Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN LALU LINTAS

Manajemen lalu lintas dapat didefenisikan sebagai suatu proses pengaturan pasokan (supply) dan kebutuhan (demand) dan sistem jalan raya yang ada dengan tujuan dengan memenuhi suatu tujuan tertentu tanpa penambahan prasarana baru. Bisa juga dikatakan, Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada melalui peredamana atau pengecilan tingkat pertumbuhan lalu lintas, memberikan kemudahan kepada angkutan yang efesien dalam penggunaan ruang jalan serta memperlancar sistem pergerakan. Manajemen lalu lintas biasanya diterapkan untuk memecahkan masalah lalu lintas jangka pendek (sebelum pembuatan prasarana baru dapat dilaksanakan), atau diterapkan untuk mengantisipasi masalah lalu lintas pada periode tertentu (misalnya gangguan lalu lintas pada tahap konstruksi).

Tujuan manajemen Lalu lintas : Menampung volume lalu lintas sebanyak mungkin Menampung penumpang sebanyak mungkin (+ barang) Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara menyeluruh dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi dengan menyeimbangkan permintaan dengan sarana penunjang yang tersedia Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang dapat diterima oleh semua pihak dan memperbaiki tingkat keselamatan tersebut sebaik mungkin Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan dimana arus lalu lintas tersebut berada Mempromosikan penggunaan energi secara efisien ataupun pengguna energi lain yang dampak negatifnya lebih kecil dari pada energi yang ada Memberikan prioritas untuk kelompok-kelompok yang sangat membutuhkan, melakukan penyesuaian kebutuhan terhadap pemakai jalan lainnya.

Secara garis besar terdapat 2 kelompok upaya manajemen lalu lintas, yaitu: a. Optimasi pasokan b. Pengendalian kebutuhan

Irwan S. Sembiring, ST.MT

OPTIMASI PASOKAN Bertujuan memanfaatkan ruang lalu lintas yang ada secara lebih efisien guna meningkatkan kinerja lalu lintas.

Contoh: a. Peningkatan kapasitas untuk melancarkan lalu lintas kendaraan pada persimpangan, koordinasi persimpangan, jaringan jalan, jalan-jalan utama b. Pelarangan parkir di tepi jalan selama jam puncak Parkir di tepi jalan akan mengurangi lebar efektif jalan, akibat langsungnya adalah pengurangan kapasitas. Oleh sebab itu reduksi kapasitas dalam bentuk apapun termasuk akibat parkir di tepi jalan harus dihilangkan khususnya pada saat jam puncak c. Lokasi parkir khusus untuk parkir jangka pendek Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin bahwa percampuran sirkulasi kendaraan uang memiliki jangka waktu parkir berbeda dapat dihindarkan. Parkir jangka pendek biasa dilakukan oleh pemasok barang, konsumen toko tertentu, pengatar/penjemput murid sekolah, dll d. Prioritas pada pergerakan manusia Memprioritaskan pada bus/angkutan umum dan juga prioritas pada pejalan kaki dan sepeda e. Jalan satu arah Bila kondisi aktual guna lahan tidak memungkinkan untuk pelebaran jalan, atau penambahan ruas jalan baru, maka jalan satu arah dapat menjadi alternatif optimasi jaringan jalan sehingga konflik di simpang dapat direduksi secara signifikan. f. Melindungi lingkungan dengan melakukan manajemen lingkungan lalu lintas dan mengatur rute truk dan larangan truk g. Penggunaan kapasitas sisa pada lajur arah berlawanan (revesible lane) Jaringan jalan radial yang menghubungkan pusat kegiatan di tengah kota dengan perumahan di pinggir kota mengalami pola jam puncak arus lalulintas yang khas. Pada pagi hari kendaraan yang menuju pusat kota dominan, sebaliknya pada sore hari kendaraan pada umumnya meninggalkan pusat kota. Untuk itu, biasanya salah satu lajur pada arah lawan disediakan untuk menambah kapasitas ruas pada arah sibuk. Karena bersifat periodik maka selama berlakunya reversible lane diberikan tanda dengan kerucut lalu lintas (traffic cone)

Irwan S. Sembiring, ST.MT

Perumahan

Perumahan

Perumahan

Pusat kota

Pusat kota

Pusat kota

Jam sibuk pagi

Di luar jam sibuk

Jam sibuk sore

PENGENDALIAN KEBUTUHAN Bertujuan untuk mengendalikan atau mengatur lalu lintas yang tidak efisien. Contoh: a. Waktu kerja fleksibel Staggered work hours, yaitu menggeser waktu masuk/pulang kerja menjadi lebih awal atau lebih akhir dari waktu masuk/pulang kerja yang umum diterapkan Mengurangi jumlah hari kerja, dengan konseskuensi jam kerja per hari menjadi lebih panjang Telecomuting atau bekerja jarak jauh

b. Penyesuaian tarif pada jam sibuk Bagi kendaraan pribadi dengan okupansi rendah perlu dikenakan tarif tol yang lebih dari periode waktu lain, sementara kendaraan umum dan kendaraan berokupansi tinggi dapat diberlakukan reduksi tarif tol Dibuat fasilitas parkir yang memadai dan sedapat mungkin gratis untuk kendaraan pribadi yang perlu diparkir pemiliknya di dekat tempat perhentian angkutan umum. Alternatif lain, yaitu konsep kiss and ride yaitu pengguna angkutan umum diantarkan anggota keluarganya ke tempat perhentian angkutan umum c. Peningkatan tarif parkir / Penetapan denda parkir dan pembatasan waktu parkir Tarif parkir di daerah padat lalu lintas dapat dinaikkan hingga taraf yang dapat membuat orang lebih mengendalikan lagi perjalanannya. Parkir ilegal harus dikenai denda yang membuat jera. Parkir juga dapat dikendalikan waktunya terutama parkir di tepi jalan d. Pengendalian akses ke jalan bebas hambatan

Irwan S. Sembiring, ST.MT

Dengan meletakkan detektor, sinyal, rambu dan marka dapat dipasang untuk mengendalikan jalan akses ini. e. Carpool matching program Yaitu agar penggunaan kendaraan pribadi lebih efisien (kalau bisa terokupansi hingga seluruh tempat duduk terisi). f. Lajur khusus bus dan kendaraan berokupansi tinggi

g. Akses prioritas bagi bus dan kendaraan berokupansi tinggi Untuk memastikan keterhubungan dengan angkutan pengumpan (feeder) dan fleksibilitas evakuasi bila terjadi kerusakan atau keadaan darurat h. Bus bolak balik (shuttle bus) Yaitu bus yang melayani suatu asal-tujuan tertentu tanpa perhentian yang berari di antara keduanya. Gunanya untuk menyediakan fasilitas angkutan yang efisien, khususnya untuk menghubungkan dua waksan dengan guna lahan yang berbeda. i. Congestion charging Bertujuan untuk membuat pengguna jalan berkontribusi terhadap kemacetan tambahan ang ditimbulkannya. Dana yang dikumpulkan dari congestion charging harus digunakan untuk perbaikan pelayanan angkutan umum.

Tugas. Buatkan suatu tulisan mengenai jenis-jenis manajemen lalu lintas yang lain serta jelaskan dan berikan komentar mengenai kelebihan dan kekurangannya. Dikumpul hari Senin, 7 Januari 2013.

Irwan S. Sembiring, ST.MT

Anda mungkin juga menyukai