Anda di halaman 1dari 2

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATAKULIAH BAHASA INDONESIA DENGAN WEB INTERAKTIF

Didin Widyartono (NIM 1234567890)


ABSTRAK: Indonesian subjects needed teaching materials. The form of teaching materials had been developed in accordance with the advancement in information technology and communications. Learners character was transformed into the digital native. Therefore, the necessary teaching materials which are accordance with learners characteristics are required in order improve the quality of teaching of Bahasa Indonesia for university students. The intended product of this research would be syllabus, teaching materials, and interactive web contains the materials. These products are developed through four stages: planning, production, validation, and try out. The final result of the development of teaching materials through interactive web can be accessed at http://bahasaindonesia.kataberkata.com. Kata kunci: bahan ajar, matakuliah Bahasa Indonesia, web interaktif

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menetapkan bahwa matakuliah Bahasa Indonesia merupakan matakuliah yang wajib ditempuh semua mahasiswa perguruan tinggi. Matakuliah Bahasa Indonesia memberikan kompetensi pada mahasiswa agar menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. PEMBAHASAN Substansi kajian matakuliah Bahasa Indonesia tercantum dalam SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006. Substansi kajian matakuliah Bahasa Indonesia sebagai matakuliah pengembangan kepribadian menekankan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar untuk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai perwujudan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaannya, perkuliahan Bahasa Indonesia mencakup keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan yang menjadi fokus adalah menulis akademik. Perkuliahan Bahasa Indonesia membutuhkan bahan ajar. Pannen & Purwanto (2001:1) menyatakan bahwa bahan ajar membantu dosen dan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan. Dosen tidak perlu menyajikan banyak materi di kelas berkat bahan ajar. Mahasiswa juga terbantu dengan bahan ajar. Bentuk bahan ajar sangat beragam. Al-Fath (2009) memberikan uraian ringkas tentang bentuk bahan ajar dari berbagai perspektif berikut ini. Ditinjau dari sisi fungsinya, bahan ajar yang dirancang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu bahan presentasi, bahan referensi, dan bahan belajar mandiri. Sedangkan ditinjau dari media, bahan ajar dapat kelompokkan menjadi bahan ajar cetak, audio, video, televisi, multimedia, dan web. PENUTUP Kesimpulan Penggunaan media bahan ajar semakin berkembang. Swajati (2005) menyatakan bahwa perkembangan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran memunculkan istilah pembelajaran elektronik (e-Learning). Huruf e merupakan singkatan

2
dari elektronik, artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, misalnya CDMultimedia Interaktif dan web. Saran Penggunaan media bahan ajar semakin berkembang. Swajati (2005) menyatakan bahwa perkembangan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran memunculkan istilah pembelajaran elektronik (e-Learning). Huruf e merupakan singkatan dari elektronik, artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, misalnya CDMultimedia Interaktif dan web.

DAFTAR RUJUKAN Al-Fath, U. 2009. Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web, (Online), (http://umarstain.blogspot.com/2009/03/pengembangan-bahan-belajar-berbasisweb.html), diakses 10 Februari 2010. Association for Educational Communications and Technology. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali. Batavia.or.id. 2010. Kebutuhan Digital Native, (Online), (http://www. http://bataviase.co.id/node/163990), diakses 21 Mei 2010. Dick, W., Carey, L., & Carey, James, O. 1990. The Systematic Design of Instruction, Glenview, Illionis London, England: Scott, Foresman and Company.

Anda mungkin juga menyukai