Anda di halaman 1dari 11

Nomor Perihal

: Istimewa : Mohon Audiensi

Kepada Yth, Bapak Gubernur Prov. Kalimantan Timur diSamarinda

Dengan Hormat, Seiring Rahmat Tuhan Yang Maha Esa semoga kita semua berada dalam lingkaran Rahmat serta Ridho-Nya, amin. Sehubungan dengan maraknya persaingan produksi pabrik yang mulai meninggalkan produksi tradisional dalam bidang kerajinan tenun khususnya Kain Tenun Samarinda serta minimnya perhatian Pemerintah dalam melestarikan Budaya tersebut, dirasa mulai mengikis nilai-nilai budaya yang selama ini dipertahankan. Menandaklanjuti permasalahan tersebut, kami selaku kelompok pengrajin tradisional BERDIKARI mengharapkan dapat berdiskusi dalam memecahkan permasalahan tersebut diatas melalui keterwakilan anggota yang waktunya menyesuaikan dengan agenda Bapak.

Demikianlah Surat Permohonan ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya, besar harapan kami sekiranya Bapak dapat menerima Wakil Kelompok Kerajinan Tradisional Tenun Sarung Samarinda. Atas Perhatian dan kebesaran hati Bapak, kami ucapkan banyak terima kasih.

Samarinda, 20 Desember 2012 Hormat Kami

Syarifah Maisyarah Asseggaf

PEROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN MODAL USAHA KERAJINAN TENUN TRADISIONAL KAIN SAMARINDA

BERDIKARI
(Berdiri Sejask Tahun 1964)

Diajukan Oleh: Syarifah Maisyarah Assegaf Show Room : Jl. Pangeran Bendahara No. 14 RT. 24 Kelurahan Baka,Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur

Nomor Lamipiran

: Istimewa : 1 (satu) bundle

Kepada Yth, Bapak Gubernur Prov. Kalimantan Timur diSamarinda

Dengan Hormat, Diiringi doa dari kita semua, semoga Bapak Gubernur dalm kondisi sehat walafiat serta tidak kekurangan apapun sehingga dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya dalam upaya memajukan wilayah Prov. Kalimantan Timur pada umumnya serta Kota Samarinda khususnya agar menjadi daerah yang maju, makmur, berkeadilan serta sejahtera lahir dan batin. Dengan rasa hormat dan penuh harap, izinkan kami atas nama pengrajin kain khas Kota Samarinda berdikari yang mewadahi sekitar 30 pengrajin saat ini, dalam upaya tetap eksis mempertahankan warisan budaya yangtidak ternilai harganya, menyampaikan permohonan kehadapan Bapak untuk dapat kiranyadibantu dalam bidang permodalan serta keperluan pendukung lainnya berupa dana hibah. Adapun besarnya bantuan serta rincian terlampir. Bantuan tersebut akan kami gunakan untuk modal usaha, pembelian bahan baku, penggantian peralatan dan biaya produksi serta distribusi. Besar harapan kami kiranya permohonan ini dapat dikabulkan dalam upaya kita mempertahankan salah satu warisan budaya asli Kota Samarinda agar tidak punah ditelan zaman. Akhirnya atas perhatian dan kepedulian Bapak dalam hal ini kami ucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga. Semoga Allah membalas amal baik kita semua. Samarinda, 20 Desember 2012 Pemohon

Syarifah Maisyarah Asseggaf

USAHA KERAJINAN TENUN TANGAN SARUNG SAMARINDA BERDIKARI Berdiri Sejak Tahun 1964

Pengantar Indonesia memiliki aneka ragam budaya, kerajinan, kuliner, bahasa dan sebagainya, salah satunya adalah produk khas Kota Tepian Samarinda yang sudah di kenal luas berupa kerajinan kain tenun dengan cara tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang masih bertahan hingga saat ini di beberapa daerah Kota Samarinda. Eksistensi hasil kerajinan rakyat ini tetap survive meskipun dengan segala hal keterbatasan, persainagn dengan kain hasil produksi pabrik yang corak dan warnanya beragam dan variatif serta dijual dengan harga yang relative lebih murah dari Sarung Samarinda yang melalui proses olahan tradisional. Sebagai salah satu penghasil dan distributor Kain Samarinda, kami merasakan tantangan yang cukup berat menghadang di depan, dimana persainagn yang semakin ketat dengan produksi pabrik, harga yang cukup tinggi disebabkan kenaikan harga barang serta pangsa pasar yang semakin terbatas, akan tetapi sebagai pewaris budaya kami tidak akan menyerah begitu saja. Sebagai putra daerah secara moral kami merasa ikut bertanggung jawab agar hasil kerajinan ini todak sampai tinggal sejarah , apalagi di klaim oleh Negara Luar yang budaya dan kerajinannya mirip dengan kita Bangsa Indonesia. Kiranya dukungan semua pihak dalam hal ini perlu lebih ditingkatkan lagi, khususnya Pemerintah Daerah Samarinda serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar warisan budaya ini tidak punah dan anak cucu kita hanya bias mengenang sejarah. Dukungan yang diharapkan adalah: 1. Bantuan Permodalan 2. Bimbingan dan Pelatihan Manajemen

3. Terobosan Pasar dengan diikutsertakan dalam Road Show, Pameran dalam bentuk apapun baik dalam maupun luar negeri. 4. Promosi yang terus menerus dengan gencar 5. Penyadaran kepada masyarakat Kalimantan Timur agar mencintai budaya sendiri dengan merasa bangga mengenakan kain samarinda bukan bangga bersarung manga. 6. Perlunya kebijakan khusus yang melestarikan produk budaya ini berupa pengenalan serta kerajinan tenun bukan mesin kain khas samarinda seperti halnya Kota Gede di Yogyakarta sebagai sentra kerajinan perak, sentra Kerajinan border di Kota Bangil Pasuruan Jawa Timur.

Usaha yang Sudah Berjalan Usaha yang sudah berjalan selama ini se4jak tahun 1964 adalah produksi dan distribusi kain samarinda yang dihasilkan pengrajin kami menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), menggunakan pola kerjasama system plasma. Kami menyuplay bahan baku berupa benang serta keperluan lainnya kepada pengrajin kemudian hasil dari kerajinan itu kami beli dari pengrajin dan dipasarkan dengan harga layak dan pantas dan layak, cara ini terbukti efektif menangkar dan mempertahankan pengrajin tenun bukan mesin yang bekerjasama dengan kami selama ini. Pola ini juga sangat membantu perekonomian pengrajin yang sebagian besar wanita dalam menanggulangi keperluan rumah tangga mereka. System kerja sama antara pengrajin ini merupakan upaya terbaik mempertahankan hasil budaya berupa kerajinan tenun Samarinda yang sudah mulai terlupakan dan terpinggirkan menuju kepunahan.

Pemasaran Pangsa pasar selama ini adalah pasar lokal, dalam negeri dan beberapa sudah ada yang di ekspor ke luar Negeri, biasanya konsumen yang datang langsung ke tempat kami dan membeli hasil kerajinan tenun ini sebagai oleh-oleh khas dari Kota Tepian. Untuk market dalam negeri biasanya pedagang antar pulau yang datang langsung kemudian mereka memasarkan lagi ditempat mereka. Hamper seluruh wilayah Indonesia mengenal Kain Tenun Samarinda serta kami sudah memiliki jaringan di beberapa wilayah seperti Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, Lombok, Sumbawa hingga Papua. Bentuk apresiasi pasar lokal merupakan wujud nyata dalam melestarikan budaya namun beberapa usaha tersebut terkendala oleh beberapa hal antara lain manajemen pemasaran yang masih sederhana (jaringan sosial). Mungkin sudah saatnya kita semua harus ikut serta dalam melestarikan warisan budaya ini sebagai wujud apresiasi kepedulian dalam menjaganya, terutama peran Pemerintah daerah maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Terobosan pasar yang harus dilakukan adalah dukungan promo dan bentuk kerjasama antara pengrajin, distributor serta Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Peralatan Produksi Alat Tenun Bukan Mesin (Atbm) Saat ini pengrajin kami menggunakan alat tenun bukan mesin yang merupakan warisan budaya masa lampau dari tenun tradisional yang masih terpelihara hingga saat ini. Pernah beberapa kali mencoba menggunakan memproduksi dengan menggunakan alat tenun mesin tapi hasilnya tidak sesempurna dan seindah seperti tenun tangan (produksi tradisional) sebagai warisan cita rasa karya seni yang seharusnya bernilai tinggi dan layak untuk dibeli.

Tenaga Kerja Pengrajin Kelompok pengrajin kami tersebar di beberapa wilayah Kota Samarinda dan di luar Kota Samarinda, mereka memproduksi dari rumah-rumah sendiri sedangkan bahan baku serta pemasaran kami yang mensuplay atau menangani. Saat ini sekitar 30 pengrajin yang berada di bawah coordinator kami dari hasil ketekunan tangan mereka menghasilkan 50 lembar sarung tenun setiap minggunya dan dalam satu bulan terkumpul 200 lembar kain yang bermutu tinggi yang siap di pasarkan dengan kisaran harga Rp. 200.000 hingga Rp.500.000 per lembar.

Modal Investasi Dengan keterbatasan modal saat ini kami mampu menghasilkan transaksi sekitar rata-rata: 100 lembar x @Rp. 250.000 = Rp. 25.000.000 100 lembar x @Rp. 500.000 = Rp. 50.000.000 Kendala dan Tantangan Kendala selama ini adalah kurangnya permodalan dan dukungan promosi serta upaya menggalakkan komoditas yang cukup berharga ini sebagai salah satu warisan budaya nenek moyang kita yang sudah berusia ratusan tahun dan menjadi ciri khas Kota Samarinda selain kuliner, objek wisata serta kekayaan alam yang melimpah ruah dengan kandungan batu bara serta minyak dan gas bumi.

Bantuan yang Diharapkan A. Bidang Produksi Memperbaiki dan merehabilitasi serta merekondisi peralatan Alat Tenun Bukan Mesin yang beberapa diantaranya sudah berumur cukup tua serta tidak layak pakai.

Bantuan permodalan yang memadai agar usaha yang berjalan tetap dapat berjalan serta budaya kerajinan tenun dapat terlestarikan. Mendaftarkan merek dagang dan hak paten Tenun Samarinda agar legalitas budaya terjamin.

B. Bidang Distribusi Transfortasi merupakan hal m utlak dalam proses distribusi sementara kelompok pengrajin kami masih terkendala dengan hal tersebut, oleh sebab itu bantuan kendaraan bermotor gerobak sangat diperlukan untuk mengangkut dalam jumlah memadai guna mempermudah proses distribusi.

C. Bidang Pemasaran Manajemen pemasaran yang kurang memadai menjadi penghambat proses pemasaran secara luas, oleh karena itu kami mengharapkan kerajinan ini dapat diikutsertakan dalam setiap even lokal, nasional maupun luar negeri. Sosialisasi yang intensif di kalngan masyarakat Samarinda pada khususnya dan Prov. Kalimantan Timur pada umumnya. Dicantumkannya kerajinan ini dalam agenda wisata budaya dengan mengunjungi sentra kerajinan kami agar lebih dikenal masyarakat luas serta dimuat dalam media masa, televise lokal dan nasional jika memungkinkan.

Penutup Demikianlah Proposal ini kami sampaikan dengan harapan kiranya ada kepedulian dari semua pihak, khusunya dalam hal ini sebagai penanggung jawab moral kita sebagai bagsa atas warisan budaya nenek moyang kita yang tak ternilai harganya. Generasi sekarang bertanggung jawab memikul amanah ini,

mempertahankan, mengupayakan dengan memaksimalkan segala potensi yang mungkin untuk dilakukan. Dukungan yang bersinergi dari semua pihak dalam hal ini Pemerintah, media masa, Dewan Kerajinan Daerah serta lembaga yang berkaitan langsung maupun tidak langsung sangat menentukan seperti apa warisan budaya bangsa yang akan kita tinggalkan nanti untuk generasi mendatang. Akhirnya, atas perhatian dan waktunya untuk ikut mencarikan solusi dari beberapa masalah serta menjadi tujuan kita bersama dalam melestarikan budaya daerah, kami ucapkan banyak terima kasih, semoga kita termasuk orang-orang yang menghargai budaya dan tetap memeliharanya dengan rasa penuh kebanggaan.

RINCIAN BANTUAN YANG DIPERLUKAN No Uraian Volume Harga Satuan Bahan Baku Utama Benang Zat Pewarna 2 -. Biru, Hitam, Pink -. Merah, Kuning, Hijau Bahan Pewarna Tambahan 3 4 Alat Penggulung Benang Alat Paparisi (penggulung Besar) JUMLAH TOTAL 196.500.000 1000 Ons 1000 Ons 1 Paket 10 10 6.000 3.000 9.000.000 250.000 500.000 6.000.000 3.000.000 9.000.000 2.500.000 5.000.000 80 pack (50 gincil) 2.000.000 160.000.000 Jumlah

Terbilang: Seratus Sembilan Puluh Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah

Anda mungkin juga menyukai