Anda di halaman 1dari 39

SISTEM ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

KELOMPOK 6 KELAS D-6

1. 2. 3. 4. 5. 6.

DONY FAJAR S. BOBY ROFERNANDO S . DEAN ARMANDANI FIKLIA FITRIANI ENGELINA HULAHI DELLA YOLANDA

(20.0915) (20.0233) (20.0382) (20.0612) (20.1311) (20. 0168)

SISTEM PENGGAJIAN DAN REMUNERASI PEGAWAI NEGERI SIPIL


POKOK BAHASAN A. Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil A.1. Kenaikan Gaji PNS yang Diberikan Kepada PNS A.2. Tunjangan-Tunjangan Pegawai Negeri Sipil A.3. Peraturan Perundang-Undangan yang Mengatur tentang Peraturan Gaji PNS

Lanjutan....
B. Remunerasi Gaji Pegawai Negeri Sipil

B.1. Pengertian Remunerasi B.2. Remunerasi Pegawai Negeri Sipil B.3. Perbaikan Sistem Remunerasi PNS

C. Kesimpulan D. Saran

A. Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil

? ? ?
BENAR/ TIDAK??

A. Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil


Besar kecilnya gaji seseorang dapat dikira-kira atau ditentukan oleh faktor-faktor antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jenis profesi Profesi dalam perusahaan Jenis industri/ usaha Lama kerja (pengalaman) Lokasi kerja Status pekerjaan

Pengaturan gaji Pegawai Negeri yang adil dimaksudkan untuk mencegah kesenjangan kesejahteraan, bagi antara Pegawai Negeri dengan swasta. gaji yang layak dimaksudkan disamping untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokoknya juga dapat mendorong produktivitas dari Pegawai Negeri. Sistem penggajian yang berlaku saat ini terdiri dari 3 (tiga) sistem yaitu: sistem skala tunggal, sistem skala ganda dan sistem skala gabungan.

1. Sistem skala tunggal


Penggajian dengan sistem skala tunggal, dimaksudkan bahwa pemberian gaji yang sama kepada PNS dengan tidak atau memperhatikan sifat pekerjaan yang dilaksanakannya ditinjau dari segi berat atau ringannya tanggung jawab yang dipikul dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Sistem penggajian ganda


Penggajian dengan sistem skala ganda, dimaksudkan bahwa yang menentukanbesarnya pemberian gaji kepada PNS bukan saja didasarkan pada pangkat (senioritas) saja, tetapi juga didasarkan pada sifat, berat ringan dan risiko dari pekerjaan yang dilaksanakan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan

3. Sistem penggajian gabungan


Penggajian dengan sistem skala penggabungan dimaksudkan bahwa pemberian gaji yang diberikan kepada PNS didasarkan pada perpaduan antara pemberian gaji dengan sistem skala tunggal dan sistem skala ganda. Dalam sistem gabungan gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang berpangkat sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada pegawai yang memikul tanggung jawab yang berat, mencapai prestasi kerja yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu yang sifatnya memerlukan pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus menerus.

Pemberian gaji dengan sistem skala ganda maupun skala gabungan hanya mungkin dapat dilaksanakan dengan memuaskan apabila sudah dilakukan adanya analisis yang mendalam, klasifikasi, dan evaluasi yang menditail terhadap analisis jabatan atau pekerjaan secara lengkap terhadap seluruh PNS yang akan digaji dengan sistem ini.

A.1. Kenaikan Gaji PNS yang Diberikan Kepada PNS

Kenaikan gaji berkala Kenaikan gaji istimewa Kenaikan gaji karena naik pangkat Kenaikan gaji karena menduduki jabatan

1. Kenaikan gaji berkala


Adalah kenaikan gaji yang diberikan kepada PNS yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam peraturan prundang undangan yang berlaku dengan ketentuan sebagai berikut : a) PNS yang bersangkutan telah mencapai masa kerja yang dipersyaratkan dalam kenaikan gaji berkala. (dua tahun sekali) b) Nilai rata rata DP3 serendah rendahnya cukup Surat keputusan Kenaikan Gaji Berkala (KGB) dibuat oleh pimpinan instansi dimana PNS bekerja, keputusan KGB disampaikan kepada kepala kantor perbendaharaan Negara, dimana gaji PNS tersebut dibayarkan. Tembusan disampaikan kepada ketua BPK, kepala Biro Kepegawaian Departemen, kepala BKN, kepala KPPN setempat.

2.Kenaikan gaji istimewa


Bagi PNS yag memiliki nilai DP3 amat baik (rata rata nilai DP3 91,0 keatas dapat memeberikan kenaikan gaji istimewa surat keputusan pemberian kenaikan gaji istimewa yang dikeluarkan dua bulan sebelum berlakunya kenaikan gaji istimewa kenaikan gaji istimewa hanya berlaku dalam pangkat dan jabatan yang dipangkunya dan apabila yang bersangkutan telah naik pangkat , maka kenaikan gaji berkalanya ditetapkan seperti biasa

3. Kenaikan gaji karena naik pangkat


Bagi PNS yang telah memenuhi syarat syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang undangan yang berlaku, maka PNS tersebut akan memperoleh penghargaan dari pemerintah berupa kenaikan pangkat 4. Kenaikan gaji karena menduduki jabatan PNS yang menduduki suatu jabatan tertentu akan mengalami kenaikan gaji bila dibandingkan dengan waktu PNS yang bersangkutan masih berkedududkan sebagai pegawai fungsional umum.

A.2. Tunjangan Tunjangan PNS


Tujangan keluarga, meliputi : 1. Tunjangan suami/istri 2. Tunjangan anak Tunjangan pangan Tunjangan jabatan 1. Tunjangan jabatan struktural 2. Tunjangan jabatan fungsional

Tunjangan yang dipersamakan tunjangan jabatan, Tunjangan umum bagi PNS, Tunjangan Dearah Tunjangan PPh,

dengan

A.3. Peraturan Perundang-Undangan yang Mengatur tentang Peraturan Gaji PNS


Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang peraturan gaji Pegawai Negeri sipil adalah : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) dimana telah duabelas kali diubah dengan Peraturan Pemerintah: Nomor 13 Tahun 1980 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1980 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3162); Nomor 15 Tahun 1985 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 21); Nomor 51 Tahun 1992 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 90); Nomor 15 Tahun 1993 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 21);

Nomor 6 Tahun 1997 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 19); Nomor 26 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 49); Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 17); Nomor 66 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 151); Nomor 9 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 25); Nomor 10 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 23); Nomor 8 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 21); dan Nomor 25 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 31), 2. Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Kepegawaian

B. REMUNERASI GAJI PEGAWAI NEGERI

B.1. Pengertian Remunerasi


Arti harafiahnya adalah "payment" atau penggajian, bisa juga uang ataupun substitusi dari uang yang ditetapkan dengan peraturan tertentu sebagai imbal balik suatu pekerjaan dan bersifat rutin. Menurut Kamus Bahasa Indonesia dan Tresaurus Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008, remunerasi mempunyai arti pemberian hadiah (penghargaan atau jasa), bayaran, imbalan, kompensasi, atau upah. Menurut Kamus Bahasa Indoinesia Online, yang dimaksud remunerasi adalah pemberian hadiah (penghargaan atas jasa, dsb); imbalan.

Menurut wikipedia, Remuneration is pay or salary, typically a monetary payment for services rendered, as in an employment. Usage of the word is considered formal (Remunerasi adalah bayaran atau gaji, biasanya bayaran yang diberikan atas layanan yang diberikan, seperti dalam sebuah pekerjaan. Penggunaan kata Remunerasi tersebut dianggap formal). Dalam dunia Pengelolaan Negara (Government) Indonesia,Remunerasi merupakan tunjangan tambahan diluar gaji pokok dan tunjangan lainnya yang biasa diterima setiap bulannya. Remunerasi ini merupakan bagian dari agenda Reformasi Birokrasi yang dicanangkan oleh Pengelola Negara. (Rakhmat Robbi) Remunerasi adalah imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, atau pensiun. (Wikipedia apbn)

B.2. Remunerasi Pegawai Negeri Sipil


Kebijakan pemerintah memberikan tunjungan adalah untuk memberikan motivasi agar PNS bekerja dengan kinerja tinggi.

