Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DPJ 206

ACARA VII PRESENTASI DATA

Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Hari / Jam Asisten : Cita Rizki Kautsari : 10/307631/DGE/844 : 3 (Tiga) : Rabu / 13.00-15.00 : 1. Wahyu Widi Pamungkas 2. Widya Ayu Elzha Dhani

PROGRAM DIPLOMA PENGINDERAAN JAUH & SISTEM INFORMASI GEOGRAFI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

ACARA VII I. Judul Presentasi Data II.

Tujuan Melatih mahasiswa agar dapat mempresentasikan data yang telah diolah sehingga memenuhi kaidah kartografis. Melatih mahasiswa agar dapat mempresentasikan data yang telah diolah sehingga memenuhi nilai estetika.

III. 1. 2.

Alat dan Bahan Seperangkat komputer Software ArcGIS 9.2 Peta Hasil Dissolve Arahan Fungsi Kawasan DIY Peta Digital Jawa Tengah Peta Digital Sungai DIY Alat tulis Modul Praktikum Dasar Teori Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak

3.

4. 5. 6. 7. IV.

peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Telah diketahi bahwa dalam SIG terdapat dua data utama, yaitu data grafis dan data attribut, penyajian data tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu laporan deskritif, peta grafik, tabel ataupun film animasi. Salah satu bentuk penyajian terbaik dari data spasial adalah berupa peta. Untuk membuat peta yang baik tentunya diperlukan pengaturan desain, baik desain simbol maupun desain tat letak terhadap informasi-inforamasi yang akan ditampilkan dalam sebuah peta. Dalam pengaturan desain dibutuhkan seni sekaligus ilmu agar seuah peta ini memilki keindahan tetapi juga memiliki informasi yang akurat ketika peta tersebut digunakan oleh seseorang. Dalam ArcGIS untuk membuat sebuah tampilan peta dilakukan dalam ArcMap. Pada modul ArcMap tersebut tampilan sajian peta dilakuakan dalam sebuah layout. Dalam tampilan layout ini terdapat tools layout yang berfugsi sebagai penuntun tampilan peta pada sebidang media cetak/kertas ukuran tertentu.

Didalam ArcMap untuk mengatur tata letak peta ini dikenal sebagai map templat. Map Template adalah susunan tata letak tampilan terdiri dari obyek-obyek berupa atahn orientasi peta, legenda, skala, judul peta, wilayah liputan dan lain-lain. Susunan tat letak obyek-obyek ini yang bisa kita buat sendiri ataupun yang sudah bisa kita pilih sesuai dengan peta yang ingin kita layout. Map template ini dapat disimpan sebagi file dengan extensi *.mxt. Komponen Peta yang baik : 1. Judul Peta

Pada peta yang pernah Anda lihat, di bagian manakah biasanya judul peta diletakkan? Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta Anda dapat segera mengetahui data dan daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Judul peta merupakan komponen yang sangat penting. Biasanya, sebelum pembaca memperhatikan isi peta, pasti terlebih dahulu judul yang dibacanya. Judul peta hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. Tetapi judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan dari keseluruhan peta. 2. Skala Peta Selain judul Anda juga akan menemukan skala pada peta. Skala merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala peta sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan. Bila ingin menyajikan data secara rinci, maka gunakanlah skala besar, (1 : 5.000 sampai 1 : 250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum, gunakanlah skala kecil (1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih). Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. nanti. 3. Proyeksi Peta Untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luas, jarak) bentuk permukaan bumi pada peta, maka dalam pembuatan peta digunakan proyeksi peta. Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar. 4. Legenda/Keterangan Peta Pada peta yang pernah Anda lihat, adakah legenda/ keterangan petanya? Legenda juga merupakan komponen penting pada peta. Karena peta tanpa legenda.keterangan petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan

ditafsirkan, peta harus dilengkapi dengan legenda/ keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Contoh: legenda/keterangan peta. Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan. 5. Petunjuk Arah/Tanda Orientasi Petunjuk arah juga penting artinya pada peta. Gunanya untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak menganggu kenampakan peta. 6. Simbol dan Warna Agar pembuatan peta dapat dilakukan dengan baik, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu simbol dan warna. Sebelum dibahas mengenai simbol dan warna pada peta ini. Uraian berikut ini akan menjelaskan satu demi satu mengenai pengertian simbol dan warna tersebut. Syarat peta yang baik mestinya : 1. 2. 3. 4. Peta tidak boleh membingungkan Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai dengan tujuannya. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).

V.

Langkah Kerja

VI.

Hasil Praktikum Hasil praktikum terlampir berupa Peta Arahan Fungsi Lahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA Hardjo, Karen Slamet. 2008. Modul Praktikum Sistem Informasi Geografi Menggunakan Software ArcGIS 9.X. Yogyakarta: Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai