Anda di halaman 1dari 5

HIDUP INI INDAH TEMAN Kebahagian dan kasih sayang adalah hak untuk dirasakan semua anak, hal

itu juga yang diharapkan oleh Kiki yang sudah lama merasa kehilangan kasih sayang dari orang tuanya. Orang tua yang bercerai dua tahun silam membuat dia benar benar merasakan tidak pernah bahagia. Dia memilih untuk ikut bersama ibunya di Bandung, besok adalah hari pertamanya masuk di SMA barunya di Bandung, ini adalah sekolah ke tiga yang dia masuki ketika orang tuanya bercerai, dia merasa menjadi anak yang broken home, jauh dari kebahagian, dia selalu bertingkah laku nakal dan membuat dia di keluarkan dari sekolah. Dia tak tau pastinya kapan terakhir kalinya dia bisa tertawa bahagia, ya, itu sudah lama tak dia lihat, dia rindu dengan itu semua. Bel masukpun berbunyi tanda waktunya semua murid untuk menuju kelas masing masing. Kiki ditepatkan di kelas 2 IPS 2, ketika masuk di kelas gurunya pun memperkenalakan dirinya sebagai murid baru di kelas itu. anak anak kalian mendapatkan teman baru, kiki silahkan perkenalkan diri kamu ..? jelas pak Rangga salah satu tenaga pengajar di sana. nama saya rezky aulia jawabnya dengan singkat dan sedikit ketus. ya sudah, kiki kamu duduk di .. sambil mencari dimana ada kursi yang kosong yah, kamu duduk di samping Hilma saja ya, hilama kamu tidak keberatankan ? Tanya pak Rangga kepada Hilma iya pak, nggak pa pa kok pak ! jawab Hilma dengan seulas senyum terulas di bibir mungilnya. Kiki pun melangkah dengan gontai menuju kursinya di samping hilma, ritual perkenelan ini sudah beberapa kali di lakukannya semenjak dia merasa kekacauan terjadi dikeluarganya, dia masih menunjukan wajah yang memalas dan wajah tanpa ekspresi. Entah apa yang ada di benaknya sekarang, dia benar benar merasakan kehilangan dirinya yang dulu, tiba tiba lamunannya terganggu dengan suara darai sampingnya.

oh ya, nama ku Hilma, semoga bisa menjadi teman baik kamu ujar Hilma meperkenalkan dirinya kepada kiki sembari mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan. ya, aku da tau !! ucap Kiki dengan cuek dan memalas, Kiki tak menjabat tangan hilma eh, iya tadi pak rangga juga udah bilang nama aku ya, deagan menjawab sesederhna mungkin dan menarik tangannya kembali. Satu minggu sudah belalu menjadi murid baru, Kiki masih dengan wajah tanpa ekspresi berjalan menuju ke kelas. Didepan kelas Kiki melihat Hilma sedang belajar dan tertawa dengan teman teman satu kelas laki laki dan perempuan di teras kelas. Hilma benar benar terlihat bahagia dan di sayangi banyak teman teman ucapnya dalam hatinya melihat Hilma yang sedang berkumpul dengan teman temannya sementara dia merasa jauh dari tawa teman temannya kehidupan yang berubah 360 derajat membuat dia menjadi cewek yang tidak memiliki hati. Lamunannya terganggu lagi ketika ada suara yang memecahkan lamunannya. assalamualaikum ki , gabung yok, bahas pelajaran nantik sapa Hilma dengan senyum di balik jilbabnya. gk, aku lagi malas, jawabnya lagi lagi dengan nada ketus, dan berlalu mininggalkan Hilma dan teman temannya. Hilma hanya membalas dengan senyuman, dia tau tidak semudah itu mendekatkan diri dengan anak kota itu. Teman- temannya hanya mengangkat bahu memberi kesan kalau mereka bingung melihat tingkah teman baru mereka. Bel masukpun berbunyi semua murid masuk menuggu guru datang, kebetulan hari ini mereka belajar agama islam. Ketika guru mulai menerangkan materi di depan, semua mata murid tertuju pada guru yang bergelar S.Pdi memakai jilbab sedada dan berkaca mata itu, kecuali Kiki, Kiki masih dalam lamunan dan wajah tanpa ekspresi. hilma, coba kamu baca halaman 24, surah Asy Syarh 1-8 perintah bu Aini pada Hilma

Hilma pun membacanya dengan tilawah, dan tajwidnya, dia membaca dengan sangat menghayati sehingga terdengar sangat indah dan merdu. Kiki tertegun mendengar bacaan yang indah itu sudah lama aku tak mendengar ayat suci itu, biasanya mama yang ajarkan aku, kini semua terasa jauh lagi lagi hatinya berkata. nah, anak anak, Asy Syarh, yang mengandung arti yang sangat indah coba simak, bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad), dan kamipun telah menurunkan bebanmu dari mu, yang memberatkan punggungmu, dan kami tinggikan sebutan namamu bagimu, maka sesungguhnya dimana ada kesulitan pasti ada kemudahan, siapa yang bisa menjelaskan kesimpulan surat Asy Syarh ini ? Tanya bu Aini kepada muridnya dan Hilma mengankat tangannya ya hilma silahkan !! jawab bu Aini surat ini menunjukan kepada kita, bahwa jangan terlalu lama dalam kesedihan, dan kesulitan,sesungguhnya Allah sudah memiliki rencana lain, maka selalu ada kemudahan dari kesulitan apapun ucapnya, Pelajaran hari itu selesai pukul 15.00 wib, murid semua bergegas ingin pulang karena awan hitam sudah terlihat, pertanda hujan akan turun, tapi Kiki masih melamun didepan perpustakaan, matanya menatap jauh, ucapan Hilma yang menjelaskan kesimpulan surat itu menjadi cambuk bagi Kiki, tiba tiba matanya menatap kearah masjid sekolah yang letaknya dampingan dengan dengan perpustakaan, dia melihat sosok perempuan di dalamnya, sementara hujun mulai turun, sekolah mulai terlihat sangat sunyi, tanpa berpikir panjang dia menuju masjid dan menemui sosok wanita itu ternyata Hilma. Selesai Hilma solat, Kiki menyapanya. barusan kamu solat apa ? tanyanya dengan nada yang cuek eh, Kiki, solat Ashar ki, kamu nggak solat ? hilma balik bertanya kepada Kiki sambil merapikan mukenahnya.

aku udah lama banget nggak solat, nggak baca Al Al quran, memangnya apa yang kamu dapat dari solat dan membaca ayat ayat itu ? dengan nada sedikit mulai bersahabat. kiki, ketika kita dekat dengan Allah sejengkal, maka Allah akan mendekat dengan kita sejengkal, nah begitu juga yang aku rasakan ki, aku meras tentram, apabila aku dekat dengan Allah, solat dan membaca Al Quaan itu suatu kewajiban kita sebagai umat muslim jawab hilma dengan panjang. Seketika Kiki meneteskan air matanya yang lama kelamaan semakin menjadi jadi, entah apa yang dirasakannya, sepertinya sangat mendesak dia. Sudah lama dia ingin mencari orang yang bisa menjadi tempatnya berbagi, mungkin hilmalah orang yang tepat. Kiki mulai bercerita semua rasanya, menangis haru dan Hilma memeluknya dengan hangat, tapi tangis kiki semakin memecah dalam derasnya hujan yang turun. aku menjadi manusia yang nggak punya hati hilma, aku tidak pernah mengadu kepada Allah, aku sibuk dengan dunia malam menghilangkan pikiran itu, tapi aku tidak pernah merasakan ketenangan seperti sekarang ucapnya dalam isak tangis. tenaglah ki, mendekatlah kepada Allah, Allah tidak kan menguji kita di luar kemampuan kia, ketika kita mempu melewati ujian ini, maka kita akan menjadi manusia yang lebih kuat. Hidup kita masih panjang, dan hidup ini indah ki, jika kita selalu besyukur ucap Hilma dengan air mata yang tak bisa di bendungnya. Semenjak kejadian di hari hujan itu, membuat kiki menyadari bahwa masih banyak yang menyayanginya, dan dia tau hidup ini indah. Kini Kiki sudah bisa beradaptasi dengan baik dengan teman temannya, dan menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Hidup ini memang indah teman, ketika kamu merasa jauh dengan Allah, maka percepat langkahmu untuk mengejarnya, ketika itu semua akan terasa menjadi lebih baik, Insya Allah.

Nama : Rifska Mulyani Pitri Alamat : jl, Riau ujung, jl, Sempurna, Gg Mulia No 10 A, Pekanbaru Fakultas : kedokteran, jurusan DIII Fisioterapi Universitas Abdurrab Pekanbaru No Hp : 0852 6521 5994 Email : khhafisioterapi@gmail.com Judul : HIDUP INI INDAH TEMAN

Anda mungkin juga menyukai