Anda di halaman 1dari 24

Uveitis

Suatu peradangan pada uvea (iris, corpus ciliare, koroid). 20-50 thn Negara berkembang :toksoplasmosis & tuberkulosis

Uveitis
Subyektif Mata merah Nyeri periorbita Fotofobia Visus menurun Lakrimasi Sakit kepala Obyektif Injeksi konjungtiva Pupil miosis Keratic precipitate Nodul koeppe Nodul busacca Nodul berlin Hipopion

Uveitis
Medikamentosa
Terapi utama : kortikosteroid & sikloplegik Topikal : Prednisolone acetate 1%: 1-2 tetes setiap 2 jam Homatropin 2-5% 2-4x/hari Triamcinolone sub-tenon 1 ml (40mg) Triamcinolone acetonide intraokular 0,1 ml (4 mg) Oral : Prednisone 0,5-1,5 mg/kg/hari

Siklopegik

Oftalmia Simpatika
merupakan penyakit mata autoimun dimana didapatkan setelah trauma tembus pada satu mata yang akan menyebabkan inflamasi pada mata yang tidak terluka. Mata yang cidera disebut exciting eyes (terangsang) dan mata yang tidak terluka disebut sympathetic eyes (yang simpatik).

Gejala klinis :
Hiperemis dan penurunan visus perubahan kemampuan akomodasi fotofobia Lakrimasi

Pemeriksaan fisik :
Keratic precipitate pada iris terdapat nodul infiltrasi, sinekia anterior perifer, neovaskularisasi iris, oklusi pupil, katarak, ablasi retina eksudatif. penipisan iris difus atau iris noduler penipisan dan infiltrasi koroid Dalen-Fuchs nodul : Merupakan lesi putih kekuningan, diameter 60 70 mikron

Pengobatan :
- Enukleasi pada mata yang buta sebelum mata tersebut menimbulkan reaksi simpatis. - kortikosteroid :
prednisone 100-200 mg, dosis rumatan : 10-20mg/hari. Cyclosporin A 5mg/kgBB/hari Azathioprine 2mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis

- Sikloplegik :
Sulfa atropin 1%

Endoftalmitis

Peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan intraocular, yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan sklera dan kapsula tenon, yang biasanya terjadi akibat adanya infeksi.

Endoftalmitis
Subyektif Fotofobia Injeksi Nyeri pada bola mata Penurunan tajam penglihatan Nyeri kepala Oedem palpebra Obyektif Udem Palpebra Superior reaksi konjungtiva berupa hiperemis dan kemosis Injeksi siliar dan injeksi konjungtiva Udem Kornea Kornea keruh keratik presipitat Bilik mata depan keruh Hipopion Kekeruhan vitreus Penurunan refleks fundus

Penatalaksanaan
Medikamentosa Antibiotik yang sesuai dengan organisme penyebab. Steroid secara topikal, konjungtiva, intravitreal, atau secara sistematik Sikloplegia tetes Tindakan Vitrektomi

Endoftalmitis
Pemeriksaan penunjang Kultur cairan COA & corpus vitreus

Komplikasi Panoftalmotis

Panoftalmitis

peradangan seluruh bola mata termasuk sklera dan kapsul Tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.

Panoftalmitis
Subyektif Mata merah Visus menurun Sakit kepala Vomiting Nyeri hebat pada mata Udem palpebra Obyektif Injeksi ciliar hebat Chemosis conjungtiva Kornea tampak keruh Hypopion Pupil mengecil dan menetap Eksudasi purulen dalam vitreus humor Peningkatan intra okuler Proptosis derajat sedang serta gerakan bola mata terbatas disebabkan peradangan pada kapsul Tenons (Tenonitis).

Panoftalmitis
Diagnosis laboratorium panoftalmitis secara integral berkaitan dengan terapinya. Biasanya cairan badan kaca (corpus vitreum) diambil untuk contoh pada waktu dikerjakan debridemen rongga badan kaca (vitrekomi).

Panoftalmitis
Cauterisasi dengan asam carbolic murni. Pengobatan dengan antibiotik dosis tinggi lokal dan sistemik Trimethoprim-sulfamethoxazole. Deksametason Na fosfat 1 mg, neomisina 3,5 mg, polimiksina B sulfat 6000 UI .

Jamur : amfotererisin B150 mikrogram sub konjungtiva, flusitosin, ketokonazol secara sistemik, dan vitrektomi.
Parasit (toxoplasma): pyrimetamine, 25 mg/hari PO, sulfadiazine, 0,5 g 4x1 PO 4 minggu.

Alternatif lain clindamicyn, 300 mg per oral 4x1, dengan trisulfapyrimidine, 0,5-1 g peroral 4x1. Antibiotik lain spiramycin dan minocycline. Toksokakariasis okuler : kortikosteroid sistemik atau periokuler bila ada tanda reaksi radang intra okuler, dipertimbangkan vitrektomi pada pasien dengan fibrosis vitreus nyata. Sedangkan bila penyebabnya virus dapat diberikan sulfasetamid dan antivirus (IDU). Apabila mata sudah tidak dapat diselamatkan lagi harus segera dilakukan eviserasi.

Glaukoma akut
Subyektif : Penurunan visus cepat dan progresif Hiperemis Fotofobia Nyeri mendadak pada mata

Obyektif
Hiperemis siliar Edema kornea Pupil midriasis COA dangkal Flare Tekanan intra okular meningkat

Penatalaksanaan
Agen osmotik :
Gliserin 1-1,5 gr/kgBB/ 50% cairan Mannitol 1-2 gr/kgBB/50% cairan Ureum IV

Karbonik anhidrase inhibitor


Asetazolamid 2x250 mg PO Dosis alternatif : 500 mg bolus Penambahan dosis dapat diberikan 4-6 jam

Miotik
Pilokarpin 2% atau 4% setiap 15 menit sampai 4 kali pemberian

Beta bloker
Timolol 2x interval 20 menit. Diulang 4,8,12 jam kemudian

Apraklonidin 0,5% dan 1% Parasintesis

Observasi respon terapi


1. Monitor ketajaman visus, edema kornea & ukuran pupil 2. Tonometri 3. Gonioskopi

Penatalaksanaan
Laser iridektomi Indikasi : glaukoma sudut tertutup dengan blok pupil.
Argon laser dan Nd :YAG Anti koagulasi : post operasi Komplikasi : kerusakan lokal kornea, ablatio retina, perdarahan, gangguan visus.

Laser iridoplasti Iridektomi bedah insisi Trabekulektomi Ekstraksi lensa

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai