Anda di halaman 1dari 3

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan aplikasi chem-cad dan perhitungan manual, maka didapatkan hasil percobaan sebagai berikut : Tabel IV.1 Hasil Percobaan perhitungan manual Perhitungan Manual U (BTU/ft2.h.F) 319,36 221,12 169,09 menggunakan aplikasi chem-cad dan

Aplikasi chem-cad Variabel keA (ft2) 1 2 3 225 325 425 U (BTU/ft2.h.F) 85,7659 57,0599 50,0084

IV.2

Pembahasan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan koefisien

perpindahan panas overall (U) pada Evaporator single effect, mengetahui prinsip kerja aplikasi chem-cad, menghitung perpindahan massa dan panas pada proses evaporator single effect, serta untuk mengetahui perbandingan nilai U dengan perhitungan manual dan menggunakan aplikasi chem-cad. Evaporasi di definisikan sebagai proses penguapan pelarut-pelarut dari campuran atau larutan yang mengandung zat terlarut non volatil. Tetapi pada sebagian besar kasus, pengertian evaporasi dimaksudkan sebagai pengurangan atau penghilangan air dari larutan berpelarut air (aqueous solution). Secara umum tujuan evaporasi adalah untuk menaikkan konsentrasi atau memekatkan larutan. Contohnya adalah evaporasi larutan gula (nira), sodium chloride, sodium

IV-1

IV-2 BAB I PENDAHULUAN hydroxide, glycerol, susu, jus buah,lem, dll. dimana dalam hal ini produk yang diinginkan berupa larutan pekat, sedangkan uap hasil evaporasi dibuang.

Grafik IV.1 Hubungan antara luas area (A) dengan U baik dengan perhitungan manual maupun perhitungan chem-cad . Dari grafik di atas dapat dilihat bahwasemakin besar luas area (surface area) pada evaporator ,maka semakin kecil nilai koefisien perpindahan panas total per satuan waktu, luas area, dan temperatur (U). Hal ini sesuai dengan persamaan yang menjelaskan bahwa semakin besar luas area evaporator single effect maka semakin kecil nilai U nya.

Dimana : q : jumlah panas yang berpindah dalam evaporator (W atau btu/h)

U : koefisien perpindahan panas overall (W/m2 K atau btu/h.ft3.oF) A : luas penampang perpindahan panas (m2 atau ft2) T :beda suhu antara steam jenuh dan cairan yang mendidih dalam evaporator (K atau oC atau oF) Dari grafik di atas juga dapat dilihat perbandingan nilai U dengan menggunakan perhitungan manual dan perhitungan chem-cad . Dari grafik LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA III PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FTI-ITS

IV-3 BAB I PENDAHULUAN tersebut terlihat bahwa nilai U pada perhitungan manual lebih besar daripada nilai U untuk perhitungan chem-cad. Hal ini dikarenakan temperature Feed dengan temperature operasi adalah sama (70 C). Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, dapat dilihat bahwa hubungan antara suhu steam yang masuk dengan nilai koefisien perpindahan panas overall (U) adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan persamaan berikut ini :

........................................(1) Dari persamaan di atas disebutkan bahwa semakin besar suhu Feed maka berpengaruh pada suhu operasi (T1). Jika nilai T1 semakin besar maka semakin kecil nilai T, dan apabila T semakin besar maka nilai U semakin kecil. Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat dilihat bahwa hubungan antara flowrate feed dengan nilai koefisien perpindahan panas overall (U) adalah berbanding terbalik. Hal tersebut sesuai dengan beberapa persamaan berikut ini :

F.hF + S. = L.hL + V.Hv

.....................................(8)
q = S (Hs-hs) = S.

.....................................(9) .....................................(1) Dari persamaan diatas disebutkan bahwa semakin besar flowrate Feed masuk maka semakin kecil steam yang digunakan (S), dan apabila steam yang masuk (S) kecil maka semakin kecil juga nilai kalor panas (q) dan nilai koefisien perpindahan panas overall (U).

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA III PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai