMEN-PRODUSEN


Reciprocal Process ada uang, ada barang Private Value kedua pihak mendapat kan kepuasan pribadi. Konsumen puas, perusahaan untung. Choice from competitive suppliers konsumen punya banyak pilihan. Maximize sale transaksi yg menguntungkan akan mendorong perusahaan utk berproduksi. Jika rugi, akan menghentikan produksi

RESTRICTED ECONOMIC EXCHANGE

Teori-teori kewarganegaraan demokratis

Beberapa individu sangat terlibat aktif dalam tata pemerintahan. Menurut pandangan ini, sekumpulan warga negara tidak sekedar membawa kepentingan pribadi, lebih dari itu mereka memperjuangkan kepentingan publik yang lebih luas dengan mengadopsi perspektif jangka panjang dan lebih umum. Implikasi bg administrator (1) citizen seharusnya dipandang sebagai citizen, bukan sekedar pemilih, klien atau pelanggan. (2) Berbagi kewenangan dan mengurangi kontrol, dan membangun kepercayaan melalui kolaborasi. (3) Manajer publik tidak sekedar mencari efisiensi yang tinggi tetapi hendaknya juga menunjukkan pertanggungjawaban yang lebih besar dan peningkatan kepercayaan publik.

Model-model masyarakat dan masyarakat sipil

Upaya untuk menemukan kembali pembaruan makna masyarakat direfleksikan dalam peran pemerintah khususnya pemerintahan lokal untuk membangun dan memberikan dukungan kepada masyarakat. Sebagian dari upaya tersebut bergantung pada pembangunan sekumpulan lembaga mediasi yang sehat dan aktif yang secara bersamaan memberikan perhatian pada keinginan dan kepentingan warga negara dan menyediakan media pengalaman bagi warga negara untuk melakukan persiapan dan tindakan yang lebih baik dalam sistem politik yang lebih luas.

model-model masyarakat..
Implikasi

bagi administrasi publik adalah pemerintah hendaknya dapat memainkan peranan yang penting dalam menciptakan, memfasilitasi, dan mendukung berbagai relasi antara warga negara dan masyarakat.

Humanisme organisasi dan teori diskursus

Integrasi teoritisi Administrasi Publik dengan disiplin lainnya telah melahirkan kritik terhadap pendekatan birokrasi dan positivisme. Konsekuensinya, teoritisi Administrasi Publik terdorong untuk mencari berbagai pendekatan alternatif untuk memahami manajemen dan organisasi dan menjajagi pendekatanpendekatan baru dalam memperoleh pengetahuan termasuk pemanfaatan teori interpretive.

humanisme..

Implikasi bagi administrasi publik di dunia postmodernism adalah pemerintah harus didasarkan pada diskursus yang terbuka dan jujur terhadap semua pihak termasuk warga negara dan administrator. Konsekuensinya, dialog publik yang semakin terbuka diperlukan untuk menguatkan birokrasi publik dan melindungi makna legitimasi di wilayah administrasi publik. Dengan latar demikian, pendekatan NPS dikonseptualisasikan.

Anda mungkin juga menyukai