PRO kebijakan remunerasi harus didukung karena kalau dikaji secara mendalam memiliki semangat mensejahterakan rakyat. REMUNERA SI
KONTRA program remunerasi perlu dihapuskan atau ditinjau ulang menyusul kasus Gayus Tambunan, pegawai Dirjen Pajak yang diduga memanipulasi pajak hingga merugikan negara.

1. GAJI
7. Iuran dana pensiun dan tunjangan hari tua (THT) 2. Tunjangan kompensasi yang diberikan kepada PNS yang bertugas di daerah terpencil,

6. Iuran bagi pemeliharaan kesehatan PNS dan keluarganya

7 KOMPONEN DALAM STRUKTUR REMUNERASI

3. Tunjangan biaya hidup (kamahalan),

5. Tunjangan hari raya

4. Tunjangan kinerja (insentif),

POSITION

3 KONSEP REMUNERASI (Merujuk Ilmu Manajemen)

PEOPLE

PERFORMANCE

B.3. PERBAIKAN SISTEM REMUNERASI PEGAWAI NEGERI


Latar Belakang Hal-hal yang melatar belakangi perbaikan sistem remunerasi pegawai negeri yaitu antara lain: Amanat Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Kepegawaian bahwa system penggajian Pegawai Negeri adalah berdasarkan merit yang disebutkan dlm pasal 7 ayat 1 : Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggungjawabnya ayat (2) : Gaji yang diterima oleh Pegawa Negeri harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya. Remunerasi yang berlaku saat ini jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan hidup layak dan kondisi seperti ini diduga sebagai pendorong terjadinya korupsi; Struktur gaji kurang memenuhi prinsip equity karena gaji tidak dikaitkan dengan kompetensi dan prestasi; Struktur gaji kurang ideal dan ratio gaji terendah dan tertinggi terlalu kecil (1:3,3); Sistem pensiun yang kurang menjamin kesejahteraan PNS setelah memasuki masa purna bakti

Tujuan dan sasaran Perbaikan sistem remunerasi Pegawai negeri

Tujuan dari perbaikan sistem remunerasi pegawai negeri adalah untuk menyiapkan dan menerapkan sistem remunerasi yang memenuhi prinsip-prinsip merit, equity, kompetitif guna meningkatkan profesionalisme dan memacu kinerja PNS.

Sasaran dari perbaikan sistem remunerasi pegawai negeri yaitu tersusunnya sistem remunerasi yang dapat mendorong peningkatan profesionalisme dan kinerja PNS serta dorongan untuk tidak melakukan korupsi

Prinsip reformasi sistem remunerasi


1. Sistem merit, yaitu penetapan penghasilan pegawai berdasarkan harga jabatan; 2. Adil, dalam arti jabatan dengan beban tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan bobot yang sama dibayar sama dan pekerjaan yang menuntut pengetahuan, keterampilan serta tanggung jawab yang lebih tinggi, dibayar lebih tinggi; 3. Layak, yaitu dapat memenuhi kebutuhan hidup layak (bukan minimal); 4. Kompetitif, di mana gaji PNS setara dengan gaji pegawai dengan kualifikasi yang sama di sektor swasta, guna menghindari brain drain; 5. Transparan, dalam arti PNS hanya memperoleh gaji dan tunjangan resmi.

Remunerasi yang ideal


Program reformasi remunerasi Pegawai Negeri diharapkan dapat diarahkan pada sistem remunerasi yang adil dan transparan dengan: 1) Merumuskan struktur gaji berdasarkan klasifikasi jabatan dan bobot jabatan (harga jabatan); 2) Merumuskan jenis tunjangan yang dianggap layak untuk diberikan kepada PNS. 3) Mengkaitkan sistem penggajian dengan sistem penilaian kinerja dengan tujuan untuk memacu prestasi dan motivasi kerja. 4) Menata sumber-sumber pembiayaan gaji agar tercipta transparansi dalam system penggajian dan mendorong pengintegrasian anggaran rutin dan pembangunan agar tersedia dana yang cukup bagi pembayaran gaji PN secara layak

5)

6)

7) 8) 9) 10)

Mengupayakan agar penghasilan PNS disesuaikan dengan dengan tingkat inflasi, antara lain dengan membuat indeks untuk dijadikan dasar bagi penyesuaian gaji dan tunjangan. Agar beban anggaran belanja pegawai tidak terlalu besar maka perlu dirumuskan kebijakan outsourcing untuk jabatan fungsional umum, khususnya yang menyangkut masalah rekrutmen dan penggajian. Menyusun Peraturan Pemerintah tentang Dana Pensiun dalam menata pengelolaan dana pensiun; Mempersiapkan penerapan sistem remunerasi baru melalui kegiatan pengumpulan informasi jabatan Penyusunan uraian jabatan (standar umum) Melakukan evaluasi jabatan untuk mengukur bobot jabatan Penilaian bobot pekerjaan semua jabatan yang ada Penyusunan struktur peringkat jabatan

C. KESIMPULAN

Besar kecilnya gaji seseorang dapat dikira-kira atau ditentukan oleh faktor-faktor antara lain: Jenis profesi Profesi dalam perusahaan Jenis industri/ usaha Lama kerja (pengalaman) Lokasi kerja Status pekerjaan Sistem penggajian yang berlaku saat ini terdiri dari 3 (tiga) sistem yaitu: Sistem skala tunggal Sistem skala ganda Sistem skala gabungan

Kenaikan gaji PNS: Kenaikan gaji berkala Kenaikan gaji istimewa Kenaikan gaji karena naik pangkat Kenaikan gaji karena menduduki jabatan Remunerasi adalah berarti dan memiliki arti penggajian, bisa berupa uang atau lainnya atas imbalnya telah bekerja rutin

D. SARAN

Dengan demikan maka melalui pemberian gaji yang wajar, adil, dan layak terhadap PNS diharapkan bahwa : Setiap Pegawai Negeri beserta keluarganya akan dapat menikmati hidup layak dari gaji yang diterima Gaji yang diterimanya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga PNS tersebut mampu memusatkan perhatian dan konsentrasinya untuk melaksanakan tugas tugas yang dipercayakan kepadanya Dengan gaji yang cukup, diharapkan loyalitas/kesetiaan pegawai terhadap instansi maupun negaranya semakin meningkat. Dengan gaji yang cukup, diharapkan dapat meningkatkan status seseorang Dengan gajih yang cukup, diharapkan pegawai dapat bekerja dengan dengan lebih baik dan tenang sehingga kinerja organisasi dapat meningkat pula.

Program remunerasi diharapkan bisa diterapkan di jajaran apartat keamanan penegak hukum, seperti TNI, Polri dan kejaksaan. Ini dilakukan dengan pertimbangan agar kasus kutipan-kutipan dan praktik pemerasan, mafia hukum oleh aparat penegak hukum bisa dicegah. Dari sini kemudian akan menyusul pula ke jajaran-jajaran instansi lainnya.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

CREATED BY D-6 / 6

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen18 halaman
    Bab 1
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen19 halaman
    Pemba Has An
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen19 halaman
    Pemba Has An
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Pembuatan UP-LA-SKRIPSI 2011
    Pedoman Pembuatan UP-LA-SKRIPSI 2011
    Dokumen26 halaman
    Pedoman Pembuatan UP-LA-SKRIPSI 2011
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen18 halaman
    Bab 1
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen3 halaman
    Bab Ii
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Paparan Ipdn Part 2
    Paparan Ipdn Part 2
    Dokumen9 halaman
    Paparan Ipdn Part 2
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • GEMPA SUMUT
    GEMPA SUMUT
    Dokumen15 halaman
    GEMPA SUMUT
    agusekahariyanto
    0% (1)
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Dokumen9 halaman
    PEMBAHASAN
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat
  • GEMPA SUMUT
    GEMPA SUMUT
    Dokumen15 halaman
    GEMPA SUMUT
    agusekahariyanto
    0% (1)
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen9 halaman
    Chapter I
    agusekahariyanto
    Belum ada peringkat