Anda di halaman 1dari 18

I - 1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 DASAR TEORI

Pengertian destilasi secara ilmiah adalah suatu proses
untuk memisahkan suatu campuran yang terdiri dari dua zat atau
lebih dengan berdasarkan perbedaan titik didih antara dua zat
yang akan didestilasi.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan.Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan
pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Dalam arti lain destilasi adalah suatu proses pemisahan
zat yang terdapat di dalam campuran. Proses pemisahannya
bedasarkan titik didih (boiling point) dan tingkat penguapan
(relative volatilitas). Proses distlasi juga membutuhkan sumber
dingin (refrigerant) untuk pemisahan antar zat yang lebih efektif.
Selain itu, juga terdapat reflux yang berfungsi untuk
mendapatkan konsentrasi yang lebih baik dan sebagai sumber
dingin pula. Reflux adalah sebagian dari hasil distilasi yang
dikembalikan ke dalam proses distilasi.
Secara umum pengertian dari destilasi adalah suatu
proses pemisahan termal untuk memisahkan campuran atau
memurnikan suatu zat yang akan dijadikan larutan agar lebih
bermanfaat atau lebih berharga. Setiap cairan terdapat uap yang
terbentuk karena terlepasnya sejumlah molekul yang berenergi



II - 2
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
tinggi dari permukaan cairan ke ruangan sekeliling (mengatasi
gaya tarik menarik gaya kohesi- dari molekul-molekul yang
tertinggal).
Molekul-molekul dalam ruang diatas cairan akan
menimbulkan tekanan (karena membentur dinding seperti
molekul gas), yang disebut sebagai tekanan uap dari cairan yang
bersangkutan. Tekanan uap adalah sebuah ukuran
kecenderungan molekul cairan untuk berubah menjadi uap ,
sehingga merupakan ukuran kemudahan menguap (volatilitas)
dari bahan yang bersangkutan.
Destilasi pada proses pemurnian untuk senyawa cair
yaitu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair
kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan
ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan
destilat. Destilasi pada senyawa padat yaitu proses yang
didahului dengan penguapan senyawa cair dengan
memanaskannya, kemudian mengemunkan uap yang terbentuk
yang akan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk
mendapatkan distilat (senyawa cair yang murni).
Dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan titik
didih dua cairan atau lebih. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat, kita dapat
menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi
komponen secara bertahap.
Untuk memurnikan senyawa cair dimana zat
pencampurnya berupa senyawa yang titik didihnya rendah dan
tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan
dimurnikan dilakukan proses destilasi bertingkat. Senyawa
organik lain yang akan dimurnikan dimasukkan kedalam labu
destilasi yang dilengkapi dengan kolom fraksinasi. Proses yang
terjadi pada destilasi adalah perubahan fase cair menjadi fase
uap atau fase gas dengan pendidihan, kemudian gas-gas tersebut
mengembun. Tahap terpenting pada destilasi ialah pendidihan



II - 3
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
dan kondensasi pengembunan, tetapi destilasi bukan merupakan
dua urutan penguapan dan kondensasi. Destilasi biasa digunakan
untuk memisahkan dua zat atau lebih dan mempunyai
perbedaan titik didih cukup besar. Contoh destilasi adalah
pembuatan air minum dari air laut.

Macam-macam Destilasi:
Destilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Destilasi kontinyu
2. Destilasi batch
Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu
:
1. Destilasi atmosferis
2. Destilasi vakum
3. Destilasi tekanan
Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu
:
1. Destilasi system biner
2. Destilasi system multi komponen
Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Single-stage Distillation
2. Multi stage Distillation

Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain
menyebutkan macam macam destilasi, yaitu :

1. Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang
ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat
terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode



II - 4
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih
yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena
komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.
Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau
aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada
sistem distilasi ini.
Destilasi ini digunakan untuk zat yang tak tahan suhu
tinggi atau bisa rusak pada pemansan yang tinggi. Sehingga
dengan menurunan tekanan maka titik didih juga akan menurun,
maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi
tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan
tekanan
Destilasi yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap,
biasanya digunakan pada zat-zat organik yang mudah terurai bila
dipanaskan.

2. Destilasi Fraksional
Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik
didih yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi
sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya
sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki
perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan
didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati
kondensor yang banyak.
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan
komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang
dari 20 C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada
industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-
komponen dalam minyak mentah
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana
adalah adanya kolom fraksionasi.

Pemanasan yang berbeda-beda



II - 5
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di
bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
Destilasi yang dilakukan dalam kolom fraksional secara
bertingkat dan terus-menerus. Destilasi ini digunakan dengan
prinsip sama dengan destilasi biasa, hanya diatasnya
ditambahkan kolom-kolom fraksionisasi berupa cincin-cincin.

3. Destilasi Campuran Azeotrop
Yang dilakukan pada campuran yang mempunyai titik
didih minimum dan maximum. Untuk titik didih maksimum,
misalnya: etanol-air, propanol-air, sedangkan untuk titik didih
minimum, misalnya H
2
O-HNO
3
, H
2
O-amoniak.
Banyak metode yang bisa digunakan untuk
menghilangkan titik azeotrop pada Destilasi campuran
heterogen. Contoh campuran heterogen yang mengandung titik
azeotrop yang paling populer adalah campuran ethanol-air,
campuran ini dengan metode distilasi biasa tidak bisa
menghasilkan ethanol teknis (99% lebih) melainkan maksimal
hanya sekitar 96,25 %. Hal ini terjadi karena konsentrasi yang
lebih tinggi harus melewati terlebih dahulu titik azeotrop,
dimana komposisi kesetimbangan cair-gas ethanol-air saling
bersilangan. Beberapa metode yang populer digunakan adalah :
1. Pressure Swing Distillation,
2. Extractive Distillation

4. Steam Destilasi / Destilasi Uap
Destilasi uap adalah destilasi dengan penambahan uap.
Pada destilasi ini, uap dialirkan pada cairan yang akan
didestilasikan dalam suatu labu destilasi yang terpisah, sehingga
uap air yang keluar akan membawa suatu zat destilat tersebut..
Misalnya air raksa dengan air, karbon disulfida dengan air dan
lain sebagainya. Umumnya, proses ini dilakukan pada pemurnian
zat-zat yang mempunyai titik didih yang relatif tinggi dan tidak



II - 6
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
larut dalam air. Destilasi banyak dipakai dalam dunia industri
maupun laboratorium yang bertujuan untuk menentukan zat
organik yang mempunyai titik didih tinggi. Uap yang keluar dari
proses destilasi uap atau steam pada dasarnya ada 2 macam,
yaitu:
a. Bahan yang bersifat volatile dan tidak saling larut
dengan suhu minimum yang diinginkan.
b. Hasil dasarnya merupakan air
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-
senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih.
Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan
suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan
menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental
dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di
bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang
tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi
dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak
beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari
eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk
ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke
dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan
pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke
kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.
Pemisahan cairan yang tidak saling larut untuk
mengambil zat-zat organik dengan cara mendidihkannya pada
temperatur yang tinggi sehingga terjadi penambahan uap ke
dalam zat yang akan didestilasi dalam labu destilasi yang
terpisah, sehingga uap mengalir keluar dengan membawa zat
destilat tersebut. Destilasi uap digunakan untuk zat yang
mempunyai tekanan uap yang tinggi pada 100 C tetapi titik
didihnya jauh lebih besar dengan pertolongan uap air, maka
dapat diuapkan pada 100 C.



II - 7
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
5. Refluks / Destrusi
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam
macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks
dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan
tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada
umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat maka
campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan
akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil
reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat,
dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya
dilakukan secara refluks.

6. Destilasi Kering
Prinsipnya memanaskan material padat untuk
mendapatkan fasa uap dan cairnya. Contohnya untuk mengambil
cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.

Fase Larutan Tunggal
Uap dari larutan yang tidak saling larut dengan air
kemungkinan dikondisikan dengan air atau tanpa fase larutan
aquatic yang ada, uap hanya bertindak sebagai media stipping
untuk menurunkan tekanan parsial dari komponen yang lainnya
dan menjaga penguapannya, pada minyak bumi yang sudah
dipanaskan dengan temperatur tinggi (700C) tidak ada ase
aquatic selain temperature minyak yang bagus diatas titik didih
air. Pada kenyataannya, akan sama jika dimasukkan sesuai
dengan temperatur minyak bumi dan beberapa hasil
produksinya ada yang membeku, yang disebabkan karena
pengurangan temperatur.
Adapun efek atau pengaruh dari pemasukan uap pada
destilasi adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya temperatur larutan pada proses pendinginan
dengan steam dan penambahan penguapan.



II - 8
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
b. Hilangnya komponen yang mudah menguap dari larutan
yang rendah tekanan parsialnya di dalam uap.
Untuk menyatakan perbandingan antara air dan aniline dapat
menggunakan persamaan :
0
1
0
1 t
P Y = P

0
2
0
2 t
P Y = P

Dengan perbandingan
0
1
P
dan
0
2
P
, maka :
2
1
0
2
0
1
0
2
0
1
Y
Y
=
P Y
P Y
=
P
P
t
t

Keterangan: Y = Fraksi mol
Y
1
= n
1
/(n
1
+ n
2
)
Y
2
= n
2
/(n
1
+ n
2
)
Tekanan uap total campuran itu dapat menyamai tekanan udara.

Fase Larutan Ganda
Tekanan parsial uap tidak dapat ditambah. Dimana
jangkauan tekanan uap pada saat sistem temperatur, air akan
mengembun yang terbentuk pada fase kedua. Proses ini akan
terjadi pada kondensor. Steam digunakan untuk mendestilasikan
produk dengan panas yang sensitif saat temperatur sesuai
dengan titik didih pada 309 F, mungkin didestilasi pada 204 F.
Pada dasarnya tekanan parsial uap tidak dapat melampaui batas
tekanan uap air pada temperatur yang ada. Perbandingannya
adalah:

P
P
=
P
P
=
Y
Y
o
w
o
w
o
w

Keterangan: w = perbandingan molar uap
o = perbandingan molar minyak

Dua larutan dapat memberikan jumlah tekanan pada
temperatur yang lebih rendah daripada larutan itu sendiri,



II - 9
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
karena dua larutan itu dapat memberikan jumlah tekanan total
pada saat temperatur lebih rendah. Dalam hal ini, campuran
yang tidak saling larut harus mendidih pada saat temperatur
lebih rendah dari titik didih kedua larutan tersebut, selama
tekanan uapnya tidak berubah dengan perubahan komposisi titik
didih dua larutan harus tetap konstan. Jika salah satu hilang,
maka titik didih akan lebih cepat naik.

Fase Larutan Ideal
Adapun tujuan dari larutan ideal dilakukan untuk
perbandingan dengan larutan-larutan yang biasa didapat yaitu
non ideal. Pengertian dari larutan ideal adalah larutan yang gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul yang sama, maksudnya
adalah gaya tarik-menarik molekul pelarut atau molekul terlarut
sama dengan gaya tarik-menarik molekul pelarutnya atau
molekul zat terlarutnya. Dan tidak terjadi larutan.
Sifat-sifat dari larutan ideal adalah:
a. Tidak mengalami perubahan sifat komponennya pada
waktu pengenceran.
b. Tidak terjadi perubahan panas pada pembuatan atau
pengenceran.
c. Menggunakan hukum Roult tentang tekanan uap.
d. Sifat fisiknya adalah rata-rata isik penyusunnya.
e. Volume total adalah jumlah volume komponennya.
Kaidah During Line
Yang menyatakan bahwa titik didih air murni pada
tekanan yang sama. Jadi titik didih larutan digambarkan terhadap
titik didih air pada tekanan yang sama, kita akan mendapatkan
suatu garis lurus. Untuk konsentrasi yang berlebihan kita
mendapat suatu garis yang berbeda-beda. During line juga bisa
dikatakan sebagai plot antara suhu yang dibutuhkan untuk steam
destilasi terhadap tekanan pada saat tekanan uap murni sama
dengan jumlah semua tekanan pada saat destilasi dilakukan.



II - 10
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Pada saat reaksi uap selalu mengandung cairan yang titik
didihnya rendah, jika uap ini diembunkan, lalu diuapkan lagi
maka raksi uap akan mengandung lebih banyak lagi cairan
dengan titik didih rendah.
Susunan cairan akan mendidih jika tekanan totalnya
sama dengan tekanan atmosfer, jadi cairan yang tekanan uapnya
rendah titik didihnya tinggi dan sebaliknya.
Kesamaan kimia diantara zat pelarut dan terlarut
menjadi lebih tinggi sesuai dengan kenyataan sebenarnya bahwa
uap hidrokarbon lebih mudah larut dalam hidrokarbon dan
pelarut organik lainnya daripada dalam air. Kesamaan sifat kimia
bukan salah satu kriteria dari kelarutan.
Efek dari tekanan pada kelarutan dari gas yang diketahui
cairan khususnya pada temperatur konstan dapat tersusun oleh
proses yang berkebalikan dengan memperkirakan gas seperti
larutan di mana penguapan untuk menyususn tekanan uap untuk
kondisi tersebut menggunakan persamaan F.
K
a
F
g
=
2
) ( 2

Di mana:
F
2(g)
= Fugacity dari gas di atas larutan
a
2
= Aktifitas dari gas dalam larutan jika kedua fase
gas dan larutan ideal

Sehingga:

2
2
) (
N
P =
a
F
g

Maka persamaan akan menjadi:

2
2
N
P
= K




II - 11
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

K
2
2
P
= N

Persamaan tersebut dikenal sebagai hukum Henry di
mana ditetapkan bahwa suatu konstanta kelarutan dari gas dan
liquid yang sama dari tekanan dari gas dalam liquid.
Keseimbangan faktor K dikenal sebagai konstanta Henry dan hal
tersebut didasarkan pada kemurnian dari gas dan pelarut
temperatur dan penggunaan P. Ketika beberapa gas dilarutkan
ke dalam larutan dengan menggunakan persamaan di atas untuk
tiap gas N
2
sebagai tekanan parsial tiap gas.
Jadi kelarutan dari tiap gas dari campuran gas secara
langsung sebanding pada tekanan parsial dari gas dalam
campuran kesamaan faktor K akan menyebabkan perbedaan
parsial setiap gas.
Destilasi dua zat cair yang sama sekali tidak tercampur dapat
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
2 2
1 1
2
1
M
M
A
A
P
P
=

Campuran terdiri dari:
Massa fraksi zat cair pertama
( )
2 1
1 1
P + P
P M

Massa fraksi zat cair kedua
( )
2 1
2 2
P + P
P M

Keterangan:
M = Berat molekul
P = Tekanan uap murni
A = Massa

Destilasi dari liquid yang tidak larut digunakan dan dalam
laboratorium untuk pembersihan cairan organic di mana



II - 12
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
mendidih pada temperatur yang tinggi atau memelihara untuk
dekomposisi ketika panas dialirkan pada umumnya dipakai untuk
destilasi uap.
Campuran yang tidak saling larut dari liquid dan air
dipanaskan secara langsung dengan injeksi oleh uap. Dan uap
yang keluar adalah kondensasi pemisahan. Artinya
memungkinkan untuk mendestilasi beberapa liquid dari titik
didih yang tinggi pada temperatur 100 C titik didih air.
Destilasi dari campuran liquid yang tidak saling larut
dapat digunakan untuk menentukan kira-kira berat molekul dari
satu liquid. Ketika tekanan uap dan residu berat dari destilasi
ditentukan dan berat molekul salah satu liquid diketahui maka
berat molekul dapat ditentukan.
Sampai saat ini pembicaraan hanya dibatasi pada
penggunaan uap jenuh padahal sebenarnya memungkinkan pula
penggunaan destilasi uap lewat panas antar satu dengan yang
lainnya yang juga dapat digunakan tekanan uap sangat panas
pada setiap suhu titik didih setiap komponen.
Suhu yang digunakan dalam destilasi dapat dinaikkan
tanpa menambah konsentrasi (tekanan parsial) dari uap. Karena
hanya suhu yang menentukan tekanan uap juga hanya suhu yang
menentukan tekanan uap dari minyak. Maka destilasi dengan
uap sangat panas menghasilkan nilai perbandingan air terhadap
minyak yang lebih kecil yang sama hal ini dapat menghemat
pemakaian uap.

Perbandingan Residu dan Destilat
Pada destilasi campuran biner perbandingan berat
larutan sisa uapnya dapat dicari dengan diagram titik didih.
Misalnya susunan campuran mula-mula X, setelah dipanaskan zai
ini mulai mendidih pada T
1
, karena titik didih naik kalau destilasi
dilakukan pada T
2
, maka akan didapatkan:

b a
c b
W
W

=
2
1




II - 13
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

( )
2 2 1 1 2 1
X W X W X W W + = +

( ) ( )
2 2 2 1 1
X X W X X W =


1
2
2
1
X X
X X
W
W

=

Di mana:
W
1
= berat larutan
W
2
= berat uap
(X
2
X
1
) = b . c
(X - X
1
) = a . b
Bila dua cairan tidak bercampur, dicampurkan maka tekanan uap
totalnya:

P
total
= P
1
+ P
2


Karena titik didih temperatur pada saat P
total
= P
luar
= 1
atm, maka campuran jenis ini akan mendidih pada temperatur
jauh lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
P
1
= Y
1
- P
total
P
2
= Y
2
- P
total
( )
( )
2
1
2 1 2
2 1 1
1
1
2
1
/
/
n
n
n n n
n n n
Y
Y
=
+
+
= =
P
P

2 2
1 1
2
2
1
1
M W
M W
M
W
M
W

=

Jadi:
2 2
1 1
2
1
M
M
W
W
P
P
=

Di mana: Y
1
= fraksi mol uap 1
Y
2
= fraksi mol uap 2




II - 14
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
Atas dasar ini, maka destilat zat cair yang tidak campur,
banyak dipakai dalam industri yang digunakan untuk
memurnikan zat-zat organik yang mendidih pada temperatur
tertinggi atau terurai pada temperatur tinggi atau titik
normalnya. Destilasi uap juga dapat dipakai untuk menentukan
berat molekul cairan, bila W
1
, W
2
dan P
total
diketahui maka M
2

dapat dicari dengan menggunakan rumus di atas.
Teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi
(801-873).
Tipe-tipe distilasi:
1.Tipe sinambung dan tumpak
2. Sistem ideal dan non ideal
3. Pemisahan biner dan multikomponen
4. Distilasi uap
5. Teknik-teknik penyulingan khusus

Titik Distilasi:
1. Azeotropis
2. Ekstraktif
3. Reaktif
4. Hampa
5. Tekanan

Pembagian penerapan distilasi:
1. Pemurnian bahan:
Skala laboratori,
Distilasi industri,
2. Mengambil seluruh komponen volatil dari sumbernya:
Pemulihan pelarut pada ekstraksi

Prinsip Destilasi
Prinsip dasar dari Destilasi ini adalah zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan lebih mudah menguap ke atas,
sedangkan titik didih lebih tinggi akan lebih mudah menjadi cair



II - 15
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
turun ke bawah dalam keadaan tekanan dan suhu yang sama.
maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen
yang lebih menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak
dibandingkan dengan fase cair.
Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase
uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya pemisahan
dengan Destilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama
dengan komposisi fase cair , maka pemisahan dengan jalan
Destilasi tidak dapat dilakukan.

Efektivitas Distilasi
Secara teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan
cara menurunkan tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat
pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang menggunakan
penambahan pelarut organik dan dua distilasi tambahan, dan
dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat
menyerap air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom
terakhir. Namun, secara praktek tidak ada distilasi yang
mencapai 100%.

Destilasi Sederhana
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik
pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran
dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
senyawa murninya. Senyawa senyawa yang terdapat dalam
campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing
masing.




II - 16
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

Gambar 1. Alat Destilasi Sederhana

Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang
disebut destilator. Yang terdiri dari thermometer, labu didih,
steel head, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat.
Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat
cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung.
Seringnya thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:
a. Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang
akan didestilasi.
b. Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung
atas reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke
kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran
zat cair yang akan didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang
akan masuk ke alat pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu
destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai steel head.
Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar
yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air
keran. Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang



II - 17
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari
dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga
pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih
sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu,
ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya
juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang
biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada
perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap
campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam
permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu
dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap
cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu
cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang
mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan
mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan
uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas
cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya
dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik
didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama
dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan
senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu
relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung
senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.










II - 18
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA
II.2 Aplikasi Industri

Anda mungkin juga menyukai