Anda di halaman 1dari 2

Topik Sub Topik Tujuan Definisi

: : :

Respiratory Tuberculosis

: Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium tuberculosis complex :

Epidemiologi

Indonesisia menempati urutan no3 didunia setelah India dan China, Angka kematian akibat TB adalah 8000 setiap hari dan 2-3 juta setiap tahun.Di Indonesia TB adalah pembunuh nomor satu diantara penyakit menular dan merupakan peyebab kematian nomor 3 setelah penyakit Jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia. Patogenesis A.Tuberkulosis primer. Kuman tuberculosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang dijaringan paru sehingga membentuk suatu sarang pneumonia,yang disebut sarang primer atau afek primer.Sarang primimer ini mungkin,berbimbul dibagian mana saja dalam paru berbeda Dengan sarang reaktivasi .Darisarang primer akan kelihatan peradangan saluran getah bening menuju hilus(limfangitis local).Peradangan tersebut diikuti oleh pembesaran kelenjer getah bening dihilus(limfangitis regional). Afek primer bersama-sama limfangitis regional dikenal sebagai kompleks primer. B.Tuberkulosis post Primer Tuberkulosi post primer akan muncul bertahun-tahun kemudian setelah tuberculosis primer, biasanya terjadi pada usia 15-40 tahun. Bentuk Tuberkulosi ini yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena dapat menjadi sumber penularan. Gejala klinis Gejala klinis tuberkulosis dapat dibagi 2 golongan,yaitu gejala lokal dan gejala sistemik,bila organ yang terkena adalah paru maka gejala local ialah gejala respiratori(gejala local sesuai dg organ yang terlibat) Gejala respiratori Batuk 2mingg Batuk darah Sesak napas Nyeri dada

Gejala sistemik Demam Gejala sistemik lain adalah malaise,keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun Pemeriksaan penunjang 1.Pemeriksaan bakteriologi - (BTA) -.Pemeriksaan biakan kuman 2.Radiologi. 3.Pemeriksaan darah : Laju endapan darah (LED) Dasar diagnosis Diagnosis Banding Komplikasi : Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. : Pneumonia

Batuk darah Pneumotoraks Luluh paru (destroyed lung) Gagal napas Gagal Jantung Efusi pleura

Tatalaksana : fase intensif 2 bulan dengan Rifampicin(R), INH(H), Ethambutol(E)dan Pirazinamid(Z) Fase lanjutan 4 bulan dengan RH

Anda mungkin juga menyukai