A.
Latar Belakang Tujuan nasional yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 ialah
melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan nasional tersebut hanya dicapai melalui pembangunan nasional yang direncanakan dengan terarah dan realistis serta dilaksanaakan secara bertahap, bersungguh-sungguh, berdaya guna dan berhasil guna. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan nasional terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara yang pada intinya tergantung pula pada kesempurnaan pegawai negeri. Dalam usaha mencapai tujuan nasional diperlukan adanya pegawai negeri yang penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah serta bersatu padu, bermental baik,berwibawa, berdaya guna, bersih, berkualitas tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat. Untuk mewujudkan pegawai negeri sebagaimana yang dimaksud di atas, maka pegawai negeri perlu dibina dengan sebaik-baiknya, diantaranya atas dasar sistem karier dan sistem prestsi kerja disamping adanya pendidikan dan latihan. Selain itu sistem penggajian serta reward/ penghargaan terhadap prestasi kerja dari pegawai harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan semangat kerja bagi pegawai negeri. Sistem pembinaan karier yang baik adalah satu sendi organisasi yang baik, karena dengan sistem pembinaan karier yanng baik dan dilaksanakan dengan baik pula akan dapat menimbulkan kegiatan bekerja dan rasa tanggung jawab yanng besar dari seluruh pegawai, tetapi bila tidak ada sistem pembinaan karier yang baik atau secara formal ada sistem pembinaan karier yang baik tetapi tidak dilaksanakan dengan baik, akan menimbulkan frustasi yang dapat menimbulan ketidak maksimalan kerja dari pegawai.
Sistem karier adalah suatu sistem kepegawaian yang pengangkatan pertamanya didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan , sedang dalam pengembangan lebih lanjut, masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian dan syarat-syarat obyektif lainnya juga turut menentukan. Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian yang pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang telah dicapai oleh pegawai. Dengan adanya cara-cara pembinaan pegawai negeri berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, maka perlu adannya pengatuarn antara lain mengenai: formasi, pengadaan, pengujian kesehatan, penggajian, kepangkatan, jabatan, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan, daftar urut kepangkatan, cuti , perawatan, pendidikan dan latihan , pennghargaan , peraturan disiplin, pemberhentian dan disiplin. Saat ini data menunjukkan bahwa 95 persen dari total 4,7 juta pegawai negeri sipil di Indonesia tidak memiliki kompetensi di bidangnya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar mengatakan bahwa prinsip keadilan dalam penggajian juga perlu namun keadilan itu bukan berarti semua sama rata. Penggajian juga perlu melihat kinerja seseorang. Sistem remunari gaji yang diartikan sebagai sebuah reward atau penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri atas prestasi kerjanya masih mengundang tanda tanya besar karena sistem remunerasi gaji PNS ini dianggap gagal. Hal ini terbukti dengan masih tetap terjadinya korupsi di lembaga yang menerapkan hal tersebut. Namun, sistem remunerasi perlu terus dilaksanakan sambil disempurnakan. Untuk masalah korupsi tidak terlepas dari manusianya. Jika moral manusianya memang sudah rusak maka kecenderungan untuk melakukan korupsi akan tetap terjadi.
B.
Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah: 1) Apakah yang dimaksud dengan sistem penggajian pegawai?
2) 3)
Bagaimana sistem penggajian PNS di Indonesia? Apakah yang dimaksud dengan remunerasi gaji pegawai?
C.
1)
2)
Untuk menambah pengetahuan tentang masalah yang berkaitan dengan sistem administrasi kepegawaian.
3)
Untuk memberikan bahan-bahan mengenai sistem penggajian dan remunerasi gaji pegawai.
D.
E.
Sistematika Penulisan Sistematika makalah ekologi pemerintahan ini terbagi dalam 3 bab ,
yaitu : BAB I, PENDAHULUAN. Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan. BAB II, PEMBAHASAN. Membahas mengenai sistem penggsjisn PNS, kenaikan gaji PNS yang diberikan kepada PNS, tunjangan-tunjangan PNS, peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang peraturan gaji PNS, Remunerasi gaji PNS, pengertian remunerasi, remunerasi PNS dan perbaikan sistem remunerasi PNS. BAB III, PENUTUP. Terdiri dari Kesimpulan dan Saran .